"Tadi pagi kakak saya ikutan
mudik gratis Sido Muncul, lho, Kanaz." Kemarin malam, ketika buka puasa
bersama, Isna menceritakan tentang kakaknya yang hari Kamis tanggal 30 Mei ikut
program mudik gratis dari Sido Muncul.
"Lho, dari
Cilegon ada, ya? Kemarin malam pas siaran pers setahu saya nggak ada dari
Cilegon."
"Iya, ada. Tadi
pagi saya nganterin ke terminal, dan lihat banner Mudik Gratis Sido Muncul
kayak yang kemarin Kanaz share fotonya. Saya juga baru tahu kalau Kakak ikut
mudik gratis."
Saya dibuat takjub.
Rupanya, program mudik gratis ada juga dari Cilegon. Padahal, menurut informasi
satu hari sebelumnya ketika menghadiri siaran pers, keberangkatan mudik gratis
hanya dari beberapa kota, di antaranya, Tangerang, Bogor, Bogor, Sukabui
dan Bandung.
"Tapi Kakak saya
bayar, Kanaz."
"Lah, kok bayar?
Setahu saya kemarin semuanya gratis, tis!"
"Kakak saya
bayar Rp. 250.000. Mungkin itu untuk bayar lain-lain. Dan kakak menerima saja
kesepakatan itu, karena harga normal tiket bus ke Klaten Rp.
600.000."
Semua yang hadir di
acara buka puasa bersama memaklumi pembayaran tiket mudik ke Klaten yang
dilakukan oleh Kakaknya Isna. Anggapan kami, ada sebagian orang yang ambil
keuntungan dalam program mudik gratis Sido Muncul ini.
Rabu, 29 Mei 2019
saya hadir di acara Jumpa Pers 30 Tahun Mudik Gratis Sido Muncul. Bertempat di
Batik Kuring SCBD, jumpa pers ini dihadiri oleh puluhan media dan blogger
sekaligus buka puasa bersama. Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, seperti biasa
tampil di depan untuk menyampaikan informasi terbaru mengenai program Mudik
Gratis 2019 di mana tahun ini memasuki usia ke tiga puluh. Ya, tiga puluh tahun
bukanlah waktu yang sebentar untuk menjaga konsistensi kebaikan.
![]() |
Mbak Evi dan Mbak Eva ngobrol langsung dengan Dirut Sido Muncul |
"Ya, tiga puluh
tahun bukan sesuatu yang istimewa. Nggak kayak waktu pertama kali." ujar
Dirut Sido Muncul sambil tersenyum dari atas panggung ketika beramah tamah
dengan media dan blogger. Menurutnya, di tahun ini Sido Muncul memberangkatkan
12.000 pemudik dengan menggunakan 189 bus. 114 bus diberangkatkan dari Museum
Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur pada hari
Kamis 30 Mei 2019. Kemudian, disusul dengan daerah lainnya yang akan berangkat
dari kota Tangerang, Bogor, Sukabumi, Cikampek dan Bandung. Nah, kan, Cilegon
nggak ada, kan?
Mengenai pembayaran
dari Cilegon, kenapa gratis kok katanya bayar?
Merunut informasi
yang jelas dan valid dari Irwan Hidayat, para pemudik tak dipungut biaya
sepeserpun. Selama 30 tahun ini, Sido Muncul sudah memudikkan 360.400 orang ke
kampung halaman. Bagi Irwan Hidayat, program mudik yang berjalan selama 30
tahun ini merupakan mu'jizat bagi Sido Muncul. Awalnya, program Mudik Gratis
ini hanya berlaku untuk para pedagang jamu saja. Sampai bertahun kemudian, para
pemudik ini lebih beragam, tak hanya penjual jamu, tapi juga para Pekerja Rumah
Tangga (PRT), kuli bangunan dan para penjual makanan.
Tahun ini, menurut
Dirut Sido Muncul yang mengikuti program Mudik Gratis lebih sedikit dibanding
tahun sebelumnya. Ini dikarenakan tingkat ekonomi sebagian pedagang jamu sudah
semakin membaik. Juga semakin banyaknya layanan mudik gratis dari perusahaan lain
mau pun instansi pemerintah. Meski secara jumlah pemudik menurun, tapi ongkos
biaya tahun ini katanya jauh lebih besar. Ini dikarenakan naiknya biaya
transportasi, baik tol mau pun yang lainnya.
![]() |
Sekalian silaturrahim ^_^ lama banget nggak ketemu mereka |
Para pemudik akan diberangkatkan
ke delapan kota tujuan, yaitu Cirebon, Kuningan, tegal, Banjarnegara, Solo,
Wonogiri, Yogyakarta dan Gunung Kidul. Di tahun pertama program Mudik
Gratis Sido Muncul, diikuti oleh 1.200
pedagang jamu dengan menggunakan 17 bus. Saat itu, pelaksanaan di Lapangan
Parkir Timur Senayan.
![]() |
Pelepasan pemudik pada Kamis 30 Mei 2019 Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur |
Ide Mudik Gratis Sido Muncul ini
pertama kali diinisiasi oleh Jonatha Sofjan Hidajat. Saat ini, ia menjabat
sebagai Komisaris Utama Sido Muncul. Awalnya, selama tiga tahun berturut turut
dari 1991-1993, kegiatan mudik dilakukan secara sederhana. Hanya diwakili oleh
direksi untuk melepas para pemudik adalah Marketing Manager Kris Irawan.
Sementara pelepasan mudik sekarang, dilakukan secara meriah, dibuat panggung
dan dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat seperti menteri, walikota dan
pejabat tinggi lainnya. Sekaligus dilakukan promosi besar-besaran produk Sido
Muncul. Perbaikan ini dilakukan sejak tahun 1994.
Terima kasih PT Sido Muncul.
Semoga ke depannya tetap ada program Mudik Gratis, sehingga semakin banyak
penerima manfaatnya.
![]() |
Dirut Sido Muncul kembali hadir di acara pelepasan pemudik pada hari Kamis lalu |
![]() |
Salah satu pojok promo produk PT Sido Muncul |