Apa saja syarat donor darah? Selesaikan dulu membaca cerita ini.... Dikeplak! :D
![]() |
Saat Swa terbaring dan kegiatan donor sudah hampir selesai. Habislah Swa kena bully :D |
"Ayo, kalian pada mau roti, nggak? Ambil sendiri aja,
ya." Tante Dina menyapa kami dengan ramah. Tentunya, tak hanya kami yang
disapa, tapi juga semua pendonor yang ada di lantai dua tupperware Cilegon. Selain
sibuk menyapa kami, Tante Dina juga sibuk menyiapkan teh manis untuk para
pendonor.
"Nggak usah, Tante. Kami yang nggak donor nggak perlu
dikasih roti. Biar kami nanti makan roti yang abis donor aja." Saya
nyengir.
Sementara Eha, yang baru selesai donor darah menjeling
sebal, roti yang sedang dikunyah dihentikannya. Dadanya dipegang, "Ya
Allah, Kanazzz!! Roti ini sampai nggak ketelan. Kalian keterlaluan, saya yang
donor, kalian yang menikmati makanannya.”
Saya, tertawa terpingkal-pingkal.
Sabtu, 28 Juli 2018 Tupperware Cilegon kembali mengadakan
kegiatan donor darah. Kegiatan ini biasanya dilakukan setiap setahun
sekali. Saya nggak pernah ikut, selain selalu berada di luar kota, kalau
pun pas lagi di Cilegon, saya juga memang nggak bisa donor darah. Lah, kok
bisa? Yah, bisa! Kan, donor darah juga ada syaratnya.
Donor darah di Tupperware bulan lalu sekalian dijadikan ajang
kumpul para bangke yang sudah lama nggak ketemu. Eh, lebih tepatnya saya, sih,
yang jarang kumpul. Lah, gimana? Saya jarang pulang, kok! ^_^
Awalnya, saya enggan untuk datang. Sejak pagi, kontak Haqi.
Tapi sampai siang saya tak juga datang. Bahkan, nasi uduk pun saya kirim pakai
go send.
“Yang gue butuhin elunya datang. Bukan nasi uduknya!.” Karena
Kak Magda sudah ngomel begitu, akhirnya saya tersinggung. Dan setelah dhuhur,
saya datang ke Tupperware. Bahahahaha.... di Tupperware, tentu saja sudah ada
Ijal. Sementara Imam dan Haqi sudah pulang, karena hari sudah siang.
Tak lama saya datang, muncullah Eha. Makhluk bumi berhati lembut
yang ikhlas dibully siapa saja. Setelah Eha sampai dan belum duduk, dia
dikomporin ikut donor. Eha ragu-ragu, karena belum pernah melakukan donor
darah. Dengan takut-takut dan digeret langsung oleh Kak Magda, akhirnya Eha
menuju meja pendaftaran. Nggak lama Eha ngisi formulir, Fayruz sampai di
Tupperware dan sedang mengisi formulir juga. Akhirnya, mereka berdua menuju
meja untuk dicek kesehatannya.
![]() |
Eha kelihatan nervousnya.... |
Eha lulus syarat donor darah, sementara Fayruz gagal karena
hb-nya rendah. Naik ke lantai dua, di mana prosesi pengambilan darah
dilaksanakan, Eha terlihat nervous. Bahkan, ketika sudah berbaring di brangkar,
Eha masih terlihat tak nyaman. Tapi, siapalah kami kawan-kawan yang nggak tahu
diri ini tentu saja terang-terang meledek Eha. (kalau gini, saya nyadar bukan
teman yang baik. Bahahahaha... tapi bangga)
![]() |
Fayruz yang gagal mendonorkan darahnya |
Muncul kemudian Isna, ketika Eha belum selesai diambil
darahnya. Isna, nasibnya sama seperti saya. Nggak bisa donor darah. Jadilah yang
menunggu Eha ada 5 orang. Tuh, setia kawan banget kan kita? ^_^
Selesai Eha donor darah, saya mengambilkan teh manis yang
sudah disiapkan oleh Tante Dina. Dilanjutkan ngobrol nggak jelas, tiba-tiba
sampailah makhluk bumi satu lagi. Swa. Jam sudah menunjukkan pukul tiga lebih. Pendonor
sudah mulai berkurang dan dengan percaya diri, Swa tentu saja hadir untuk turut
serta mendonorkan darahnya. Terima kasih, kalian, yang sudah ikut mendonorkan
darahnya. Bulan lalu, yang ikut mendaftar donor darah ada 200 orang. Tapi,
tentunya tak semua bisa lolos seleksi. Karena yang bisa donor sekitar 140-an
orang saja.
Ngomong-ngomong, syarat donor darah apa aja, sih? Dulu,
waktu kerja di Dompet Dhuafa, saya pernah nulis ini kayaknya.
Usia, minimal 17 tahun. Berat badan minimal 45 kg (nah, ini
saya sama Isna tidak memenuhi syarat). Tidur yang cukup, tidak minum obat
minimal tiga hari sebelumnya, tekanan darah teratur, suhu badan juga normal. Frekuensi
donor darah juga dibatasi, minimal 3 bulan sekali. Terus saya mikir, kira-kira,
nunggu berapa tahun lagi biar berat badan saya 45 kg? Huffftttt....
![]() |
Kak Magda sedang menginterfensi Eha ^_^ |
![]() |
Setelah selesai donor, wajah Eha sumringah. Demi mendapat tupperware ^_^ |
![]() |
Imam dan Ijal yang juga berhasil mendonorkan darah |
![]() |
Swa yang pede banget pas dateng :) |
![]() |
Kan yah megangin hape aja buat ngilangin nervous |
![]() |
Haqi, Lam dan Nurul. Sayang banget nggak ketemu sama Lam :( |