Surat Dari Diana
masih melanjutkan menuliskan kembali surat anak-anak dari Papua, beserta dengan membalasnya secara langsung, sekalian saya mempostingnya di sini. Soale tadi iseng nulis di wall facebook, banyak juga yang komentar. Nggak banyak-banyak banget, sih, temen-temen deket aja hehehe.. Dan temen-temen berminat ingin membalas surat dari Diana. Inilah surat dari Diana. Ada beberapa kalimat yang saya tidak pahami, jadi agak susah juga saat menuliskannya kembali.
Diana
Assalamu’alaikum
warrahmatullahi wabaraktuh
Apa
kabar, Kakak? Perkenalkan, salam kenal semuanya. Nama saya Diana Patur, bisa
dipanggil Dia. Teman saya banyak sekali. Sekarang belum pernah bertemu dengan
Kakak Anazkia.
Oh,
ya, Kakak, tahu cerita Kakak dan foto Kakak semua dari Malaysia. Aku ingin
bercerita tentang sekolahku, di ujung kampung. Saya berjalan ke ujung kampung
saya menuju dua ruangan. Istimewa saja sekolahku, dekat pesisir pantai itu. Bagus
dan indah sekali halaman sekolahku itu, ada bunga dan bendera di depan
sekolahku.
Saya
cerita tentang lautku, bagus dan indah sekali. Ada ikan hiu, ikan yang besar
sekali, semua orang pergi ke laut. Karang-karang begitu indah dan bagus. Kalau Kakak
ingin datang ke sini, Kakak ingin pergi ke laut. Tentang main bola voli, saya
pagi-pagi pergi ke sekolah saya. Kalau sudah habis belajar itu, kami semua
langsung keluar bermain bola voli.
Setelah
bermain bola voli, kami bermain bola kaki, setelah itu sudah malam, kami pergi
ke Masjid. Sesudah mandi kami pergi sholat, sesudah sholat kami pulang abis
berjalan juga. Saya suka membaca buku dan berkenalan dengan Kakak semuanya.
Kakak juga mau, kan, berkenalan dengan saya? Apalagi, kalau mau membalas surat
saya. Nanti kalau Kakak membalas surat saya, tolong cerita yang bagus mengenai
keadaan kampung Kakak, yah?
Sekian
dulu saya kenalannya, yah? Insya Allah, semoga bisa disambung lagi pada suatu
lamanya. Kalau sempat dan kalau bisa, balaslah surat saya, ditunggu, yah? Saya senang
dan selalu menunggu cerita Kakak dari Malaysia.
Oh,
ya, Kak, waktu itu kami pergi piknik di belakang pulau. Banyak teman-teman yang
pergi piknik. Sampai di sana, anak laki-laki pergi ke laut. Mereka menembak
ikan bersama. Pak Guru berenang, lalu mereka pulang membawa ikan yang banyak. Kami
bakar ikan, lalu kami bakar pisang terus kami makan bersama-sama. Lalu kami
pulang bersama-sama.
Hari
minggu lalu kami pergi ke Bom, menembak ikan. Kami berenang kami ikut berenang
bersama-sama, Kartini dan Barida (susah membacanya hiks) kami bertiga berenang
bersama lalu kami pulang.
Teman-teman,
ceritaku di sini saja.
Salam
persahabatan
Wassalamu’alaikum
warrahmatullahi wabarakatuh
Ngubek2 albumnya Pak Gurunya, ada dapet foto2 ini
Kategori:
Surat Cinta Dari papua
30 komentar
Waalaikumsalam Dia :D
BalasHapusSeru banget baca surat Dia,
bahasanya gak baku,sama gak nyambung,tapi tujuannya ngerti
BalasHapus#jadi bingung
pemandanagn di Papua memang masih asli, belum terlalu terjamah oleh manusia.
BalasHapussemoga saja kelestarian dan keindahan di Papua bisa tetap terjaga. :)
wih dari papua.. jauh amat.. wkkwkwkw.. namanya Diana tapi panggilnya Dia.. kalo pacaran gawat juga.. misalnya bilang ke pacar "aku sayang Dia.." wah bisa ngamuk.. kwkwkwkwkw
BalasHapusIya,
BalasHapusKakak cerita yang bagus tentang kampung kakak duwonggg...
saya juga bakalan senang membacanya... :P #ngampetngguyu
@Arrian, Dia siapah? :P
BalasHapus@Aprilins, jiyahahaha... tumben dikau BW :P
@Maztrie, jitak sisan, sapa suruh ke blogku? Huh!
Diana ini cewek kan, Mbak? Maaf, liat photo yang pertama saya jadi baca ulang suratnya, dan memang benar cewek ( kan? )
BalasHapusBenar kata mbak Anaz, ada beberapa kalimat yang membuat dahi berlipat ( niru gaya bahasa Tere Liye ), memangnya Diana ini kelas berapa ya?
@Abi Sabila, iyah, Diana cewek. Ini foto Anaz asal ngambil aja, bukan Diana. Soale pas momennya aja yang tepat :)
BalasHapusHehehe, namanya anak-anak. Apalagi di Timur, Pak, kualitasnya masih jauh, begitu nampak kesenjangan pendidikan di sana dengan pulau Jawa :(
membaca surat diana jadi mengingatkan saya waktu jamanya belajar menulis, masih alami bgt ya hehe... Sejarahnya gimana sampai anak papua bsa mengirim surat buat mbak anaz? Hehe pengen ngirim surat juga buat mbak anaz :p
BalasHapusNembak ikan itu keren... hebat banget... :)
BalasHapustadi sempat baca di fbnya mbak anaz
BalasHapusPolos dan lugu anak2 ini ya An,walaupun mereka tinggal di kawasan yg jauh dari keramaian kota,tp mereka pny semangat belajar yg tinggi dan tidak kalah dgn anak2 di kota2 besar.
BalasHapusbagi alamatnya dong kk
BalasHapussaya juga pengen kirim surat
ga bakal panjang panjang kok
cuman mau tulis no rekening doang...
terharu bacanya, mbak... ^_^
BalasHapussukses selalu untuk anak2 Papua...
keseharian hidupnya seru juga ya,, jadi mau seperti itu ,, sepertinya mereka lebih enak hidup kebersamaan dengan teman,, ceritanya lucu dan jadi mau kembali kecil lagi,, hmmm
BalasHapusterharu banget bacanya , perjuangan buat ke sekolah segitu beratnya .
BalasHapusanak-anak yang bersemangat inggi .
semoga pemerintah bisa melihat bakat anak-anak tersebut.
thanks ya mbak buat sharenya
menyedihkan banget bacanya .
BalasHapusdiana itu cewe atau cowo ?
thanks ya buat sharenya.
baca surat dia bikin terharu..
BalasHapusasyik juga sekolah nya deket pantai :)
wah menyenangkan :)
Iya suratnya menghadirkan haru...
BalasHapus#foto2 Pak Guru selalu menawan ya Mbak ;)
Hey, daerah Papua sebelah mana ini? Saya pernah jg kesana, tapi ga nemuin pantai sebagus itu :D
BalasHapusLama gak berkunjung kesini, eh ternyata ada surat yang isinya sederhana tapi esip, seprti cerita sebuah film yaitu "Sang Pemimpi" hehe
BalasHapussek usum to nulis surat ngne iki?
BalasHapushemmm,,,baca ceritanya seru,,kayaknya dia menulis dengan tulus dan bahagia..pasti seneng deh mbak bacanya,,hehehe
BalasHapusiiicchhh.... aku bisa membayangkan betapa menyenangkan disana. meski ada yang membuatku mengerutkan kening, tapi aku mengerti maksud ceritanya.
BalasHapussenangnya jika mendapati sahabat yang masih kental gairah ngeblognya aku sementara mengumpulkan gairah itu mbak dengan mengunjungi rekan-rekan bw dulu meski sedang hiatus atau tidak, btw pemandangan yang luar biasa mbak memang Papua seng ada lawan
BalasHapusuwaaaah baru sempet ke sini, bener kata dirimu, sesempetnya bukan secepatnya :)
BalasHapusSubhanallah...
BalasHapusCerita bolangnya selalu seru ya.
Saya nggak yakin bisa menulis surat sebaik ini saat seumuran mereka :)
waaah... kereeen.. hmm,, kayaknya tahun ini aku harus sempetin ke papua nih.. alamnya luar biasa.. :D
BalasHapuskhas anak2 banget yaa mbak nulis suratnya.. waahh, cerita dari anak2 papua pasti seru2.. wajar kalo mbak anaz selalu bahagia dan antusias kalo membahas masalah surat2 ini.. :D
BalasHapusSurat yang khas anak-anak. Bahasanya meloncat-loncat tetapi kira-kira kita paham maksudnya.
BalasHapusPersonal blog, kadang anti sama spammer yang hanya menyebar link. Lebih mengutamakan pertemanan antarpersonal. Komentar kembali dimoderasi masih banyak obat-obatan yang nyepam :D :P