Jomblo, Galau, Menye-Menye ke Laut Aje!
"Saya salut sama Mbak Anaz, kayaknya kok jarang kelihatan galau. Padahal, usia kita sama, tapi Mbak Anaz jarang sekali menunjukan kebimbangan. Malah sibuk dengan dunia ini itunya." eh, saya bengong ketika seorang teman jelas-jelas mengatakan demikian di depan saya. Ya, di depan saya bukan melalui chat media dunia maya. Tentunya, saya tertawa mendengarnya. Buat saya, kegalauan dan kegelisahan tak harus selalu ditampilkan di depan umum bukan? :P #abaikan
Beberapa hari setelah bertemu teman yang komentar di atas, saya mengunjungi rumah teman yang jaraknya tak jauh dari kosan. Sebutlah nama teman ini Mbak Surina. Saya mengenal Mbak Surina ketika bekerja di Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa. Ia sedang mengikuti Kelas menulis Online Sekolah Perempuan milik Mbak Indari Mastuti. Tak lama berbincang dan menanyakan kabar, Mbak Surina bercerita mengenai salah seorang teman barunya di dunia maya. Nensi, nama temannya Mbak Surina. Saya tak tahu pasti berapa usianya Nensi. Yang saya tahu dan dengar dari ceritanya Mba Surina, Nensi salah satu pelajar yang menadapatkan beasiswa dari Sekolah Perempuan. Ia juga merupakan salah satu mahasiswi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Dan satu lagi, Mbak Surina mengatakan kalau Nensi ini tak dapat melihat. Subhanallah... Sungguh Maha Suci Allah dengan segala ciptaan-Nya. Hebat sekali Nensi ini. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, ia mampu menunjukan kelebihannya. Menulis, kuliah, aktif di LSM juga kesibukan lainnya. Mbak Surina juga memberikan link blog Nensi kepada saya, di blog ini, Nensi kerap kali menulis tentang kesehariannya.
Mendengar cerita Nensi sesaat dari Mbak Surina membuat saya berpikir beberapa hal. Kenapa harus galau, resah dan gundah gulana memikirkan satu hal kalau kita bisa melakukan banyak hal? Kenapa harus mencari-cari kebahagiaan yang belum jelas kalau kitalah yang menciptakan kebahagiaan itu sendiri. Sekilas, sekilas saja mendengar cerita Nensi, saya seperti tertampar-tampar. Dengan saya yang diciptakan tanpa kekurangan, masih mengeluhkan banyak hal kepada Pemilik Alam. Tak hanya mengeluh, kebaikan pun entah apa yang sudah saya lakukan. Malu berkaca pada Nensi, mengetuk-ngetuk kesadaran hati bercermin pada hati. Kalau hanya jomblo, kemudian hanya bisa menggalau dan menye-menye, udah silakan ke laut aje!
Terima kasih, Nensi, atas pelajaran hidupnya.
20 komentar
Nah! Ini postingan yang saya suka... beberapa waktu lalu ketemu perempuan hebat, namanya Kakak Anggi, manager Kanawa Island and Resort. Beliau berkata, "bukannya saya ndak butuh laki-laki tapi untuk sekarang saya pengen jalani hidup seperti ini dulu, lebih banyak berbagi dengan anak-anak di Pulau Mesa..."
BalasHapusSalut untuk perempuan-perempuan tangguh yang tidak melulu memikirkan hal yang menye2 meskipun jombelow :p *kita donk, kak* #eh hahahaha...
Mahahaha
HapusKita, mah, tukang jalan2, Kakak :P
Bedanya Kak Tuteh mau nyelem ke laut, saya kagak bakalan mauk :D
wah..ini tulisan wajib dibaca bt para jomblowan/wati yg sering galau nih hehe..
BalasHapussederhana..bhagia itu kita ya nyiptakan bukan org atau barang..pagiiii mbk anazzzz ;)
*menyapa dari siak*
Selamat pagih!
HapusEh, di sini sekarang siyang, ndink huehehehe
meskipun sudah lewat masa jomblo *aih sombong :P tapi saya setujuuu bangeet! kebahagiaan bisa diciptakan, bukan dicari :))
BalasHapusAhahaha
HapusMari menciptakan bahagia :)
Subhanallah. Terima kasih banyak Anas. Senang banget bisa kenalan ma dirimu. Sebenarnya blog saya itu menurut saya sih, cuma jadi media ajang curhat saja. tapi kl ada manfaatnya buat yang lain syukur, deh. :)
BalasHapusSama, blog saya juga ajang curhat ;)
HapusBosomu lho Mbak Anaz, nggak mudeng aku..menye-menyeki opo artine? *emakemakgakgaul*
BalasHapusHehehehe
HapusItu bahasa juga lupa saya dapat dari mana :D
TFS mba Anaz, jd ikut buka2 ttg mb nensi juga. dan mak jleb jleb --'
BalasHapus:)
HapusOo, jadi ketika tengkurep di kajrpet depan TV itu lagi tak-tik-tuk postingan ini tah? Postingan yang bagus diciptakan dalam beberapa menit, kan? Hebat emang Anazkia ini. Galau sih harus dihindari, tapi yang boleh itu 'menutup hatimu, hai para jomblo sayang." Kalao belum waktunya gpp, tapi jangan pada menutup hati, ya? Janji? Aktifitas boleh, berbagi ide, boleh, tapi jangan berbagi hati ya? Apa lagi sih ini, hehehe...
BalasHapusHeheheh, iya, Bunda. Ini tulisan malam-malam di depan televisi :)
HapusAamiin, Insya Allah ;)
Cieee KaNaz. Seirus gak menye2? :D Salut dengan Ka Nensi. Semangat berbaginya tinggi.
BalasHapusSerius! Serius sering menye2 di mana-mana :)
Hapuskeren....:)
BalasHapus:)
HapusSemangat Nensi bisa di contoh tuh. Keren
BalasHapusIya, Mbak Nensi memang keren :)
HapusPersonal blog, kadang anti sama spammer yang hanya menyebar link. Lebih mengutamakan pertemanan antarpersonal. Komentar kembali dimoderasi masih banyak obat-obatan yang nyepam :D :P