Lebih Dari 18 Ribu Anak Indonesia di Sabah, Akhirnya Bersekolah
Kalau di Indonesia, ada Indonesia Mengajar yang digawangi oleh Pak Anies Baswedan, Indonesia Berkibar oleh Mas Syafiq Pontoh, Akademi Berbagi yang digagas oleh Ibu Ainun Chomsun maka di Malaysia, ada EUB (Edukasi Untuk Bangsa) yang dipelopori oleh Pak Aulia Badar. Selain yang telah ditulis, masih banyak lagi komunitas-komunitas yang kini banyak bermunculan baik bergerak di bidang sosial, maupun untuk pendidikan di Indonesia. Mereka bukanlah orang-orang yang ingin mengubah bangsa, tapi mereka bergandeng tangan bersama untuk memperbaiki kualitas anak bangsa menjadi lebih baik.
Dalam pembukaan EUB ini dihadiri oleh duta besar Indonesia di Malaysia Pak Herman Prayitno, wakil kepala perwakilan Pak Mulya Wirana, minister counsellor penerangan Sosial dan Budaya Pak Suryana Sastratradireja, Atase Pendidikan Pak Moh. Rusdi juga atase tenaga kerja, Pak Agus. Selain itu juga dihadiri oleh staff-staff KBRI, teman-teman dari ekspatriat, mahasiswa, teman-teman TKI sendiri yang terlibat langsung mengikuti kelas bahasa inggris dan komputer.
Sambutan-sambutan dari pihak EUB dan duta besar sendiri menyambut antusias berdirinya EUB. Duta besar mengharapkan EUB menjadi langkah untuk turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang sudah tertera dalam pembukaan UUD 45. Belajar itu bukan setinggi mana jenjang yang kita jejaki, tapi pada sejauh mana ilmu pengetahuan yang diperolehi dan digunakan. Masih menurut duta besar dalam sambutannya.
Selesai sambutan, acara dilanjutkan dengan penyerahan penghragaan untuk siswa terbaik dalam ujian. Setelah itu baru ada diskusi yang dimoderatori langsung oleh Pak Aulia Badar dan dengan narasumber Pak Agus dari atase tenaga kerja, Pak Moh. Rusdi dari atase pendidikan dan Pak Kiky sebagai salah seorang tim pengajar di EUB.
Dalam pembentangan yang disampaikan oleh Pak Moh. Rusdi dari atase pendidikan, ada yang sangat menggembirakan saat mengentahuinya. Di Sabah, kini sudah ada sekolah. Beberapa tahun lalu, ketika hadir pada acara bincang-bincang dengan masyarakat Indonesia di Malaysia bersama Pak Da'i Bahtiar beliau mengabarkan kalau sebanyak 30.000 anak-anak Indonesia buta huruf di Sabah karena tidak mengenal sekolah. Kini, mereka sudah mulai bersekolah. Meski data yang tercatat baru sebanyak 18.362 yang bisa mengenyam pendidikan dari 53.687 yang terdata.
Selain sekolah di Sabah juga tercatat sebanyak 151 CLC (Center Learning Course) Untuk mendirikan CLC diperlukan banyak pihak yang terlibat, tak hanya orang Indonesia khususnya, tapi juga orang Malaysia pada umumnya. Karena CLC ini membutuhkan izin dari pemerintah setempat. Sejauh apapun kita berjalan dimulai dari satu langkah, pun semoga demikian adanya dengan EUB. Ini adalah langkah kecil untuk menaikkan taraf pendidikan bagi para TKI khususnya di Malaysia.
Tak hanya EUB yang ada tentu saja, ada program kejar pake A, B juga C ada di Kuala Lumpur. Selain itu juga adanya Universitas Terbuka yang kini juga telah membuka cabangnya di Kuala Lumpur. Menurut pak Agus, dengan adanya program-program yang ada, maka pihak ketenagakerjaan akan langsung memilah dan memilih sesuai dengan latar belakang pendidikan TKI kemudian nantinya akan disalurkan sesuai dengan jenjang pendidikan yang telah dienyam ketika di Indonesia. Ini, tentu saja bukan kerja mudah. Membutuhkan banyak pihak yang terlibat, baik dari KBRI, tenaga pengajar juga TKI itu sendiri. Karena perubahan itu dimulai dari diri sendiri yang ingin berubah.
Kepada pihak-pihak yang terlibat dalam EUB Baik pengajar, donatur yang datang dari berbagai kalangan mahasiswa, ekspatriat dan semuanya semoga apa yang diberikan bermanfaat untuk siswa juga berguna di kemudiannya. Kalau saya siswa EUB yang gagal, soale ikut kelas tapi gak pernah ikut ujian *Pasang muka datar :|
Dari kiri ke kanan, Pak Agus atase tenaga kerja, Pak Mohd Rusdi atase pendidikan dan Pak Kiky salah satu pengajar di EUB
Banyak ya, yang hadir?
Duta besar Indonesia di Malaysia Pak Herman Prayitno memberikan penghargaan untuk salah satu siswa terbaik
Foto bersama para panitia, pengajar juga atase pendidikan
Kategori:
TKW
14 komentar
kok banyak amat anak indonesia di sabah
BalasHapuskui statuse anak tki po kepiye sih..?
Iya, Kang, itu anaknya TKI. Nanti lanjut lagi nulis, yaksss? Mengenai kenapa banyak anak2 TKI di Sabah
BalasHapusbisa yah anak TKI sebanyak itu?
Hapusoo yowes tak tunggu postingan terbarune deh..
Hapusanak tki bisa banyak ki wajar naz. pacul suwe gak manak, begitu mangkat korea anake langsung metu 2...
Allhamdulillah kalay sudah bisa sekolah. btw mbak aku sudah buat draft di email tinggal dikirim info yang mabk Anz kasih tau itu :)
BalasHapussukses pak acaranya
BalasHapusAlahmdulillah,turut gembira dan bersyukur Mbak Anaz.
BalasHapusTerima kasih sudah berbagi.Info bermanfaat,pendidikan,pendidikan supaya bangsa kita bermartabat.
salam TKi dari Riyadh,KSA.Salam blogger.
alhamdulillah,,,pendidikan memang penting ya mbak anaz,,
BalasHapussemoga semkain sukses,,
salut kepada penggiat pendidikan dimana pun berada, congrat mbak :)
BalasHapusitu ngasih penghargaan pada siswa terbaik, tapi siswanya kok GADIS? anak SMA kah? :D
BalasHapusBanyak yaa anak Indonesia yang berada disana, apa anak-anak kita juga ikut kerja! Kasian kalau ikut kerja, seharusnya mereka konsentrasi belajar untuk masa depannya!
BalasHapusLomba buat Puisi Cinta dengan tema Puisi Cinta Untuk Kekasih
Syukur dech anak anak indonesia akhirnya bisa sekolah di sana..
BalasHapusSukses ya !
Siiip mbak, buat semangatnya mengupas pendidikan serta masa depan analk bangsa :)
BalasHapusAlhamdulillah semakin banyak yang peruli meningkatkan pendidikan bagi orang yang tidak mampu,
BalasHapusPersonal blog, kadang anti sama spammer yang hanya menyebar link. Lebih mengutamakan pertemanan antarpersonal. Komentar kembali dimoderasi masih banyak obat-obatan yang nyepam :D :P