Catatan Anazkia

Karena hanya tulisan yang bisa saya tinggalkan

  • beranda
  • Kisah
    • Serial
    • Cerpen
    • Celoteh
    • Reportase
    • Perjalanan
      • Gaya Travel
      • Trip Gratisan
      • Piknik Buku
  • Pojok Anaz
  • Murai
  • Sosok
  • komunitas
    • Volunteer
    • KBO
    • Semestarian
    • Blogger Hibah Buku
Di antara Miftah dan Mbak Atiek :)


Beberapa hari lalu saya menuliskan tentang Miftahudin di Instagram seperti ini,

Namanya, Miftahudin. Berasal dari Tegalgubug, Cirebon. Saya tak mengenali orang ini sebelumnya, sehinggalah suatu hari @ibu_atiek bercerita kalau Miftah ini ingin mengikuti Jambore Relawan.
Miftah, bekerja sebagai kuli serabutan dengan penghasilan tak menentu. Tapi keterbatasan itu menjadi kelebihan baginya. Ia membuat taman baca. Ketika ia bekerja, buku-buku diletakannya di depan rumah memudahkan siapa saja membacanya. Akhir pekan, ia keliling dengan motornya mengajak siapa saja untuk membaca. Ia membeli buku dari hasilnya sebagai kuli.
Miftah, ingin mengikuti Jambore Relawan, tapi ia tak mendapatkan undangan. Kata Mbak Atiek, ia sedikit memaksa karena ingin berkenalan dengan banyak teman.
Cerita Mbak Atiek menguras emosi saya. "Orang ini harus datang" tekad saya.
Menggunakan jatah kuota dari Hibah Buku, Miftah akan datang pada acara Jambore Relawan nanti.
Ah! Selalu ada mutiara-mutiara yang tak nampak....
Menuju Jambore Relawan 2015

Ini tulisan di instagram. Waktu saya baru diceritain sama Mbak Atiek. Saya langsung terpukau oleh cerita Mbak Atiek. Mendengar semangat Miftah, juga segala hal yang dilakukan oleh anak muda itu langsung "jatuh hati" bagaimana tidak, ia konon membangun perpustakaan dengan modal seadanya. Dan dia, juga bukan dari kalangan civitas akademis dengan gelar berderet. Miftah, hanya lulus sekolah dasar, ia hengkang ketika tidak naik kelas di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Yah, ia hanya lulusan SD.

Pun ketika ia bercerita kalau pernah menjadi kuli bangunan di Jakarta. Sisa-sisa uang belanjanya ia gunakan untuk membeli buku. Itulah banyak hal yang membuat saya “jatuh hati” dengan Miftah. Maka ketika tanggal 28-29 November acara Jambore Relawan (jamrel) dilaksanakan, saya bertemu langsung dengan Miftah. Anaknya sepertinya pemalu, tak banyak omong dengan orang baru, tak nampak sombong dnegan apa yang dia lakukan. Terlihat lugu, tapi jangan salah ketika diajak ngobrol betapa ia anak yang cerdas dengan segala macam idealisme yang dimilikinya.

Ada yang membuat saya terenyuh dalam hati ketika hari pertama Jamrel. Dari awal, dalam email pemberitahuan kepada peserta kami meminta mereka membawa piring, gelas dan sendok sendiri. Karena kami panitia tidak menyediakan. Rupanya, tak semua orang membawa peralatan makan, termasuk Miftah. Hari pertama makan Miftah menggunakan kertas nasi. Ia semangat sekali mengajak saya makan. 

“Kanaz, sini makan. Sini, sini makan bareng,” Dengan ekspresi ketulusan yang ia tawarkan, hati saya justru tersayat-sayat merasa bersalah. Bersalah karena tidak menyediakan peralatan makan. Tapi, ketika hal tersebut diutarakan kepada Miftah dan teman-teman, ia menjawab dnegan senyman, “Nggak apa-apa, Kanaz. Kita malah senang kayak gini. Bisa makan bareng-bareng.”
Harga Sepatu Running Nike Revolution. Apa Anda semua sudah mengetahui harga sepatu running Nike Revolution 2 MSL? Mengapa anda harus mengetahui harga dari sepatu running ini? Jika anda masih belum mengetahuinya anda perlu tahu bahwa sepatu running Nike Revolution 2 MSL ini adalah sepatu running milik Nike Corporation yang sangat laris di pasaran. Tahukah bahwa penjualan dari sepatu running ini sudah tidak dapat terhitung lagi, karena sepatu ini memiliki keunggulan yang sangat di tunggu-tunggu oleh pecinta produk sepatu Nike, terutama sepatu running.Apa sih kelebihan yang ditanamkan dalam suatu ini?Sepatu running Nike Revolution 2 MSL adalah salah satu sepatu yang terbuat dari bahan sintetis dengan tekstur yang lembut.

Dengan adanya bantalan yang lembut dan ringan tersebut maka akan membuat udara dapat mudah dan dengan baik mengalir ke dalam sehingga keringat yang keluar pada kaki akan mudah hilang dan akan menyebabkan tidak bau pada sepatu.Sepatu ini juga memiliki konfigurasi berupa karet yang akan membuat nyaman pada setiap gerakan tali sepatu ini digerakkan sepatu ini sudah ditanamkan teknologi yaitu desain secara khusus agar kaki pengguna sepatu ini akan membuat otot-otot pada kaki akan tetap aman.Tidak hanya itu saja sepatu running Nike 2 MSL ini memiliki banyak sekali varian warna yang dapat anda sesuaikan dengan gaya yang anda punya.

Oleh karena itu jika anda melupakan seseorang yang mudah bosan dengan gaya atau desain sepatu running yang hanya itu-itu saja,anda bisa memilih sepatu Nike Revolution 2 MSL karena sepatu ini sudah didesain oleh Nike agar memiliki tingkat kenyamanan yang tinggi ketika digunakan.Untuk mengenai harga sepatu running Nike Revolution 2 MSL ini anda bisa mengeceknya di salah satu website toko online terbesar di Indonesia yaitu di Telunjuk.com Anda bisa memilih desain yang anda inginkan, warna yang anda inginkan, dan ukuran yang anda inginkan.Jangan khawatir akan kualitas karena Telunjuk.com sudah pastinya menjual barang-barang yang memiliki kualitas terbaik dan original saja.


Mengecilkan Perut Dengan Jeruk Nipis. Setiap orang tentunya mengharapkan bentuk tubuh yang ideal dan proporsional demi menunjang segala aktifitasnya. Apalagi bagi mereka yang bekerja pada bidang model dan sejenisnya, yang banyak menggunakan kebugaran dan proporsional tubuh. Namun dengan sibuknya pekerjaan yang dilakukan dan waktu yang sempit untuk berolahraga, menjadikan kondisi tubuh menjadi kurang terperhatikan. Akibatnya lemak semakin bertumpuk pada tubuh terutama pada bagian perut, hal ini tentunya sangat mengganggu penampilan dan mengurangi rasa percaya diri. Untuk itu diperlukan cara yang aman dan alami untuk dapat mengecilkan perut yang buncit. 

Diantara berbagai cara yang alami dan aman dalam mengecilkan tubuh adalah dengan mengkonsumsi jeruk nipis. Jeruk nipis banyak mengandung manfaat yang dapat dipakai untuk berbagai obat dan kesehatan. Zat-zat yang terkandung dalam jeruk nipis seperti asam folat, potassium dan vitamin C, bermanfaat dalam mempercepat proses pembakaran lemak. Sehingga dapat membuat perut yang buncit menjadi proporsional dan sesuai dengan apa yang diharapkan. 

Selain dapat mengecilkan perut yang buncit secara alami. Jeruk nipis juga bermanfaat untuk hal yang lain, yang juga dapat membantu mempercepat mengecilkan perut. Diantaranya:

1. Menurunkan berat badan
Ketika seseorang rajin dan rutin dalam mengkonsumsi jeruk nipis, maka hal ini akan berdampak pada penurunan berat badan. Sehingga secara tidak langsung berdampak pula pada mengecilkan tubuh. Karena kandungan vitamin C yang banyak dalam jeruk nipis ditambah seratnya, menjadikan seseorang akan lebih lama dalam merasa kenyang. Dan ketika rasa kenyang yang lama maka akan berdampak pada pola konsumsi yang kurang, hal ini tentunya menjadikan diri kekurangan berat badannya.

2. Melancarkan percernaan yang bermasalah
Seseorang yang mengalami masalah dalam pencernaannya, akan membuat menjadi kembung juga begah. Jika anda mengalami hal ini maka konsumsilah jeruk nipis ditambah dengan air yang hangat. Campuran alami ini dapat mengaktifkan dan merangsang proses pencernaan. Dengan pencernaan makanan yang lancar maka proses lain dalam tubuhpun dapat berjalan dengan lancar. Seperti pembakaran lemak yang cepat dan juga pengurusan badan dalam mengecilkan perut yang buncit. 
3. Menguatkan sistem kekebalan tubuh
Ketika seseorang melakukan diet, maka secara tidak langsung ia juga mengurangi asupan gizi baik yang diperlukan oleh tubuh, hal ini tentunya berdampak jelek pada sistem kekebalan tubuh yang menjadi kurang. Dan dampak negatifnya mudah sekali terkena penyakit. Untuk mengatasinya, ketika seseorang berdiet maka konsumsi juga jeruk nipis yang dengan kandungan vitamin C nya yang tinggi akan menguatkan sistem kekebalan tubuh. Sehingga selain tubuh menjadi kuat dari serangan penyakit juga dapat mengecilkan perut secara maksimal. 

Semoga bermanfaat 

Lokasi yang strategis ini juga akan memudahkan anda dalam melakukan aktifitas seperti untuk memenuhi kebutuhan dapur anda, atau sekedar shopping. Mengapa? Karna rumah yang satu ini sangat dekat dengan supermarket dan mall sehingga memudahkan anda dalam bepergian. Rumah memang merupakan kebutuhan manusia. Rumah merupakan bangunan yang terdiri dari pintu, kamar, dapur, serta ruangan lainnya. Rumah merupakan tempat di mana anda dan keluarga anda bisa bercengkrama bersama.

 Inilah yang membuat rumah harus di ciptakan senyaman mungkin agar terciptanya kebersamaan yang harmpnis seperti yang selalu di harapkan. Nah, adapun cara yang dapat di lakukan untuk menciptakan rumah yang nyaman, adalah sebagai berikut. Pertama, tentu saja anda perlu memastikan bahwa rumah yang anda pilih merupakan rumah yang di bangun dari bahan berkualitas pilihan sehingga akan berdiri tegak dalam kurun waktu yang lama. Kedua, rumah yang membuat anda nyaman adalah rumah yang tentu saja berdiri di lingkungan yang sehat.
Properti rumah tentu banyak sekali macamnya, seperti cat, kursi atau bentuk properti lainnya. Namun, apapun kebutuhan anda akan properti, yang harus anda lakukan adalah memastikan bahwa prperti yang anda pilih merupakan properti yang terbuat dari bahan berkualitas pilihan, dengan demikian, meski di gunakan bertahun-tahun, properti yang terbuat dari bahan berkualitas pilihan biasanya selalu awet. berbeda dengan properti yang terbuat dari bahan asal, tentu saja belum di gunakan lamapun sudah rusak. Makanya, jangan sampai anda asal memilih. Hal ini tentu saja akan memudahkan pengunjung yang ingin menyempatkan waktunya untuk kerumah anda.

 Anda menyukai properti dengan design yang cantik itu wajar, tapi anda tetap harus memastikan bahwa properti yang anda gunakan atau yang anda pilih memang merupakan properti yang terbuat dari bahan berkualitas. Ini merupakan point utama yang haru anda prioeritaskan dari segalanya termasuk design. Karna jika mudah rusak saja, tentu anda harus membeli properti yang baru, lagi dan lagi. Nah, hal itu tentu saja mmebuat anda harus mengeluarkan uang lagi bukan? Makanya, dari pada rugi, mending langsung saja beli yang berkualitas, harga tidak bohong loh.
Lima tahun Blogger Hibah Buku


Mengenal Dunia Relawan

"Apa yang Mbak Anaz cari dalam dunia relawan ini?" saya terdiam, memikirkan apa jawaban yang tepat dari pertanyaan reporter televisi di depan saya. Puas saya memikirkan jawaban yang tepat, tapi tak satu pun jawaban terbaik pun mampu saya dapat. 

"Apa ya, Mbak? Saya seneng aja, sih." akhirnya, hanya jawaban itu yang bisa saya utarakan. Ya, cuma itu jawaban sederhana saya. 

Sebetulnya, pertanyaan-pertanyaan itu acap saya dapatkan dari banyak teman di berbagai tempat. Ketika bertemu dan berkunjung ke sebuah kota, pertanyaan apa yang saya cari dalam dunia relawan sering diungkit dan saya selalu memberikan jawaban yang nggak konkrit. Entahlah, pertanyaan itu terlalu sulit untuk dijabarkan dalam sebuah jawaban. 

Bermula ketika tahun 2010 lalu, ketika terjadi erupsi Merapi di Jogja. Saat itu saya sedang berada di Indonesia, cuti bekerja dari Malaysia sebagai seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Malaysia. Tatkala erupsi terjadi, saya ingin sekali datang ke Jogja menjadi salah seorang relawan di sana. Waktu itu saya banyak waktu luang, jadi saya menyempatkan diri untuk bergabung dengan Mom and Baby Center yang dikelola oleh teman-teman dari Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan Dompet Dhuafa. 

Jauh sebelum saya terlibat sebagai relawan erupsi Merapi di Jogja, saya mengenal sebuah komunitas sosial dunia maya bernama Blogger Hibah Sejuta Buku (BHSB). 

Berkenalan Dengan Blogger Hibah Sejuta Buku (BHSB)

Waktu bergulir. Saya kembali ke Malaysia dan bergelut dengan rutinitas sama sebagai seorang tenaga kerja yang bekerja di sektor rumah tangga. Menulis di blog, membuat saya mengenal banyak jaringan dan pertemanan. Salah satu yang saya kenali adalah komunitas Blogger Bertuah Pekanbaru. Dimana salah satu anggotanya mencetuskan gerakan sosial dunia maya Blogger Hibah Sejuta Buku (BHSB).  BHSB adalah sebuah gerakan sosial dunia maya di mana mereka mengumpulkan buku kemudian menyalurkannya ke tempat-tempat terpencil di luar Pulau Jawa. Gerakan ini digulirkan pada akhir tahun 2009. Saat itu, saya hanya terlibat sebatas donatur buku. Selesai buku dikirimkan pada pertengahan tahun 2010, gerakan sosial dunia maya ini terhenti. 

Hingga pada suatu waktu, salah seorang teman blogger menjadi Pengajar Muda di Karas Fak-fak Papua Barat. Ia sering menuliskan pengalaman-pengalamannya di sana. Dari keindahan alamnya, karamahan warganya, tentang sekolah yang terdiri dari dua kelas juga semangat belajar anak-anaknya dan minimnya bahan bacaan di sana. Dari cerita-ceritanya tersebut, saya menghubungi teman-teman blogger di Pekanbaru. Mengajak mereka untuk kembali menggerakan BHSB. Mereka setuju mengumpulkan buku untuk dikirim ke Karas, Fak-fak Papua Barat. Dan mereka meminta saya untuk menjadi koordinatornya.

Permintaan yang berat. Tapi alhamdulillah, semuanya bisa berjalan lancar dengan segala kekurangannya. Oktober 2011 saya diberikan kepercayaan untuk menjadi koordinator. Awalnya saya mengira kegiatan ini akan berhenti selama tiga bulan saja. Tapi rupanya teman-teman mendukung untuk kembali menggerakan BHSB dan mengumpulkan buku untuk daerah-daerah lain. Bekerja sama dengan banyak pihak, terutama dengan teman-teman blogger di beberapa wilayah di Indonesia....

Dan tulisan ini terlalu panjang untuk diteruskan....
Sudah hampir tiga minggu, saya kembali bekerja rutin Senin-Jumat. Menikmati rutinitas baru ini tidak mudah, karena tempat kerja dengan tempat saya tinggal lumayan jauh. Saya tinggal di Citayam-Depok, sementara tempat kerja di Palmerah-Jakarta Barat. Menaiki Commuterline menuju tempat kerja memakan waktu hampir dua jam (tapi memang seringnya dua jam) heuuuu... tua di jalan ini, mah :D. Hari pertama dan hari kedua kerja, saya berangkat siang dan pulang lebih cepat, jadi tidak begitu merasakan hiruk pikuk penuhnya kereta. Hari ketiga, saya berangkat jam delapan pagi, sampai di kantor mendekati jam sepuluh, sedangkan pulangnya jam tujuh malam. Tapi itu tak pasti, kadang saya bisa berangkat lebih cepat atau pulang lebih awal hehehe...

Dulu, tak pernah menyangka kalau rutinitas blogwalking akan menjadi bagian dari kerjaan. Lah, ini korelasinya apa sama judul tulisan? Ah, iya.... Saya terlalu panjang prolognya....

Setelah hampir tiga minggu bekerja di kantor, saya baru mulai shalat jamaah di mushola lantai 5. Meski nggak selalu jamaah, tapi beneran saya kaget pas tahu mushola di lantai 5 dengan sajadah warna merah itu lumayan besar untuk ukuran kantor. Ya iyalah, kantornya juga besar kali, Naz :D :P. Selama ini, saya shalat di lantai 4, bukan musholla memang. Ada ruang kosong yang sering dipakai shalat oleh banyak orang di lantai 4. Jadi, saya ikutan aja shalat di situ karena pekerja baru. Maklumlah, masih malu-malu dan masih belum kenal banyak orang.

Yang bikin saya mulai kerasan di kantor, itu ramainya shalat jamaah ketika maghrib. Jamaahnya banyak, shaftnya yang lelaki hampir penuh, bahkan selalu penuh. Berbeda ketika shalat dhuhur, ashar sama isya yang shaftnya lebih pendek. Untuk jamaah perempuan, shaftnya tidak begitu penuh, karena terkadang ada yang shalat lebih dulu. Nah, di jamaah perempuan ini kadang saya suka nelangsa sendiri dalam hati. Satu barisan shaft, kami tak  saling berdekatan, siku tak saling bersentuhan. Saya suka miris sendiri. Eh, kenapa miris begitu? Iya, dalam jamaah itu jadi kayak masing-masing aja. Saya jadi ingat, dulu waktu ngaji ustadz pernah bilang begini, “Perempuan itu susah, egois. Mau menang sendiri. Lihat aja kalau shalat, jarang banget mau jamaah. Paling sendiri-sendiri.” Nah, itu kalimat bertahun-tahun lalu diucapkan oleh guru ngaji (saya lupa ini guru ngaji di mana.

Kejadiannya bukan cuman di kantor tentu saja. Kalau waktu shalat singgah di mushola perempuan di stasiun, jamaah perempuan tentunya jarang sekali yang jamaah. Berbeda dengan jamaah lelaki, yang selalu berjamaah ketika shalat. Dan saya, mulai merenungi kalimat ustadz beberapa tahun lalu.
Nongkrong iseng-iseng ^_^


Tiba-tiba, saya mengagumi pria yang ada di depan saya. Pria berbadan kurus, berambut panjang yang saya kenali belum dua puluh empat jam. Saat itu Kak Magda mengenalkan kawan barunya kepada saya, Mas Jimo namanya. Persoalan saya mengaguminya sederhana saja, berawal dari perbincangan kami mengenai dunia pendidikan dan kritik mengkritik.Ucapan-ucapannya itu banyak yang bikin saya bengong. Mas Jimo, mengenal anggota dewan yang berkaitan dengan dana pembangunan sekolah. Ia sedang mencari beberapa sekolah yang akan dibangun.Tapi Mas Jimo dengan terang mengatakan kalau dirinya bukan calo dan bukan orang yang meminta persen dari alokasi dana bantuan sekolah tersebut.

"Saya nggak minta bagian apa pun. Saya masih bisa nyari duit, jadi kuli pun saya masih bisa." kata Mas Jimo ketika menceritakan perihal bantuan dana sosial tersebut kepada temannya. Ya, dirinya tak meminta apa pun. Selain ia berharap pembangunan dilakukan di sekolah yang tepat dan kepada orang yang tepat.
Itu satu hal pertama yang bikin saya ngefans sama Mas Jimo.

"Kalau mau kritik pemerintah, yah kritik aja. Sewajarnya, nggak usah berlebihan. Jangan juga gencar mengkritik, tapi giliran dikasih bagian dari pemerintah yang ada duitnya diem." Wogh! ini kami ceritanya sedang membicarakan orang, berghibah. Eh, saya nggak tahu ini ghibah atau bukan, ini ghibah fakta :D. Jadi, saya itu merasakan sedikit kejanggalan dengan si A yang kami kritik itu. Nah, rupanya Mas Jimo ini punya pandangan yang sama dengan si A ini ( atau mungkin kami saja yang berbeda pandangan)

Itu pertemuan pertama saya dengan Mas Jimo yang bikin saya ngefans, eh kagum ndink :))))

Dua minggu yang lalu, saya kembali bertemu dengan Mas Jimo. Seperti biasa dengan teman-teman, Kak Magda, Wawan, Eha dan Kak Dita. Ini Kak Magda kalau saya pulang semangat banget nyulik saya ke mana-mana. Malam itu kami nongkrong di Rumah Kopi, Benggala-Serang. Rumah Kopi ini milik kawannya Kak Magda. Pertama kali masuk ke Rumah Kopi, saya suka karena ada bukunya. Suka banget itu pas lihat ada bukunya Hoegoeng. Saya langsung minta ke kasirnya buat dibawa ke atas.

"Yakin mau dibaca?" tanya pemilik Rumah Kopi. Saya nyengir nggak yakin, karena kalau sudah ngumpul biasanya kami lebih banyak ngobrolnya. Ngobrol santai-santai ^_^ 

Tak ada niat untuk ngomongin hal-hal penting. Karena memang kami nggak mau ribet dengan hal-hal penting. Rutinitas harian buat kami sudah cukup ribet untuk dilupakan sejenak ketika bertemu. Ngobrol sambil minum kopi ditemani cemilan khas dari Rumah Kopi, tiba-tiba Mas Jimo urun pendapat.

"Nulis buku mengenai Banten, yuk?" Dita yang duduk di depan saya terlihat mulai gelisah. Sepertinya, ia terlalu serius menyimak obrolannya Mas Jimo. "Sudut pandangnya dari kita-kita aja, baik sebagai pendatang atau pun warga lokal Banten.Gaya bahasa pun nggak harus resmi, sesuai karakter teman-teman aja. Nanti buku ini buat dokumentasi kita aja, kalau kita pernah nulis tentang Banten." kata Mas Jimo lagi mulai menjelaskan sedikit demi sedikit mengenai idenya itu.

Kalau ngomongin buku tentang Banten, saya menelusuri jagat google, sepertinya memang sudah agak banyak yang menuliskannya. Tapi sebagian besar ditulis oleh praktisi (praktisi iki opo, tho? :D) Kalau nggak salah inget, teman-teman relawan Rumah Dunia juga sudah pernah menuliskan buku mengenai Banten ini. Nah, konsep yang ditawarkan oleh Mas Jimo ini menulis berdasarkan pengelaman dan sudut pandang kita atau siapa saja yang mau terlibat dan melibatkan diri menulis mengenai Banten. Tentunya, ada banyak sekali perubahan-perubahan dari Banten sebelum menjadi propinsi, sampai menjadi propinsi.

Mas Jimo sendiri sudah beberapa kali menulis tentang beberapa buku, kalau ngobrol di facebook, beberapa buku yang pernah ditulis Mas Jimo itu,

"Kota Semarang aku nulis dua tema: Dampak Industri Terhadap Pemukiman dan Dampak Komplek Perumahan Terhadap Kampung. Batang, aku nulis tentang Masyarakat Kampung Dekat Perkebunan. Lombok utara, aku nulis Tentang Kampung Komunitas Minoritas Kaum Buda. Batanghari aku nulis tentang Jalan Raya dan Relasi Etnis di Jambi. Syukurlah, semua bukan buku untuk dikomersilkan. Jadi nulis ya senulis-nulisnyanya aku, tanpa mikir laku dibeli. Yang kupikir utama cuma biar dokumentasi yang kubuat dibaca orang, siapa tahu berguna."

Huwoooo... itu yang sudah ditulis Mas Jimo banyak banget ^_^ semoga kami bisa mengikuti jejak Mas Jimo, menulis untuk merekam jejak sejarah waktu yang sudah dilewati. Ayo! Siapa yang mau ikutan! ini baru sebatas wacana dan semoga segera terlaksana. AKhir tahun depan, semoga sudah bisa menimang bukunya. Terima kasih atas ide kerennya, Mas Jimo.

Salah satu buku mengenai Banten






Memiliki sebuah rumah hunian yang nantinya akan ditinggali untuk saat ini hingga seterusnya termasuk salah satu kebahagiaan tersendiri. Bagaimana tidak, rumah tersebut akan menjadi tempat yang selalu dituju, biarpun pergi ke luar kota ataupun pergi jauh pasti akan kembali ke rumah tersebut. Sungguh menyenangkan, bukan? Mempunyai rumah pribadi yang akan menjadi tempat berteduh serta berkumpul bersama keluarga besar. Namun, hunian tersebut ternyata bukanlah suatu hal yang mudah untuk dimiliki dari sebagian besar. Tak sedikit pihak-pihak yang hanya memilih mengontrak ataupun menyewa tempat tinggal sementara. Hal ini dikarenakan jual beli rumah KPR tidaklah mudah, bahkan pilihan tersebut memiliki penawaran harga yang bervariasi.

Untuk mendapati sebuah rumah yang dibandrol harga tinggi dan pada umumnya relative tinggi entah itu untuk rumah baru ataupun second. Cara yang mudah untuk mendapati hunian tersebut ialah dengan pembelian secara kredit. Dimana proses cicilan ini bisa Anda dapati dari beberapa pihak, terutama marketing jual beli rumah dengan KPR. Secara pasti proses berangsur-angsur ini akan menjadikan diri dapat segera memiliki hunian yang diinginkan. Seberapa mahal pun harga tersebut, bila bisa dibeli secara kredit, pasti akan lebih terjangkau.

Adanya sistem pembelian rumah secara kredit memang menguntungkan kedua belah pihak yang bersangkutan. Namun, sebelum memilih untuk kredit pembelian rumah tersebut, pastikan terlebih dahulu beberapa tips cermat berikut ini:

• Ketahui harga pasaran rumah di lokasi tersebut dan lakukan penawaran harga agar lebih hemat.
• Pastikan bahwa luas rumah dapat diketahui secara pasti.
• Pastikan bahwa rumah tersebut bukan rumah yang diperdebatkan ataupun rumah yang sedang bermasalah.
• Pilih lokasi yang mudah dijangkau, seperti akses jalan, air bersih, sinyal dan lainnya.
• Ketahui keamanan dan kenyamanan dari lingkungan tersebut dan sekitarnya.

Memilih pembelian rumah secara kredit memang mudah dan dapat dipilih oleh siapa saja. Namun sebelum melakukan transaksi dari jual beli rumah KPR pastikan bahwa rumah tersebut benar-benar pilihan terbaik. Sebuah hunian yang nyaman nan memadai untuk semua anggota keluarga. Selain itu, Anda bisa mendapati program penjualan secara kredit ini bersama Bank BTN yang nantinya siap membantu secara sepenuh hati.

Pilihan nasi kucing


Nasi Kucing di Cilegon. Meski sudah puluhan tahun di Cilegon, saya bukanlah orang yang paham tempat-tempat kuliner di Cilegon. Tahunya itu cuman Sarikuring, sate bebek dan Ayam Kalasan. Udah, itu aja. Ketahuan banget kalau saya ini jarang kulineran. Al-maklumlah anak rumahan #halagh :D. Kembali ke judul mengenai nasi kucing, kalau saya nyari di google dan singgah di wikipedia bahasa Indonesia, nasi kucing katanya berasal dari daerah Yogyakarta, Semarang dan Surakarta.

Dinamakan nasi kucing karena porsinya kecil, seperti ketika memberi makan kucing. Konon juga, karena dulu-dulu orang  Jawa itu suka memelihara kucing dan memberikan makanan untuk peliharaannya tersebut. Lauk nasi kucing sendiri bermacam-macam, ikan, tempe goreng atau sekarang bisa lebih bervariasi ditambah dengan sate jeroan ayam. Atau ada juga sate telor puyuh.

Mengingat-ingat kapan pertama kali makan nasi kucing, saya pasti lupa di mana. Tapi saya ingat kalau bulan lalu 22 Oktober 2015, setelah Maling Buku bareng teman-teman di Cilegon kami nyari makan hampir tengah malam. Lah wong sudah jam 11 malam, jadi agak susah juga nyarinya. Dari kantor Kak Magda, kami menuju sekitaran Bank BTN. Kata Kak Aip sama Wawan, di situ ada yang jual makanan (dua orang ini pasti kaki kuliner, soalnya hapal tempat-tempat makan di daerah Cilegon dan Serang) sampai di sebelah Bank BTN Cilegon, ada satu gerobak tukang jual makanan yang lampunya masih menyala terang. Di dekat gerobak itu juga masih ada beberapa orang yang nongkrong di situ.

Kami sepakat makan di situ. Saya, Kak Magda dan Isna langsung duduk di tikar yang kosong. Ijal dan Cholis pun mengikuti kami. Kak Aip menyusul kemudian ditambah lagi oleh Wawan yang baru nganterin Eha pulang. Eh, ini ada kejadian lucu. Saya dan teman-teman yang lain langsung duduk, kirain nanti dilayanin. Rupanya cara kami salah! Beruntunglah Kak Aip datang,

"Loe pada mesen apa?" 

"Nasi kucing." 

"Kenapa nggak ngambil nasinya? Nasinya ambil sendiri, lauknya juga milih sendiri." Kasuraip beranjak mendekati gerobak, mengambil nasi, meletakannya di piring yang terbuat dari bambu, lantas memilih lauk. "Minta sambelnya, Pak." Kak Aip menyodorkan piring berisi nasi kucing dan lauk kepada pedagangnya. Saya, Isna dan Kak Magda tertawa lepas. Rupanya seperti itu caranya. Kalau tidak, nggak bakalan dilayaninya kami dan nggak makan-makan :)))))



Waktu itu saya belum makan, jadi saya mengambil satu nasi, dua sate dan satu gorengan. Kak Magda dan Ijal nggak makan nasi, mereka hanya memesan air minum. Tapi mereka meratah lauk. Rasa makanannya lumayan enak, tidak mengecewakan, sambalnya juga enak. Apalagi tempe bacemnya, saya ngambil tempe bacem dari piringnya Kak Aip. Untuk harga sendiri saya tak begitu tahu berapa. Ini karena seperti biasa, setiap kali berkumpul dengan mereka, kalau membeli makanan pasti uang saya nggak laku. Yang sering bayar itu Kak Aip sama Kak Magda. Terima kasih banyak, ya, teman-teman....

Jumat besoknya, saya ke kantor Kak Magda membawa nasi goreng tomyam yang super pedes banget buat dimakan ramai-ramai ^_^

Pilihan lauk

Kak Suraip yang ngajarin kami :)))))

Kak Magnet dan Isna



Besoknya makan-makan lagi di kantor Kak Magnet

Nasi goreng tomyam dan lain-lain dan lain-lain 

Maling buku yang pertama


Maling Buku. Ide ini digulirkan oleh teman-teman Rumah Buku Cilegon (RBC) yang sering bikin Piknik Buku ke beberapa daerah di seputaran Cilegon-Serang setiap akhir pekan. Tapi inisiator pertamanya itu adalah Suraip, foundernya Adam N Sun, astronomer amatir yang sekarang bekerja sebagai salah satu pegawai pajak di Cilegon. Suraip ini, kadang idenya ada-ada aja. Kegilaannya 200% di atas normal, jadi nggak heran kalau bikin kegiatan namanya pun ada-ada aja. Ya, kayak maling buku itu :)))).

"Kenapa, sih, namanya Maling Buku?" saya nanya sedikit protes sebenernya :D

"Karena kami adalah pencuri-pencuri. Pencuri ilmu buku." ini kata Kak Magda. Beda lagi kalau kata si kasuraip,

"Karena mencuri itu terdengar lebih aktif dan menyenangkan," iya, itu kata Kasuraip dan dia masih nambahin lagi, " contohnya kayak curi hati, curi pandang. Mencuri itu, kita diharuskan tidak pasif, what you do is what u take." baiklah, Kasuraip, saya menerima penjelasanmu.

Dalam Maling Buku, yang dibahas tak melulu mengenai buku saja. Ada mencuri ilmu dari film juga mencari ilmu dari album musik. Minggu kemarin, mereka mencuri ilmu dari rilisan album musik, malingnya sendiri Kak Dita. kata kak Magnet, kalau Kak Dita jadi maling itu super duper keren. Sayang sekali, saya belum pernah ikut maling bareng Kak Dita. Dalam maling buku, yang dibahas tentunya mengenai isi buku, lantas bagaimana kalau maling film dan album musik?

"Kita bahas mulai dari design album, lirik, musikalitas juga story behind the track." kata Kasuraip menambahkan tentang berbagai macam maling ini.

Dalam setiap pembahasan, ada kalanya membahas nama buku saja memakan waktu hampir setengah jam. Tak heran, kalau dalam setiap pertemuan itu harus ada yang berani menghentikan mereka. Kalau tidak, mereka bakalan lupa waktu sampai pagi. Padahal, esoknya harus kembali bekerja. Ada rutinitas "wajib" dalam Maling Buku ini. Setiap satu bulan sekali, harus ada buku sains yang dibahas. Ini merupakan salah satu agenda rutin menuju Banten Science Day 2016. Pun setiap selesai acara, akan diceritakan satu penemuan terkini dalam dunia sains. Suraip, memang keren! ^_^


Maling buku mulai diadakan pertama kali pada 8 Oktober 2015. Masih baru banget, kan? Dilaksanan setiap satu minggu sekali, mereka mengambil jadwal setiap hari Kamis malam. Waktu tanggal 8 Oktober itu yang jadi maling si Kasuraip. Buku yang dibahas, Islam dan Sains Modern. Kasuraip memang menyukai buku-buku sains dan astronomi. Itulah kenapa dia menjadi astronomer amatir. Jadi, narasumber itu disebut maling, maling yang mencuri ilmu dari buku kemudian dibagi-bagikan lagi ilmunya kepada teman-teman. Duh, ya, ada-ada aja ini idenya. Suraip memang KEREN! (terbang lah dia dipuji begini)

Pertama kalinya ikut Maling Buku dan entah kapan ikut lagi


Beberapa kali Maling Buku, saya tidak pernah mengikutinya karena saya berada di Jakarta. Tapi, tanggal 22 Oktober lalu saya sempat mengikuti kegiatan Maling Buku ini. Waktu itu, saya baru pulang dari Malaysia. Di group whatsapp saya bilang kalau mau datang langsung dari Malaysia. Tapi seperti biasa, mereka pada nggak percaya. Eh, teman-teman itu memang pada suka membual, sih. Jadi kadang hal-hal yang serius pada nggak dipercaya lagi. Termasuk saya tentu saja, yang sudah tertular menjadi pembual (sebenernya memang sudah bakat alam membual)

Kamis 22 Oktober, malingnya Kak Magda. Kak Magda membahas buku Siddhartha, penulisnya Herman Hesse. Waktu saya sampai, acara sudah dimulai. Jadi saya nggak sempat melihat pembuka dalam diskusi Maling Buku malam itu. Siddhartha, adalah sebuah buku cerita (kata Kak Magda buehehehe, padahal kalau kata saya kayak buku biografi yang mendekati buku filosofi :D ) Kak Magda menjelaskan bagaimana seorang Siddhartha melakukan sebuah pencarian jati diri. Sebenernya, detail cerita bukunya saya sudah banyak yang lupa. Tapi mengikuti diskusi malam itu, seperti curhat kegelisahan-kegelisahan.

Cholis, menyuarakan kegelisahannya tentang orang-orang yang taat beragama, tapi kelakuannya tidak seperti orang yang taat. Pun seperti kegelisahan saya akhir-akhir ini yang kadang mikir, taat beragama dan berbuat baik itu apa ada korelasinya? Soalnya, jatuhnya yah sama seperti pernyataan Cholis "Taat beragama, tapi kelakuannya seperti orang yang tidak taat." haisyah, ini beneran jadi galau gundah gulana -_- kami semua, sih, pada akhirnya menyimpulkan bahwa menjadi gelisah dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu adalah sebuah proses pencarian berpikir. Belajar menimbang baik buruk bukan hanya dari satu sisi.

"Hidup adalah tentang pencarian-pencarian. Berbahagialah menjadi orang yang gelisah. Gelisah dalam pencarian." Quote by Anazkia dudul :)))))

Mengikuti diskusi buku malam itu, saya seperti merangkaikan susunan cerita-cerita hidup lainnya. Karena sepanjang perjalanan di Malaysia sebelumnya, saya membaca bukunya Buya Hamka dan biografi mengenai Tuan Guru Nik Abdul Aziz, mantan Menteri Besar Kelantan yang sudah berpulang. 

Semoga bisa ikutan Maling Buku lagi kapan-kapan.

Yang penting nampang :D :))))))


Saat ini melakukan pengembangan dalam bidang usaha atau bisnis kian dipermudah dengan adanya sistem e commerce atau jual beli online yang menggunakan akses internet. Mengembangkan bisnis internasional terbilang sangat mudah untuk dilakukan melalui media internet yang mana saat ini sudah ada beberapa media online yang dapat ada pergunakan sebagai lapak usaha yang tengah anda geluti untuk melakukan pemasaran maupun promosi. Selain itu, saat ini sudah banyak perusahaan periklanan berbasis digital advertising yang mampu untuk membantu anda dalam melakukan promosi dan pemasaran ke berbagai tempat di berbagai negara. Berikut akan saya paparkan beberapa jenis usaha yang cukup potensial untuk dikembangkan melalui pasar internasional:

1 . Bisnis Kopi
Perlahan tapi pasti bisnis kopi khas Indonesia saat ini sudah banyak dilirik oleh pasar dunia. bagi anda yang tengah bergelut dalam bisnis yang satu ini dan memiliki produk kopi yang cukup berkualitas dan layak untuk dipasarkan ke mancanegara maka cobalah untuk mengembangkan bisnis internasional anda tersebut melalui media online untuk mengenalkannya ke berbagai tempat di berbagai benua. Kemaslah produk yang akan anda jual tersebut dengan kemasan terbaik agar layak dan mampu menarik banyak peminat dari berbagai negara.

2 . Jaket Kulit
Bisnis fashion yang satu ini merupakan salah satu jenis bisnis yang memiliki potensi baik untuk dipasarkan ke berbagai negara. Ada banyak sentral industri kulit di Indonesia yang memiliki kualitas yang mampu bersaing di dunia, salah satunya yaitu jaket kulit khas Garut yang sudah dikenal luas memiliki kualitas terbaik dan membanggakan.

3 . Kerajinan Tangan
Jenis usaha yang satu ini terbilang merupakan kategori yang cukup lama bertahan. Ada banyak jenis produk kerajinan tangan dari mulai aksesoris sampai kebutuhan peralatan rumah seperti furniture yang memiliki kualitas internasional karya bangsa sendiri. Melalui internet, berbagai jenis produk kerajinan yang anda miliki mampu untuk dikenalkan ke berbagai tempat di seluruh dunia dengan cara yang relatif mudah. Dengan demikian, selain popularitas perusahaan yang anda miliki semakin tinggi, keuntungan pun akan meningkat menjadi semakin baik.



Bisnis properti saat ini menjadi bisnis yang banyak digeluti oleh para pengusaha atau pebisnis. Seperti bisnis jual beli rumah. Bisnis yang satu ini sekarang sedang menjadi primadona di kalangan pengusaha yang ingin mendapatkan keuntungan atau juga menjadikannya sebagai investasi untuk masa depan. Karena dengan melihat kebutuhan banyak keluarga yang menginginkan atau memiliki rumah sendiri. Banyak para pelaku bisnis mengakui bahwa usaha seperti ini memerlukan cara atau strategi yang tepat dan jitu agar bisnis ini tidak merugi.

Bagi anda yang akan terjun dalam bisnis ini atau bisnis jual beli rumah, sebaiknya anda terlebih dahulu mempelajari dan memahami cara bagaimana beli rumah yang tepat dan sesuai. Juga cara jual rumah dengan tepat. Dalam hal beli rumah untuk kelangsungan bisnis anda, sebisa mungkin anda melakukan pendekatan yang tepat dengan pemilik atau pengelola rumah tersebut. Dengan cara yang tepat, anda bisa melakukan negosiasi untuk harga rumah yang akan anda beli. Misalnya cara pembayaran dengan uang muka yang sesuai dan cocok. Selain itu anda juga harus benar-benar teliti dan memahami keinginan keluarga yang akan membeli rumah nantinya. Misalnya letak rumah yang dekat dengan fasilitas umum, atau dengan design interior yang menarik dan juga elegan dan juga hal-hal lainnya.

Jika anda sudah cocok dan memiliki rumah yang anda beli tersebut, anda bisa memberikan sentuhan lain pada rumah tersebut. Yaitu bisa dengan cara mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang keinginan konsumen dalam menginginkan rumah itu seperti apa. Misalnya bentuk rumah minimalis, sederhana, memiliki halaman yang luas dan lain-lainnya. Dengan begitu anda bisa menambahkan atau melakukan renovasi sedikit pada rumah yang anda beli tadi untuk di jual kembali. Dengan begitu anda bisa menjual kembali rumah tersebut dengan harga yang berbeda dari sebelumnya. Namun ada hal yang harus anda perhatikan dalam menjual rumah, usahakan anda mengetahui dengan teliti harga pasaran jual rumah di kota anda. Dengan begitu anda bisa menyesuaikan harga jual yang bisa anda tentukan. Untuk harga jual bisa disesuaikan dengan biaya beli rumah anda sebelumnya dan juga biaya renovasi.



Mesin cuci merupakan mesin atau alat bantu Ibu rumah tangga dalam melakukan tugasnya yaitu mencuci pakaian atau bahan kain lainnya. Mesin cuci menggunakan tenaga atau dengan menggunakan listrik untuk menjalankannya. Sebuah mesin cuci memiliki daya kira-kira sebesar 6 watt dalam keadaan stand by. Namun pada saat anda menggunakanya, mesin cuci akan menggunakan daya sebesar 250 watt. Dalam hal ini anda diharuskan untuk lebih teliti dan bisa menyesuaikan watt mesin cuci saat digunakan dengan daya listrik di rumah anda. Tujuannya agar anda bisa lebih menghemat energi listrik dan mengurangi beban tarif listrik yang membengkak.

Menyesuaikan watt mesin cuci yang digunakan dengan daya listrik rumah anda, merupakan salah satu cara untuk menghemat penggunaan dan pembayaran listrik. Dalam hal ini anda dibutuhkan untuk lebih efektif dalam menggunakan mesin cuci. Misalnya menggunakan mesin cuci untuk pakaian kotor yang banyak, atau pada jam tertentu seperti pagi hari. Dengan cara seperti itu, bisa lebih mengurangi pemakaian daya listrik yang lebih. Untuk mencuci pakaian kotor dalam jumlah yang banyak maksudnya yaitu anda menggunakan mesin cuci tersebut jika memang pakaian kotor yang akan di cuci lebih dari satu. Karena jika anda menggunakan mesin cuci untuk satu baju dan celana, daya listrik yang dibutuhkan mesin cuci saat menyala tetap sama sebesar 250 watt tergantung mesin cuci yang digunakan.

Dan menggunakan mesin cuci pada jam-jam tertentu maksudnya yaitu anda menggunakannya pada jam dimana pemakaian listrik kurang. Dan waktu yang tepat adalah di pagi hari, karena pada jam-jam ini anda bisa mematikan lampu di beberapa bagian ruangan, juga mematikan televisi, kulkas dan alat-alat lainnya  yang menggunakan energi listrik. Hal ini sangat penting untuk anda perhatikan dalam hal penghematan atau penggunaan daya listrik. Jika pakaian kotor yang akan anda cuci hanya satu, anda bisa mencucinya dengan cara manual. Yaitu bisa di rendam dengan menggunakan deterjen yang tepat dan ampuh untuk menghilangkan noda. Anda bisa menggunakan Rinso untuk membersihkan pakaian kotor anda dengan cepat.


Suasana belajar di Saung Bambu


"Pulang, adalah ketika kita mampu mempelajari banyak hal"

Saya menulis kalimat di atas setelah pulang dari Anyer menuju Serang. Lupa tepatnya tanggal berapa saya berkunjung ke sana, tapi kalau tidak salah bulannya adalah Februari 2015. Saya mengikuti Kak Magda untuk lagi-lagi Piknik Buku.

Berawal dari tulisan Nurul Noe di facebook yang mengunggah foto kegiatannya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pematang Warung di Desa Kemasan, Kecamatan Cinangka. Nurul sedang berdiri di depan kelas bermain dan belajar bersama dengan anak-anak SD. Dari komentar-komentar di foto tersebut, akhirnya kami (Rumah Buku Cilegon) sepakat untuk Piknik Buku ke sana. Aty, Nurul Noe dan anak-anaknya satu mobil dengan kak Magda dan saya satu mobil dengan Kakak, suami juga anak-anaknya. Iya, Kakak saya tertarik ikutan Piknik Buku :D :))))

Kami berangkat beriringan, Kakak ipar saya di garda depan, menuju Anyer melewati jalan lingkar selatan. Eh, waktu berangkat kayaknya Nurul bareng semobil sama kami jadi penunjuk jalan, barulah ketika pulang Nurul semobil sama kak Magda. Lanjut ke cerita, medan jalan menuju Anyer lumayan sulit. Selama perjalanan, saya keingetan Kak Magda, dia ini kan kalau ke jalanan kecil ke desa-desa lumayan ngeri :D tapi, alhamdulillah kami selamat sampai tujuan. 



Sampai di SDN Pematang warung, terdengar riuh suara anak-anak yang sedang belajar Bahasa Inggris di dalam kelas. Nurul mengenalkan kami dengan Lia, seorang gadis yang menjadi inisiator berdirnya Saung Bambu.

"Loh, Kanaz kan saya udah kenal. Inget nggak yang waktu itu kita ketemu di Pelabuhan Sunda Kelapa? Sama Rahmat?" eh, saya bengong dan mengingat-ingat di mana mengenal Lia. Maklum, faktor U saya jadi mudah lupa :)))) "Yang Kanaz motrein kami di Pelabuhan."

Dan akhirnya, saya mengingat Lia. Ya, November 2014 saya pernah bertemu dengan Lia di Pelabuhan Sunda Kelapa ketika saya sedang berburu foto bersama dengan teman-teman Kampret. Waktu itu saya masih demen-demennya bawa-bawa kamera DSLR :D. Setelah basa-basi kenalan, kami mulai mengangkut buku dan memasukannya ke dalam kelas. Beberapa kelas masih belajar bahasa Inggris. Kami juga berkenalan dengan para relawan Saung Bambu yang masih amat sangat muda belia. Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak yang baru lulus SMA dan ada juga yang masih sekolah di SMA. keren banget, kan? Masih sekolah, baru lulus juga tapi sudah mau berbagi ilmu kepada adik-adiknya. Gimana caranya, Lia bisa mengkoordinir ini semua? (nanti ditulis lain aja kalau ini) :D

Beberapa anak mulai berebut mencari buku yang digemari. Sementara di kelas sebelah, setelah belajar bahasa Inggrisnya selesai, Kak Magda maju ke depan untuk mendongeng. Selalunya memang begitu, Kak Magda kalau tidak membacakan buku untuk anak-anak dia juga akan mendongeng. Keren, kan? ^_^ Ceritanya masih seputar Nirino, burung hitam yang dikucilkan oleh saudara-saudaranya yang berbulu lebih cantik dan lebat. Anak-anak mendengarkan dongeng dengan khidmat. Kak Magda juga meminta anak-anak untuk maju ke depan untuk mendongeng apa saja. Tak semuanya berani maju ke depan, salah satu yang maju adalah keponakannya Lia. Wah, ini mah buah jatuh tak jauh dari saudara-saudaranya ^_^

Pada rajin baca buku


Yang menyenangkan dan mengenyangkan juga membahagiakan dari Piknik Buku adalah sesi makan-makannya. Kakak saya membawa bekal (dia mah rajin bawa makanan kalau jalan) nah, rupanya di rumah Lia kami juga sudah disediakan makanan. Ya Allah, indahnya silaturrahim. Sebenernya, kami makan di kebun, jadi ini bukan rumahnya. Karena rumah Lia ada di kampung, di bawah tempat kami Piknik Buku sebelumnya. Enaknya makan di kebun rambutan, keponakan saya, anaknya Nurul dan anak-anak lainnya pada sibuk manjat pohon rambutan. Kami makannya banyak, beberapa kali nambah. Soalnya sambal buatan Ibuknya Lia enak banget. Abis makan, kami disajikan nangka, coklat dan buah rambutan jangan ditanya banyaknya. Karena sambil makan, kami pun bisa sambil metik :))))

Selesai makan siang, Lia mengajak kami ke Saung Bambu, saung di mana tempat mereka belajar ilmu. Di Saung itulah Lia mengajak adik-adik relawan untuk mencharger semangatnya, di Saung itulah Lia mengajari adik-adik relawan tentang kosa kata bahasa Inggris yang sederhana. Dari saung itu juga semangat adik-adik relawan menyala-nyala untuk membagikan lagi ilmunya kepada adik kelasnya di SDN Pematang Warung. Melihat mereka belajar, saya menyingkir sebentar mengesat air mata yang tak sengaja ada. Saya malu melihat mereka, malu melihat semangat mereka.

Adik-adik relawan yang super keren. Lia yang pake kerudung hitam memakai kacamata


"Merasa kaya bukanlah pada sebanyak mana harta yang ada, tapi sebanyak mana menjadi manfaat untuk sesama." dan adik-adik relawan di Saung Bambu yang menjadi seperti Rumah Ilmu mengajarkan kepada saya, tanpa mereka berkata-kata. Terima kasih banyak, Lia dan teman-teman relawan. Terima kasih banyak buat Kak Magda, Aty, Nurul Noe juga Kakak saya sekeluarga. Terima kasih tak terhingga untuk orang tuanya Lia, yang ngebawain kami rambutan sekarung. Bener-bener sekarung :)

Ini edisi makan-makan ^_^ yang paling ditunggu dan spesial :))))))

Kangen sama Aty 

Games edukasi

Kak Magda lagi mendongeng

Ayo siapa berani mendongengggg?

Rame!

Enak ^_^

Panennnnnnnnn

DIBAWAIN SEKARAUNG! :))))))))



Koleksi foto milik Kak Uwie, ketika Pak Raden sedang mendongeng tentang sepasang suami istri (seingat saya, istrinya pengen kaya)


Jumat, 30 Oktober 2015 Pak Raden berpulang untuk selama-lamanya. Di saat kami berkemas dan bersiap untuk acara Festival Dongeng Internasional Indonesia (FDII) 2015. Tak banyak yang saya kenali dari sosok bernama asli Drs Suyadi ini selain tokoh buatannya Unyil. Dulu, masa kecil saya setiap hari Minggu adalah menanti kehadiran sosok Unyil di layar kaca stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) hitam putih empat belas inchi milik tetangga. Kami menanti dengan setia kehadiran sosok boneka Unyil, Pak Ogah, Bu Bariah dan tokoh lainnya. Terutama sekali adalah kehadiran Pak Raden dengan kumis baplangnya. Dulu, dulu banget saya melihat sosok Pak Raden adalah menakutkan. Kumis baplangnya, tawa menggelegarnya itu yang membuat saya takut. Sehinggalah remaja, saya masih suka menonton acara Unyil. Tontonan yang menghibur dan sarat edukasi. 

Berpuluh tahun kemudian, ketika saya sudah dewasa (baca tua) saya tidak pernah menyangka kalau akan bertemu dan berjabat langsung dengan Pak Raden. November 2013 lalu, ketika menghadiri Festival Dongeng di danau Universitas Indonesia (UI) saya bisa melihat langsung beliau mendongeng. Tak bisa digambarkan rasanya saat itu. Tapi saya beneran seneng banget. Nun jauh belasan tahun lalu, ketika saya masih kecil dan berada di desa, saya sering menonton acara Unyil. Dan siang itu, di danau UI saya melihat langsung Pak Raden mendongeng sambil menggambar. Dari acara tersebut, saya mengenal sosok Kak Aio. Pendongeng, yang konon banyak belajar langsung dari Pak Raden.

Dari Kak Aio juga, saya mengenal komunitas Ayo Dongeng Indonesia yang diprakarsai oleh pak Raden dan kak Aio eksekutornya. Dari situ pula saya terlibat di kepanitiaan Festival Dongeng Internasional Indonesia. Sebuah kepanitiaan yang kembali membawa saya bertemu dengan Pak Raden. Seperti yang pernah saya tuliskan di sini, teman-teman relawan Pak Raden meluncurkan sebuah program baru, "Piknik Dongeng" Piknik dongeng adalah bentuk sederhana dari cara mendongeng dari dekat. Teman-teman bisa datang langsung ke rumah Pak Raden. Mendengarkan dongeng, melihat panel Timun Mas atau dongeng HC Andersen yang visualnya sudah digambar langsung oleh pak Raden. Di rumah Pak Raden, nantinya teman-teman bisa juga melihat si Unyil dari dekat juga melihat langsung karya lukisan Pak Raden yang terpampang di dinding rumah Pak Raden.

Piknik Dongeng "lahir" pada bulan Agustus lalu. Tapi belum lama ada, Pak Raden sudah dipanggil yang Kuasa. 

Pada Piknik Dongeng itu pula, saya mengenali sisi lain dari Pak Raden. Pak Raden dengan kumis baplangnya, Pak Raden dengan gelegar tawanya hilang dari benak kepala saya. Yang tertanam di benak saya saat itu adalah sosok yang sangat idealis dari Pak Raden. Pak Raden, setelah mendongeng kisah sepasang suami istri bercerita kalau beliau pernah diminta salah satu stasiun televisi untuk mendongeng dengan tokoh nabi-nabi pada bulan Ramadhan. Tapi, Pak Raden menolak tawaran tersebut. "Saya tidak mau mengajarkan kebaikan kepada anak-anak dari salah satu sisi agama. Karena buat saya kebaikan itu universal." kalau saya tidak salah ingat, Pak Raden mengatakan demikian.

Saya tercengang. Menyadari dan melihat di sekeliling rumah Pak Raden yang tidak ada barang-barang mewah menyadarkan saya kalau beliau tidak memiliki barang berharga di rumahnya. Saya juga ingat ketika beliau diekspose oleh beberapa media ketika isu hak cipta si Unyil beliau tidak mendapatkan royalti. Artinya, Pak Raden hidup dalam kekurangan. Tapi, lihatlah.... beliau menolak sebuah tawaran dari salah satu stasiun TV yang saya yakin bakalan membayar beliau, tapi beliau menolaknya dengan alasan tidak mau mengajarkan kebaikan dari salah satu sisi agama.

Pak Raden begitu mahal, beliau tidak mau menggadaikan sebuah kebaikan dengan nilai-nilai uang. Di zaman sekarang ini, berapa banyakkah seniman yang seperti Pak Raden? Kemarin, ketika saya menceritakan hal ini kepada beberapa teman, salah seorang teman berujar, "Itulah seniman sejati. Dia tidak akan menggadaikan apa pun demi uang." Ah! betapa hebatnya Pak Raden. Semoga Allah melapangkan kuburnya, menjadikan kebaikannya di dunia sebagai bekal di akhirat. Aamiin....

Tentang penandatanganan di change org yang menginginkan Pak Raden menjadi seorang pahlawan, andai Pak Raden masih ada, tentu beliau akan menolak keras. Tapi, penghargaan pahlawan adalah satu-satunya cara menghargai beliau yang tidak pernah terbeli harga dirinya oleh apa pun, bahkan oleh uang sekali pun. Semoga semakin banyak seniman-seniman semacam Pak Raden.


Suplemen memang sering tidak anggap tidak sehat dan alami untuk dimasukkan kedalam tubuh. Ya, bisa jadi hal itu benar kalau tidak memperhatikan apa bahan-bahan yang terkait didalamnya. Suplemen tentu ada beberapa manfaat yang dapat untuk tubuh dan kesehatan, seperti salah satunya suplemen penambah berat badan.

Merasa memiliki tubuh yang kecil dan berat badan yang jauh dari normal ialah salah satu keadaan dimana tubuh sangat di bawah dari ideal. Tubuh yang kurus tidaklah sama dengan tubuh yang slim, karena kurus di sini seperti tubuh yang tak memiliki gizi. Tentu saja keadaan ini membuat setiap orang merasa kurang percaya diri bahkan sulit untuk memilih ukuran busana yang tepat. Dalam kondisi yang sedemikian ini Anda perlu suplemen penambah berat badan agar nantinya tidak terlalu kurus.

Mengkonsumsi menu makanan yang tepat guna memperbaiki bentuk tubuh menuju ideal merupakan salah satu aktifitas yang mudah. Bilamana Anda merasa sulit untuk menentukan jenis-jenis menu makanan dan juga treatment untuk cepat bertambah berat badannya, segera saja memilih suplemen untuk penambah berat badan. Suplemen ini seperti sebuah nutrisi yang hadir secara khusus sebagai produk instan yang bermanfaat untuk mendukung proses penambahan berat badan dari seseorang itu.

Bahwasannya suplemen seperti produk yang siap pakai atau siap konsumsi ini menjadi pilihan paling praktis dan efektif. Dengan begitu Anda bisa segera memperoleh manfaat dibalik konsumsi yang rutin dan sesuai aturan yang dianjurkan. Beberapa manfaat tersebut ialah:

• Memenuhi nutrisi yang diperlukan oleh tubuh yang tidak bisa diperoleh dari menu lainnya.
• Membantu tubuh untuk memiliki lemak yang akan mengurangi kekurusan itu.
• Membantu untuk menambah berat tubuh secara efektif dan pasti.
• Mendukung proses pertambahan berat badan sesuai yang diinginkan.

Ingin mendapatkan berat badan yang ideal bukanlah suatu masalah besar bilamana Anda mengimbangi keinginan tersebut dengan treatment yang tepat. Seperti halnya pada tindakan mengkonsumsi suplemen penambah berat badan dari L-Men. Suplemen ini merupakan nutrisi penambah berat badan khusus untuk pria yang mana para pria dengan tubuh kurus dan sangat kurus bisa mengubah kondisi tersebut. Salah satu caranya ialah dengan mengkonsumsi suplemen tersebut secara rutin nan teratur. Dengan begitu, nutrisi yang Anda miliki semakin lengkap nan seimbang begitu pula dengan hasil dari berat badan yang terus tumbuh. Sama juga dengan kondisi tubuh berlemak cukup, kemudian ditambah olahraga Anda bisa memiliki bentuk tubuh yang oke.
Manfaat Mengkonsumsi Suplemen Penambah Berat Badan

Suplemen memang sering tidak anggap tidak sehat dan alami untuk dimasukkan kedalam tubuh. Ya, bisa jadi hal itu benar kalau tidak memperhatikan apa bahan-bahan yang terkait didalamnya. Suplemen tentu ada beberapa manfaat yang dapat untuk tubuh dan kesehatan, seperti salah satunya suplemen penambah berat badan.

Merasa memiliki tubuh yang kecil dan berat badan yang jauh dari normal ialah salah satu keadaan dimana tubuh sangat di bawah dari ideal. Tubuh yang kurus tidaklah sama dengan tubuh yang slim, karena kurus di sini seperti tubuh yang tak memiliki gizi. Tentu saja keadaan ini membuat setiap orang merasa kurang percaya diri bahkan sulit untuk memilih ukuran busana yang tepat. Dalam kondisi yang sedemikian ini Anda perlu suplemen penambah berat badan agar nantinya tidak terlalu kurus.

Mengkonsumsi menu makanan yang tepat guna memperbaiki bentuk tubuh menuju ideal merupakan salah satu aktifitas yang mudah. Bilamana Anda merasa sulit untuk menentukan jenis-jenis menu makanan dan juga treatment untuk cepat bertambah berat badannya, segera saja memilih suplemen untuk penambah berat badan. Suplemen ini seperti sebuah nutrisi yang hadir secara khusus sebagai produk instan yang bermanfaat untuk mendukung proses penambahan berat badan dari seseorang itu.

Bahwasannya suplemen seperti produk yang siap pakai atau siap konsumsi ini menjadi pilihan paling praktis dan efektif. Dengan begitu Anda bisa segera memperoleh manfaat dibalik konsumsi yang rutin dan sesuai aturan yang dianjurkan. Beberapa manfaat tersebut ialah:

• Memenuhi nutrisi yang diperlukan oleh tubuh yang tidak bisa diperoleh dari menu lainnya.
• Membantu tubuh untuk memiliki lemak yang akan mengurangi kekurusan itu.
• Membantu untuk menambah berat tubuh secara efektif dan pasti.
• Mendukung proses pertambahan berat badan sesuai yang diinginkan.

Ingin mendapatkan berat badan yang ideal bukanlah suatu masalah besar bilamana Anda mengimbangi keinginan tersebut dengan treatment yang tepat. Seperti halnya pada tindakan mengkonsumsi suplemen penambah berat badan dari L-Men. Suplemen ini merupakan nutrisi penambah berat badan khusus untuk pria yang mana para pria dengan tubuh kurus dan sangat kurus bisa mengubah kondisi tersebut. Salah satu caranya ialah dengan mengkonsumsi suplemen tersebut secara rutin nan teratur. Dengan begitu, nutrisi yang Anda miliki semakin lengkap nan seimbang begitu pula dengan hasil dari berat badan yang terus tumbuh. Sama juga dengan kondisi tubuh berlemak cukup, kemudian ditambah olahraga Anda bisa memiliki bentuk tubuh yang oke.

Kepagian di bandara Soeta


Dulu, persepsi saya tentang negara Malaysia adalah sebuah negara yang kejam. Dipenuhi oleh orang-orang berjiwa penganiaya kepada tenaga kerja, Nirmala Bonatlah contohnya. Mindset saat itu tertata rapih di kepala, sampai kemudian saya ke Malaysia untuk bekerja. Meski punya keberanian untuk berangkat ke Malaysia, tapi di hati kecil ini tetap ada ketakutan, "Jangan-jangan, nanti saya dianiaya" acap seperti itu yang ada di kepala saya. Tapi semuanya berubah ketika saya tinggal beberapa tahun di Malaysia. Mengenal lebih dekat warga Malaysia, berinteraksi langsung dengan mereka menjadikan saya tahu bahwa dunia ini bukan hanya hitam dan putih. Baik dan buruknya seseorang bukan dilihat dari negara mana mereka berasal, tapi lebih kepada kebaikan itu sendiri berasal (dalam diri). Halagh, prolognya kepanjangan.

Bulan September lalu, saya ngobrol dengan Dewi, salah seorang teman yang berada di Malaysia. Dewi, bekerja di sebuah Pabrik di Ipoh-Perak. Kami ngobrol-ngobrol tentang dunia blog. Iseng-iseng, saya bertanya kepada Dewi,

"Kalau ngadain kelas workshop bloging apa ada yang mau datang, ya?"

"Iya, Mbak. Banyaaakk, Mbak." Awie menjawab dengan kalimat panjang.

"Beneran? Kenapa Awie bisa menyimpulkan begitu?"

"Iya, bener. Banyak teman-teman yang ngeblog, tapi nggak tahu bagaimana mengoperasikan blog dengan semestinya, contohnya Awie. Wacana untuk buat workshop tentang seputar blog sudah lama kami rencanakan sama Pak Cik Mahfudz, tapi belum terealisasi."

Dari obrolan-obrolan tersebut, awalnya saya berniat mencari sponsor sendiri untuk membeli tiket ke Malaysia. Sebagai mantan TKW yang tujuh tahun bekerja di Malaysia, saya ingat betul dulu enggan kalau ada orang yang mau datang ke Malaysia, tapi transportasinya minta ditanggung oleh teman-teman TKI. Itu, kan enggak banget :(. Tapi Awie bilang, nanti akan dibicarakan dengan Pak Cik Mahfudz, siapa tahu tempatnya bekerja mau memberikan sponsor tiket.

Dan pada 23 September, Awie memberikan kabar kalau teman-teman panitia di Malaysia akan mengadakan pelatihan blog pada 18 Oktober 2015. Saya menanyakan kepada Awie, siapa yang akan membelikan tiket? Kalau yang beli tiket teman-teman dengan modal iuran, jelas-jelas saya menolak datang ke Malaysia.

"Nggak dari teman-teman, tapi dari sponsor." kata Awie di whatsapp.

"Beneran? Seriusan?"

"Iyaaaa."

"Pokoknya kalau uang teman-teman Mbak Anaz nggak mau."

"Iya, bener. Tapi nanti peserta bayar buat makan siang dan sertifikat. Karena itu nggak masuk anggaran panitia." ujar Awie lagi meyakinkan saya. Membaca berderet penjelasan dari Awie, akhirnya saya mengiyakan ajakan Awie. Terima kasih banyak Awie dan teman-teman.

Dari awal, saya meyakinkan Awie untuk tak repot masalah penginapan dan lain-lain dibeliin tiket saja sudah cukup. Buat saya, kalau ke Malaysia itu gampang aja nyari penginapan gratisan :D soalnya saya sudah niat mau singgah di rumah majikan, nginep dan numpang makan minum di sana. Awie memberitahu, apa saja yang harus saya sampaikan nantinya dalam sharing bloging.

Sabtu 17 Oktober 2015 saya berangkat ke Malaysia. Sendirian. Padahal, tadinya saya pengen pergi sama Ijal biar ada yang ngajarin bikin template gitu :D. Tapi rupanya hanya ada tiket satu doang. Alhamdulillah....

Buat saya, Malaysia seperti negara kedua. Di mana saya bisa menemukan kembali banyak teman yang sudah seperti saudara. Dan tak lupa, ada majikan yang sudah seperti keluarga. Jadi buat saya, malaysia seperti negara kedua. Hilang sudah segala persepsi buruk Malaysia...

Jadi ingat, waktu itu ada teman yang bilang gini, "Udah aja sana bikin KTP Malaysia."
"Wooooo... Indonesia terlalu mahal untuk saya gadaikan" dan saya ditertawakan olehnya :D :P



Bagi anda terutama kaum perempuan maupun yang memiliki hobi memasak, pasti tidak ada hentinya untuk mencari informasi resep-resep masakan serta mencobanya di rumah dengan kreasi dan inovatif anda. Namun jika anda adalah wanita karir atau yang memiliki profesi dengan kesibukan padat sehingga tidak sempat untuk memasak dengan bahan-bahan yang sulit dicari, di sini akan kami sajikan menu resep masakan sederhana yang praktis dan lezat dengan bahan yang mudah dicari dan tidak memakan waktu anda. Menu resep praktis kali ini adalah tempe bakar. Meskipun terdengar sangat sederhana, namun anda dapat membuat masakan ini menjadi istimewa dengan menyajikan masakan dengan rasa yang lezat.

Resep masakan sederhana dengan menu tempe bakar sangat mudah dan praktis untuk membuatnya. Pertama yaitu siapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti 150 gram tempe persegi panjang yang telah dipotong dengan ukuran kurang lebih 10x6x1 cm, 3 lembar daun jeruk, 1 batang serai dan digeprek, lengkuas yang digeprek, dan minyak goreng secukupnya serta siapkan bumbu-bumbu yang dihaluskan seperti 3 buah cabe merah, 3 siung bawang putih, 2 siung bawang merah, kemiri secukupnya, 2sdt merica, kunyit dan jahe secukupnya, garam, bumbu penyedap rasa, dan terasi sesuai selera. Cara membuatnya yaitu pertama panaskan minyak goreng di wajan dan masukkan bumbu-bumbu yang dihaluskan serta masukkan daun jeruk, lengkuas dan serai. Taburkan bumbu penyedap rasa secukupya agar rasanya lebih nikmat. 

Tumis sebentar bersama dengan tempe, kemudian angkat. Tunggu lah sampai bumbu meresap ke dalam tempe. Setelah itu, bakar tempe yang ditumis tadi hingga matang berwarna kuning kecoklatan. Sajikan tempe bakar dengan sambal atau saus dan lalaban sesuai selera anda. Itu lah resep masakan sederhana yang praktis dan lezat dengan menu tempe bakar yang mudah untuk dibuat di rumah. Agar rasa lebih istimewa, gunakan lah bumbu penyedap royco rasa ayam yang terbuat dari daging ayam pilihan dan rempah-rempah asli yang memberikan cita rasa khas yang kuat.

Dulu, ketika awal bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) usia saya masih sangat belia. 13 tahun. Ya, tiga belas tahun! Beuhhhh.... Kecil sekali, yak? Ekekekeke... namanya masih kecil, dari kampung pulak, banyak banget kerjaan yang saya nggak bisa. Nyapu belum bisa, ngepel belum bisa, nggosok baju juga nggak bisa, masak apatah lagi. Jangan haraplah saya bisa masak, lah wong nyalain kompor gas aja nggak bisa. Trus, nyalain lampu juga belum bisa. Pokoknya, waktu itu saya ndhesit bangetlah. Kok sampai sebegitu ndhesitnya, sih? Ya iyalah.... lah wong pertama kali saya ke kota itu di desa saya belum ada listrik. Mehehehehe... betapa ndhesitnya. Beruntungnya, waktu itu majikan saya baik dan saya tidak sendirian bekerja di rumah tersebut. Saya bekerja dengan Budhe saya.

Pekerjaan kami dibagi-bagi. Sementara pekerjaan awal saya adalah membantu budhe saya menyapu, mengepel, menjemur baju, kupas-kupas bawang kalau Budhe mau masak dan bantuin majikan saya di warung. Karena saat itu majikan saya juga memiliki warung.

Satu hal lagi yang saya nggak bisa waktu itu adalah mengemas kamar alias beres-beres tempat tidur. Kalau saya memberskan tempat tidur, pasti nggak rapih. Miring sana-sini, tak serapih kalau Budhe saya yang beresin. Waktu itu, saya juga baru melihat bentuk seprei yang ada karet ujung-ujungnya (Kembali ndhesit) bahahahaha... Jadi saya suka takjub kalau melihat barang-barang baru di rumah majikan saya. Termasuk berasa takjub ketika melihat kulkas Eaaaaa :D (ngetik ini berasa pengen ketawa terus :)))))))

Balik lagi ke beresin kamar, kan tempat tidur di rumah majikan saya itu besar. Jadi buat badan kecil mungil saya ini membereskan kamar adalah pekerjaan yang amat sangat berat. Kudu dorong sana-sini, tarik kanan kiri biar sisi satu sama lain tersusun dengan baik, sampai kemudian tempat tidur jadi kelihatan rapih. Tapi, akhirnya-akhirnya saya pun masih belum bisa membereskan kamar. Jadi kerjaan saya diubah dengan membongkar seprei yang sudah dipasang untuk diganti yang baru. Saya tukang ngacak-ngacak, Budhe saya yang pasang seprei barunya. Eh, selain hal-hal baru yang saya bisa temui di atas, waktu itu saya juga baru melihat dan mengenal namanya bed cover. Saya mikir, "Kok sprei tebel banget, yaks?" mahahahahaha.... Somplak beud!

Dari melihat-lihat dan membereskan kamar tersebut, saya mulai mengenal beragam warna dan corak seprei. Almaklumlah, di kampung kan sepreinya standar aja tanpa ada karetnya dan dengan warna yang terkesan monoton itu-itu aja:D. Saya suka motif-motif seprei yang klasik, bunga-bunga kecil dan warna yang tidak begitu terang. Tapi, semakin beranjak remaja saya justru menyukai seprei bermotif kartun. Sampai kemudian ketika saya mulai bisa membeli seprei sendiri, saya sering membeli seprei dengan motif kartun. Walhal, kesukaan awal saya pada akhirnya tidak bisa berubah menyukai motif klasik.

Bulan lalu, saya mendapat kabar dari salah seorang teman blogger kalau ada salah satu perusahaan di bidang manufacturing yang memproduksi beberapa brand, salah satunya adalah seprei. Saya melihat gambar-gambar seprei yang disajikan. Warna-warnanya cerah banget, bahkan tak sedikit yang tabrakan warna. Ngelihatnya jadi seger, kayak warna biru dongker dengan kuning lihatnya jadi semangat. Belum lagi warna yang lain, menggambarkan keceriaan banget. Eh, iya, ngomong-ngomong sekarang saya sudah bisa beresin kamar dengan rapih, donggg. Kalau dengan produk seprei terbaru dari shamira, tentunya tempat tidur jadi tambah rapih, nggak miring kanan kiri dan saya udah bisa beresin sendiri. Ekekekeke...

Warnanya keren ^_^ unik gitu, kuning sama biru dongker

Suka warna hitam ini :)


Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Teman-teman

Sering Dibaca

  • Diary Blogger Indonesia
  • RM. 100 Dari Denaihati
  • Minyak Gamat Bukan Hanya untuk Obat Luka
  • Beli Sprei Bisa Umroh?
  • Daftar Peserta Lomba

Harta Karun

  • ►  2022 (5)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2021 (8)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2020 (10)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (41)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (5)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (10)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2017 (21)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (63)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (23)
    • ►  Januari (13)
  • ▼  2015 (137)
    • ►  Desember (25)
    • ▼  November (20)
      • Akhirnya, Bertemu Dengan Miftahudin
      • Harga Sepatu Running Nike Revolution
      • Mengecilkan Perut Dengan Jeruk Nipis
      • Desain Rumah Minimalis Modern & Sederhana Terbaru ...
      • Bisnis Properti Tanpa Modal yang Oke Sekali
      • Terjebak di Dunia Relawan
      • Perempuan itu Maunya Sendiri-sendiri
      • Membukukan Banten
      • Tips Cermat Jual Beli Rumah KPR
      • Nasi Kucing di Cilegon
      • Maling Buku Nyuri Ilmu
      • Beberapa Jenis Bisnis yang Dapat Dikembangkan Ke P...
      • Memahami Cara Jual Beli Rumah Yang Baik
      • Menyesuaikan Watt Mesin Cuci Dengan Daya Listrik R...
      • Saung Bambu Rumah Ilmu
      • Pak Raden Tidak Membutuhkan Gelar Pahlawan
      • Manfaat Mengkonsumsi Suplemen Penambah Berat Badan
      • Malaysia, Seperti Negara Kedua
      • Resep Masakan Sederhana yang Praktis dan Lezat
      • Seprei yang Unik Dari Shamira
    • ►  Oktober (34)
    • ►  September (19)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (9)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2014 (52)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2013 (40)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (12)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2012 (74)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (14)
  • ►  2011 (87)
    • ►  Desember (10)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (18)
    • ►  September (13)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2010 (141)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (12)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (17)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (18)
    • ►  Januari (23)
  • ►  2009 (124)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (14)
    • ►  Mei (16)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (12)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2008 (105)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (16)
    • ►  Mei (19)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (22)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2007 (30)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (12)
    • ►  Agustus (2)

Kategori

Ads Blogger Hibah Buku Celoteh Cerpen Featured GayaTravel KBO komunitas Murai Perjalanan Piknik Buku Pojok Anaz Reportase resep reveiw Semestarian Serial Sosok Teman TKW TripGratisan Volunteer

Catatan Anazkia By OddThemes | Turatea.com