Suasana bandara Kuala Lumpur International Airport 1 (KLIA) lengang seperti biasanya. Saya pun masih sama, tak hapal-hapal juga menuju ruang tunggu ke pintu menuju garbarata keberangkatan. Seorang diri, menyusur bandara. Menggunakan petunjuk yang ada, saya enggan bertanya dengan orang karena sudah sangat sering ke sini. Jumat lalu, saya betul-betul menghapalkan pintu 11 keberangkatan menuju ke Jakarta. . Jumat, 10 Mei saya berangkat dari Palembang menuju Kuala Lumpur untuk hadir di acara Sepetang Bersama Blogger dilanjut dengan acara Eat Travel Write 5.0. Tentunya, ini berbeda dengan 11 tahun yang lalu. Ya 11 tahun yang lalu. Karena dari bandara ini jugalah cerita perkenalan dengan dunia blog itu bermula.
![]() |
Di majlis Sepetang Bersama Blogger (SBB 2017) |
Jumat, 4 Januari 2006
Hari itu, jangan samakan dengan perasaan saya seperti seminggu lalu di bandara KLIA yang tak ada rasa apa-apa. Waktu itu saya baru sampai di Malaysia dengan berjuta rasa sebagai penyandang calon Tenaga Kerja Wanita (TKW). Akan bekerja di sektor rumah tangga, tak menjadikan saya bermimpi indah menemukan hal-hal mudah. Penganiayaan, pembunuhan dan segala keburukan tergambar di benak saya. Andaian itu beralasan tentu saja, berita-berita buruk kerap beredar tentang dunia tenaga kerja di Malaysia.
Satu hal yang saya persiapkan sebelum ke Malaysia adalah, "Saya harus bisa menggunakan internet" alasannya sederhana, jika ada hal buruk menimpa, akan dengan mudah mengabarkannya ke Indonesia. Waktu itu, hanya bisa membuka email. Atas kebaikan seorang teman, teh Najwa, saya meminta dibuatkan email. Puji syukurnya, saya ditemukan dengan majikan yang baik.
Tiga bulan bekerja, saya mulai akrab dengan seluruh keluarga besar majikan. Ibu, memiliki tujuh orang anak. Semuanya sudah besar. Paling kecil baru lulus sekolah menengah (SMA) dan sedang menunggu hasil ujian. Setiap kali dia online, saya sering berdiri di sampingnya. Kadang saya juga mengganggunya dengan mengatakan ingin membuka email. Mulanya, Hanani, anak majikan tak percaya jika saya dapat mengakses email.Tapi ia mengizinkan saya untuk membuka email. Dari sekadar membuka email, kadang saya melihat dia menggunakan fasilitas chating (saat itu yahoo messenger). Lalu dengan tak tahu malu, saya meminta Hanani mengajari saya.
Tak lama, dibuatlah akun baru oleh Hanani di yahoo messenger (YM)
"Kak Eli nak guna nama ape?"
"Ana boleh tak?" Saat itu, saya memang tak ingin menggunakan nama asli Eli Yuliana.
"Tak boleh."
"Azkia boleh tak?"
"Tak boleh juga. Kenapa Kak Eli tak guna nama sebenar?"
"Tak nak, malas," kemudian saya terdiam cukup lama memikir-mikir nama apa yang akan diguna. "Anazkia boleh tak?."
"Boleh!"
Dan akhirnya, malam itu "lahirlah" akun dengan nama Anazkia. Yang memang tak ada arti apa-apa saat memberikannya. Ya, tak ada. Bahahaha...
Hari berlalu. Dari YM, alhamdulillah saya menemukan teman-teman yang baik. Dari YM juga saya mengenal blog yang saat itu saya tak ketahui apa bentuk dan bagaimana membuatnya. Atas anjuran Pak Agus Syafii yang "menyuruh" saya membuat blog, lalu dengan segala kebodohan saya meminta tolong seorang teman membuatkan. Arwani, sahabat maya yang saat itu sedang kuliah di Al Azhar mau membuatkan blog.
"Mbak, blognya mau dikasih alamat anazkia?". Tanyanya via SMS yang langsung saya iyakan tanpa berpikir panjang. Lalu, Arwani juga membubuhkan tagline blog, "Belajar dan Berukhuwah" sungguh tagline yang diberikan oleh Arwani menjadi doa yang berkepanjangan. Betapa tidak, bahkan sampai kini saya selalu belajar dan banyak mendapatkan teman-teman dari blog.
Tanpa terasa, blog ini sudah memasuki usia sepuluh tahun. Tulisan tertanggal 30 Agustus 2007 adalah hasil sematan dari Arwani. Pun beberapa tulisan selanjutnya. Baru pada tulisan ke empat saya bisa menuliskan sendiri. Dulu, saya belajar via online melalui obrolan di YM. Saya sampai menangis, menyerah saat Arwani mengintruksikan beberapa hal. Bayangkan, Arwani meminta saya log in menuju ke dashboard, tapi saya tidak tahu log in di mana dan dashboard itu apa. Ini beneran bikin saya mewek dan hampir nyerah. Sampai kemudian ketika saya bertemu muara masalahnya saat itu betul-betul membuat tertawa.
Dimulailah saya belajar di dunia maya. Bertemu dengan macam-macam orang. Awalnya, saya sempat minder dengan profesi saya sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT). Gimana nggak minder kalau teman-teman yang saya temui di blog itu profesinya macam-macam. Ada karyawan, notaris, PNS, guru, mahasiswa dan sebagainya. Tapi, sedikit demi sedikit perasaan malu saya terkikis. Apalagi ketika saya mulai mengenal blog di Multiply, Blogdetik juga Kompasiana. Pertemanan saya semakin luas dan beragam. Inilah yang saya bilang tagline dari Arwani menjadi doa yang berkepanjangan. Meski beberapa tahun lalu, akhirnya tagline itu saya turunkan dan saya ubah menjadi "Karena Hanya Tulisan yang Bisa Saya Tinggalkan"
![]() |
Menjadi salah satu panel di Sepetang Bersama Blogger (SBB) 2015 di Putrajaya |
Bagaimana dulu saya mengatur ritme ngeblog dengan dunia kerja? Jika boleh dibilang, sesungguhnya baik-baik saja karena majikan saya memberikan kebebasan. Tapi, bukan berarti saya tak pernah membuat kesalahan. Karena, pernah sekali terjadi saya mengabaikan kerja demi nongkrong di warnet padahal di rumah majikan akan ada acara :(. Alhamdulillah, sejak saya membeli laptop sendiri dan di rumah majikan ada wifi, ritme ngeblog saya menjadi teratur. Saya bisa online kapan saja, seusai menyelesaikan kerja.
![]() |
Sering ikut jalan-jalan sama Tourism Selangor diundang oleh Gaya Travel |
Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa bertemu dengan majikan yang baik. Yang bisa memberikan kebebasan kepada saya untuk tetap belajar banyak hal. Dulu, beberapa teman saya tak percaya jika gaji saya selama bekerja di Malaysia adalah RM. 500. Saya bilang ke mereka, rezeki itu tak hanya nominal berbentuk uang, tapi juga bisa berbentuk kebaikan. Salah satunya adalah kebaikan majikan saya. Karena kebaikannya, saya bisa mengenal blog, mengenal banyak teman. Dan, rezeki terbesar saya dari blog adalah teman yang banyak. Karena dari teman yang banyak itulah menjadi perantara rezeki-rezeki saya yang lainnya. Ada pun segala prestasi yang didapat dari ngeblog, bagi saya adalah bonus dari apa yang saya lakukan dan tak pernah diidam-idamkan sebelumnya.
Sharing tentang dunia blog bersama teman-teman TKI (tahun 2015) |
Puji syukur hanya kepada Allah.
Teruntuk Ibu majikan saya, alfatihah. Semoga ibu mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Alhamdulillah, sampai sekarang saya masih berhubungan baik dengan keluarga majikan. Setiap kali ke Malaysia, saya berusaha singgah. Untuk Hanani, terima kasih banyak karena telah membuatkan akun anazkia. Juga untuk Arwani, terima kasih juga karena telah membuatkan blog ini dan doa tak berkesudahannya melalui tagline "Belajar dan Berukhuwah"
Andai sepuluh tahun lalu saya nggak ngeblog, tapi sungguh saya tidak mau berandai-andai :)
![]() |
Kopdar bersama Kompasianer (2012) |
Tagline blog lama