Catatan Anazkia

Karena hanya tulisan yang bisa saya tinggalkan

  • beranda
  • Kisah
    • Serial
    • Cerpen
    • Celoteh
    • Reportase
    • Perjalanan
      • Gaya Travel
      • Trip Gratisan
      • Piknik Buku
  • Pojok Anaz
  • Murai
  • Sosok
  • komunitas
    • Volunteer
    • KBO
    • Semestarian
    • Blogger Hibah Buku
Ini mereka saya ajakin ke Cirebon mau aja gitu. Padahal saya nggak tahu mau ke mana dan mau ngapain aja :D :P


Semua berawal dari sebuah keisengan. Halagh! Kapan, saya ini nggak iseng? Kayaknya semua yang saya buat yah iseng. Eh, jadi inget Diaz yang pernah sewot di depan saya, "Kak Anaz ini nyebelin, lihat fotonya bagus, (hanya Diaz yang bilang foto saya bagus. Terima kasih, Diazzzz :P) kalimatnya juga lumayan, eh, pas lihat bawahnya #Aspret, #IsengAja itu nyebelin, ih!" nah, lho.... Hahahahaha... yah Abis gimana, demen gitu pakai kalimat dan tagar #IsengAja di instagram. Lagian Kanaz mana pernah coba bikin sesuatu yang serius? Kecuali untuk ngerjain Diaz ama Nopy #Eh hahahahaha :D :P #DitampolDiaz. 

Balik lagi ke topik...

Tanggal 24 lalu, sepulang dari Open House Nova itu saya membuka-buka tabloid Nova. Saya menemukan artikel mengenai wisata di Cirebon, pas baca kok saya nggak pernah ke sana gitu, kayak Pantai Kejawanan, Bukit Plangon dan Telaga Remis. Nah, akhirnya hal tersebut saya tanyakan ke Mas Dhani, salah seorang teman kompasianer yang ada di Cirebon. Setelah mendapat jawaban, Mas Dhani bilang "Bulan Maret nanti di Sunyaragi ada event Glow In The Night, gak tahu acara apa itu,"

"Eh, tanggal piro?"

"Gak tahu, cuma sempet lihat iklannya di tv lokal,"

"Okeh! Tar aku gugling, Mas. Suwun," dan tak lama setelah gugling saya mendapatkan info kalau event Glow In The Night itu tanggal 28 Maret. Nah, pas saya cerita ke Nita, dia ini antusias banget. Trus langsung nyari tiket dan langsung beli Muehehehe... Padahal, ya, pas saya lihat susunan acaranya kok ada senam aerobik, musik akustik dan lomba selfie. Bayarnya Rp. 75.000 dapat kaos, lilin sama gelang. Saya kok kemudian iseng mikir lagi. Kayaknya kalau cuman main lagi ke Cirebon kok nggak dapat apa-apa, ya? Akhire dari pemikiran iseng itu saya nyetatus mencari Taman Baca di daerah Cirebon. 


Akhirnya saya add, tapi kok nggak dikonfirmasi-konfirmasi hiks. Alternatif saya gogling-gugling nyari taman baca lain. Nemu, sih, tapi pas komunikasi itu kayak mentok aja gitu. Trus saya juga komuikasi sama salah seorang teman lagi yang ada di Cirebon. Dinda. Katanya, dia dengan teman-temannya ada perpus keliling dengan agenda baca buku bareng, mewarnai dan sebagainya. tapi komunikasi menthok dikarenakan sebatas sms dan inbox facebook. Lah ini masalahnya inbox fb gak bisa diakses, rempong kudu buka opera mini sebenernya.

Nah, Kamis malam lalu ketika bertemu di Kopikina dengan genk koplak saya bilang ke mereka kalau saya mau ke Cirebon, ada event di Gua Sunyaragi. Terus saya juga cerita kalau event itu ada aerobiknya, uweeeee... tak pelak saya diketawain, "Kanaz, kanaz, kamu mau ikutan aerobik?" doh! akhirnya saya jelaskan kegalauan saya kalau saya sedang mencari Taman baca biar bisa main bareng dan belajar bareng. Trus tak lupa mereka juga diajakin gitu dan ternyataaaa, mereka mau pada ikut! haisah, gubrakkkk. Biasanya itu kalau kapan kita ke mana itu saya udah ngantongin tempat dan nyusun draft kasar mau ngapain aja gitu. Lah ini, ke Cirebonnya aja belum tahu mau ke mana, tapi pasukannya udah banyak aja. Hahahaha. Tapi Diaz tetep dengan jabatan notulen seksi, dia nyari tiket, mencoba buat draft kasar kegiatan dan lainnya. Dan kami sepakat 28 Maret akan jalan ke Cirebon (tapi belum tahu mau kemana hahahaha)

Pasukan singkong

Masih penasaran sama Fatihatul Imama, saya whatsapp Pungky, menanyakan dia apa ada nomornya, kalau ada biar saya whatsapp aja, soalnya fb saya belum dikonfirmasi. Pungky langsung memberikan nomornya. Dengan wanti-wanti, "Namanya Fikri, ya. Orangnya absurd banget, bersiaplah,"

Wah, dapat wejangan kayak gitu, setidaknya saya aman berkomunikasi, karena bisa bebas ngoplak #Eh. Ngobrollah saya dengan Fikri. Tapi kayaknya dia syok, tiba-tiba dikontak orang nggak jelas dan ngomongin hal nggak jelas pula :D. Tapi, teman, percayakah bahwa sesuatu apapun yang bergerak di alam semesta ini ada yang menggerakannya? Bahkan, sehelai daun yang jatuh juga atas izin-Nya. Pun dengan segala rencana iseng-iseng di atas, bukan hal mustahil bahwa ini adalah garis tangan-Nya kami semua diketemukan. 

Kuasa-Nya menggerakan hati hamba-Nya sungguh luar biasa. 


Geng koplak, berisi dari founder beberapa komunitas literasi, Satu Juta Buku Untuk Indonesia, Buku Bagi NTT, Sagu Maluku, Hibah Buku dan Ruang Baca Kota. Ini untuk pertama kalinya saya mengajak teman-teman peduli literasi mengadakan kegiatan. Biasanya, saya dengan teman-teman Semestarian.Semoga ini adalah awal yang baik, untuk sama-sama berbuat baik dengan cara yang baik, di tempat yang baik pula. Karena sebaik apapun, ketika salah tempat ia sungguh menjadi hal yang tak baik. Alhamdulilah, segala pujian hanya milik-Nya yang telah menggerakan hati hamba-hamba-Nya. Terima kasih, Mas Dhani, Nita, Pungky, seluruh genk koplak juga Fikri. Mbak Irma, Kak Ria, Kak Yulia dan teman-teman Hibah Buku yang juga akan ikut (eh, semoga bisa ikutan, yah?) ^_^

Ah, seharusnya saya tidak berterima kasih dulu, karena ini baru akan bergerak :)

Eh, terus mau ke mana kita? Mau ke siniiiiiiii ^_^
Selamat ulang tahun yang ke 27, Nova :)


Kemarin, saya menghadiri acara ulang tahun Nova yang ke 27. Bertempat di Ruang Merbabu Lantai 8 Gedung Kompas Gramedia Jakarta Barat Open House Tabloid Nova dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai kota. Acaranya meriah, semua yang datang mayoritas berbusana merah cerah, ruangan berubah menjadi penuh warna. Acara dimulai sejak pukul delapan pagi, tapi saya terlambat. Sampai di acara sudah pukul sembilan lewat. Biasalah, miss sesat yang nggak hapal jalan. Padahal, kantor itu sering saya lewati kalau turun di Halte Kebon Jeruk -_-

Pemilihan door prize


Waktu saya sampai, acara sudah dimulai (ya iyalah) Chef Robi sudah mulai memasak dipandu oleh MC keren Mas Deva Mahendra. Tak lama setelah itu, Chef Robi juga dibantu oleh salah satu ibu-ibu peserta yang dipilih oleh Cheff Robi karena lahirnya bulan Februari. Yah, acara kemarin adalah serangkaian dari acara ulang tahun Nova yang ke 27. Nova, tepat berulang tahun pada hari ini 25 Februari 2014. Selain Chef Robi, ada juga Mbak Dita Nastiti yang membawakan Make up tutorial. Selain dua acara di atas, kami juga diajak mengelilingi ruang redaksi Nova dan mengenali krunya satu persatu. Meski yakin, tak semua kru kemarin saya kenali semua. Beberapa kru Nova yang bertemu di Surabaya ketika ajang penghargaan Perempuan Inspiratif (PIN) 2014 saya masih ingat tentu saja ^_^

Eh, ngomongin Nova, saya jadi pengen nostalgia sedikit mengenai Nova. Mumpung Nova lagi ulang tahun ^_^ 

Mengenal Nova, sejak saya mulai berada di kota. Entah kapannya, saya juga lupa. Tapi saat itu saya masih remaja. Bahkan, ketika sekolah menengah saya pernah berlangganan Nova. Ehehehe... Keren, tho? Di saat yang lain langganan tabloid remaja, saya malah langganan tabloid Nova. Eh, jadi inget, saya mengenal Nova dari Tante Leli. Beliaulah yang mengenalkan kepada saya. Meski nggak pernah mengenalkan juga sepertinya. Lah iya, kan Tante Leli beli dan saya ikut nebeng baca :) banyak artikel yang saya suka. Saat itu, saya masih menggemari karya-karya fiksi, jadi kalau buka Nova rubrik fiksilah yang saya baca. Setelah rubrik fiksi, berurut kepada peristiwa, psikologi dan dapur kita. Nah, kalau dapur kita biasanya saya gunting-gunting resep makannya buat dijadiin kliping. Tapi kliping itu sekarang entah di mana :D

Tapi setelah di Malaysia, saya tak lagi berlangganan tabloid Nova dan tak lagi up date berita-beritanya. Hinggalah pada akhir tahun 2014 lalu, ketika suatu sore seorang teman blogger, Mbak Ety, menelpon saya mengabarkan kalau saya menjadi salah satu pemenang PIN 2014. Wogh! Ceritanya ada di sini. Sama sekali nggak pernah kebayang, kalau saya bakalan nyantol di ajang perempuan-perempuan hebat tersebut. Terima kasih banyak, Mbak Ety, terima kasih banyak Nova.

Hadir di acara ulang tahun Nova kemarin, mengingatkan saya akan tulisan-tulisan lama Nova. Waktu remaja dulu, sebelum ada gadget, itu tabloid Nova dibaca dari lembar pertama sampai lembar terakhir. Bahkan, ada yang beberapa kali dibaca ulang. Inget kalau Nova bikin acara di kota-kota besar, ingin sekali menghadirinya tapi apakan daya, saya jauh dari ibu kota hehehe. Dan kemarin, alhamdulilah bisa hadir langsung di acara ulang tahun Nova yang ke 27. Selamat ulang tahun, Nova. Semoga semakin bersinar di usiamu yang ke 27. Semoga semakin membawa manfaat untuk perempuan-perempuan Indonesia.

Dua hal yang paling berkesan tentang Nova adalah, dulu saya pembaca artikel-artikel Nova. Sekarang, saya sendiri ditulis di tabloid Nova. Itu sungguh mimpi yang tak direncana kalau bukan karena Kuasa-Nya. Alhamdulilah....

Tujuh pesan untuk Nova, semoga semakin membawa manfaat untuk perempuan-perempuan Indonesia, Semakin menjangkau pedalaman-pedalaman Indonesia, semakin banyak perempuan-perempuan inspiratif yang diangkat oleh Nova, setia menjadi sahabat wanita Indonesia, menjadi penghibur yang mencerahkan ehehehe.. kayak mana itu? :D harga di luar Jawa jangan terlalu mahal dong, sering-sering bikin event trus undang-undang blogger :D

Diajak ke ruang redaksi Nova :)


Diberikan penjelasan

Ke studio pemotretannya Nova juga :)

Merah meriah



Nggak pernah mimpi ada saya di Nova hehehehe



Nah, teman-teman blogger punya cerita kenangan bersama Nova? Yuk, tulisakan cerita teman-teman dengan tema Nostalgia Nova. Yang belum pernah baca Nova juga boleh ikutan, kok. Giveaway ini boleh diikuti siapa saja, blogger perempuan atau lelaki. Platform blog apa saja. Caranya: 

1. Like fan page Tabloid Nova di sini
2. Follow akun twitter @Tabloidnova
3. Tuliskan cerita teman-teman blogger tentang pengalamannya dengan tabloid Nova
4. Usahahakan tulisan berisi 2 kesan selama mengenal tabloid Nova dan 7 pesan untuk tabloid Nova
5. Daftarkan link URL teman-teman blogger di bawah postingan ini dengan menyebutkan Nama, Domisili dan link URL
6. Mention link URL teman-teman  ke twitter @Tabloidnova dan menyertakan tagar #NostalgiNova #Nova27th
7. Pasang juga banner 27 tahun Nova di bawah ini dan sertakan linknya ke blog saya


Hadiahnya apa? Akan ada tiga bantal cantik dari Nova, tiga buah voucher map senilai @Rp. 100.000 juga tiga buah dompet khas Nova untuk tiga orang teman-teman blogger yang beruntung. Yuk, ikutan, yuk. Nostalgia Nova ini diadakan dari hari ini 25 Februari sampai 28 februari. Sebentar banget, kan? Iya, sebentar. Soale dalam rangka ulang tahun gitu. Yang menilai tulisan teman-teman nanti dari redaksi Nova. :)







Minggu kemarin, jadi tim horehnya Rumah Buku Cilegon yang mengadakan Piknik Buku di Anyer (belum ditulis ini)


Kemarin sekitar jam tigaan, seorang teman menyapa saya via inbox facebook, "Akak, nak tanya. Umi tengok akak banyak terlibat dengan aktiviti yang besar, akak kerja apa ye kat sana?" Umi, salah seorang teman di Malaysia mengirim inbox siang kemarin.

"Hai, Umi. Alaaahhh.. itu saya buat sibuk aje sebab tak banyak aktiviti. Itu kerja sosial murni, pegi sana sini sesuka hati," Sambil tersenyum, saya membalas pertanyaan Umi.

"Owh, ye ke? Nampak seronok je tak terikat dengan mana-mana ye? Akak keje sendiri, ye?" aih, Umi masih penasaran rupanya.

"Sekarang saya keje asuh budak," dan Umi pun menjawab ber ooo panjang.

Nah, siangnya sekitar jam sebelas juga ada seorang teman yang mengirim inbox di facebook. 

"Kak"

"Iya" saya menjawab inboxnya

"Sibuk apa?" tak lama pesan saya dibalas

"Sibuk ngasuh anak aja. Hehehehe."

"Kakak jadi kerja ngasuh anak?" ia sepertinya tak percaya jawaban saya.

"Iya, ngasuh anak." jawaban saya adalah penegasan, bahwa saya sedang tidak bercanda menjawab pertanyaan. Halagh bahasanya huehehehe.

"Yang penting masih bisa eksis, kan, Kak? Ikut acara kemana-mana," deg! mendadak saya kaget mendapat pertanyaan tersebut. Otak kepala saya seperti berbalik ke belakang, melihat acara apa saja yang saya ikuti. Apakah iya betul saya kemana-mana? Ah, sepertinya tidak juga. Saya bilang ke teman tersebut kalau keterlibatan saya di beberapa tempat itu dalam hal menyibukan diri mengisi kekosongan waktu. Dan saat ini, saya sudah jarang mengikuti acara blogger.

Ke kampung Cibuyutan, jadi relawannya Kampung Sarjana

Saya jadi ingat, bulan November lalu ada juga seorang teman yang berbincang melalui whatsapp, "Jujur, daku sering iri padamu. Anazkia tidak bekerja, tetapi dia bebas kemana dia mau. Itu artinya dia orang yang bebas financial. Kalau tidak, nggak mungkin. Karena bagaimana dia memenuhi kebutuhan hidupnya?"

Eh, dapat soalan seperti di atas saya, sih, kalau mau jawabnya simpel aja. Allah itu Maha Kaya, Maha Sempurna dan rezeki orang itu nggak akan pernah salah kok. Tapi saya jawabnya singkat aja, "Hehehe... rumput tetangga itu, kan, lebih hijau. Mbak orang ke sekian kok yang bilang iri sama saya," ya, memang ada beberapa teman, bahkan banyak yang mengatakan hal serupa, mereka iri melihat kebebasan saya. Yah saya mah nyengir aja. Hidup itu pilihan, termasuk ketika saya harus memilih resign dari kerjaan sebagai karyawan.

Reramaian dengan teman-teman komunitas lain dalam workshop kamera lubang jarum.


11April 2014 lalu, saya resmi keluar dari lembaga Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa. Ada banyak alasan saya keluar dari LKC, tak usahlah saya rungkai satu persatu penyebabnya. Sejak saat itu, ada beberapa teman yang kerap menyalahkan saya, kenapa saya harus keluar dari LKC Dompet Dhuafa. Sementara saya, saya tak mau menyesali apa pun keputusan yang sudah saya ambil. Sebelum resign, saya sudah izin dengan Emak, dan Emak menyerahkan semuanya kepada saya. Maka, resignlah jalan yang saya ambil. Dari April-Oktober saya nganggur. Bener-bener nganggur, tanpa ada persiapan tabungan sama sekali :D 

Saya ingat, bagaimana atasan saya mencegah resign dan meminta saya memikirkannya kembali. Tapi saya ini degil sikit, tekad saya resign dan tetap resign. Waktu pamitan, saya bilang dengan atasan saya, "Pak, nanti kalau Anaz mentok nggak dapat kerjaan, Anaz bisa kerja apa saja, yang penting halal, Pak," begitulah, Pak Muhammad akhirnya menyerah. Pun dengan teman-teman yang lain, mereka semua menyayangi saya dan meminta saya tak usah resign (duh, jadi kangen mereka semua) hiks

Eh, terus gimana hidup saya selama nganggur? Yah, gitu, deh. Saya beneran jadi nomaden. Tapi, teman.... percayakah ketika saya menganggur itu begitu banyak teman yang sangat menyayangi saya. Mereka peduli dengan saya. Tak lupa adalah Emak dan Kakak saya yang tak marah melihat anak dan adiknya nganggur. Beberapa kali juga saya melamar kerjaan, ketika dipanggil melihat jarak yang jauh saya nggak datang. Sempat juga tinggal di Malaysia dua bulan dan alhamdulilah, sekarang saya nggak betah kalau mau tinggal dan kerja di Malaysia. Ini sungguh prestasi yang amat saya banggakan ehehehe.

Berkunjung ke Saungelmu. Belum ada yang bisa saya lakukan di sini, tapi di sini saya bertemu dengan orang-orang yang hebat. Fly dan bang Sating pengelola Saungelmu. Insya Allah, dalam waktu dekat akan mengadakan workshop kecil-kecilan kamera lubang jarum. Semoga dimudahkan :)


Nah, bulan Oktober tahun lalu ketika saya sedang berada di kampung halaman, Nita, salah satu teman dekat saya menelpon. Dia mengabarkan kalau sudah kembali dan bekerja di Jakarta. Ia memberitahu juga kalau anaknya berada di Medan dengan Kakaknya. Setelah Nita telpon itu, saya kepikiran untuk mengasuh anaknya, mengasuh keponakan saya. Saya sampaikan kepada Nita niat saya. Awalnya Nita nggak percaya, tapi saya meyakinkan dia. Maklumlah, Nita pun ngeri takutnya saya minta gaji tinggi :D ehehehe.

Iya, ini penyakit saya ketika mencari kerja di sini, orang yang saya tawarkan jasa saya takut nggak bisa bayar saya. Kayak pernah, ketika suatu hari saya mengunjungi Mas Damar ke kantornya, saya bertanya apakah ada lowongan kerjaan yang bisa saya kerjakan? "Wah, saya nggak mampu bayar Anaz," Hiks, sedih. Beneran sedih. Padahal, saya kalau kerja bukan ngukur sebesar mana gajinya, tapi sejauh mana saya merasa nyaman. Makanya, saya memilih menawarkan diri mengasuh anak teman saya, Nita.

Sebelum mulai mengasuh anak Nita, kami sepakat kalau akhir pekan atau tanggal merah lainnya saya boleh keluar mencari kegiatan. Kami juga menyepakati masalah gaji. Standar, bahkan jauh lebih kecil ketika saya masih bekerja di LKC Dompet Dhuafa. Tapi balik lagi, saya merasa nyaman :)

Ke SMP Terbuka minggu yang lalu, niatnya mau belajar jadi relawan media, belajar menyuarakan kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh orang-orang keren dan dari sini juga saya belajar dari orang-orang yang keren.

Dan urusan saya kemana-mana, itu karena saya menyibukan diri dengan banyak hal. Jadi volunteer di berbagai komunitas, bergabung dengan banyak komunitas-komunitas di Jakarta. Karena memang itu tujuan saya ketika mengambil keputusan mengasuh anak Nita, saya ingin belajar banyak hal mengenai komunitas yang ada di Jakarta, terutama komunitas sosial pendidikan. Jadi, tidak benar kalau saya selalu sibuk. Yang benar adalah saya berusaha menyibukan diri mengisi waktu luang yang banyak tersedia di sela-sela mengasuh anak. Tentang eksis? Ah! Entah saya menganggapnya apa, mungkin lebih kepada mengikuti perkembangan zaman di mana beberapa aktivitas yang saya lakukan kerap dibagikan di media sosial. Semua orang bisa melakukannya, terpulang bagaimana ia mau atau tidak. Dan bagaimana orang itu menilai keeksisan saya.

Datang ke acara-acara gratisan di Jakarta yang menambah wawasan

Diskusi-diskusi dari para senior yang terlibat di komunitas
Ikutan festival Ayo Bantu Sekolah

Saya pernah ditanya, "Anaz kamu itu ikut kegiatan volunteer itu apa dibayar?" saya bingung menjawab soalan tersebut. Saya bilang, saya nggak dibayar. Untuk komunitas-komunitas yang saya ikuti, mereka adalah komunitas kecil yang kerap mengeluarkan uang sendiri. Siap capek, siap kelaparan dan siap-siap lainnya ketika mengikuti kegiatan mereka. Terus kamu hidup bagaimana? Balik lagi, bukankah Allah Maha kaya, Maha Sempurna dan rezeki tidak akan pernah tertukar. "Ketika kita melakukan kebaikan, kebaikan itu bukan untuk orang lain, tapi untuk diri kita sendiri," kalimat itu kerap diucapkan oleh Kak Ria, salah satu teman dekat saya yang kami kerap pergi kemana-mana. Sabtu ini, Insya Allah saya mau belajar jadi volunteer lingkungan. Di manapun, jadi tim horeh itu menyenangkan. Nyari eksis? Ah! Terpulanglah kepada penilaian orang :)

Yah, itulah saya sekarang. Bekerja mengasuh anak, kemudian belajar mencari kesibukan di luar. Insya Allah, projek terdekat adalah workshop bloging di area Cilegon-Serang dan membuat Kelas Inspirasi Cilegon. Bismillah, semoga semuanya dimudahkan. Eh, saya baru mau 4 bulan tinggal di Jakarta. Waktu kerja di LKC Dompet Dhuafa, kan, saya tinggal di Ciputat-Banten ^_^

Genk di Jakarta ^_^




Eini mendadak iseng ke blognya emak gahol #Eh. Nggak juga, sih, nggak iseng-iseng banget gitu. Lihat Mak Gahol up date link di group Emak-Emak Blogger saya langsung ngeklik dan sampailah di postingan ini . Isinya Giveaway Mak Gahol yang katanya mau bagi-bagi lipen setip sama eye liner (Eh, ngomong-ngomong eyeliner kuwi pakenya di mana? Hahahaha). Karena mendadak dangdut, saya juga mendadak iseng buka-buka pouch (pouch abal-abal huehehehe) dan ngadul-adul isinya. 

Jiyahhhh... sebenernya malu mau ikutan. Lah Soale pouch saya yang sering dibawa kalau jalan itu isinya enggak banget. Ahahahaha... Apa cobak isinya. Meh, mari kita lihatttttt


kalau di sana ada isinya pouch Emak gahol, di sini pulak ada pouchnya Anaz dudul

  1. Deodorant (Wajib ada)
  2. Pembersih muka
  3. Minyak kayu putih
  4. Lotion
  5. Pelembab muka yang entah saya beli dari kapan karena nggak abis-abis, karena nggak pernah dipake-pake :))))))
  6. Pasta gigi (selalu dibawa kalau lagi jalan, jarang dikeluarin takut kelupaan :D
  7. Kapas muka
Sudah, itu aja isi pouch saya. Nggak ada bedak dan lipen setip, soale saya nggak pernah pake. Kayaknya sampai setua ini saya belum pernah beli itu namanya lipen setip. Dulu, waktu masih di Malaysia saya sering dapat lipen setip bagus-bagus dari anak majikan, soale ada menantu majikan saya yang kerja ngurusin kosmetik gitulah. Kalau dikasih, biasanya saya simpen buat Emak. Waktu dapat hadiah dari Srikandi Blogger itu, bedak, lipen setip sama pembersih muka masih utuh :D itu kemarin pas pulang iseng saya foto, elah ndhalah kok Emak Gahol bikin GA ini. Jadi bisa saya pamerin ekekekeke

hadiah Srikandi Blogger yang masih utuh :D

Ikut-ikutan narses kayak Emak gahollllll... ahahahahaa :P ini sumpah bukan saya yang dandan, pasti hasil dandanan orang. Ya iyalah, mana bisa gitu saya dandan :D :P. Eh iya, dari acara PIN 2014 saya juga dapat satu paket kosmetik, saya kasihkan ke Nita. Percuma, di saya juga nggak dipake :D

Ikutan Giveaway Get this Max Factor eyeliner and lipstick di blognya Emak gahoooollllll



Pandji Aziz sebelah kiri, Rylo, Nourol, Mutmainah, saya dan Kak Aip yang makannya banyak #Eh :P


Bulan lalu, tanggal 10 Januari Hibah Buku diundang sama Youth Talk Banten untuk menghadiri diskusi komunitas. Selain itu, Hibah Buku juga dikasih waktu untuk presentasi program Hibah Buku untuk dikenalkan kepada teman-teman komunitas yang hadir. Sebuah kebanggaan bisa berbicara dan mengenalkan Hibah Buku kepada anak-anak muda Banten. Acara ini terselenggara atas kerja sama Youth Banten, Gerakan Mari Berbagi (GMB) dan AIESEC (lupa singkatannya ini) Universitas Tirtayasa. Tujuan diadakannya acara ini adalah supaya antar komunitas bisa berkolaborasi dengan komunitas sosial yang lain yang ada di Banten untuk lebih mensinergikan program berbagi yang ada di Banten dan bisa saling terintegrasi.

Berawal dari sini mengenali mereka

Karena tempat di Serang, mau nggak mau saya yah harus mewakili Hibah Buku. 10 Januari, saya menuju Perpusda Serang. Acara berpindah tempat, sebelumnya akan diadakan di Untirta Serang tapi karena ada sesuatu dan lain hal tempatnya berubah. Saya mengajak Aty dan Mahfudhoh. Untuk Open Space, selain Hibah Buku ada juga 4 komunitas lainnya, Istana Belajar Anak-Anak Banten (Isbanban) 1000 Guru, Adam N Sun juga salah satu komunitas yang saya lupa namanya. Dari 5 komunitas yang tampil saya hanya mengenal Kak Aip dari Adam N Sun. Tentunya, karena kami adalah partner kejahatan #eh enggak nding, maksudnya partner blusukan :D. Selain Kak Aip dengan Adam n Sun, saya mengetahui 1000 Guru dan Isbanban. Dengan Isbanban sendiri, secara personal saya memang ingin mengenal personilnya.



Sejak hari itu, 10 Januari saya merasa kalau mulai menemukan lingkaran-lingkaran yang saya cari dari daerah Banten. Entahlah, saya merasa senang melihat anstusiasme teman-teman komunitas yang berasal dari Banten. Anak-anak muda yang keren, dengan semangat yang menyala-nyala. Selama ini, saya hanya bertemu dan berbincang dengan komunitas-komunitas yang berada di Jakarta. Mimpilah yang membuat saya begitu ingin bertemu dan mengenal komunitas-komunitas daerah terutama dari Banten.

Dari sekian banyak komunitas yang saya temui hari itu, saya tertarik dengan Isbanban. Bukan karena Nourul salah satu anggota dari Isbanban mendekati saya ketika berada di mushola, tapi karena saya memang tertarik dengan program kerja yang dilakukan oleh Isbanban. Secara garis besar, saya belum begitu mengenal apa itu Isbanban dan segala macamnya. Tapi melihat perwakilannya presentasi di depan kami semua, saya tertarik. Berbincang sebentar dengan Nourol di mushola, di kepala saya mulai sedikit ada gambaran kolaborasi apa yang akan dibuat. Yang pasti, tak jauh-jauh dari buku dan pengadaan taman baca. 

Setelah berpisah, saya masih berharap ada komunikasi lanjutan dengan teman-teman Isbanban. Mencoba nyolek mereka di twitter, alhamdulilah dapat sambutan. Bahkan saya dikasih nomor foundernya, Pandji Aziz, meski akhirnya tak pernah komunikasi (sekarang, sih, udah) Hari Senin lalu Nourol SMS saya, menanyakan apakah saya masih mengingatnya apa enggak? Tentu saja masih dan saya mengajak dia ketemuan :) gayung bersambut, Nourul mengiyakan ajakan saya dan hari Selasa kemarin malam kami ketemuan. Alhamdulilah, akhirnya bisa juga ngobrol-ngobrol langsung dengan mereka. Ketemu dengan Nourul, Mutia, Rylo dan juga Pandji Aziz founder Isbanban.

Pandji Aziz, pemuda berusia dua puluh tahun ini asli kelahiran Banten, tepatnya dari Cikande-Serang. Ia sedang menempuh pendidikan di Universitas Padjajaran jurusan Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Isbanban sendiri baru berusia dua tahun. Geliat dan semangatnya masih berkobar hebat, anggotanya tersebar di seluruh wilayah Banten. Dari Tangerang, Pandeglang, labuan, Serang juga Cilegon. Keseluruhan anggota hampir 150. Wih!Keren pisan eui! Kayak mana itu ngatur anggota sebanyak itu.

Semoga ada hal baik yang bisa kita lakukan bersama-sama nantinya. Aamiin...







Serah terima juz ama dari donatur. Pak Adi, sebelah kiri

"Kanaz jadi ikut, kan?" 

Sebuah pesan masuk ke whatsapp. Saya bergegas meraih hape dan melihat jam yang tertera. Pukul 06.21. Yak ampun.... saya kesiangan! Akhirnya saya gedubrakan bangun dari tempat tidur. Menuju kamar mandi dan membuka keran air yang ternyata mati. Doh! Keluar lagi dari kamar mandi mencari kerudung dan keluar menyalakan air keran jet pump. Tunggu punya tunggu, air tak juga mengalir sementara detik jam terus berputar. Saya kembali keluar, melihat arah keran jet pump yang ternyata belum dibuka. Gubraks! pantesan aja air nggak ngalir-ngalir. -_-

Mandi seperlunya, memakai baju secepatnya dan berlari sebisanya menuju gang depan pinggir jalan mencari angkot yang bisa mengantarkan saya ke stasiun Pasar Minggu berharap tak terlambat sampai ke Bekasi jam delapan seperti yang dijanjikan kemarinnya dengan Nopy. Sampai di Stasiun Pasar Minggu, kereta menuju kota Tua kebetulan berhenti, maka kembali saya berlari-lari supaya bisa menaikinya. Alhamdulilah masih bisa. Untuk menuju Bekasi, saya harus transit di Manggarai menunggu kereta yang akan menuju ke sana. Rupanya, menunggu kereta ke Bekasi dari Manggarai memakan waktu yang lumayan lama. Jam delapan lewat saya baru menuju Bekasi. Akhirnya, saya sampai di stasiun Bekasi pukul 08.20, di situ sudah ada Novi ditemani rekannya, Sandi. Dari stasiun kami bertiga menaiki angkot 09 warna merah menuju Babelan.

"Nopy bawa apa, tuh?" melihat tentengan Snopy yang terlihat berat di goodie bag warna putih saya penasaran.

"Bawa buku, Kanaz,"

"Heh? Bawa buku? Kok Nopy nggak bilang-bilang, sih? Kanaz nggak bawa apa-apa, ih," dalam hati saya mulai kesal.

"Yah, Kanaz emangnya nggak tahu? Kan di SMP terbuka mau buka Taman Baca di sana. Maaf aku pun nggak kasih tahu," dan begitulah, rasa kesal saya menguap sudah. Apalagi ketika sudah berbincang banyak hal dengan Snoopy ini bisa melupakan banyak hal lagi :D

Abang dan none Bekasi sampai ^_^


Saya tidak tahu menahu akan berhenti di mana, sampai akhirnya ketika kami sadar rupanya sudah melewati tempat janjian Nopy dengan Om Bisot. Akhirnya kami berhenti VGH (eh, ini beneran lupa nama-nama tempatnya :D ekekekeke. Dari pinggiran itu kami bertiga dijemput oleh Om Bisot dan kedua kawannya geng motor (geng motor apa namanya pun lupa bertanya). Bertiga, beriringan kami menuju SMP Terbuka Tarumajaya. Selama perjalanan, Om Bisot menerangkan beberapa tempat yang dilalui. Awan hitam bergelayut di langit, sepertinya hujan akan segera turun. Tapi Om Bisot mengabarkan kalau di Bekasi sudah beberapa hari ini cuacanya serupa, tapi hujan tak mengguyur Bekasi dan sekitarnya. Sampai kemudian kami sampai di Kampung Tambun Bulak, Desa Samudrajaya, Kecamatan Tarumajaya-Bekasi.

Kami disambut ramah oleh Pak Adi. Novi menjelaskan sekilas kalau beliau adalah kepala sekolah SMP Terbuka. Saya mengangguk saja, menjadi tamu yang baik dengan duduk diam-diam melihat ke lingkungan sekitar. Kami duduk di pendopo yang adem. Menurut Om Bisot, tempat ini masih baru. Di situ juga ada seorang guru yang mengajar setiap akhir pekan (ah, ya, saya lupa namanya :D. Sekarang saya mudah lupa kalau nggak buru-buru dicatat :D )

Tak nyaman duduk saja, saya mulai beranjak dan melihat-lihat. Sebelumnya, saya tahu sekilas saja mengenai SMP Terbuka ini dari Om Bisot yang sering up-load kegiatan-kegiatannya di facebook. Sekolah tanpa atap dengan fasilitas seadanya. Saya belum berani menulis lengkap, karena memang belum banyak bertanya. Sabtu lalu, saya benar-benar menjadi tamu yang hanya melihgat-lihat aktivitas hari itu. Novi dan teh Nur yang sedang mengadakan Merekam Jejak Kampung bersama Kamera Lubang Jarum terlihat sibuk. Sementara saya dan Ken sibuk mencari makanan dan membuat minuman. Dari pagi saya belum sarapan soale :D :P

SMP Terbuka yang benar-benar terbuka.....

Ada juga sekolah TK

Menjelang pukul 11 siang, serombongan tamu datang ke SMP Terbuka. Sekelompok anak muda Abang dan None Bekasi dengan selempang masing-masing memasuki gerbang sederhana. Anak-anak kelas 1-2 berjejer rapi menyambut mereka. Pak Adi, kembali gesit menyambut kehadiran tamu istimewa. Tamu tersebut membawa buku, rak buku juga beberapa minuman sekedarnya. Saya tak begitu menyimak mereka, apalagi setelah melihat Teh Nur sampai dengan barang-barang ajaibnya, perkakas pinhole. Saya yang belum pernah ikut-ikutan membuat kamera lubang jarum ada kesempatan untuk menggosok kaleng bekas yang sudah dipotong-potong untuk membuat lensa. Meski akhirnya gagal total, saya tetap tertawa :))))))) (tepatnya mah diketawain aja gitu)

Sebelum kedatangan Abang None Bekasi, Pak Adi juga menerima tamu yang membawa segepok sumbangan juz ama dari donatur. lagi-lagi, saya lupa namanya :(

Cuaca memang berubah terik sejak kami sampai di SMP Terbuka. Tak ada lagi mendung gelap menggantung, langit berubah biru dilapisi awan putih. Cukup bersahabat. Anak-anak keliling kampung (saya dengan Ken nggak ikutan) karena selain sibuk mencari makan, kami juga sibuk mau pulang duluan. Saya akan ke acaranya Indosat, sementara Ken akan ke Depok. Meski ternyata, ketika kami akan beranjak pulang Pak Adi dan sang istri sibuk mengeluarkan jamuan makan siang. Akhirnya, kami menunda kepulangan dan menikmati hidangan santap siang. Sayur asem, tempe goreng, sambal dan tumis teri dicampur terong membuat kami lupa niat pulang :D pun sampai akhirnya kami sudah kenyang semenit dua menit masih berleha-leha ngadem :D

Cuaca cerah bersahabat

Diantar oleh Mas Komar dan Mas Fayruz saya dan Ken beranjak keluar setelah berpamitan dengan tuan rumah dan teman-teman yang lain. tepat ketika saya akan membonceng motor, Pak Adi, dengan kepala berpeluh-peluh keringat menenteng sekantong plastik bening gorengan.

"Eh, mau ke mana itu? Ini makan gorengannya dulu sambil ngopi-ngopi," Ken meraih plastik di tangan Pak Adi, mengulurkannya kepada saya untuk mengambil gorengan. Saya menolak, rasanya perut saya sudah cukup kenyang. Tapi sungguh, saya salut dan kagum dengan pelayanan Pak Adi dalam menerima tamu. Dalam balutan kesedrhanaan beliau menyambut tamu dengan sebaik-baiknya. Sungguh saya penasaran dibuatnya. Dalam hati berjanji, kelak kalau berkunjung ke sana lagi saya harus mengobrol banyak hal dengan beliau, menanyakan tentang sekolah SMP terbuka, apa yang melatar belakanginya beliau membuat ini dan apa harapan beliau kepada pemuda-pemuda yang datang ke sana. Ya, saya harus ngobrol dengan beliau dan belajar banyak hal dari beliau.

Terima kasih atas sambutannya, Pak Adi. Terima kasih juga buat Om Bisot, Novi, Sandi, Ken, teh Nur, Mas Fayruz, Mas Ken dan teman-teman yang lain yang saya belum kenal. Sepertinya, saya akan punya rutinitas baru di sana. Bermain, bersenang-senang, belajar, berbagi dan peduli. Semoga ada jalan dan kemudahan.... Eh, ke Saungelmu juga kudunya. Kan itu lebih dekat -_-

Sibuk menggosok lensa pinhole yang gagal (saya gitu yang gagal aja :D)

Dengan keterbatasan mereka tetap semangat


Menjelaskan hasil hunting foto menngunakan kamera lubang jarum

Makhluk ajaippppp :P (Snoopy sebelah kiri dan Ken sebelah kanan)

Akhirnya, saya dan Ken memang pulang duluan. Tapi kami tak jadi berkunjung ke tempat tujuan masing-masing karena hari sudah terlalu sore. ken batal berkunjung ke Depok, sementara saya juga batal menghadiri acara Indosat.


Rabu, 21 Januari 2015 saya mendapatkan email dengan tajuk Undangan Peresmian Rumah Belajar Samsung Makassar. Membaca satu demi satu isi urutan email saya merasa teruja. Ya iyalah, siapa yang nggak teruja gitu tiba-tiba dapat undangan ke Makassar plus dibayarin pulak? :D Di email tersebut, acara dilaksanakan pada 27-28 januari 2015. Konfirmasi paling telat adalah hari Jumat, 23 Januari 2015. 

Setelah membaca email tersebut saya buka twitter, ternyata ada mention juga dari seorang yang belum saya kenal, Mbak Henny. Menanyakan perihal email dan Mbak Henny meminta kesediaan saya untuk segera konfirmasi. Oke, sep! Saya harus berbincang dengan Nita, Mamaknya Quin. Dan alhamdulilah, Nita mengizinkan saya ke Makassar. 



Awalnnya jadwal adalah 27-28 Januari, kemudian diubah menjadi 26-27 Januari. Dalam email selanjutnya mengenai internal brefieng yang saya terima dari Mbak Henny, pesawat menuju Makassar pukul 13.00, tapi kami diminta hadir sebelum pukul 11.00 karena akan ada breifeing terlebih dahulu. Selain saya, rekan blogger yang diundang adalah Om Jay. Sebelumnya adalah Mbak Meti, tapi beliau tak bisa hadir. Dari Mbak Meti diusulkan Mbak Susi Icus, tapi lagi-lagi beliau nggak bisa hadir karena sedang hamil. Akhirnya, Om Jaylah yang berangkat. Dari rekan media sendiri ada lima orang. Mas Slamet Parsono dari Seputar Indonesia, Mbak Lilis dari Warta Kota, Dinda dari Tabloid Wanita Indonesia, Mas Mudzakir dari Rakyat Merdeka, Om Hartomo dari Suara Merdeka dan Mas Adam dari Sinar Harapan.

Senin, 26 Januari 2015 saya berangkat dari kosan pukul tujuh pagi, takut terjebak macet. Sampai di Bandara Soaekarn-Hatta pukul 10.00 pagi. Masih awal banget ehehe. Nggak apa-apalah, dari pada telat. Sambil menunggu teman-teman yang lain, saya menikmati sarapan di restoran cepat saji Bandara. Satu persatu teman-teman pun mulai berdatangan, baik dari pihak Samsung mau pun teman-teman media dan blogger. Om Jay sampai lebih dulu, kemudian menyusul Mbak Henny, Mbak Lilis dan yang lainnya :)

Menunggu di bandara Soeta

Menjelang pukul satu, beriringan kami masuk ke bandara menuju keberangakatan. Ditemani buku Tahta Mahameru saya menunggu jadwal masuk ke dalam pesawat, tanpa delay mendekati pukul 13.00 kami beranjak masuk ke pesawat garuda GA616. Ini untuk pertama kalinya saya naik pesawat garuda, sama ndesonya ketika pertama kali naik Malaysia Airlines saat ke Terengganu tahun lalu hehehehe. Cuaca agak mendung sedikit ketika kami berangkat. Saat hendak sampai, beberapa kali pesawat bergetar. Mbak Lilis di sebelah kanan saya kelihatan nyantai banget, sedang Mas Dzakir sebelah kiri saya kelihatan sangat nervous. Terlihat dari caranya memegang kursi ekekekeke. Eh, bener, kan, sebelah saya Mas Dzakir? :D. Alhamdulilah, wa syukurilah, kami semua mendarat dengan selamat.

Sampai di Bandara Sultan Hasanudin

Sampai di Makassar, kami disambut hujan yang sangat lebat. Untuk kedua kalinya, saya berkunjung ke Negeri Anging Mamiri, menjejakan kaki di bandara Sultan Hasanudin Makassar. Daeng Ipul, salah seorang rekan blogger yang sudah saya kenali menyambut dan menyalami kami satu persatu. Disusul kemudian oleh Mbak Ria dari Talklink, yang tak kalah ramahnya menyambut kami. Menaiki bus tiga perempat, menembus hujan yang sangat lebat, kami menuju kota Makassar. Daeng Ipul menjadi guide kami. Ia megenalkan kepada kami tentang asal muasal kota Makassar. Darinyalah saya baru tahu kalau tidak ada ucapan terima kasih di Makassar, saya jadi tahu juga mengenai kalimat kita dan kamu :)

Daeng Ipul menjadi guide

Destinasi kita sore itu adalah makan malam. Dari jadwal sebelumnya pun kami sudah diberitahu, kalau sampai di Makassar adalah menikmati makan malam di restoran Aphong, kemudian lanjut membeli oleh-oleh di jalan Sumba Opu dan kuliner durian. Weh, lengkap banget ^_^. Terakhir, barulah kami chek in di hotel Arya Duta.

Sesi makan malam ini dipenuhi makanan seafood. Restorannya asyik dan unik. Nuansa Cinanya begitu terasa. Sebelum hidangan makan malam sampai, ada kesempatan motret sana sini :D. Setelah hidangan datang, kami dikejutkan oleh kehadiran ikan Kudu yang kelihatannya syerem tapi rasanya enak. Ada juga sambal mangga khas Makassar yang enak dimakan buat cocol ikan. Cumi goreng, udang goreng dan kepiting. Eh, ngomong-ngomong kepiting ini saya makan banyak kepiting sama Mbak Shinta :D sampai orang dah selesai makan dan cuci tangan, kita masih aysik mengunyah :D

Ikan Kudu :)

Sambal mangga

restoran dilengkapi dengan ornamen-ornamen khas 

Menunggu makanan

Kuliner durian

Tahun 2012 lalu ketika ajang kopdar Blogger Nusantara belanjanya juga di situ :D ehehehe

Semua sibuk belanja

Terima kasih untuk Mas Haris Maul dan Mbak Lusi Tris. Karena beliau berdualah yang merekomendasikan saya untuk mengikuti Rumah belajar Samsung.
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Teman-teman

Sering Dibaca

  • Minyak Gamat Bukan Hanya untuk Obat Luka
  • Diary Blogger Indonesia
  • RM. 100 Dari Denaihati
  • Beli Sprei Bisa Umroh?
  • Betapa Inginnya Mengumrohkan Ibu Saya

Harta Karun

  • ►  2022 (5)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2021 (8)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2020 (10)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (41)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (5)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (10)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2017 (21)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (63)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (23)
    • ►  Januari (13)
  • ▼  2015 (137)
    • ►  Desember (25)
    • ►  November (20)
    • ►  Oktober (34)
    • ►  September (19)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (6)
    • ▼  Februari (9)
      • Ngapain ke Cirebon (Lagi)?
      • Nostalgia Nova 27 Tahun
      • Kamu Kerja Apa? Kok Bisa Kemana-mana?
      • Pouch Saya Isinyaaaa.....
      • Bertemu Dengan Anak-Anak Muda Banten yang Keren
      • Belajar Bersama di SMP Terbuka
      • Kembali Mengunjungi Negeri Anging Mamiri
      • Majalah Ummi dan Annida Banyak Menginspirasi Hidu...
      • Selamat Pagi, Februari
    • ►  Januari (7)
  • ►  2014 (52)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2013 (40)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (12)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2012 (74)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (14)
  • ►  2011 (87)
    • ►  Desember (10)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (18)
    • ►  September (13)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2010 (141)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (12)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (17)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (18)
    • ►  Januari (23)
  • ►  2009 (124)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (14)
    • ►  Mei (16)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (12)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2008 (105)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (16)
    • ►  Mei (19)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (22)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2007 (30)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (12)
    • ►  Agustus (2)

Kategori

Ads Blogger Hibah Buku Celoteh Cerpen Featured GayaTravel KBO komunitas Murai Perjalanan Piknik Buku Pojok Anaz Reportase resep reveiw Semestarian Serial Sosok Teman TKW TripGratisan Volunteer

Catatan Anazkia By OddThemes | Turatea.com