Catatan Anazkia

Karena hanya tulisan yang bisa saya tinggalkan

  • beranda
  • Kisah
    • Serial
    • Cerpen
    • Celoteh
    • Reportase
    • Perjalanan
      • Gaya Travel
      • Trip Gratisan
      • Piknik Buku
  • Pojok Anaz
  • Murai
  • Sosok
  • komunitas
    • Volunteer
    • KBO
    • Semestarian
    • Blogger Hibah Buku


Trip gratisan, entah kenapa dua klimat ini terngiang-ngiang di kepala beberapa hari terakhir ini. Ya, beberapa hari terakhir setelah saya ngukur jalan ke kampung halaman beberapa hari lalu. Kepulangan saya ke kampung halaman tanpa terencana, awalnya karena mengikuti Jeng Sri yang awalnya mau pulang ke Pemalang dengan sopirnya. Tapi ternyata urung pulang dengan sopir, malah kami berangkat menaiki bus menuju Pemalang pada Minggu pagi, 15 Juni 2014. Karena sampai di Pemalang sudah malam, saya menginap di rumah Jeng Sri di kabupaten Pemalang, baru esok harinya saya menuju kampung halaman di desa Karangsari, Kecamatan Pulosari. Sementara jeng Sri kembali ke Jakarta pada hari Rabu.

Lima hari saya di kampung halaman. Bertemu kembali dengan berjuta pengalaman masa kecil, dari melihat kabut di pagi hari yang sudah jarang sekali ditemui, menyusuri sungai, mendapatkan ikan lunjar yang kecil-kecil juga cerita lain yang saya dapatkan. Sabtu, 21 Juni saya berangkat ke Solo menemui Mak Wina dan Bang Atta. Jumat sebelumnya, Mak Wina dengan Bang Atta memang sedang berlibur di kota Solo. Dari awal sebelum berangkat, sebetulnya saya enggan pergi ke Solo dikarenakan minimnya finansial :D. Tapi dengan kebaikan hati kedua pasangan suami istri yang dipertemukan melalui blog ini, mereka berjanji menanggung akomodasi saya selama berada di Solo yang kemudian juga jalan ke Jogja.

Selalu ada cerita pada setiap perjalanan, selalu ada cinta dalam setiap perjalanan. Pun sama dengan perjalanan saya seminggu terakhir ini. Sabtu, 14 Juni 2014 saya berangkat dari rumah untuk menghadiri workshop Webmaker. Pada berlalunya hari, kaki saya membawa ke banyak tempat. Pemalang, Solo, Jogja dan ketika sedang mengetik tulisan ini saya berada di Semarang. Lusa, insya Allah saya akan berangkat ke Kelantan. Gratisan?Rrrrr... Iya, gratisan.

Alhamdulilah, terima kasih kepada Pemilik Kebaikan yang selalu menemukan saya dengan orang-orang yang baik. Jeng Sri yang mengajak saya ke Pemalang, sampai akhirnya saya pulang ke kampung halaman. Keluarga besar saya di kampung halaman, Mak Wina dan Bang Atta, Kakak Sepupu juga keluarga saya di Serang yang jarang sekali protes ketika kaki kecil saya melangkah ke beberapa tempat. Juga, teman-teman saya dari ujung ke ujung yang juga selalu menemani saya dengan berjuta kebaikan mereka. Ah, saya selalu bilang dan kerap mengatakan berulang-ulang kalau rezeki terbesar saya selama ngeblog adalah teman yang banyak.

Maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang aku dustakan?
Kali ini edisi ikut-ikutan, ikutan rusuh Piala Dunia 2014. Padahal ya saya tetep nggak tahu-tahu amat tentang bola dan selalu nggak ngikutin perkembangannya. Tapi kalau up date dari status-status teman di facebook, katanya sudah ada yang tereliminasi dan pulang ke kampung halaman, kayak Spanyol misalnya.  Selama ini saya tidak begitu peduli dengan dunia bola dan tak mengenali satu pun nama-nama pemainnya. Eh, kalau pun ada yang kenal, cuman kenal nama thok, kayak Ronaldo. Tapi saya sama sekali tak mengetahui latar belakang mereka. Nah, berikut ini saya kutipkan beberapa otobiografi yang ditulis oleh mereka sendiri, baik dari pemain bola mau pun pelatihnya. 

1. Zlatan Ibrahimovic, I am Zlatan

Salah satu buku kontroversial dari pesepakbola yang memiliki predikat serupa, ganas di dalam dan luar lapangan. Juara taekwondo ini memiliki rekor mentereng sepanjang karirnya di hampir semua liga Eropa antara lain di Italia bersama Juventus, AC Milan dan Intermilan, di Spanyol bersama Barcelona, di Belanda bersama Ajax Amsterdam dan saat ini di Liga Prancis bersama PSG.
Ibra merupakan sosok yang sangat dominan semenjak kecil walaupun masalah di keluarganya terus menerpa. Hal ini terlihat ketika dia tidak segan membentak pelatihnya di Barcelona, Josep Guardiola, di depan teman-temannya. Bukunya sangat menarik untuk dibaca dengan pengalaman pongahnya yang sayang jika dilewatkan, salah satu kalimat menarik yang ada di bukunya adalah “Why be a Fiat when you can be aFerrari” .

2. Andrea Pirlo, I Think Therefore I Play

Maestro lapangan hijau berumur 35 tahun ini seperti anggur, makin tua makin mahal harganya. Prestasi di lapangan hijau sudah tidak perlu diragukan, semua gelar sepakbola sudah dia dapat dari juara liga Italia hingga juara Piala Dunia tahun 2006. Otak jeniusnya mampu mengimbangi fisiknya yang sudah tidak muda lagi.
Pirlo merupakan sosok yang unik dan suka bercanda walaupun kelihatan sangat serius dan pendiam. Dia suka iseng menjahili rekan-rekannya, terutama teman dekatnya di AC Milan dulu, Ivan Gattuso. Pirlo adalah pribadi yang sangat tenang, dari salah satu kalimat di bukunya Anda dapat membayangkannya “After the wheel, the PlayStation is the best invention of all time.”

3. Carlo Ancelotti, The Beautiful Games Of An Ordinary Genius

Pelatih kondang asal Italia ini sudah malang melintang di dunia sepakbola dari tahun 1980-an ketika dia masih membela AC Milan bersama trio legendaris Belanda dan salah satu pemain dalam squad dream team AC Milan tahun 1994 yang berhasil menyabet hamper semua trofi di dunia.
Dalam bukunya, Carletto, begitu biasanya dia diapnggil, bercerita banyak mengenai karirnya ketika masih dilatih Arrigo Sachi pada akhir 80-an hingga terakhir dia di Chelsea pada tahun 2010 ketika bukunya dirilis. Salah satu quote dari buku yang sangat sangat meghibur ini adalah “There are times when I stand up in front of a full-length mirror and act like a contortionist. I twist my neck and I stare at my ass. My fat butt cheeks aren’t a particularly edifying spectacle but… over time it’s taught me a lesson: my ass is earthquake-proof.”

4. Sir Alex Ferguson, Managing my life: my autobiography

Pelatih yang sudah pension dari dunia sepakbola pada tahun lalu ini menulis buku yang cukup banyak kontroversi. Karir panjangnya selama 38 tahun dan 26 tahun diantaranya dihabiskan bersama setan merah Manchester United, berhasil menghasilkan puluhan trofi dan menjadikannya salah satu pelatih tersukses sepanjang sejarah.
Dalam bukunya, Sir Alex banyak bercerita tentang hubungannya, atau tepatnya perselisihannya, dengan pemain MU antara lain Roy Keane dan David Beckham. Hubungannya dengan Beckham memanas setelah Sir Alex menendang sepatu yang mengenai pelipis Beckham yang dituding menjadi penyebab dia hijrah ke Real Madrid, berikut quote dari bukunya mengenai hal ini, “In public an Alice band highlighted the damage inflicted by the boot. I was in those days that I told the board David had to go.”

5. Diego Maradona, The Autobiography of Soccer’s Greatest and Most Controversial Star

Legenda hidup sepakbola dunia, pemain terbaik sepanjang sejarah sepakbola, Diego Armando Maradona. Sosok kontroversial yang terkenal dengan “gol tangan Tuhan” ketika mengalahkan Inggris pada Piala Dunia 1986 ini merilis buku yang sangat layak dibaca untuk semua penggemar sepakbola sejagat.
Cerita mengenai masa kelamnya ketika menggunakan narkotika, gol terbaik sepanjang sejarah tahun 86 atau ketika mengarahkan senapan kea rah jurnalis adalah sekelumit kisah di buku ini. “I worked hard all my life for this. Those who say I don’t deserve anything, that it all came easy, can kiss my ass.”

Dan tulisan ini saya kutip dari Carmudi Indonesia


Bertempat di Gallery Qwords Gedung Cyber 1 Lantai 3, Jakarta kami ber21 menghadiri sesi MozBelajar workshop webmaker yang diselenggarakan oleh Mozila bersama dengan teman-teman dari beberapa komunitas, Blogger Reporter (Brid), Blogger Family (Blogfam) dan sebagian besar adalah teman-teman mahasiswa dari Universitas Gunadarma. Teman-teman mahasiswa Gunadarma hampir 70 % :) Saya sendiri datang dari komunitas Blogger Reporter.

Saya berangkat dari Serang jam enam pagi. Diributin sama Kakak sejak pukul lima pagi. Awalnya akan menaiki kereta, tapi melihat estimasi waktunya sampai di jakarta pukul 10 pagi, akhirnya saya naik bus dari Serang. Di email pemberitahuan dari panitia peserta diminta datang jam 09.00 pagi untuk registrasi ulang, sedangkan acaranya sendiri dimulai jam 10.00. Alhamdulilah, saya sampai Gedung Cyber 1 tidak terlambat. Sebelum jam 10.00 saya sudah berada di tempat, disambut oleh Mbak Rara dan teman-temannya.

Kenapa saya tertarik mengikuti workshop ini? Karena saya ingin mengetahui sedikit saja dunia html dan kawan-kawannya. Karena selama mengenal dunia blogging saya masih buta sama sekali dengan dunia ini. Eh, tahu, sih, sedikit-sedikit. Sedikittttt... banget :|

Oke, lanjut ke topik workshop Webmaker bersama mozila. Sesampainya di gedung lantai 3, kami dipersilakan menikmati sarapan dulu oleh panitia. Minum-minum kopi dan makan cemilan. Tepat jam 10.00, kami diminta memasuki ruangan. Mbak Dian Ina Mahendra memberikan prolog sedikit mengenai apa dan siapa mozila kepada kami. Misi mozila, kata Mbak Dian adalah memastikan semua orang punya akses untuk bisa berinovasi ke dalam web. Mozila juga tidak hanya ditentukan untuk orang-orang tertetu, tapi semua orang yang memiliki minat dan ingin membagikan pengalamannya. MozBelajar Sabtu kemarin juga merupakan projek Webmaker pertama untuk tahun 2014.

Setelah Mbak Dian cuap-cuap sedikit mengenai mozila, sesi selanjutnya langsung ke MozBelajar bersama dengan Mas Fauzan Alfi. Bersama Mas Fauzan, kami diajarkan bagaimana caranya menggunakan thimbel webmaking, ini adalah cara paling dasar untuk menggunakan dan membuat web melalui mozila. Setelah semuanya sukses dengan thimble webmakingnya, pelajaran selanjutnya adalah X-Ray Google, X-Ray google merupakan program bagaimana melihat caranya web bekerja. Dan terakhir adalah popcorn maker, meremix video dan gambar biasa. Eh, ini kalau saya diminta menjelaskan lagi pasti nggak bisa ini huehehehe... seriusan, paling yang saya masih inget pelajaran thimble webmakingnya :D. Meski semua gamblang dijelasin, tapi untuk kembali menjelaskan nanti dulu. Saya simpan dulu otak saya #NgelesCaraPalingBener :D

Semuanya serius menyimak pelajaran dari Mas Fauzan sampai waktu makan siang. Eh, ini saya confius lagi yang ngasih penjelasan Mas Fauzan apa Mas Rizki. Tapi, yah sudahlah, antara dua nama tersebut. Saya juga nggak sempat memotret karena saking seriusnya belajar ;)

Selesai shalat dan makan siang, pelajaran kembali dimulai pada pukul 13.00. Untuk sesi tengah hari supaya tidak mengantuk, Mbak Rara membuat games soto. Mau tahu serunya games soto? Kayaknya kudu nyari foto-foto yang entah sama penyelenggara diletakan di mana :D. Games soto adalah sebuah games di mana kami diminta menyetujui sebuah pendapat mengenai rupa-rupa soto. Lanjut pasca game soto-sotoan, selanjutnya adalah pembagian kelompok untuk membuat resep soto lain dari pada yang lain. Nah, dari resep soto inilah masing-masing kelompok diminta menuliskannya dengan thimbel webmaking, mereview dengan X-Ray google dan meremix video serta gambar dengan popcorn maker.

Jam empat sore lebih, semua tugas dari masing-masing kelompok ditonton oleh semua peserta dan penyelenggara. Seru dan penuh tawa melihat kreatifitas teman-teman semuanya. Dari penugasan kelompok ini kelompok 3 menjadi yang terbaik vote dari semuanya baik peserta mau pun panitia. Total kelompok semuanya ada 5. Saya pribadi senang dengan workshop webmaker ini dan berharap lain kali bisa mengikutinya lagi. Ini seriusan mau ikutan, demi melanjutkan misi dan visi saya mengetahui seluk beluk html, css dan lainnya hehehe. Terima kasih untuk penyelenggara yang sudah mengadakan workshop ini. Pelayanannya suer keren banget, kita semua peserta nggak boleh lapar sama sekali. Panitia rajin banget nyodorin cemilan saat peserta mengerjakan tugasnya :) pokoknya, keren pisan! Fotonya cuman ada satu doang, soale serius menyimak belajar webmaker  ^_^






Informasi beasiswa Bank BII ini saya dapatkan dari group whatsapp @HibahBuku Mas Isman yang share. Mungkin bisa bermanfaat untuk adik-adik yang baru lulus SMA 2014 ini

Sejak 2012, BII bersama Maybank Foundation menyelenggarakan program beasiswa penuh bernama “BII-Maybank Foundation Scholarship” yang memberikan kesempatan bagi putra-putri terbaik bangsa untuk melanjutkan pendidikan tingkat Sarjana (S1) di universitas terkemuka di Indonesia, Singapura dan Malaysia. Adapun beasiswa ini mencakup biaya pendidikan, biaya hidup, laptop, tunjangan buku & internet dan asuransi kesehatan selama 4 tahun masa studi.

Tahun ini, kami membuka kembali “BII-Maybank Foundation Scholarship” Batch II bekerja sama dengan 9 universitas negeri terkemuka di Indonesia yaitu:

1.    Universitas Indonesia
2.    Institut Pertanian Bogor
3.    Universitas Padjajaran
4.    Institut Teknologi Bandung
5.    Universitas Gadjah Mada
6.    Universitas Airlangga
7.    Universitas Brawijaya
8.    Institut Teknologi Sepuluh Nopember
9.    Universitas Hasanuddin

Besar harapan kami, program ini juga dapat mendukung rekan-rekan BMT dalam mencerdaskan putra-putri maupun sanak saudara. Kami lampirkan formulir pendaftaran atau informasi selengkapnya dapat diakses melalui http://www.bii.co.id/about/scholarship/Pages/BII-Maybank-Scholarship.aspx . Adapun registrasi kami buka hingga Jumat, 29 Agustus 2014. Mohon bantuan untuk mensosialisasikan program ini ke rekan-rekan BMT lainnya.
Kami terbuka jika ada pertanyaan yang ingin disampaikan.
Terima kasih.

Hormat kami,
Tim BII-Maybank Scholarship
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) | Corporate Communications | Corporate Social Responsibility Dept.
Sentral Senayan III, 25th. fl. | Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno - Senayan Jakarta Pusat 10270
Ph. 021-2922 8888 ext. 32426
Fax. 021-29039051
scholarship@bankbii.com 
Ini tulisan pertama yang dimuat di kompas lembar freez. Dua kali tulisan saya dimuat di lembar freez :) sekarang lembar freez nggak ada lagi di kompas huhuhuhu

Hya Salam... judulnyah :D. Ah, ini, mah sesi pamer aja. Seriusan pamer, jadi buat yang eneg silakan skip aja tulisan ini :D 1 Juni lalu tulisan saya yang dari Indonesiana dimuat di koran Tempo.Sejak Indonesiana dilaunching, timnya setiap minggu menyeleksi tulisan-tulisan terpilih untuk ditampilkan di koran tempo.

Yang di Kompas freez juga sama, tulisan terpilih dari admin yang diterbitkan setiap satu minggu sekali. Selama ini, saya enggan dan masih tidak PD mengirimkan tulisan ke media. Abis ini belajar lagi untuk ngirim tulisan di media, ah :)

Bismillah....

Tulian di koran Tempo 1 Juni lalu
Tak sengaja, singgah di postingan lama mengenai Blogger Return Contest. Postingan mengenai lomba di blog saya yang diadakan pada tahun 2011. Sudah lama memang, tapi ada kenangan yang mendalam. Lomba ini disponsori oleh denaihati.com Kali itu, untuk kedua kalinya denaihati.com menjadi sponsor lomba di blog saya. Tahun sebelumnya, dengan tema Blogger Berbagi Kisah Sejati, denaihati.com pun menjadi sponsor utama di blog saya. Kenapa beliau kerap menjadi sponsor tetap? Entahlah, sejak awal mengenalnya denaihati.com memang sudah baik dengan saya. Alhamdulilah :)

Nah, berbeda dengan tahun sebelumnya kalau sponsor sepenuhnya untuk pemenang, pada lomba blog Blogger Return Contest yang mengambil tema Blogger Nggak Cuma Ngeblog itu uang sponsor separuhnya disisihkan untuk charity. Ya, meski tak begitu banyak, tapi sejak awal niat lomba itu dibentuk memang untuk sedikit menggalang dana. Seingat saya, dana yang disisihkan untuk charity sebesar Rp. 1.000.000. Masih sangat jauh dari target yang dibutuhkan memang, tapi alhamdulilah sekurang-kurangnya dengan adanya lomba tersebut sudah ikut membantu. Tentunya, saat itu niat untuk charity hanya diketahui oleh beberapa teman saja. Terima kasih  untuk teman-teman yang terlibat :)

Charity apakah saat itu? Teman-teman, ingatkah dengan almarhumah Mbak Nita? Blogger keren yang selalu berbagi pengalamannya mengenai difable ini dulu di multiply kerap bercerita kalau harga sebuah hearing aid itu mahal. Ia termasuk barang mewah. Bayangkan, hearing aid itu tak seperti kacamata yang bisa kita beli dengan harga tak begitu mahal saat mata kita mengalami minus. Tapi tidak dengan hearing aid yang digunakan oleh orang yang membutuhkannya sebagai alat bantu dengar, ia termasuk barang mewah dan harganya tentu saja tak murah. Saya tak ingat pasti mengenai seluk beluk harga hearing aid ini dan kenapa ia dimasukan ke dalam barang mewah. Dulu, dulu saya hampir hapal mengenainya ketika kerap membaca cerita-cerita Mbak Nita.

Lanjut mengenai hearing aid, harganya jatuh pada nominal 4-5 juta. Tentunya ini tergantung kepada decibel  (db) penderita. Dan Mbak Nita yang mengalami gangguan dengar 93 db konon termasuk berat. Kata Mbak Nita, batas ambang dengar manusia normal adalah 0-25 db. Jadi dengan gangguan dengar seperti itu, Mbak Nita hanya bisa mendengar suara-suara keras saja. 

Balik lagi ke lomba, Mbak Nita itu sebenernya orangnya rajin banget. Ia sudah menabung untuk membeli hearing aid, ia sisihkan tiap bulan gajinya untuk membeli hearing aid (menggunakan hearing aid, kalau tidak salah dalam jangka waktu tertentu harus diganti) tapi setelah uangnya terkumpul, musibah keluarga datang. Nenek Mbak Nita yang di Jawa Tengah meninggal dan uangnya ia gunakan untuk keperluan keluarga tersebut. Akhirnya, Mbak Nita mulai menabung lagi dari nol. Saya tahu ceritanya karena Mbak Nita kerap berbagi cerita dengan saya.

Secara materi, saya tak bisa membantunya. Akhirnya dengan mencari sponsor lomba di blog saya, uang separuhnya memang sengaja diperuntukan untuk menambah-nambah sedikit membeli hearing aid. Masih jauh dari cukup memang, tapi alhamdulilah, saat itu teman-teman di multiply bahu-membahu mengumpulkan uang sampai akhirnya alhamdulilah terkumpul uang yang lebih dari cukup untuk membeli hearing aid. Mbak Nita sangat terharu dan sedih, ia merasa tak enak hati dengan sumbangan teman-teman di multiply. Tapi ia sangat berterima kasih kepada semuanya. Saat lomba itu dibuat, Mbak Nita tentu saja tidak tahu menahu mengenai charitynya. Ia sendiri mengikuti lombanya. Bahkan, ia menjadi salah satu pemenang. Tulisannya bisa dibaca di sini 

Saya ingat, hari-hari setelah hearing aidnya rusak ia mengalami kesulitan untuk berkomunikasi. Bahkan, ia pernah ke Bogor, ke rumah salah satu mpers  yang mempunyai anak mengalami gangguan dengar juga untuk meminjam sementara hearing aid yang tidak terpakai. Padahal, kalau diukur mengikut gangguan dengarnya, itu tidak sama. Tapi menurutnya, itu lumayan cukup untuk membantunya berkomunikasi.

Dan setelah charity dari teman-teman mpers, alhamdulilah Mbak Nita memiliki kembali hearing aid. Tapi rupanya Allah berkehendak lain, seingat saya belum setahun ia menggunakan hearing aid tersebut, Mbak Nita pulang dipanggil yang Kuasa. Sungguh semua itu datang dari Allah dan kembali kepada Allah.

Dengan kenangan lomba yang tak biasa, saya teringin membukukan tulisan teman-teman yang menjadi pemenang. Untuk kenang-kenangan dan untuk diingat bahwa sesungguhnya, menjadi blogger itu tak seutuhnya ngeblog menulis begitu saja di dunia maya. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan dengan tulisan untuk membantu sesama. Rencananya, tulisan-tulisan pemenang akan saya bukukan pada penerbit indie. Ada 16 pemenang, artinya ada 16 penulis di dalam buku antologi ini. Nama-nama pemanang bisa dilihat di sini. Mohon izinnya kepada teman-teman, semoga saya masih bisa menghubungi mereka satu persatu untuk mendapatkan izin ini.

Alfatihah untuk Mbak Nita, semoga lapang kuburmu dengan segala amal baikmu ketika di dunia.

Cover buku lomba yang diadakan pada tahun 2010

Bungkusan hape yang sudah dilepas dari sarang kayunya :)

Kapan terakhir dapat surat? Saya seminggu yang lalu. Iya, tepat seminggu yang lalu di hari Minggu. Sebetulnya, surat ini saya dapatkan dari bungkusan yang berisi handphone (HP) ya, hape yang dikirim oleh Kiki kepada saya. Dikirimnya melalui kantor suaminya teman yang katanya membuat heboh karena kemasannya. Iya, kalau kirim elektronik melalui JNE pasti dimasukan ke dalam kayu :). Terima kasih buat Mbak Ina :)

Bandar Lampung, 28 Mei 2014

Dear Kak Anaz :)

Dari kemarin semua teman yang dengar hapeku hilang pasti pada bilang, "Ya ampun", "Semoga dapat ganti yang lebih bagus" dan lain-lain. Ada yang bilang, "Sabar, ya" dan nggak jarang juga yang marah karena kecerobohanku. Tapi, yang penting ayahku nggak marah :D

Aku percaya, Kak, selalu ada hikmah di balik semua kejadian. Hari itu, pagi itu, waktu hapeku hilang aku nangis, Kak. Aku nangis bukan karena aku sedih, Kak, tapi aku terharu. Terharu waktu Kak Aip dengan mudahnya nawarin hape buatku pinjam, biar aku ada komunikasi selama di jalan. Aku punya hape, Kak, aku bawa juga hari itu. Tapi sayangnya aku lupa bawa chargernya dan hapeku posisinya mati. Sampai di Lampung, aku ngabarin Kak Aip dan minta alamat buat balikin hape, tapi Kak Aip ngotot nggak usah dibalikin. Padahal aku udah bilang aku masih punya hape nokia. Bisa whatsapp meski pun butut.Aku inget hape Kakak juga hilang dan kayaknya hape itu lebih pas buat Kakak. Banyak yang nyari Kakak dan ngeluh susah komunikasi sejak hape Kakak hilang. Hari itu juga aku bilang Kak Aip dan kak Aip setuju dengan ideku.

Tapi aku takut nanti Kakak salah paham karena aku lancang. Aku diskusi sama Kak Ria dan kak Ria pun mendukung. Ya udah, aku SMS Kakak, tapi Kakak nggak bales. Aku takut waktu itu, jadi minta tolong Kak Lisda. Kata Kak Lisda, ya udah kirim lewat dia aja. nanti dia yang "maksa" Kakak buat nerima. Pas mau dikirim ke Kak Lisda, eh, Kakak SMS, alhamdulilah :)

Ngebaca tulisan Kakak di blog semalam, aku sempat bingung, Kak. Soalnya hape ini nggak ada whatsappnya. Aku langsung nyoba searching, tapi koneksi internetku bermasalah. Kakak nulis C3, kan? Padahal ini X2 dan aku nggak tahu ini bisa WA apa enggak. Aku tanya Mayang dan dia ngasih link. Langsung kucoba donwnload dan alhamdulilah bisa, Kak :) Thanks to Mayang :)

WAnya ada di opsi aplikasi di dalam ekstra, eh, nanti Kakak utak-atik sendiri aja, ya? Yang penting WAnya sudah ada :)

Kemarin Kak Aip ngasih hape, Kak, tapi nggak sama charger. Dia pinjemin power bank, Kak, tapi power banknya aku balikin ke Kak Aip, Kak. Kayaknya Kak Aip lebih butuh power bank kalau lihat koleksi hape dan gadgetnya. Kiki udah nyoba hape ini, Kak dan Insya Allah batrenya awet, Kak. Nggak butuh sering dicharge. Kata Kak Lisda juga hapenya masih baru. Kebetulan di rumah ada charger nokia nganggur, Kak, jadi Kakak tenang aja ini udah ada chargernya :)

Charger sama strowberry. Kiki, sungguh kamu itu luar biasa baik sekali :)

Owh ya, Kak, di dalam kotak ini ada strowberry buatanku. Tadinya mau dibuat mainan hape, Kak, buat kenang-kenangan. Tapi nggak nemu jual talinya, Kak, yang buat nyantol di hape itu, tempat aku beli lagi kosong. Sebenernya mau nunggu stoknya ada, tapi takut lama sedangkan haenya udah ditunggu. Jadi Kiki kasih gini aja ya, Kak. Udah dibuat soalnya, maaf, ya, Kak, kalau jelek dan nggak ada talinya :(

Kak Anaz suka motoin strowberry, kan, makanyanya ini aku buatin strowberry. Semoga Kakak suka, ya :)

Tetaplah menginspirasi, ya, Kak :) :) :) 

Kiki :)

Terharu membaca surat ini dan saya betul-betul menangis. Terima kasih banyak, Kiki :) bahwa sesungguhnya, rezeki itu tidak hanya dalam bentuk materi. Bahwa kesehatan adalah rezeki juga teman dan sahabat yang baik juga adalah rezeki. Terima kasih kepada Pemilik Semesta yang selalu menemukan saya dengan kebaikan-kebaikan.

"Saya salut sama Mbak Anaz, kayaknya kok jarang kelihatan galau. Padahal, usia kita sama, tapi Mbak Anaz jarang sekali menunjukan kebimbangan. Malah sibuk dengan dunia ini itunya." eh, saya bengong ketika seorang teman jelas-jelas mengatakan demikian di depan saya. Ya, di depan saya bukan melalui chat media dunia maya. Tentunya, saya tertawa mendengarnya. Buat saya, kegalauan dan kegelisahan tak harus selalu ditampilkan di depan umum bukan? :P #abaikan

Beberapa hari setelah bertemu teman yang komentar di atas, saya mengunjungi rumah teman yang jaraknya tak jauh dari kosan. Sebutlah nama teman ini Mbak Surina. Saya mengenal Mbak Surina ketika bekerja di Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa. Ia sedang mengikuti Kelas menulis Online Sekolah Perempuan milik Mbak Indari Mastuti. Tak lama berbincang dan menanyakan kabar, Mbak Surina bercerita mengenai salah seorang teman barunya di dunia maya. Nensi, nama temannya Mbak Surina. Saya tak tahu pasti berapa usianya Nensi. Yang saya tahu dan dengar dari ceritanya Mba Surina, Nensi salah satu pelajar yang menadapatkan beasiswa dari Sekolah Perempuan. Ia juga merupakan salah satu mahasiswi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. 

Dan satu lagi, Mbak Surina mengatakan kalau Nensi ini tak dapat melihat. Subhanallah... Sungguh Maha Suci Allah dengan segala ciptaan-Nya. Hebat sekali Nensi ini. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, ia mampu menunjukan kelebihannya. Menulis, kuliah, aktif di LSM juga kesibukan lainnya. Mbak Surina juga memberikan link blog Nensi kepada saya, di blog ini, Nensi kerap kali menulis tentang kesehariannya.

Mendengar cerita Nensi sesaat dari Mbak Surina membuat saya berpikir beberapa hal. Kenapa harus galau, resah dan gundah gulana memikirkan satu hal kalau kita bisa melakukan banyak hal? Kenapa harus mencari-cari kebahagiaan yang belum jelas kalau kitalah yang menciptakan kebahagiaan itu sendiri. Sekilas, sekilas saja mendengar cerita Nensi, saya seperti tertampar-tampar. Dengan saya yang diciptakan tanpa kekurangan, masih mengeluhkan banyak hal kepada Pemilik Alam. Tak hanya mengeluh, kebaikan pun entah apa yang sudah saya lakukan. Malu berkaca pada Nensi, mengetuk-ngetuk kesadaran hati bercermin pada hati. Kalau hanya jomblo, kemudian hanya bisa menggalau dan menye-menye, udah silakan  ke laut aje!

Terima kasih, Nensi, atas pelajaran hidupnya. 
Facebooknya Nensi




Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Teman-teman

Sering Dibaca

  • Blogger Return Contest
  • Laskar Pelangi, Pilihan KBO 2
  • Diskusi N5M, Onair...???
  • Marilah, Kita Selingkuh Berjama'ah
  • Antara Itik Bali dan Miyabi

Harta Karun

  • ►  2020 (10)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (41)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (5)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (10)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2017 (21)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (63)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (23)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2015 (137)
    • ►  Desember (25)
    • ►  November (20)
    • ►  Oktober (34)
    • ►  September (19)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (9)
    • ►  Januari (7)
  • ▼  2014 (52)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ▼  Juni (8)
      • Trip Gratisan
      • 5 Buku Otobiografi Pemain Sepakbola Terbaik
      • Belajar Webmaker Bersama Mozila
      • Informasi Beasiswa Bank BII
      • Tulisanku Dimuat di Kompas dan Tempo
      • Karena Blogger Nggak Cuma Ngeblog
      • Surat Dari Sahabat
      • Jomblo, Galau, Menye-Menye ke Laut Aje!
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2013 (40)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (12)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2012 (74)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (14)
  • ►  2011 (87)
    • ►  Desember (10)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (18)
    • ►  September (13)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2010 (141)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (12)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (17)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (18)
    • ►  Januari (23)
  • ►  2009 (124)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (14)
    • ►  Mei (16)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (12)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2008 (105)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (16)
    • ►  Mei (19)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (22)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2007 (30)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (12)
    • ►  Agustus (2)

Kategori

Ads Blogger Hibah Buku Celoteh Cerpen Featured GayaTravel KBO komunitas Murai Perjalanan Piknik Buku Pojok Anaz Reportase resep reveiw Semestarian Serial Sosok Teman TKW TripGratisan Volunteer

Catatan Anazkia By OddThemes | Turatea.com