Catatan Anazkia

Karena hanya tulisan yang bisa saya tinggalkan

  • beranda
  • Kisah
    • Serial
    • Cerpen
    • Celoteh
    • Reportase
    • Perjalanan
      • Gaya Travel
      • Trip Gratisan
      • Piknik Buku
  • Pojok Anaz
  • Murai
  • Sosok
  • komunitas
    • Volunteer
    • KBO
    • Semestarian
    • Blogger Hibah Buku
Kenangan bersama dengan para pemenang, Mak Min dan Mak Puh :)

Akhirnya, sampai kepada minggu terakhir. Minggu-minggu yang mendebarkan selama satu bulan, setiap hari Kamis pada dua minggu pertama dan minggu mendebarkan pada hari Rabu di minggu ketiga. Ah! Entahlah, sulit buat saya menceritakan seluk-beluk mengikuti lomba ini. Berawal dari pemberitahuan Mbak Mira Sahid di group Panitia Srikandi Blogger yang memberikan link lomba 30 Hari Blog Challenge yang bekerja sama dengan Acer. Tanpa berpikir panjang, saya langsung mendaftar. Fokus saya hanya satu, hadiahnya notebook tipis! Ya, notebook tipis terbaru keluaran Acer. Tentu saja saya berandai-andai mendapatkan notebook gratis. Siapa yang tak berharap mendapat gratis? Eh, tepatnya bukan gratis tapi menjadi pemenang dari sebuah lomba menulis? Yah, menjadi pemenang itu harapan peserta ketika mengikuti lomba menulis. 

Terlepas dari segala keinginan dan harapan mengikuti lomba, ada banyak hal yang saya dapatkan dari mengiuti lomba ini. Bermula dari kenekatan mengikuti lomba saat mengetahui tantangan minggu pertama, saya terkesima mengetahui jam berapa harus dipublish dan hari apa. Kamis 24 Oktober. Ah, itu, kan hari di mana saya ada deadline beberapa tulisan yang harus dikirmkan ke surat kabar. Tapi tantangan itu tak membuat saya surut, dengan deg-degan dan bermacam perasaan saya tetap mengikuti. Dan Kamis 24 oktober hari itu di tengah-tengah rapat persiapan Jambore Palang Merah Remaja (PMR) saya menyempatkan diri mempublish tulisan. Minggu pertama mampu saya lewati.

Minggu kedua Kamis 31 Oktober saya kembali tertatih menata hati dan perasaan di mana harus kembali berkejaran dengan deadline pekerjaan dan mengejar lomba. Alhamdulilah kembali saya mampu mengatasinya dengan postingan seadanya.

Dan minggu ketiga, Rabu 6 November 2013 merupakan minggu berat buat saya. Huehehe... Seharusnya saya bersyukur karena posting maju sehari menjadi hari Rabu. Duh, tapi entah kenapa deadline saya 6 November lalu itu justru hari Rabu! Karena rekan kerja saya yang mengedit tulisan cuti pada hari kamisnya. Ya Allah... Sungguh dengan peraturan yang harus ditwit jam sekian dan komentar di lapak KEB jam sekian saya semakin nervous deg-degan. Mana laptop kantor saya itu lumayan banget dan bahkan sangat lemot karena ada photoshop dan corel :( tapi alhamdulilah tulisan bisa terpublish dan twit juga bisa terpublish di jam yang tepat lanjut ngetwit juga di jam yang ditentukan oleh Makmin. Maka saya tak heran ketika ada sebuah komentar yang terlontar dari sahabat blogger pada tulisan saya di minggu ketiga, 

Assalamualaikum.
Apa kabar, Mbak Anaz?
Lama nda silaturahim ke blog ini, terus terang saya seperti kehilangan sesuatu dari, Mbak Anaz. Salah satunya, apakah postingan ini dibuat secara terburu-buru sehingga ada beberapa mis, diantaranya : ...sungguh nggak tidak dapat membayangkan ...., ...tentunya juga kudu dan notebook..... 
maaf ya kalau saya sok ngoreksi, tapi ini kan postingan untuk kontes, harus lebih teliti lagi. Mbak Anaz sepakat dan sependapat!

Terimakasih komentar sentilannya :)

Dengan adanya deadline pekerjaan dan deadline lomba, itu beneran banyak menyita perasaan saya. Saya yang mudah deg-degan ngerasa sutris sendiri. Nggak heran kalau melihat riuhnya Emak-Emak lain di twitter juga facebook. Ya, saya merasakannya. Lantas saya beranjak kepada Emak-Emak yang lain, Emak-Emak dengan segala kesibukannya. Sibuk dengan anaknya, sibuk dengan dapurnya, sibuk dengan cucian, dengan sekolahan dan entah seabreg kegiatan lain. Ah, sungguh keren! Emak-Emak ini keren dan hebat! Dengan kerja keras yang dilakukan oleh semua teman-teman yang mengikuti event ini, maka semuanya layak  mendapatkan notebook dari Acer. Supaya Emak-Emak ini lebih tampil keren dengan notebook slim yang paling tipis di kelasnya.

Ah, tapi pada setiap lomba tentunya ada pemilihan menang dan kalah. Lantas, layakkah saya mendapatkan si notebook tipis tersebut? Hmmm, kalau saya bilang, semuanya layak mendapatkannya. Bukan hanya saya. Eh, tapi kembali, kembali kepada sebuah pilihan bahwa harus selalu ada pilihan yang terbaik dari sekian yang terbaik. 

Tak muluk-muluk, semua keriuhan dan ketegangan itu tentunya beralasan. Apalagi kalau bukan alasan untuk mendapatkan notebook tipis dan praktis Acer Aspire E1-432. Lantas, berhakkah saya mendapatkannya?  Berhak, dengan beberapa alasan tentu saja. Kembali mengingat ke belakang, bahwa saya adalah pengguna setia Acer. Iya, setia lah wong baru beli sekali produk Acer :D. Nah, tapi saya juga pernah mendapat produk Acer yang lain ketika menang lomba Acer Srikandi Favorit April lalu yang sayangnya diambil oleh tangan yang mungkin lebih membutuhkan (angkat bahu) 

Acer pertama saya sudah mulai rusak, tak dapat lagi saya gunakan secara maksimal. Acer yang kedua saya dapatkan pun tiada. Jadi saya layak untuk kembali memiliki Acer Slim Aspire E1, yang didukung oleh prosesor Intel®. Mulai dari intel® celeron® dan core i3, dan 30% lebih tipis. Dengan Acer Aspire E1 tentunya ia bisa mendukung kegiatan saya baik untuk pekerjaan, ngeblog juga aktivitas saya di luar apalagi kalau harus ke pulau :)

Ah, sudah itu saja curcol mengenai keseruan lomba #30Hari Blog Challenge. Sebuah tantangan yang bukan hanya mengejar Acer Aspire yang tipis, tapi juga mengejar sebuah konsistensi, kejelian, keberanian dan ketelitian. Lomba yang menantang adrenalin dan emosional peserta. Selamat kepada KEB dan Acer yang sudah mengadakan lomba ini. Siapa pun yang mendapatkan Acer Aspire E1-432 selamat! Dan buat yang tak mendapatkannya, teman-teman luar biasa. Mampu mengalahkan tantangan :)

Tulisan ini diikutsertakan dalam event "30 Hari Blog Challenge Bikin Notebook 30 % Lebih Tipis" Yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak-Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia

Ini saya lupa nama teman-teman ini :( kayaknya udah dicatat di hape tapi nggak ada (maafkan)

Teman-teman blogger masih rajin baca buku? Males baca buku? Mau dibacain? Nah, kalau mau dibacain bisa, tuh ama teman-teman Prabuhi :). Eh kalau saya pribadi jujur meskipun kadang males baca buku, saya nggak mau dibacain. Beneran, nggak enak aja gitu apa rasanya dibacain buku. Ini bukan didongengin ya, tapi dibacain hehehehe. Sama malasnya ketika saya misalnya diminta membacakan buku untuk orang lain, tapi terkecuali anak-anak, ya? :) Kalau untuk anak-anak, Insha Allah siap aja.

Nah, buat teman-teman yang malas baca buku, ini rupanya ada komunitas yang bersedia membacakan buku. Beneran lho. Saya baru tahu ada komunitas ini kira-kira dua minggu lalu. Jadi, siang itu ceritanya kami (saya, Kak Ria dan Hesti) lagi pada nongkrong di pinggir danau UI sambil menikmati segarnya segelas cincau. Tiba-tiba ada yang mendekati kami. Tiga orang remaja, mereka menyapa kami dengan ramah. Sedikit memperkenalkan diri mereka, katanya mereka dari komunitas Prabuhi.

What the meaning is Prabuhi? Prabuhi is, Pramuka Buku Hidup. Di mana komunitas ini terbentuk dari teman-teman Pramuka. Kenapa dinamakan buku hidup? Karena mereka yang membacakan, siapa saja yang mau dibacakan. Foundernya katanya orang Bandung, tapi saya juga lupa namanya. Aaaaakkk... Ini catatan di hape kenapa ilang, sih? :(

Kegiatan Prabuhi ini sering mendatangi tempat-tempat ramai, mereka berkelompok di mana dibagi lagi dalam kelompok-kelompok kecil untuk menyapa kerumunan orang di tengah keramaian. Setelah menyapa, mereka akan memperkenalkan diri dan bertanya buku apa yang hendak dibacakan oleh mereka. Surprise, ini bikin saya bengong! Ini bukan mengajak membaca buku, tapi membacakan buku. Ini sungguh dibutuhkan mental yang besar, melawan malu dan pastinya adalah penolakan dari orang yang didatang. Pastinya, tak semua orang mau dibacakan buku. Semangat! buat teman-teman Prabuhi :)

Salut! Angkat dua jempol untuk komunitas ini! Pesan saya, untuk koleksi buku mohon koleksinya dilebihkan, misalnya ada beberapa pilihan, buku remaja, anak-anak dewasa dan lain-lain. Karena membaca itu urusan selera, bukan tidak mungkin ketika mendengar dibacakan pun ingin yang sesuai dengan yang pendengar suka :) 


Teman-teman Prabuhi serius membacakan :)
Ilustrasinya menggunakan laptop lama yang kini sudah low disk space aja :)

"Laptop Engkong ilang"

"Hah? Hilang? Gimana ceritanya?"

Perasaan saya mencelos mendengar kabar kalau laptop Engkong menghilang. Lebih kaget lagi saat tahu di mana hilangnya laptop Engkong. Pak Eko atau lebih akrab disapa Engkong oleh teman-teman di kantor adalah manager operasional di kantor saya. Jum'at lalu, 1 November 2013 laptopnya hilang. Tidak tanggung-tanggung, hilangnya di kantor dan di ruang kerjanya. Mungkin pada heran gimana ceritanya laptop bisa hilang di ruang kerja. Di kantor saya kerja, di mana lantai bawah digunakan sebagai klinik, lalu lalang orang siapa saja setiap hari pasti ada. Meski kantor kami berada di lantai 3, tak jarang ada orang yang "nyasar" ke lantai 3. Mungkin, ketika semua kaum lelaki sedang shalat jum'at dan ruangan sepi pencuri itu menjalankan aksinya. 

"Yang bingung ini data-data urusan kantor. File-file yang sudah ada tersimpan," Engkong masuk ke ruangan kami, wajahnya suram menceritakan kegalauannya. Saya diam saja memperhatikan kegundahan hati Engkong, sungguh nggak tidak dapat membayangkan data-data di laptop yang tak tergantikan. Data kantor, juga data-data lain yang menurut Engkong sedang ia uruskan.

Di jaman yang serba tekhnologi sekarang, di tengah-tengah keriuhan dunia kerja laptop adalah kebutuhan yang sangat penting untuk mendukung dunia kerja. Mau tidak mau, suka tidak suka ia harus dimiliki. Tapi kebutuhan laptop tak hanya untuk para pekerja saja, para ibu rumah tangga yang mempunyai bisnis online pun wajib memilikinya. Nggak hanya ibu rumah tangga yang memiliki bisnis online, ibu rumah tangga sepenuh masa pun banyak yang memilikinya. 

Nah, nggak kalah heboh itu saya sebagai member Emak-Emak Blogger yang setiap harinya mau nggak mau kudu update berita informasi dari para emak lain, tentunya juga kudu dan notebook.

Selain digunakan untuk bekerja, laptop tentu saja bisa dijadikan "alat" yang mendekatkan keluarga. Bisa buat nonton bareng kayak di rumah kakak saya yang nggak punya televisi :D. Iya, di rumah kakak itu nggak punya TV, jadilah laptop yang digunakan untuk menonton streaming. Selain itu, laptop juga kerap digunakan keponakan-keponakan buat main games. Lengkap banget! Nonton bareng iya, main games juga iya dan juga buat bekerja. 

Dengan kebtuhan segala rupa, tentunya dibutuhkan laptop yang bisa memenuhi semuanya. Memiliki data yang besar dan bisa juga digunakan untuk main games bareng keponakan. Nah, ini kembali ngelirik produk Acer Aspire E1-432. Spesifikasi yang disediakan oleh Acer Aspire E1-432 kok sepertinya sesuai. Dengan didukung performa intel prosesor di dalamnya yang ditawarkan Acer Aspire E1-432 menggunakan Intel Celeron 2955U ini mampu memberikan peningkatan performa yang signifikan dibandingkan kedua penerusnya seperti Intel Celeron 877 dan Celeron 1007 (sumber acerid). Itu kayak laptop Acer Aspire  saya yang lama, cepat panas dan nggak bisa muat data yang banyak. Laptop Acer lama sekarang udah low space aja :/

Sumber gambar acerid

Terus dengan RAM DDR3 yang sampai 2GB itu bisa diupgrade sampai 8GB. Lah ini dulu Acer Aspire saya yang lama, waktu datanya udah penuh minta tolong diupgrade sama teman, data mentok hanya di 2 GB itu pun harus unistall di mana data di folder E tidak diselamatkan terlebih dahulu yang akhirnya foto-foto di file E hilang semuanya :((. Kalau lihat lagi Acer Aspire E1-432 ada media penyimpanan harddisk SATA (Serial Advanced Technology Attachment) berukuran 500GB itu sudah cukup untuk spAcer menyimpan berbagai file, multimedia, maupun game di dalam notebook (sumber acerid)

Ini cocok buat nyimpen foto yang banyak, bisa buat download game juga film tentu saja terus bisa buat nonton tv rame-rame :). Kerja, ngeblog, pake Acer Aspire E1-432 tampil keren dengan notebook yang paling tipis di kelasnya. 

Dan jangan lupa juga untuk selalu menympan data di tempat lain selain di notebook. Karena kita nggak pernah tahu sampai kapan notebook akan tetap berada di tangan kita. Seperti kasusnya Engkong di atas. 

Tulisan ini diikutsertakan dalam event "30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30 % Lebih Tipis" yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak-Emak Blogger dan Acer Indonesia. 



Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Teman-teman

Sering Dibaca

  • Minyak Gamat Bukan Hanya untuk Obat Luka
  • Yuk, Ikut ke Malaysia Bareng Saya
  • Ramadhan, Maaf-Maafan dan 17an...
  • Kontes Blog Bermula
  • Buku Dari Pekanbaru

Harta Karun

  • ►  2021 (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2020 (10)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (41)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (5)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (10)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2017 (21)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (63)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (23)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2015 (137)
    • ►  Desember (25)
    • ►  November (20)
    • ►  Oktober (34)
    • ►  September (19)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (9)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2014 (52)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (2)
  • ▼  2013 (40)
    • ►  Desember (1)
    • ▼  November (3)
      • Karena Saya Memimpikannya
      • Prabuhi (Pramuka Buku Hidup)
      • Buat Kerja Bisa, Bisa Juga Untuk Bermain Bersama K...
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (12)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2012 (74)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (14)
  • ►  2011 (87)
    • ►  Desember (10)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (18)
    • ►  September (13)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2010 (141)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (12)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (17)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (18)
    • ►  Januari (23)
  • ►  2009 (124)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (14)
    • ►  Mei (16)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (12)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2008 (105)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (16)
    • ►  Mei (19)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (22)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2007 (30)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (12)
    • ►  Agustus (2)

Kategori

Ads Blogger Hibah Buku Celoteh Cerpen Featured GayaTravel KBO komunitas Murai Perjalanan Piknik Buku Pojok Anaz Reportase resep reveiw Semestarian Serial Sosok Teman TKW TripGratisan Volunteer

Catatan Anazkia By OddThemes | Turatea.com