[FF Ninelights] Memori Daun Pisang
Aku ingat, dulu kita kerap duduk
di atas bukit berdua, menunggu senja berubah warna sampai menjadi gulita. Saat
gulita menyapa, dalam remang senja kita akan berlarian menuju ke desa. Melalui surau
di mana Pak Imam sudah melewati raka’at pertama. Kita akan terus berlari ke
rumah masing-masing, engkau akan mengambil sarung kotak-kotak pemberian ayahmu dan aku segera mengambil
mukena warisan ibuku.
Besoknya, kita masih sama. Duduk
di tempat yang sama, membicarakan hal yang tak jauh berbeda. Tentang mimpi,
juga cita-cita. Juga tentang orang tua kita yang telah tiada. Ayahmu yang telah
tiada, juga ibuku yang juga hanya tinggal nama.
Tapi sore itu kita tak bisa
melihat senja, karena hujan turun tiba-tiba dengan lebatnya. Kali ini kita tak
lagi bisa berlari, karena jalanan licin di kanan kiri. Engkau memangkas
setangkai daun pisang untuk memayungi kita, berjalan menuju desa.
Engkau mengantarku sampai di
depan rumah. Di depan pintu nenek berdiri memandang kita dengan mata yang
menyala-nyala. Sejak saat itu, nenek melarangku bergaul denganmu. Tak sekalipun,
tanpa ampun.
****
Tujuh tahun berlalu
Riuh rendah tamu undangan memenuhi
ruangan. Nenek duduk tepat di sampingku. Sayup-sayup terdengar lagu Amelina dan
Iwan dari CD yang semakin dikecilkan, lagu kenangan atas sebuah permintaan. Engkau
duduk tak jauh di depanku. Aku memandangmu sekilas. Datar. Yah, hari ini
engkaulah yang akan menikahkanku sebagai wali setelah ayahku tiada.
Kembali terngiang-ngiang amarah
nenek tujuh tahun lalu.
“Kau tak boleh bergaul akrab
dengannya!”
“Kenapa, Nek?”
“Tidak boleh!” Suara nenek
nyaring
“Tapi kenapa, Nek?”
“Karena dulu ibumu menikah dengan ayahnya.”
Jumlah kata 245
Dibuat untuk mengikuti lomba FF Ninelights
10 komentar
Memori kata-kata Nenek..
BalasHapusEndingnya mantab, jempol :)
@Mas Hakim, walah Mas hakim, rajin ke mari :)
BalasHapusMaturnuwun...
haiyah..kakang adi..
BalasHapus@Mbah AK, mosok komene ngunu kuwi tho? :D
BalasHapusoww.. jadi ceritanya masih sodara beda ortu ya?
BalasHapusaku suka banget sama blognya..
BalasHapusisi blog dan postinganya bagus, menarik dan bermanfaat sakali..:)
jangan lupa untuk terus menulis menulis yaa..^_^
oia salam kenal
kalau berkenan silahkan mampir ke EPICENTRUM
folloback juga ya buat nambah temen sesama blogger,,tukeran link juga boleh,,makasih..^_^
jadi perkawinan satu darah?
BalasHapusSik sik mencerna... hihihi *loadingku lama nih*
BalasHapusJadi sodara tiri gitu ya ternyata...
Dan akhirnya jadi wali nikahnya?
bagus.
BalasHapuscobalah 100 kata.
mulai dengan memangkas pengantar yang terlalu banyak :)
judule kelingan lemper...
BalasHapusPersonal blog, kadang anti sama spammer yang hanya menyebar link. Lebih mengutamakan pertemanan antarpersonal. Komentar kembali dimoderasi masih banyak obat-obatan yang nyepam :D :P