Mengenal Macam-macam Wakaf dari Tajuk Wake up Wakaf
![]() |
Foto bersama di desa wisata Djampang |
“Saya adalah salah satu peneriman
manfaat Beasiswa Aktivis Nusantara (BAN) . BAN adalah salah satu program yang ditujukan
kepada mahasiswa teriplih dari seluruh Indonesia. Kami disupport bukan hanya
materi, tapi juga pengembangan karakter sehingga kami ada tanggung jawab moral
untuk kembali ke masyarakat.” Ujar Mounda Putri Adela pembawa acara Blogger
Meet Up yang bertempat di Aula Masjid Smart Ekselensia, Lembaga Pengembangan
Insani Dompet Dhuafa (DD). Sebanyak lima puluh bloger pada Rabu 2
Oktober 2019 diundang oleh DD untuk mengikuti gathering mengenal wakaf Dompet
Dhuafa lebih dekat.
Dalam sambutannya, direktur DD Yuli Pujiharto menyampaikan bahwa
diundangnya rekan-rekan bloger dalam bloger meet up bertujuan untuk memberikan pemahaman
kepada rekan-rekan bloger tentang wakaf produktif di kawasan zona madina yang
dikelola oleh Dompet Dhuafa. Menurutnya, selama ini orang tahu wakaf hanya
untuk makam, masjid. Tapi di DD, wakaf dikelola dengan baik dan bisa lebih
produktif. Di kawasan zona madina merupakan program kawasan yang disiapkan oleh
DD untuk membuktikan bahwa dana dari zakat infaq, sodaqoh serta wakaf bisa produktif
untuk masyarakat.
Di kawasan pendidikan DD, jenjang
pendidikan dari TK-SMA ada. Bahkan, nantinya di kawasan zona madina juga akan
didirikan perguruan tinggi. Dengan adanya
perguruan tinggi, diharpakan mampu melengkapi pelayanan DD kepada masyarakat DD
di sekitarnya juga Indonesia pada umumnya.
Selain kawasan pendidikan, tak jauh dari situ juga ada pusat kesehatan,
ekonomi juga budaya. Masih menurut Ustadz Syafii, bahwa semua yang ada itu
semuanya bersumber dari dana infak, sodaqoh dan wakaf dari masyarakat.
![]() |
Bobby P Manulang |
Harapannya, informasi tentang
wakaf bisa disebar ke masyarakat melalui tulisan atau pun foto oleh bloger yang
hadir di acara ini dan nantinya diunggah di blog. karena masih banyak di luar
sana masyarakat yang belum begitu paham mengenai kegunaan wakaf yang bisa
produktif dan sosial.
Selama ini masyarakat kita hanya
mengenal tiga bagian dari wakaf, yaitu makam, masjid dan madrasah. Hal ini
diucapkan oleh Bobby P Manullang dalam menjelaskan apa saja program-program
wakaf yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa. Jamak yang diketahui hari ini oleh
masyarakat adalah, Wakaf diidentikan dengan sebuah donasi yang dijadikan sarana
penunjang ibadah. Jika menelisik lebih jauh kepada tonggak sejarah wakaf dalam
islam adalah kisah Usman bin Affan dan Syaidina Umar bin Khatab. Saat itu ia
ingin menyedekahkan tanahnya di Khaibar, tapi kata Rasul tidak perlu
disedekahkan ke saya, tapi kamu manfaatkan dan kamu kelola sendiri jangan
pernah diperjualbelikan, jangan pernah dipindahkan nama, tapi apa-apa yang
tumbuh di atasnya disalurkan kepada yang berhak.
Kedua, kisah sumur dzikrurahman
(maaf kalau salah menulis) yang dikelola oleh syaidina Usman bin Afan. Dalam perjalanannya
1500 tahun hingga saat ini, itu nadzirnya mengelola mulai dari sumur hingga
kebun kurma, dari kebun kurma lalu menjadi komerisal estet. Bahkan sekarang
berdiri hotel yang dikeola oleh sheraton group. Keuntungan setiap tahunnya 150
milar lebih.
“Artinya, setiap tahun almarhun
Syaidina Usman bin Affan berwakaf 150 miliar. Jika kita percaya amal jariyah
sebagai salah satu penerang cahaya di kubur, sudah seterang apa itu kuburnya
Usman bin Afan.” Ujar Bobby P Manulang.
Menurutnya, selama ini persepsi
wakaf di Indonesia memiliki tiga mindset
- Wakaf identik dengan ibadah orang kaya.
- Wakaf itu Cuma lazim dikerjakan dalam bilangan-bilangan besar.
- Mengkukuhkan orang malas berwakaf diakibatkan oleh paradigma di atas.
Melalui program dengan tajuk wake up wakaf, Dompet Dhuafa berusaha menghadirkan
pendekatan pengertian wakaf sesuai zaman. Melalui platform wake up wakaf yang
disediakan oleh DD bernama satu juta wakif DD menyasar generasi milenial dan
Gen-Z. Karena di generasi inilah mereka kini akrab dengan smartphone. Tujuannya
adalah untuk mengedukasi tentang pengembangan literasi wakaf.
Menurutnya, jika masyarakat tidak tahu mengenai manfaat wakaf, orangpun
menjadi malas berwakaf. Berwakaf itu tidak
perlu menunggu kaya, apa yang ada di
dompet kita meski nominalnya kecil bisa menjadi wakaf. General manajer mobilisasi
wakaf.
Dalam program wake up wakaf untuk
sejuta wakif, Bobby Manulang mengharapkan setiap orang bisa berwakaf sebesar Rp.
10.000 setiap bulan. Dengan nominal 10 ribu dikali satu juta, maka sudah
terkumpul 10 juta. Setiap bulannya, rumah sakit di bawah kelola DD membutuhkan
dana 30 miliar setiap bulannya. Maka dibutuhkan waktu tiga bulan untuk mengumpulkan
30 milar dari sumbangsih dana masyarakat sebesar 10 ribu rupiah dengan sejuta
orang. Dana sebesar itu yang akan digunakan oleh DD dalam melayani kesehatan
kaum dhuafa.
Wakaf dari sisi sasarannya ada
tiga,
- Wakaf Public, ditujukan kepada masyarakat umum jadi ketika berdonasi yang akan dibangun bertujuan untuk orang banyak.
- Wakaf private (keluarga), tujukan untuk keluarga pewakaf. Misal makam keluarga, atau keluarga dan keturunannya. Atau bisa juga membangun ruko untuk keturunananya.
- Terakhir adalah wakaf musyarak, gabungan antara wakaf public dan wakaf private. Artinya ketika ia berdonasi entah aset dalam uang, peruntukannya kepada nadzir untuk dipilah. Berapa persen untuk kepentingan umum dan kepentingan lainnya untuk keluarga.
Ustad Syafii bercerita tentang wakaf yang dikelola menjadi program
pendidikan. Lembaga pengembangan insani gedung dompet dhuafa merupakan wakaf dari
umat, oleh DD dibuat menjadi sekolah Smart Ekselensia. Nilai aset wakaf,
sekitar 4 miliar pada tahun 2003. Produktivitas wakaf pada 2004 diubah menjadi sekolah, selama
ini sudah meluluskan 11 angkatan. Setiap
tahun meluluskan 40 anak dhuafa dari seluruh Indonesia. 440 anak sudah lulus
dari smart.
Ia menceritakan kisah anak dari
NTT. Ada anak tukang gorengan dari Flores NTT, diambil dan dibawa ke DD lalu dididik.
Dia bisa melewati semua jenjang pendidikan, lantas setelahnya diterima di fakultas kedokteran UI melalui
jalur undangan. 2017 lalu selesai co-as dan sekarang sudah menjadi dokter. Dari
situlah pemanfaatan dana umat melalui wakaf menjadi sangat bermanfaat. Ada juga
salah satu anak lulusan SE yang kemudian masuk ITB Bandung, kemudian mendaftar
lagi di salah satu perguruan tinggi di Belanda.
Satu aset wakaf ketika dikonversi
menjadi program pendidikan bisa melahirkan kebermanfaatan lebih besar lagi.
Selesai narasumber menyampaikan
berbagai materi wakaf, kami diajak berkeliling di Smart Ekselensia dan Rumah
Sakit Terpadu (RST) Dompet Dhuafa. Melihat lebih dekat, apa saja yang ada di
Smart Ekelensia, juga Rumah Sakit Terpadu Dompet Dhuafa.
Mounda Putri Adela, anak pedagang gorengan dari NTT juga salah satu mahasiswa yang lolos dari ITB adalah salah satu contoh penerima manfaat wakaf yang disalurkan melalui donasi tabung wakaf Dompet Dhuafa. Semoga saya, dan kita semua bisa menjadi bagian wakif yang terus bisa ikut berdonasi wakaf untuk keberlangsungan umat
Mounda Putri Adela, anak pedagang gorengan dari NTT juga salah satu mahasiswa yang lolos dari ITB adalah salah satu contoh penerima manfaat wakaf yang disalurkan melalui donasi tabung wakaf Dompet Dhuafa. Semoga saya, dan kita semua bisa menjadi bagian wakif yang terus bisa ikut berdonasi wakaf untuk keberlangsungan umat
![]() |
Asrama Smart Ekselensia |
![]() |
asramanya bersih dan rapih |
![]() |
Di Rumah Sehat Terpadu (RST) rumah sakit bintang 5 yang dikhususkan untuk kaum dhuafa. |
0 komentar
Personal blog, kadang anti sama spammer yang hanya menyebar link. Lebih mengutamakan pertemanan antarpersonal. Komentar kembali dimoderasi masih banyak obat-obatan yang nyepam :D :P