Target Selama Ramadan
Alhamdulillah,
bisa dipertemukan lagi dengan bulan Ramadan. Bulan di mana kebaikan banyak
sekali bertaburan. Seperti Ramadan sebelumnya, kali ini saya kembali
menjalankan ibadah puasa di Jakarta dan di tempat kerja yang sama. Biasanya,
akan ada beberapa hal rutinitas yang bertambah selama Ramadan. Salah satunya
adalah tarawih. Untuk tarawih, mungkin bisa ditulis pada lain kesempatan. Awal
pembuka ini saya ingin melakukan beberapa target di bulan Ramadan.
Jika
selama ini setiap Ramadan saya banyak mengejar target ibadah seperti, tarawih,
membaca quran, sedekah dan sebagainya, maka Ramadan kali ini saya ingin berusaha
belajar mengurangi sampah plastik. Aih, lain macam saja bunyinya. Apa sudah
cukup ibadah saya? Eh, lah... Tentu saja belum. Jauh banget malahan. Mungkin
ini bisa jadi bagian dari bentuk ibadah lain yang saya pahami. Menjaga
lingkungan. Jauh-jauh hari, Allah secara terang-terangan mengatakan di dalam
Al-qur'an,
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di
laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allâh merasakan kepada
mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar). [ar-Rûm/30:41]
Jadi, segala kerusakan dan sampah sarap
yang ada sekarang itu yah bagian dari saya (dan kita) sebagai manusia.
Lalu bagaimana? Apa hubungannya dengan Ramadan? Nah,
Ramadan kali ini saya ingin mengurangi sampah plastik. Bagaimana caranya?
Selalu Bawa Botol Minuman
dan Tempat Makan
Sepertinya, saya bakalan lebih banyak makan di luar.
Entah pas lagi di tengah jalan, atau masih di kantor. Nah, target saya selama
Ramadan ini kudu dan wajib banget bawa tupperware di tas. Selama ini sudah
belajar konsisten bawa botol air minum, meski pernah sesekali lupa. Beberapa
kali juga belajar membawa kotak tupperware, tapi belum bisa konsisten. Sering
kali saya berdialog dengan diri sendiri kalau nggak bawa tupperware, dilarang
membeli cemilan gorengan di stasiun Tebet. Meski kadang masih sering jebol juga
membeli cimol dengan bungkus plastik :((
![]() |
Yang harus selalu dibawa selama Ramadan (semoga berterusan setelah Ramadan juga) Soale teman-teman saya udah banyak yang melakukannya |
Kenapa, sih, segitunya? Nggak segitu-gitunya juga, sih.
Ini bagian dari ikhtiar saya untuk mengurangi sampah plastik. Siapa tahu,
dengan usaha kecil ini saya bisa ikut berkontribusi. Ini memang berat, karena
segala hal yang berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari itu hubungannya dengan
plastik. Bayangin.... Segala rupa yang
kita pakai pasti ada plastiknya.
Tidak Membeli Makanan
Melalui Go Food Saat Buka Puasa
Ini sudah dilakukan sejak tahun 2019. Saya hampir
berhenti sepenuhnya membeli makanan via go food selama tahun ini. Eh, tapi
kalau tidak salah ingat ada dua kali pesan makanan melalui go food :(. Selain
mahal, sampah plastiknya banyak. Niatkan, ya, sekepengen-pengennya, mending
nggak usah. Mending datengin, makan di tempatnya saja langsung.
Mengurangi Menerima
Makanan Gratis
Eh, gimana maksudnya? Wah... Ini adalah hal yang
paling berat. Di Jakarta itu, kalau niat cari makanan gratis selama Ramadan
pasti banyak di masjid-masjid besar di ibu kota. Karena memberi makan orang
yang puasa adalah bagian dari ibadah, di Jakarta ramai orang berlomba-lomba
menyedekahkan makanan di masjid-masjid besar di Jakarta. Salah satu masjid yang
sering saya datangi adalah masjid Cut Mutia. Di sana, ada pembagian takjil dan
makanan berat juga setelah salat maghrib.
Karena makanan selalunya disajikan dalam nasi box atau
pun styrofom, maka jadilah sampah bertimbun-timbun setelahnya. Ini jadi kayak
simalakama, ya....Saya nggak yakin bisa. Pernah, sekali waktu ketika mengikuti
i’tikaf di masjid Sunda kelapa, jamaah yang hadir hampir 4000. Dan pagi itu,
semua jama’ah mendapat makanan gratis. Esok paginya, jangan ditanya berapa
truck sampah setelahnya.
Hufftttt.... Sungguh target yang berat. Bismillah,
semoga saya bisa menguranginya dari hal-hal sederhana. Di luar sana, teman-teman saya tentu saja sudah banyak yang melakukannya. Dan mereka lebih ekstrim tentu saja.
2 komentar
Ya ampun target terakhir itu berat Kanaz, berat hahaha biar Dilan ajah :D
BalasHapusSampah ini benar-benar akan menjadi masalah serius, sudah seharusnya ada solusi jangka panjang untuk menangani masalah sampah. Setidaknya musti mulai dari diri sendiri seperti yang Kanaz lakukan, semangat yah kak :)
Betapa mulianya dirimu Kanaz, sebuah ide/pemikiran yang jenius, di luar apa yang menjadi kebiasaan kita di Bulan Ramadhan. Daaaan saya sudah melakukannya juga; selalu membawa botol minum bahkan sampai tiga (2 air minum, satu termos kopi susu) sampai-sampai dibilang anak TK Hahaha. Biasanya botol minum saya simpan di jok motor. Saya juga pernah menulis tentang ini; bahwa membawa botol minum memang terlihat sederhana tapi kita sudah membantu mengurangi sampah plastik dan HEMAT! Hehehe. Semangat, Kanaz!
BalasHapusPersonal blog, kadang anti sama spammer yang hanya menyebar link. Lebih mengutamakan pertemanan antarpersonal. Komentar kembali dimoderasi masih banyak obat-obatan yang nyepam :D :P