Senengnya Ada Yang Ngritik
Seneng banget, kemarin malam pas posting foto-foto dikomentarin sama Pak Dian Kelana. Siapa pak Dian Kelana? Beliau adalah ayah angkat saya di dunia maya. Saya mengenali beliau di kompasiana. Saya tertarik dan suka membaca tulisan-tulisan beliau ketika membaca sedikit tentang biografinya. Saya bangga bisa mengenalinya dan saya lebih bangga lagi, ketika beliau menganggap saya sebagai anaknya. Pernah, suatu hari saya mendapatkan inbox dari Pak Dian,
Inbox dari beliau berisi kata-kata semangat Kali itu, bukan hanya Pak Dian yang mengungkapkan dan menuliskan kalimat semangat serupa. Ada beberapa inbox juga komentar yang serupa setelah membaca tulisan saya yang ini :D halagh, malah pamer link ehehehe... tulisan yang dimuat di lembar freez kompasiana juga dibacakan di RRI.
Kembali ke judul, mengutip komentar Pak Dian pada jurnal saya tentang foto-foto pohon kemarin pagi,
Foto terbaik memang foto nomor 1. Kita tidak akan bisa menampilkan detail sebuah foto pohon seperti itu. Makanya dengan menampilkannya secara siluet dia akan terlihat lebih indah dan menyimpan misteri. Kawat berduri dan lampu sebelah bawah sebaiknya di kroping sehingga tidak mengganggu keutuhan pohon.
Foto ke 2 dan ke 3 terganggu oleh bentangan kabel yang mengganggu keindahan foto, begitu juga tiga buah lampu neon yang ada di foto kedua.
Memotret bunga ilalang memang sulit, karena dia sangat sensitif terhadap hembusan angin. Kalau Eli ingin memotretnya lagi, coba ambil dalam posisi vertikal dengan fokus manual, kalau bisa ajak teman untuk memegang bagian bawah tangkai bunga, agar tak begitu sensitif terhadap tiupan angin.
Foto ke 5, cukup diberi judul "Senja", fotonya sudah bagus, sayang tiang lampu yang ada disebelah kiri agak mengganggu, coba ananda kroping dan hilangkan tiang itu, maka fotonya akan semakin indah, karena penglihatan kita tidak lagi diganggu oleh adanya tiang lampu ini.
Foto ke 6 tak usah dikomentari ya? hehehe
Foto ke 7, berhasil memperlihatkan suasana senja yang temaram, mungkin akan lebih baik lagi kalau cahayanya di tambah 0,5 atau 1 f-stop lagi biar agak sedikit lebih terang, sehingga ranting kayunya lebih kelihatan.
Tetaplah berkreasi..,
Salam dari Jakarta
Tetap jaga kesehatan ya ananda.
DK
Foto ke 2 dan ke 3 terganggu oleh bentangan kabel yang mengganggu keindahan foto, begitu juga tiga buah lampu neon yang ada di foto kedua.
Memotret bunga ilalang memang sulit, karena dia sangat sensitif terhadap hembusan angin. Kalau Eli ingin memotretnya lagi, coba ambil dalam posisi vertikal dengan fokus manual, kalau bisa ajak teman untuk memegang bagian bawah tangkai bunga, agar tak begitu sensitif terhadap tiupan angin.
Foto ke 5, cukup diberi judul "Senja", fotonya sudah bagus, sayang tiang lampu yang ada disebelah kiri agak mengganggu, coba ananda kroping dan hilangkan tiang itu, maka fotonya akan semakin indah, karena penglihatan kita tidak lagi diganggu oleh adanya tiang lampu ini.
Foto ke 6 tak usah dikomentari ya? hehehe
Foto ke 7, berhasil memperlihatkan suasana senja yang temaram, mungkin akan lebih baik lagi kalau cahayanya di tambah 0,5 atau 1 f-stop lagi biar agak sedikit lebih terang, sehingga ranting kayunya lebih kelihatan.
Tetaplah berkreasi..,
Salam dari Jakarta
Tetap jaga kesehatan ya ananda.
DK
Pertama kali baca komentarnya, sukses bikin saya kaget dan seneng. Ternyata, Bapak satuku ini selalu memperhatikan saya di mana saja. Baik di multiply, kompasiana maupun blogspot. Terimakasih atas kritik sarannya tentang dunia foto, Pak. Semoga ke depannya saya bisa terus tetep belajar, meskipun sering malas-malasan. Iseng, majang foto behind the scene kemarinnya lagi, ah :)
Seperti yang bapak bilang, sebetulnya Ana udah minta tolong temen untuk megangin hehehe, tapi Ananya udah males, akhire melenggang kangkung deh :D
Hasile tetep wae wekekeke.. malah hilang fokus :(
Salah satu pohon yang dekat warung. Ini foto lainnya...
30 komentar
semangat ya mbak. saya kurang paham dengan photographi. kalau udah jelas objeknya bagi saya udah bagus. soal kawat listrik yang mengganggu karena udah adanya seperti itu. he.. he..
BalasHapussalam dari pamekasan madura
Buehehehe... makasih, Cak udah singgah kemari. Maaf kalau saya jarang berkunjung ke lapak njenengan
Hapusterus semangat untuk belajar mbak, seperti mata pisau, semakin sering di asah maka akan semakin tajam, begitu juga dengan dunia fotografi. saya tunggu undangan pameran tunggal fotografi karya mbak anaz
BalasHapusInsya Allah akan tetap belajar.
HapusHah? Undangan pameran tunggal fotografi? Mimpiiii buehehehehe... Ini mah hobi iseng2 aja, Ngga
kalo yang ini foto pertamanya yang bikin penasaaran, haha... #piss... mbak anazzz... nanti saya kritik ya?
BalasHapusKenapa penasaran? :P
HapusSilakan dikritik :)
Cihuiii... keep jepreting!
BalasHapusAku tau tuh Dian Kelana yang mana.
Pas di blogdetik kemaren dia datenggg, dikenalin gitu sama mCnya,
tapi gak kenal akyuuu~ hehehe...
Keep jeprettt :)
HapusKenapa nggak kenalan? :)
aku gak komentar ah
BalasHapussok dikira menghujat
#kapan anaz jadi bapak angkatku..?
arep njaluk duit ki..
Bales komentare Kang Rawins ah
HapusRak sudiiii, nanti uang Anaz habis :D :P
Keren... blog mbak skrg udh banyak yang masang iklan... Jieee... #halah
BalasHapusIklan iseng aja, Fer hehehe
Hapusbejar terus mbak,,,jangan patah semangat ya,,saya emang gak ngerti masalah photographi,,hehe
BalasHapusnanti posting cara2 motonya mbak :) ajari aku gitu loh supaya bisa motret
BalasHapusKritik itu kadang seperti pil kina, pahit tapi menyehatkan. Sebaliknya, pujian yang tidak tulus mirip gula, jika kebanyakan bisa membuat kita sakit.
BalasHapusWah jadi pengin membuat postingan foto nich.
Salam hangat dari Surabaya
poto yang terakhir itu di ujung pohon apa ya? burung atau pucuk daun?
BalasHapusaku nggak ada akun sama sekali di kompasiana. kalau ada yang mau klaim kombor kayaknya masih tersedia :D
BalasHapusya bener ya,, jika semua pa yang kita tampilkan di blog ada yang mengkritik membuat kita lebih baik dan banyak pengalaman yang baik dan yang kurang baik,, jika di kritik kita akan menjadi lebih baik lagi terhadap apa yang di kritik oleh orang lain
BalasHapusjaaah.... dipegangin ternyata. wkakakakakak
BalasHapusyang semangat ya mbak.... hehehehe
trus aku jadi adiknya mbak ana dech... xixixixi (kabuuuurrr)
bersyukurlah ada yang kasi kritik Naz
BalasHapussaya aja mau dikritik
tapi blom ada foto yg bisa dikritik
wong kamerane sik inden hahaha
Kayaknya kalau ditekuni bisa fotographer prof, sukses mbak. Bersyukur dapat orang yang mau mengkritik apalagi kritiiknya sangat membangun.
BalasHapusMbak, kapan2 aku ya difoto to...
BalasHapusnanti tak kirimi kritik : kritik singkong, kritik pisang hehe..
weeehh... mbak pohonnya keren itu, tappi kok gersang ya... hmmm
BalasHapusberuntung lho anaz dikomentari seperti ini. jadi tahu kesalahan kita semangat...aku juga senang memotret. btw pinter tuh ambil obyek pohon. keren
BalasHapusWah hebat..
BalasHapusmau jadi fotografer ya?
sukses yaa..
pasti seneng dikomentarin sama tokoh yang kita idolain..
:)
foto ke-5 ntu mbak. . . keren menurutku. . ..
BalasHapusbejar terus mbak,,,jangan patah semangat ya,,saya emang gak ngerti masalah photographi,,hehe
BalasHapussempatkan mampir ke websaite kami yaah trmksiiih
wah hasil photo-photonya bagus-bagus,,
BalasHapusterus mengasah ya bu kemampuannya
tapi bagus ko mbak photo nyah, sukses terus yah :)
BalasHapuswah kompasioner yah ? salam sukses deh buat mbak, kunjungan pertama soalnya..
BalasHapusPersonal blog, kadang anti sama spammer yang hanya menyebar link. Lebih mengutamakan pertemanan antarpersonal. Komentar kembali dimoderasi masih banyak obat-obatan yang nyepam :D :P