Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, dan sporadis, namun pada setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apa pun terjadi karena kebetulan. Ini fakta yang tak terbantahkan.
Tadi iseng upload foto di efbe, sengaja ngetag beberapa teman. Temannya yah itu-itu juga, penghuni koplak dan yang biasa gemblung di twitter. Sebetulnya foto itu sudah lama, sudah pernah saya upload di multiply dan pernah juga upload di efbe. Waktu itu sengaja uplaod di efbe biar dikomentarin cikgu fotografi saya yang orang Malaysia. Kalau tadi nggak tahu kenapa pengen upload lagi :D. Kalau kata cikgu saya komentarnya,
August 16, 2010 at 7:04pm ·
Itu komentar sifu Zaidi untuk foto di sebelah. Nah, kalau komentar teman-teman barusan apa?
Ini postingan iseng, idenya setelah beberapa teman di twitter pada mention-mention gemblung berjam'ah. Dari pada di twitter dibatasi hanya 140 karakter, saya iseng menulis cerita serial ini. Sebelumnya, saya pernah ada serial blogger yang baru sekali ditulis (jiyah, jadi merasa bersalah belum melanjutkan ceritanya) Di multiply, saya juga ada serial, "Bukan Lenong Rumpi" tapi setting hanya untuk kontak doank dan sudah lama tak up-date. e'ini malah buat baru #nyengirrrr, semoga gak istiqomah juga :D
Banyak membaca buku, akan banyak ilmu. Tahu banyak ilmu jangan sok tahu dan kalau dikasih buku jangan bilang-bilang nanti banyak yang mau :D halagh, itu beberapa kalimat di awal adalah penggalan kata-kata Mas Gong waktu dulu saya sering nongkrong di Rumah Dunia. Jadi, kita setiap ke sana itu selalu diwanti-wanti untuk baca buku. Tapi selain diwanti-wanti membacanya juga diwanti-wanti supaya jangan sok tahu. Kalau dikasih buku jangan bilang-bilang, sih itu rekaan saya aja :D
Sudah tanggal 27 desember, tinggal beberapa hari lagi menghitung hari pergantian tahun. Artinya, tinggal empat hari lagi batas waktu pengumpulan buku dalam program Blogger Hibah Sejuta Buku. Agaknya, sudah berapa banyak buku yang terkumpul? Entahlah... Saya pun tak dapat mengira dengan pasti. Dalam hitungan kasarnya, saya kira sudah mencapai 1000 buku. Jauh banget, kan, dari slogan yang didengungkan "Hibah Sejuta Buku" Tapi, itu tak mengapa buat kami. Seperti yang saya tuliskan dalam postingan-postingan sebelumnya juga di beberapa platform blog, bahwa bukan hanya buku yang sejuta tapi pada harap yang berjuta, harapan untuk membantu sesama anak bangsa di belahan bumi Indonesia.
Awal mengenali dunia blog, dulu saya tak pernah berpikir akan terlibat sejauh ini dalam dunia perblogerran *halagh, bahasanya :D Maksudnya, saya nggak pernah kepikiran gitu bisa bertahan di dunia blog selama hampir 4 tahun menjelang lima tahun. Dilihat waktunya, saya sudah begitu lama ngeblog, tapi dilihat dari kualitasnya, saya tetaplah saya yang seperti baru kemarin mengenal dunia blog. Masih saya yang gaptek dan masih saya yang dudul seperti sedia kala ketika mengenal dunia blog sejak tahun 2007.
Kamis lalu, ketika saya akan melaksanakan shalat ashar, hape saya berdering terlihat di layar skrin hape nomor Indonesia dengan kode wilayah Jakarta. Ragu juga saat mengangkatnya. Ternyata, suara seorang perempuan yang saya sama sekali tidak mengenalinya. Perempuan tersebut mengenalkan dirinya kalau dari VOA RRI. Saya langsung teringat dengan tulisan yang saya kirim dua minggu lalu ke VOA RRI untuk dibacakan di bilik sastra setiap hari ahad jam dua siang.
Namanya, Aufa. Dia cucu majikan saya. Lahir 27 oktober 2007. Saya mengasuhnya sejak dia berusia dua bulan. Meskipun saya sudah pernah mengasuh anak ketika di Indonesia (tepatnya sebelum ke Malaysia) Saya tetap kewalahan pada awalnya. Maklum, Aufa minum susu badan, jarang banget nempel sama orang, selalu lekat dengan emaknya ketika baru lahir dan selama emaknya cuti. Jadi, awal-awal mengasuhnya saya betul-betul menghadapai kesulitan yang sangat.
Sudah memasuki hari ke sembilan di bulan desember, artinya tinggal dua puluh satu hari lagi batas waktu mengirim buku untuk program hibah sejuta buku. Saya tergelitik dengan salah satu komentar temen blogger di postingan sebelumnya yang tentang update blogger hibah sejuta buku, "Hmmm... 900, masih jauh dari sejuta ya..." ya memang betul, hasilnya masih jauh sekali dari program yang didengungkan, SEJUTA BUKU DARI BLOGGER, hal yang mustahil untuk mendapatkannya.
Tadi, atau sore tadi atau entahlah jam berapa seperti biasanya saya membuka-buka beberapa situs. yah blogspot, yah twitter, yah kompasiana, multiply dan semacamnya. mantengin time line OnOffid penyelenggara pesta blogger tahun ini, saya baru ngeh, kalau besok adalah hari H nya di Mall Epicentrum seperti tahun kemarin. Saya jadi inget tentang beberapa perkara, tentang bulan desember juga tentang OnOffid tersebut. Di bawah ini adalah tulisan copas dari jurnal multiply dan quicknote di multiply. Jadi dua tulisan saya satukan di sini
Sering Dibaca
Harta Karun
-
▼
2011
(87)
-
▼
Desember
(10)
- Menyusun Kembali Serpihan yang Berserak
- Mengukur Tingkat Kemiringan Anazkia
- [Serial Twitter] Nengokin Bayi
- Buku Dari Pekanbaru
- Blogger Hibah Sejuta Buku Akan Segera Berakhir
- Ayo Ngeblog: Awalnya Nggak Bisa, Lama-lama Biasa
- Atas Nama Anak Bangsa
- Mungkin Saja, Dia Merindukan Saya
- Bukan Buku yang Sejuta, Tapi Pada Harap yang Berjuta
- #Berkat Ngeblog
-
▼
Desember
(10)
