"Bekerjalah, beramalah. Maka keajaiban akan menyapa dari arah tak terduga. Mulailah. Karena dalam keberanian memulai itulah terletak kemudahannya. Bukan soal punya dan tak punya. Mampu atau tak mampu. Miskin atau kaya. Kita bekerja, kita beramal, karena bekerja dan beramal adalah bentuk kesyukuran yang terindah." Saya sering terngiang-ngiang kalimat tersebut. Sebuah penggalan kalimat dari salah satu bukunya Salim A Fillah pada judul "Dalam Dekapan Ukhuwah" Hanya mengingat dan mengingat-ingat kejadian beberapa bulan lalu tentang kesibukan Blogger Hibah Sejuta Buku (BHSB) yang dicanangkan dengan tema Goes To Offline
Sudah sebulan lebih kepulangan saya dari Malaysia. Senang, bisa bertemu dengan keluarga juga teman-teman blogger tentu saja. Yah, sejak mengikuti kopdar Blogger Nusantara tanggal 9 november lalu di Makassar, kopdar-kopdar selanjutanya dengan teman-teman blogger hampir kerap dilaksanakan. Baik kopdar secara personal, maupun datang ke sebuah event blogger yang diadakan oleh komunitas-komunitas maupun provider seluler di beberapa mall atau sebuah instansi pemerintahan.
Jum'at, 9 november 2012 dari LCCT Sepang, menaiki pesawat Air Asia, saya menuju bandara Sultan Hassanudin Makassar. Jam satu kurang lima belas menit, pesawat yang saya naiki mulai meninggalkan Malaysia. Dan jam empat lebih, alhamdulilah saya mendarat dengan selamat di Makassar. Menyandang gelar TKW, ada sedikit ketakutan ketika saya sampai di depan imigrasi untuk pengesahan passport. Trauma bandara Soeta, selalu menghantui saya ketika singgah di bandara manapun ketika baru pulang dari Malaysia. Alhamdulilah, tanpa birokrasi yang menyulitkan, seorang petugas perempuan hanya bertanya sudah berapa lama saya di Malaysia?
.png)
21
oktober lalu, alhamdulilah buku-buku yang dikumpulkan pada fase keempat
dengan tujuan Aceh sudah dikirim dan alhamdulilah sampai dengan selamat
di negeri Serambi Mekah. Alhamdulilah... Tak lupa terimakasih tak
terhingga untuk teman-teman yang sudah terlibat pada BHSB fase keempat,
baik teman-teman volunteer, donatur, teman-teman di group BHSB yang tak
bisa disebutkan satu persatu juga siapa saja yang sudah terlibat pada
BHSB selama ini. Dengan berakhirnya BHSB keempat, bukan berarti BHSB
terhenti sampai di sini saja, Insya Allah kami akan terus melanjutkan
misi utama mengumpulkan buku-buku bekas yang masih layak baca kemudian
nanti akan disalurkan ke tempat-tempat terpencil di luar pulau Jawa.
Kopdar blogger nusantara yang mulai diadakan tahun lalu di Sidoarjo Jawa Timur, kali ini tempatnya di Makassar. Jauh-jauh hari, sejak bulan januari 2012, saya sudah prepare ingin ikut pada event ini. Kapan lagi bisa kumpul bareng blogger-blogger dari berbagai daerah di Indonesia? Dan alhamdulilah, ketika saya mengajukan kepulangan saya lebih cepat kepada majikan saya, diberi izin. Akhirnya, saya dibelikan tiket oleh majikan ke Makassar, yang seharusnya ke Jakarta :) Jadilah saya bisa ikut kopdar Blogger Nusantara 2012 :)
Detik waktu terus berjalan
Berhias gelap dan terang
Suka dan duka
Tangis dan tawa
Tergores bagai lukisan
Berhias gelap dan terang
Suka dan duka
Tangis dan tawa
Tergores bagai lukisan
Loh, kok ada part 2 segala? Emang mana part satunya? Hehehe part satunya ada di situ, dengan label Surat Cinta Dari Papua. Yah, kalau ngeklik itu, Insya Allah tahu deh semua surat-surat yang ada :) nah, pagi ini pas saya buka e-mail, rasanya kok seneng banget. Ada surat dari Pak Guru Maman, Pengajar Muda yang ada di Papua, penggantinya Pak Guru Arif Lukman Hakim. Surat itu adalah surat lanjutan sebelumnya dari anak-anak murid Pak Guru Maman. Yang bikin surprise, kali ini persurat ada foto-foto mereka :) wuihhhh, jadi bisa melihat jelas. Sayang, anak-anak yang juara menulis surat kini sudah di bangku SMP, jadi tak adalah surat dari mereka juga foto-fotonya.

Aceh Blogger Community, adalah sebuah komunitas blogger yang digawangi oleh empat orang blogger Aceh di mana dalam pembentukan komunias tersebut dilakukan secara online. Karena beberapa di antaranya dari empat pemuda Aceh ini berada di lain-lain tempat. Aceh Blogger Community, atau biasa disingkat dengan ABC terbentuk pada tanggal 1 november 2007. Adanya komunitas ini untuk lebih mengeratkan silaturahim antarblogger Aceh, baik yang domisili di Aceh, maupun luar Aceh.
Ahad lalu, di ranah twitter sedikit ramai dengan sebuah gambar selebaran yang menuliskan kalimat sungguh tidak mengenakan "Indonesian Maids Now On Sale" Pertama kali, saya melihat foto tersebut di facebooknya Pak Wahyu Susilo. Ada kekesalan saya melihat isi selebaran tersebut, sangat menghinakan. Beragam komentar di foto tersebut pun bermunculan, yang sebagian besar adalah geram dan marah. Tak lama kemudian, saya langsung meraih hape yang tergeletak tak jauh dari laptop. Menekan nomor-nomor yang tertera di selebaran tersebut.
BHSB (Blogger Hibah Sejuta Buku) fase keempat dengan tujuan Aceh, alhamdulilah telah selesai dilewati. Alhamdulilah, buku-buku yang dikumpulkan selama tiga bulan sudah dikirimkan melalui perjalanan darat dengan menggunakan transportasi bus. Ini bukan tulisan mengenai laporan akhir dari BHSB fase keempat, tapi tulisan mengenai rupa-rupa cerita dan banyak rasa di balik kisah BHSB fase keempat (jiyahhhh, bahasanya, rek!)
Melaka adalah sebuah negeri yang terletak di Semenanjung Malaysia. Melaka, dikenali sebagai negeri bersejarah dan juga negeri Hang Tuah. Tahun 2008, Melaka diumumkan sebagai Kota Warisan Dunia ( Word Heritage) Melaka juga kembali diumumkan sebagai Melaka Maju pada 20-10-2010 jam 20:10 di Stadium hang Jebat yang diresmikan oleh Perdana Menteri Malaysia langsung dari Putra World Trade Center (PWTC) Kuala Lumpur. Melaka juga dinyatakan sebagai Negeri Bandar Tekhnologi Hijau. Dikutip dari wikipedia bahasa Malaysia.
September lalu, saya menyempatkan diri ke Melaka setelah berjanji sebelum-sebelumnya sejak setahun lalu. Yah, kami memang sudah banyak kali membuat janji dengan teman-teman kompasianer Malaysia akan berkunjung ke Melaka silaturahim ke rumahnya Ibu Lily. Tapi, janji hanyalah janji, sampai setahun waktu terlewati kami tak juga pergi ke Melaka. Sampai akhirnya bulan lalu saya ke sana seorang diri :)
Berawal dari komentar-komentar saya dengan Ibu Lily di facebook satu hari sebelumnya, akhirnya sabtu esoknya saya menuju ke Melaka. Alhamdulilah majikan saya mengizinkan saya ke Melaka dan menginap di rumahnya Ibu Lily. Bu Lily sendiri, tinggal di Melaka bersama dengan keluarganya. Suaminya seorang dosen di UNITEM (Universiti Tekhnologi Melaka) Sedang kedua anaknya masih belajar di dua universitas berbeda. Saya mengenali Bu Lily melalui blog, kompasiana.
Sabtu petang, saya berangkat dari rumah. Menaiki bus menuju KL Sentral, kemudian baru naik KTM (Keretaapi Tanah Melayu) menuju Terminal Bandar Tasik Selatan atau biasa disingkat TBS. Dari TBS, kemudian saya baru menaiki bus yang menuju Melaka setelah sebelumnya membeli tiket dulu (yah iyalah :D) Ini pertama kalinya saya melakukan perjalanan ke luar daerah seorang diri menaiki kendaraan awam. Ada kesedihan tersendiri saat saya berada di TBS, sebuah terminal baru yang belum lama beroperasi ini sangatlah mewah untuk ukuran terminal bus. Menurut saya, ia sekelas dengan bandara. Kenapa saya harus sedih? Sedih inget pelayanan transportasi di negeri sendiri :(
Sedikit pemandangan di TBS
Sebelumnya, saya pernah ke TBS untuk mengantar teman yang juga akan pergi ke Melaka. Membeli tiket, menunggu bus, sampai kemudian masuk ke dalam bus asli saya sambil mikir-mikir aja. "Kapan, yah, negara saya begini?" Ah, sudahlah... Abaikan saja :D
Perjalanan TBS-Melaka memakan waktu dua jam. Karena nggak macet, ia tepat dua jam. Sampai di Melaka jam 20:38 malam. Menunggu dijemput oleh Bu Lily dan suaminya, saya jalan-jalan sebentar di Melaka Sentral. Sampai tak lama kemudian Bu Lily dan suaminya sampai untuk mengambil saya kemudian dibawa ke rumahnya. Jarak dari Melaka Sentral ke rumah Bu Lily sendiri lumayan jauh, 30 menit lebih. Karena masih suasana lebaran, jamuan makan tengah hari menyambut kawan-kawan Bu Lily masih terhidang di meja dan sesampainya saya di rumah bu Lily, pun langsung dihidangkan makanan.
Esoknya, saya diajak bu Lily jalan-jalan menyusuri pusat bandar Melaka. Yang selalu menarik perhatian saya dengan pariwisata Malaysia adalah tingginya kepedulian pemerintah untuk mengolah kesederhanaan pariwisata menjadi istimewa buat pengunjung-pengunjungnya. Pihak kerajaan berani mengeluarkan uang berjuta-juta ringgit demi perbaikan pariwisata yang ada. Bu Lily, sebagai pakar kebudayaan banyak memberikan keterangan yang membuat saya geleng-geleng kepala. Kalau dilihat, pemasukan dari turis yang datang tidak begitu banyak, tapi perputaran uang yang dihasilkan kemudian kembali lagi ke masyarakat sekitar itu yang membuat pariwisata yang ada jadi berkembang dan membantu penghasilan warga sekitarnya.
Udah dulu, ah ceritanya. Mau share foto-foto dulu :D
Bu Lily :)
Benteng A Famosa tinggalan penjajahan Inggris
Cantiknya becak-becak di Melaka, kalau naik becak mengelilingi Bandar Melaka ke tempat-tempat pariwisata bayarnya RM. 40 (eh, 40 apa 100, sih? lupa wehehehehe
Sudut ini mengingatkan saya dengan Kota Tua Jakarta
Sungai ini, awal tahun 2000an kata Bu Lily sangat kotor, tapi kerajaan mengeluarkan uang ratusan juta untuk membersihkan sungai ini. Hebat, kan? Sungai ini akhirnya jadi tambahan pariwisata. Kalau naik kapal (jeti) dan mengelilingi Melaka lewat sungai di atas bayarnya RM. 10 saja
Kapal ini hanya tinggal replika saja, saya lupa nama kapal ini ketika Bu Lily panjang lebar menjelaskan. Jadi pengen ketemu Bu Lily lagi biar diceritain lagi
Swistien Kustantyana, saya mengenalinya dari facebook, berawal dari
inbox jama'ah beberapa tahun lalu yang dikirim oleh Mas Gong dan
teman-teman kelas menulis Rumah Dunia. Saya tak pernah bertemu secara
langsung dengannya. Karena Swistien entah angkatan ke berapa di kelas
menulis tersebut. Dari situ, Swistien menambahkan saya di list teman
facebooknya. Swistien, bermukim di Jakarta. Tapi ia berasal dari tempat
yang sama dengan saya, Pemalang. Awal-awal mengenalinya, saya sering
banget ngobrol via YM. Jadi sedikit tahu dan paham karakternya, ia yang
kadang moody juga blak-blakan. Dia juga orang yang sering bilang "Loe bego deh, Naz. Jadi orang baik banget, sih?" Buahahahaha....
Baru saja membaca status teman di facebook, "
Baca wall Dewi Sriyanti, ternyata selain kata 'ciyuss miapah' ternyata ada lagi 'miawoh' (Demi Allah).. Duh mohon hentikan becandaan yang menyangkut nama Sang Khalik.. Jangan sampai membuat-Nya murka kepada kita...
Masya
Allah... saya bener-bener istighfar dibuatnya. Sejauh itukah dunia maya
mengubah arti bahasa? Ah, dunia maya? Dunia maya siapa? Toh tidak semua
orang menggunakannya bukan? Mungkin, akan banyak yang bilang kalau saya
ini kuper, gaptek nggak gaul dan macam-macam. Tapi, itu memang betul
adanya, saya memang kuper dan gak gaul, saya enggan menuliskan
kalimat-kalimat yang baru saya lihat. Bahkan kerap mengernyitkan dahi
berkali-kali ketika melihatnya.
Apa kabar sahabat? Baik-baikkah kabar di sana? Semoga senantiasa dalam lindungan-Nya. Aamiin... Ah, mau nulis apa, yah? Lama nggak ngeblog, sepertinya ada yang asing. Saya semakin merasa kuper. Terimakasih kepada teman-teman yang bertanya kabar, terimakasih kepada teman-teman yang masih menyisakan waktu untuk bersilaturrahim ke sini. Alhamdulilah, saya baik-baik saja, hanya laptop saya yang tak baik. Waktu itu dibetulin, lama banget di luar sampai sebulan. Karena rumahnya jauh, saya nggak bisa ambil sendiri. Jadi, inilah sebab saya nggak ngeblog dan juga BW.
Rabu, 22 agustus 2012 saya mengikuti ayah Kak Sham ke sempadan Thailand bersama dengan yang lain-lain tentu saja. Tepatnya, di Takbai. Takbai adalah sebuah sempadan (batasan) antara Malaysia-Thailand. Di Takbai, ada sebuah pasar yang banyak dikunjungi baik dari warga Thailand sendiri maupun warga Malaysia. Di pasar ini, mata uangnya menggunakan ringgit, bisa juga menggunakan bath, mata uang Thailand. Jadi dua mata uang bisa digunakan di pasar ini.
Desember 2009, saya memiliki kesempatan untuk memijakan kaki di Pekanbaru. Jauh-jauh hari, sebelum ke sana, saya sudah mengabarkan kepada teman-teman komunitas blogger bertuah akan kedatangan saya. Jauh-jauh hari juga, saya sudah memilih dan memilah buku-buku yang masih layak baca untuk dibawa ke sana. Yah, saat itu, baru bergulir tentang gerakan sosial dunia maya Blogger Hibah Sejuta Buku yang dipelopori oleh Nanlimo, Datuk Bertuah. 27 desember2009 bertempat di mall Pekanbaru, akhirnya kopdar ramai-ramai dengan teman-teman komunitas blogger Bertuah dapat terlaksana. Tentunya, tak hanya kopdar semata-mata, karena ada sebagian dari kami yang membawa buku untuk dikumpulkan.
Tujuh kali puasa, tujuh kali lebaran saya nggak pulang-pulang #BukangNyanyiBangToyib :D malah udah ngalah-ngalahi Bang Toyib hehehe. Iyah, jadi kemarin adalah ramadhan ke tujuh saya di Malaysia juga lebaran ke tujuh. Sedih? Ah, perasaan saya sudah biasa, lebaran jauh dari sanak saudara. Ada kalanya, waktu yang membiasakan kesedihan itu berlalu begitu saja. Awal-awal lebaran di Malaysia, saya tidak bisa melihat iklan dari petronas atau apapun yang berbau lebaran #SyedihEui...
Sudah bulan sembilan awal bulan, artinya, tiga bulan lagi tutup tahun. Ah, cepatnya masa berlalu... Ke mana saja selama ini? Ada, masih ada dan selalu ada cerita, meski tak bisa semuanya dibagi kepada sesama #asiyeeeNggaya. Agustus lalu, saya hanya menulis di blog ini satu tulisan. Edyan! rekor selama ngeblog, satu bulan satu jurnal. Enggak banget, deh! Di blog lain juga nggak berapa nulis. Hiks, kebanyakan ngelamun ini kalau kayak gini #Plakkkkk
Ini ramadhan ke tujuh, saya jauh dari keluarga. Biasa, kadang merindukan sedikit masakan ibu, merindukan tahu isi juga makanan-makanan lainnya. Ah, kenapa hanya makanan yang saya ingat? Tapi, ada juga saya merindukan berbuka puasa bersama dengan keluarga. Awal ramadhan lalu, saat buka puasa hari pertama dan hari kedua, ketika saya mengunyah sedikit makanan pembuka, ada yang memanas di mata saya. Saya mengingat ibu, sangat! Tak seperti bisanya. Besoknya pun sama, tepat ketika waktu berbuka. Duh, mungkin, ibu saya juga sedang mengingat saya dan berpikir "anak saya makan apa?"
Buat teman-teman blogger, ada yang nggak tahu group Warung Blogger di facebook? Kalau belum tahu ke sana dulu gih :D gabung, ngisi daftar absen, nama, alamat blog juga twitter. Abis itu bisa deh sekalian nitip dagangan a.k.a nitip link kalau baru bikin postingan hehehe, tapi sama adminnya dilarang ngeflame :) eh, omong-omong warung blogger, temen-temen tahu, kan siapa yang mencetuskan pertama kali? Sebenernya saya juga nggak tahu :D tapi kalau inget-inget lagi sejak pertama kali gabung, seingat saya yah orang ini
Kalau pernah membaca postingan Bunga Untuk Mbak Zuhanna, beberapa waktu lalu diikuti postingan Bunga Tahi Ayam Untuk Arrian :)) saya juga punya stock bunga untuk Pak Dhe Cholik. Kenapa untuk beliau? Hmmm, waktu saya berkunjung ke floria Putrajaya akhir juni lalu, saat melihat bunga dengan latar belakang love, saya pas motret langsung inget pak Dhe. Lah, kok bisa? Iyah, bisa. Waktu itu kan Pak Dhe bikin lomba, ada salah satu syarat yang bikin saya nyengir salah satunya adalah dilarang menggunakan bahasa 4L4y, misale 1 L0v4 P4kDh3 (lupa huruf alaynya kayak mana :D)
Nak, keponakanku,
Hari ini, tante membaca postingan bundamu di sini. Ah, Tante terharu. Tante ingat ingin menuliskan sesuatu untkmu, Nak. Di hari kepergianmu yang ke 100 ini, Tante mencoba untuk mengingat-ingat kembali kalimat apa yang ingin Tante susun sejak lama. Yah, memang sejak lama Tante ingin menuliskannya beberapa baris untuk Tije.
Tulisan ini saya copas dari blognya Mbak Rierie, emak tiri saya di Hongkong. Emak tiri ketemu gedhe lho, yah? Selama ini, saya lihat info mengenai KTKLN di Malaysia tidak begitu meluas, banyak yang bingung dengan keberadaan KTKLN ini. Beberapa teman seprofesi pun kerap mendapat palak dari orang-orang tak bertanggung jawab di bandara. Seperti Kak Siti misalnya, seorang TKW yang berasal dari Medan, tahun lalu ketika mudik lebaran dan hendak kembali ke Malaysia harus membayar sebanyak Rp. 400.000 karena tidak memiliki KTKLN. Semoga info yang saya copas dari Mbak Rierie ini bermanfaat...
Pokok Bunga Tahi Ayam atau juga dikenali sebagai Bunga pagar mempunyai nama saintifik Lantana Camara . Ia merupakan spesies tumbuhan berbunga dalam keluargaverbena, Verbenaceae, yang berasal pada Amerika tropik.[1][2][3] Ia telah disebarkan kebahagian lain dunia sebagai tumbuhan hiasan dan dianggap spesies invasifdikebanyakan kawasan tropik dan separa-tropik.[4]
Ahad lalu, saya berkunjung ke Putrajaya, sengaja ke sana untuk hunting foto floria Putrajaya 2012. Beberapa hari sebelumnya buka-buka website floriaputrajaya2012, gimana caranya ke sana kalau naik bus. Kebetulan memang nggak pernah ke sana naik bus. Biasanya naik ERL atau nggak ikut anak majikan yang rumahnya ada di Putrajaya. Dari Sentral Market tanya-tanya ke beberapa orang, rupaya kalau mau ke Putrajaya naik busnya kudu dari belakang Mydin lumayan jauh juga.
Aku ingat, dulu kita kerap duduk
di atas bukit berdua, menunggu senja berubah warna sampai menjadi gulita. Saat
gulita menyapa, dalam remang senja kita akan berlarian menuju ke desa. Melalui surau
di mana Pak Imam sudah melewati raka’at pertama. Kita akan terus berlari ke
rumah masing-masing, engkau akan mengambil sarung kotak-kotak pemberian ayahmu dan aku segera mengambil
mukena warisan ibuku.
Alhamdulilah...
Alhamdulilah, ketika saya ditemukan dengan orang-orang yang baik. Orang tua yang baik, yang selalu mendoakan saya, majikan yang baik juga teman-teman yang baik. Teman juga sahabat saya yang dulu mengajari saya membuat blog, Arwani yang bahkan sampai sekarang saya tak pernah bertemu dengannya. Kebaikanmu, Insya Allah akan selalu saya ingat :) Jadi, tulisan ini berisi larik-larik kalimat terimakasih kepada beberapa orang juga beberapa foto :)
Tulisan ini saya usung dari kompasiana, sebetulnya pagi tadi saat menulisnya saya di blogspot dulu, tapi saya usung ke kompasiana. Kenapa harus nulis di sini dulu? Karena kalau nulis di sini lebih aman, saat laptop mati mendadak berbanding ketika saya harus menulis di words maupun dashboard kompasiana sendiri. Jadi, inilah cara termudah berdepan dengan laptop yang sering mati mendadak :) hehehe
Alhamdulillahirobbil’alamin
Setelah melewati beberapa fase, pertama, kedua dan ketiga, kali ini Blogger Hibah Sejuta Buku sampai juga ke fase empat. Seperti sudah diketahui sebelum-sebelumnya bahwa pada fase pertama (2009) BHSB menuju sebuah tempat kepulauan Meranti-Riau, kemudian lanjut kepada fase kedua yang mengambil tujuan di Papua (oktober-desember 2011) Lantas lanjut ke fase ketiga, di mana kita kembali menuju sebuah sekolah terpencil di kedalaman Manusela (februari-april 2012) Maka pada fase ke empat ini kita akan kembali menuju sebuah tempat, yaitu di Aceh. Yah, di Aceh dengan beberapa sekolah yang akan kami tuju.
Sebuah pemandangan yang bisa kita saksikan ketika berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia di jalan Tun Razak Kuala Lumpur.
Senin lalu, saya mengantar Mbak Karyatun, ke KBRI untuk membuat perpanjangan passport. Mbak Karyatun, bekerja dengan anak majikan saya.
- Sedikit gambaran SD YPPK Manusela
Selengkapnya tentang Blogger Hibah Sejuta Buku Fase Ketiga
Alhamdulillahirobbil alamain,
Kepada nama-nama yang tak bisa saya ingat dan disebut satu persatu, kepada teman-teman yang mampu saya ingat dan saya tulis namanya satu demi satu, atas nama pribadi saya menghaturkan banyak-banyak terimakasih.
Ini tahun ke tujuh, di mana saya bisa menemui Book Fair KL. Pameran buku, yang konon terbesar di Asia, di mana tahun ini targetnya adalah menjadi pesta buku terbesar dengan taraf dunia seperti di Frankfurt menjelang 2020. WOW! Fantastis, bukan? Setiausaha Majlis Buku Kebangsaan Malaysia ( MBKM) Ahmad Fadil Abd Aziz, mengatakan pihaknya merasa yakin tujuan tersebut bisa dicapai dengan banyaknya penerbit-penerbit yang menerbitkan buku-buku bermanfaat dan berkualitas. Juga ditambah dengan komitmen MBKM menyahut saranan Pendidikan, Saintifikdan Kebudayaan Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (UNESCO) untuk menerbitkan 26.000 judul buku pada 2020 dengan mengadakan pelbagai usaha.
Tukang cerita, saya mengenalinya dari beliau, ketika suatu malam kita ngobrol berdua dengan Mbak Ratu, dikenalkanlah saya dengan sosok tukang cerita. Sepertinya, asal muasal saya dikenalkan adalah saat menyinggung sedikit dengan kata-kata linux, yah, linux... Mbak ratu dengan semangat reformasi memberitahukan kepada saya kalau ada seorang blogger yang paham seluk beluk linux. Saya, yang masih baru di dunia blog mengiyakan saja saat ditanya "Mau gak saya kenalin?" :D :P Akhirnya, malam itu saya dikenalin. Konfrens bareng di YM bertiga, saya, Mbak Ratu dan tukang cerita yang akhirnya saya ketahui namanya adalah Pradna, meski ID YMnya adalah rafeilo (kayak telenopela :P)
Ini tentang kalian, yang belum kutemui pada setiap helaan. Ini tentang teman-teman yang belum kusua pada setiap pertemuan. Dan ini tentang keinginan bahwa kita akan bertemu pada sebuah perjumpaan. Perjumpaan dengan kalian juga bercerita tentang kalian...
Beberapa hari lalu, saya menulis tentang diary, My Silly Diary, juga sebelumnya Mas Rian pernah menyinggung tentang diary juga Diary Persahabatan dan Jarak. Tulisan-tulisan tersebut sebetulnya adalah sebuah pembuka tentang event yang akan diadakan oleh saya, yaitu mengenai Diary Blogger Indonesia. Apa itu Diary Blogger Indonesia? Apakah bagi-bagi diary gratis, atau malah berburu diary gratis? Ok, baiklah-baiklah, mari ke sini sebentar kita cerita-cerita tentang Diary Blogger Indonesia ini...
Masih berkisah tentang surat-surat dari Papua. Surat-surat yang banyak menebar cerita, cerita tentang sebuah tempat yang begitu indahnya. Ingin dan rasanya memang ingin sekali ke sana. Semoga kelak kaki kecilku akan sampai ke sana. Kalaulah tak sampai juga, tak mengapalah tulisan tanganku sudah singgah di sana :)
Sebelum membahas lebih jauh tentang peperangan saya dengan saudara Almascatie, mari kita lihat sebentar asal muasal peperangan saya tersebut, berawal dari sebuah wall yang ditulis oleh kakak Almas di group BHSB, terus saya yang dudul juga main telan mentah-mentah aja tuh wall tanpa pikir panjang :D jadilah orang dudul ini termakan berita HOAX's :D
Waktu ikutan lomba My Silly Diary di multiply setahun lalu, saya menjadi juara pertama. Pas ngobrol-ngobrol sama jurinya, tak sengaja terkeluar kalimat kalau keunikan dari menangnya tulisan tentang diary pada punya saya adalah karena ada kata pengantarnya. Lah, saya bengong dengan alasan itu. Lantas ketika kemarin saya membuka kembali tulisan diary tahun 2004 tersebut, saya malah cengengesan sendiri membaca kata pengantar dalam buku tersebut. Kalau yang mau baca penggalan kata pengantarnya ada pada lomba My Silly Diary di sini
Barusan lihat2 di twitter, lihat time linenya denaihati yang ada judulnya seminar wordpress. Saya yang lagi enggak mudeng tentang wordpress langsung tertarik dong untuk klik link tersebut. Pas buka, pas baca wahhhh, langsung melek deh saya. Ini pas banget buat saya yang gaptek dan dudul tentang WP. Apalgi, website hibahbuku juga pakai WP. Nah, di antara beberapa admin, yang paling dudul banget itu saya. Amat sangat memprihatinkan ketika admin2 yang lain beres-beres, saya hanya bisa cenanak-cenunuk ini apa itu apa? Wehehehe... Nggak bisa bayangin itu perasaane Mas Trie ngajarin orang dudul kayak saya :D kalau kakak Almas, jangan ditanyalah. paling juga saya diledekin dan saya aman-aman aja. Nah, kembali ke denaihati, iya saya tertarik, tapi ikutan nggak, yah...??? Soalebayare itu lho #Setengahdarigajikusebulan :D Ini infonya... dapat copas dari denaihati (ngajak Baha suruh ikutan :D
Ada yang tanya kabar saya? Hehehe.. akhir-akhir ini saya memang jarang banget nongol di anazkia.com. Alhamdulilah saya baik-baik saja. Jurnal kemarin, "Mahanani Sebuah Senyum Untuk Anak Negeri" Sudah ada dalam draft sejak tanggal 12 maret. Masya Allah, lama banget, kan? Saya nggak sibuk, online juga masih seperti biasa. Menyambangi beberapa sosmed juga menulis sesekali di blog lainnya. Owh ya, saya mau bercerita sedikit tentang program Blogger Hibah Sejuta Buku Fase ketiga. Apa kabarnya setelah dua bulan? :)
Mahanani, nama itu saya ketahui setelah membaca cerpennya Mas Aris Kurniawan Basuki, salah seorang teman di kompasiana. Dari situ, saya baru mengetahui fan page mahanani. Lantas, apa itu mahanani? Mahanani adalah sebuah nama Taman Bacaan, yang dikelolah oleh salah satu teman blogger yang saya kenali di kompasiana, Mas Naim Ali. Kalau teman-teman up-date beritanya sudah menyebar di mana-mana. Ada di kompas.com, terus di harian surat kabar lokal di televisi (dua statisun TV yang pernah menayangkan profile Mahanani adalah Indonesiar sama Trans TV) Semoga nggak salah inget.
"Ikut sedih, ya Nas. Kalo masa kabung udah kelar, kembali fokuskan lagi ke rencana2 baikmu." sepenggal pesan pendek yang saya dapatkan melalui fasilitas personal messege di multiply seminggu lalu ketika saya menulis jurnal, "Selamat Jalan, Mbok" pesan itu adalah serangkaian dari ucapan belasungkawa dari jurnal tersebut, bedanya, Mbah Marto mengirimkannya melalui personal messege, bukan kolom komentar seperti yang lain. Akhir-akhir ini, saya sering sekali mendengar berita duka. Dari temennya Novi yang ibundanya meninggal, ayahnya Uni Dian yang tiba-tiba meninggal, ibundanya Mbak Sarah, juga si Mbok saya seminggu lalu dan terakhir adalah di jurnal Mbak Prit siang tadi.
Mengunjungi Keraton Surakarta akhir tahun 2010 lalu, sungguh tak disengaja buat saya. Ia tak ada dalam agenda saat itu. Setelah kepergian saya ke Jogja selama hampir satu minggu, kemudian saya akan melanjutkan ke Semarang, tanpa diduga saya justru menambah rute dengan berkunjung ke Sragen. Karena sudah terlanjur ada di Sragen, saya singgah sebentar di Solo, tepatnya di keraton Surakarta. Di mana ketika saya mengunjungi tempat tersebut, sedang dilakukan ritual jamasan.
Ada yang mengenali Denaihati? Itu lho, blogger Malaysia yang sudah dua kali mensponsori lomba di blog saya (Blogger berbagi Kisah Sejati dan Blogger Return Contest) yang belum, sila kenala aja, yah. Mampir aja ke lapaknya Denaihati, di situ banyak ditemukan inspirasi-inspirasi lomba. Saya dah lama tidak berkunjung ke blognya, baru beberapa hari lalu, saya mulai aktif datang ke blognya. Sedang berharap bisa bertemu dengan beliau sebelum balik ke Indonesia. Nah, pagi tadi saya kembali membaca-baca blognya. Rupanya, event-event yang diadakan di blognya beliau kini berlaku hanya sehari saja (yang ini 3 hari) Tadi, komen-komenan sama Kiran di facebook, dan dia menyarankan saya ikut. Langsung meluncur ke lapaknya denaihati, wah, ternyata harus mereview produk ultrabook toshiba portage Z830
Bukan blogger semusim, rasanya sulit sekali mengemban kalimat tersebut. Membuat blog bukan hanya untuk ikut-ikutan. Saat membuatnya membutuhkan konsistensi untuk selalu update blog, sehingga menyandang gelar penulis blog. Berlebihan, sepertinya demikian, tapi seorang blogger tanpa memiliki tulisan di blognya, bukanlah disebut penulis blog. Apa jadinya kalau memiliki blog bertahun-tahun tapi sitenya kosong mlompong seperti kiong? #halagh
Setiap tahun baru china, keluarga majikan saya selalu mengadakan family day, kecuali tahun 2010 karena ibu majikan melakukan operasi. Perginya ke beberapa tempat, seperti pantai dan sungai. Di sana, kami biasanya menginap satu malam, kecuali tahun 2011 lalu kami tidak menginap karena perginya ke tempat terdekat. Meskipun menginap semalaman, bawaannya hampir seperti orang boyongan. Tahun ini, tepatnya 22 januari lalu (eh, dah basi, yah? :D) kami pergi ke Seremban, tepatnya di Port Dickson. Kami menginap di Ilham Resort. Pas di sana, saya menemukan beberapa benda yang unik-unik...
Sudah hampir dua minggu saya tidak up-date tulisan di blog ini. Akhir-akhir ini memang dilanda kemalasan. Alasan klise, laptopnya sering mati mendadak, alasan lainnya, yah seperti biasanya ada kalanya kita memang menemukan kemalasan ngeblog. Meski pada hakikatnya saya masih sesekali nulis di blog yang lain. Jadi, intinya belum kena syndrom malas hehehe #ngeles aja. Eh, mumpung masih tanggal 28, saya mencoba menulis sedikit tentang komunitas blogger bertuah yang sedang ultah ketiga.
Dulu, ketika saya kecil, buku adalah sesuatu yang sangat berharga dan ianya sangat sulit saya dapatkan. Sekarang, alhamdulilah meski saya belum mampu membeli 1000 buku, tapi yah masih mampulah membeli satu-satu. Bahkan, terkadang yang sudah dibeli pun tak sempat lagi untuk dibaca #jujurbanget. Yah, mungkin sebagian dari teman-teman juga pernah merasakan hal yang sama, sulit untuk mendapatkan buku bacaan, juga kekurangan bahan bacaan, tapi sekarang justru kelebihan bahan baca, atau bahkan tak sempat membaca. Padahal, di belahan Indonesia lainnya masih banyak dari teman-teman kecil kita tak punya bahan untuk dibaca, tak ada pula buku yang untuk dibaca.
Teh Pipiet dan pak Alwi
“Katakan Cinta, Dengan Aksara” begitulah, tema seminar kepenulisan yang diadakan di KBRI tiga hari lalu, sabtu 9 april 2011. Dengan pembicaranya adalah, Teh Pipiet Senja, serta dimoderatori oleh Pak Alwi Alatas. Acara yang dilaksanakan oleh FLP Malaysia, bekerja sama dengan KBRI dan SIK (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur) berjalan sangat meriah. Dihadiri oleh ratusan peserta, baik dari kalangan mahasiswa, ibu rumah tangga, para siswa SIK juga sebagian di antaranya adalah para tenaga kerja, baik TKI maupun TKW.
Seneng banget, kemarin malam pas posting foto-foto dikomentarin sama Pak Dian Kelana. Siapa pak Dian Kelana? Beliau adalah ayah angkat saya di dunia maya. Saya mengenali beliau di kompasiana. Saya tertarik dan suka membaca tulisan-tulisan beliau ketika membaca sedikit tentang biografinya. Saya bangga bisa mengenalinya dan saya lebih bangga lagi, ketika beliau menganggap saya sebagai anaknya. Pernah, suatu hari saya mendapatkan inbox dari Pak Dian,
Kali ini, sepertinya saya akan menulis lebih lengkap (meskipun tak akan bisa lengkap sepenuhnya) Awal bulan januari lalu, saya telah menulis di kompasiana dengan judul 1000 Buku Dari Blogger Indonesia Untuk Papua. Setelah mencoba menelusuri kembali tulisan dari teman-teman volunteer, saya mencoba merangkumnya di sini. Tapi sebelum berpanjang kata, sebelum saya menuliskan semuanya, saya atas nama pribadi ingin memohon maaf sebanyak-banyaknya kepada teman-teman yang lain, khususnya buat teman-teman yang telah terlibat sebagai volunteer juga donatur buku tentu saja.
Dalam keseharian kita, tentunya ada yang sering kita perhatikan dan ia menarik perhatian kita. Ya iyalah, udah menarik yah diperhatikan. Gimana, sih, bahasamu, Naz? #nyengirrrr... Nah, kalau saya, suka memperhatikan pohon kering yang meranggas tanpa daun. Kenapa? Entahlah, tak ada jawaban pasti kenapa saya menyukainya. Tak hanya suka, tiap kali melihatnya, saya kerap ingin mengabadikannya dalam kamera. Tapi, niat itu jarang sekali terlaksana. Ada pohon yang sudah sangat tua, daunnya sudah habis serta kering rantainya. Sangat terlihat indah menurut saya. Sayangnya, ia berada di tepi jalan besar. Kalau melewatinya, saya sering bergumam sendiri kalau pohon itu bagus.
Tarak, 6 Februari 2012
Assalamualaikum Wr. Wb.
Saya berterima kasih sekali kepada Kak Anazkia yang sudah mau meluangkan waktunya untuk bertegur sapa dan membantu anak didik saya.
Saya ingin bercerita sedikit tentang SD Negeri Tarak,
Sekolah ini pada awalnya adalah sekolah kelas jauh dari SD YPK Karas, yang induknya berada di Kampung Tuberwasa yang bersebelahan dengan Kampung Tarak. Meskipun bersebelahan tetapi jarak yang ditempuh terhitung jauh. Apalagi setiap hari anak-anak sekolah dari Kampung Tarak yang menduduki kelas 4, 5, dan 6 harus ke kampung sebelah untuk sekolah dengan mendayung, meskipun dengan cuaca dan keadaan alam yang tidak mendukung.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Saya berterima kasih sekali kepada Kak Anazkia yang sudah mau meluangkan waktunya untuk bertegur sapa dan membantu anak didik saya.
Saya ingin bercerita sedikit tentang SD Negeri Tarak,
Sekolah ini pada awalnya adalah sekolah kelas jauh dari SD YPK Karas, yang induknya berada di Kampung Tuberwasa yang bersebelahan dengan Kampung Tarak. Meskipun bersebelahan tetapi jarak yang ditempuh terhitung jauh. Apalagi setiap hari anak-anak sekolah dari Kampung Tarak yang menduduki kelas 4, 5, dan 6 harus ke kampung sebelah untuk sekolah dengan mendayung, meskipun dengan cuaca dan keadaan alam yang tidak mendukung.
Kau Cari Bidadari Syurga
Kau cari bidadari Syurga
Yang terlahir di dunia
Bukan dari Nur atau cahaya
Ia tercipta
Tapi, dari rahim wanita
Yang mulia akhlaknya
Di antara belahan bentang bumi-Nya
Kau temu Ia, kau jumpai dia
Kau puja parasnya, Kau puji akhlaknya
Dan kau berharap,
Ia yang akan menyempurnakan Dien mu
Kelak
Saat langkahmu dalam rencana-Nya
Ketika niatmu untuk meminangnya
Tiba-tiba, Ia menepi
Dia pun pergi
Dan kau, kini sendiri…
Dalam sendirimu kau ukir kata
Tentang bahtera rumah tangga
Juga kapal dan nahkoda
Mungkin dia bukan yang terbaik
Pun sebaliknya
Harapku pada Illahi
Yang menguasai langit dan bumi
Semoga kau menemukan pengganti
Bukan hanya cantik parasnya
Tapi cantik agamanya
Juga cantik pada akhlaknya
Ungkapan anti biasa, ungkapan dengan HTML
Makasih buat yang ngajarin HTML, ini puisine buat hadiah, yo? suwun... n maaf atas kedudulan saya #ngumpet
Tekhnik panning dalam dunia fotografi ini saya dapatkan ketika mengikuti bengkel fotografi tahun 2010 lalu, bersama dengan beberapa teman yang notabene mereka adalah warga negara Malaysia. Hehehe, belajar dari mana saja, bukan? Jujur aja, saya itu baru tahu tekhnik panning dan beberapa macam dunia fotografi, yah dari bengkel tersebut. Oh iya, biar nggak salah pengertian lagi, bengkel itu maksudnya kursus kalau di Indonesia. Saya mengikuti bengkel tersebut sehari saja, karena memang jadwalnya sehari. Dari jam 10 pagi sampai jam lima sore. Yang diajarin macem-macem, dari macro, landskap juga panning ini. Alhamdulilah, nggak ada sesi model, karena saya memang kurang suka menjadikan model sebagai objek kamera saya #plaks hihihi.. secara saya lebih suka HI (Human Interest )sama alam, sih #nyengir...
Launching FLP Malaysia Bertempat di Dewan Anwar Mahmud Fakultas Sains Teknologi Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) bertepatan dengan 15 Rabiulawal 1429H/23 Maret 2008 bersamaan dengan Gebyar Kreatifitas Seni Muslimah telah di resmikan Forum Lingkar Pena (FLP) Malaysia. Acara yang di resmikan langsung oleh mantan Ketua Pusat FLP (mbak Helvy Tiana Rosa) berjalan dengan penug meriah. Susunan kepanitiaan sudah pin terbentuk di mana sebagai penasihat adalah ketua FOKMA dan kang Abik (Habiburrahman el-syirazi, penulis paling fenomenal Ayat-Ayat Cinta).
Resep Brokoli Kukus Mentega Udang saya buat hanya untuk mencoba resep baru, belajar bereksperimen dalam memasak. Awalnya, ketika akan memasak di kulkas ada brokoli, saya buka-buka lagi ada beberapa campuran yang kira-kira saya bisa satukan. Tomat, jamur kuping, juga udang. Waktu itu, di rumah ada juga serbuk perisa ayam, merknya knoor kali, yah? :D jadilah saya campur semua bahan menjadi satu.
Kuala Lumpur- "Menulislah, minimal satu buku sebelum tertutup ajalmu" Begitulah ujar Mbak Asma Nadia, dalam sebuah diskusi kepenulisan kemarin 9-10-11. Bertempat di aula SIK (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur) sebanyak lebih kurang 100 pengunjung menghadiri obrolan santai seputar perempuan bersama dengan Mbak Helvy Tiana Rosa dan Mbak Asma Nadia. Acara yang bertemakan "Mempersiapkan Dan Mempertahankan Keluarga Sakinah" dipandu oleh dua orang adik beradik penulis kenamaan Indonesia. Pengunjung yang hadir sebagian besar adalah perempuan yang terdiri dari para pekerja kilang, ibu rumah tangga juga mahasiswa. Acara ini diselenggrakan oleh FOKMA (Forum Komunikasi Muslimah Indonesia di Malaysia) dan FLP (Forum Lingkar Pena) Malaysia.
Sudah dua bulan lebih kepergianmu. Apa rasa saya saat ini? Entahlah... Kadang saya masih suka iseng membuka twittermu, melihat timeline-timeline mu, yang kadang membalas mention saya. Hari itu, pernah saya membuka twittermu, kemudian saya meretwit semua timelinemu yang ada namaku, ah, perbuatan konyolku itu mengejutkan banyak orang. Teman-teman banyak yang bertanya, apa saya merindukanmu? Saya jawab saja, iya. Yah, memang kadang rindu itu kerap hadir, yang kembali membuat saya berpikir "Engkau telah tiada"
Tulisan di bawah ini, saya copas dari multiply, postingan tahun 2010 lalu. Lagi demen ngubek-ngubek postingan lama di empe. Soale tulisan di empe itu lebih banyak dari pada di sini hehehe... Jadi, kalau lagi nggak ada ide, yah kerjaannya gini, ngangkutin salah satu tulisan ke blog lainnya. Nah, kalau di empe lagi males, saya juga suka ngangkutin tulisan dari blogspot ke empe. Enaknya punya tulisan yang nggak sama, yah gini. Nanti, kalau dah males di blogspot sama empe, saya pindahin tulisan dari kompasiana buehehehe... Ini namanya jurus #males jangan ditiru :D kalau males semuanya? Yah saya posting tulisan dari diari lama #dikeplak sendal
Saya mengenalinya pada awal tahun 2002, di sebuah komunitas, Rumah Dunia. Sore itu, saya bersama dengan seorang teman untuk pertama kalinya datang berkunjung ke Rumah Dunia.
Saat datang, di situ sudah berkumpul beberapa orang. Setelah berkenalan, barulah saya tahu nama masing-masing (seingat saya, Mutmainah, Najwa Fadia, Krisna, Qizing La Aziva, Endang Rukmana, Adkhilni, Muhzen Den, Firman Venayaksa juga Ibnu) Dan Ibnu, sedang berbicara di depan teman-teman lainnya. Sebagai the passiver (yang pendiam juga malu-maluin), dan niat datang ke situ hanya ingin melihat perpustakaannya Mas Gong, saya diam saja mendengarkan dan memperhatikan. Pun dengan salah seorang teman saya, kita, menjadi pendengar setia...
Saat datang, di situ sudah berkumpul beberapa orang. Setelah berkenalan, barulah saya tahu nama masing-masing (seingat saya, Mutmainah, Najwa Fadia, Krisna, Qizing La Aziva, Endang Rukmana, Adkhilni, Muhzen Den, Firman Venayaksa juga Ibnu) Dan Ibnu, sedang berbicara di depan teman-teman lainnya. Sebagai the passiver (yang pendiam juga malu-maluin), dan niat datang ke situ hanya ingin melihat perpustakaannya Mas Gong, saya diam saja mendengarkan dan memperhatikan. Pun dengan salah seorang teman saya, kita, menjadi pendengar setia...
Ada yang kenal, Maztrie? Mungkin dari sebagian teman-teman blogger banyak yang tak mengenalinya. Yah, kecuali Pak Dhe Blontank, Mas Suryaden, Mas Joddie, Mbak Else, Kang Kombor, Ranny, eh kok jadi banyak, sih? :D Nah, kenapa saya tiba-tiba posting tentang Maztrie? Ini keisengan saya pas lagi blogwalking tadi. Jadi, pas saya sampe ke rumah mayanya Maztrie kok ada yang aneh, yaitu penampakan foto dan sedikit data tentangnya hahahaha... asli saya ngakak. Kenapa? Yah, nggak tahu, pengen ngakak aja githu buehehehe.... Saya kok jadi inget, sewaktu nyoba ceklak-ceklik alexa tentang anazkia.com, lah kok nama Maztrie itu menduduki carta teratas serach. Apa nggak sebel saya? #geleng-geleng kepala.
Tanpa sengaja, saya membuka-buka postingan lama dan menemukan jurnal ini. Sebuah jurnal tentang resume diskusi klub buku online. Membaca tulisan ini, saya jadi pengen lagi mengadakan klub buku online. Temen-temen yang ikutan klub buku online masih aktif ngeblog, sih, tapi dah pada beda jalur. Ada juga yang masih aktif seperti biasanya, seperti Mbak Lidya. Owh, iya, ngomong-ngomong Mbak Lidya, beliau ini hebat, waktu ikutan diskusi confrence klub buku, Mbak Lidya ada di luar sambil belanja. Shinta masih aktif ngeblog, tapi lebih fokus ke dunia buku, sama dengan Mbak Fanda. Rany masih sama kayak saya, blogger personal, meski dah pindah blog. Inul masih ngeblog juga, tapi dah jarang saling BW, Mbak ratu dah jarang ngeblog :( owh iya, kalau dilihat lagi, postingan di bawah ini adalah jurnal 26 juli 2009...
Tak ada yang lebih baik, dari pemilik Sang Maha Baik. 20 januari lalu, pagi-pagi saat saya sedang menyetrika baju, hape saya berdering, sebuah nama tertera di situ, Pak Guru. Exited! Begitulah perasaan saya. Suara Pak Guru terdengar di kejauhan, meyakinkan kalau yang mengangkat telpon adalah saya. "Ini Mbak Anaz?" Ujarnya di talian. Saya menjawab antusias, tak lama suara Pak Guru kembali terdengar. "Ini anak-anak mau hallo. Anak-anak, mana suaramu?"
masih melanjutkan menuliskan kembali surat anak-anak dari Papua, beserta dengan membalasnya secara langsung, sekalian saya mempostingnya di sini. Soale tadi iseng nulis di wall facebook, banyak juga yang komentar. Nggak banyak-banyak banget, sih, temen-temen deket aja hehehe.. Dan temen-temen berminat ingin membalas surat dari Diana. Inilah surat dari Diana. Ada beberapa kalimat yang saya tidak pahami, jadi agak susah juga saat menuliskannya kembali.
Lagi nulis surat buat balesin untuk anak-anak yang di Papua, saya kok terharu baca suratnya Ibrahim Patur. Kenapa? Karena dia menceritakan tentang Pak Gurunya. Nggak bisa bayangin kalau surat ini dibaca Pak Guru sama istrinya kelak (lirik Erma heheheh) mungkin akan berinai air mata. Ah, anak-anak kepolosanmu membuat saya terharu. Saya copas suratnya di sini, eh, maksudnya saya tuliskan di sini...
Beberapa hari ini, saya diminta dan akhirnya ditagih oleh salah seorang Mbakyu yang cantik rupawan dan menawan untuk menuliskan tentang novel. Entah apa maksudnya, saya yang sama sekali nggak pernah nulis novel kok yah dituntut dan diminta sedemikian rupa. Malah sampai diancem mau dibawain DC. Saya pikir, DC itu Dist Conected, lah saya nyante wae, wong koneksi di rumah aman-aman saja. Pas ditanya, artinya DC rupanya Debt Colector. Haduh, Mak, saya kan nggak punya uang :P Akhire, demi memikirkan DC yang akan hadir, saya menulis juga tentang ini #menyngkirkan sementara surat anak-anak
Resep sandwich sarden ini sederhana banget dan cara membuatnya juga cepat untuk sarapan. Bisa juga untuk persiapan bekal ke sekolah atau tempat kerja. Boleh juga untuk bekal blogwalking hehehe... Saya dapet resep sandwich sarden dari anak majikan saya. Pas pertama makan kok enak, akhirnya bertanya resepnya. Bahan-bahannya juga sederhana banget, nggak jauh-jauh dari roti sama sarden. ya iyalah, namanya juga sandwich sarden, gimana, sih, Naz? #nyengirrrr
Di multiply sama kompasiana, saya punya beberapa teman yang kalau komen-komenan selalu bawa-bawa kalimat juragan. Kami saling memanggil satu dengan lainnya dengan sebutan juragan, tentunya tak sembarang juragan kami sebut. Ada juragan muntu (ulekan) juragan gethuk, juragan petronas dan juga juragan ember (Ini plesetan dari tukang kuras taman sari) jadi untuk mempersingkat saya sebut juragan ember. Piss, Mbak Shasa :P satu lagi, juragan genjer.
Eh, judule githu amat, Naz? Iyah, yah, setelah kemarin dapet surat cinta, sekarang malah dapet ancaman hehehe... Kemarinnya itu, pas nanya molo-molo sama Pak Guru, kan Pak Gurunya malam itu dah mau nyebrang ke Karans, jadi saya cepet-cepet aja bikin surat buat anak-anak yang dah kirim surat. Tapi saya kirimnya hanya satu surat. Lah wong nggak keburu dan suratnya juga baru datang sehari sebelumnya. Ternyata eh ternyata, balesan surat saya yang hanya satu itu mendapat kecaman keras dari Pak Gurunya huehehehe... #tepok jidat
Kemarin, salah seorang sahabat saya, menuliskan tentang saya di sini. Entah apa tujuannya beliau menuliskan tentang saya. Terlepas dari apapun yang ditulisnya, makasih banyak untuk Mbak Yu yang baik hati dan tidak sombong ini. Padahal, saya ini selalu jahat banget ama dia. Misale, menjuluki dia "Perempuan Berkalung Gombal" Hehehehe.. ini, sih, gara-gara Mak Wina kalau saya ngatain Mbakyuku Perempuan berkalung gombal :D
Aku sengaja nggak lewat e-mail, karena sensainya tentu saja lain saat membaca tulisan tangan dan tulisan elektronik. Maaf, kalau terdengar norak, tapi begitulah keadaan yang aku rindukan. Apalagi, kalau surat-suratku dibalas oleh anak-anak muridmu. Lagi, sepotong surat yang saya tuliskan untuk Pak Guru di Papua sana. Tertulis tanggal 30 juli 2011. Surat hampir penuhnya dapat dibaca di sini
Buehehehe.. ngekek baca judulnya. Ok, gini-gini, kemarin kan, tepatnya beberapa hari lalu saya iseng nulis tuh, tentang #SerialTwitter, yang gara-garanya temen-temen di twit itu pada koplak n dudul semua. Nggak tahu kenapa pada mention-mention nggak jelas. Ada cowok yang make bedak, ada cowok yang jualan lipstick tak ketinggalan pula para ceweker's yang jualan kompor dan sumbunya #haduh, pokoke ngribetin banget deh. Kadang kalau dah mention banyak-banyak, saya diemin aja, kalem pura-pura jadi orang alim #digaplok
Sering Dibaca
Harta Karun
-
▼
2012
(74)
-
►
Februari
(13)
- Melangkah Bersama Bertuah
- Blogger Hibah Sejuta Buku Fase Ketiga
- Geliat Sastra Migran di Negeri Jiran
- Senengnya Ada Yang Ngritik
- Laporan Akhir, Blogger Hibah Sejuta Buku Fase Kedua
- Akhirnya, Saya Mendapatkannya
- Surat Dari Bu Guru
- Ungkapan HTML: Kau Cari Bidadari Syurga
- Tekhnik Panning Dalam Fotografi
- Launching FLP Malaysia
- Resep Brokoli Kukus Marjerin Udang
- Diskusi Kepenulisn FLP Malaysia
- Mengingatmu Dalam Catatanku 2
-
►
Januari
(14)
- Kenangan Lama di Rumah Dunia
- Ibnu Adam Avecina, Ketua FLP Banten yang Pertama
- Maztrie, Akhirnya Menampakan Diri
- Klub Buku Online, Apa Kabarmu Kini?
- Pemenang Lomba Surat Cinta Dari Papua
- Surat Dari Diana
- Kata-Kata Sederhana
- Novel
- Resep Sandwich Sarden
- Jangan Panggil Saya, GAN!
- Ancaman Dari Papua
- Dicomblangi dari Blog
- Surat Cinta Dari Papua
- #SerialTwitter Mendunia, Januari 50 Ribu Kata
-
►
Februari
(13)
