Catatan Anazkia

Karena hanya tulisan yang bisa saya tinggalkan

  • beranda
  • Kisah
    • Serial
    • Cerpen
    • Celoteh
    • Reportase
    • Perjalanan
      • Gaya Travel
      • Trip Gratisan
      • Piknik Buku
  • Pojok Anaz
  • Murai
  • Sosok
  • komunitas
    • Volunteer
    • KBO
    • Semestarian
    • Blogger Hibah Buku
Aku beku oleh perasaanku. Sayu semakin memenjara ruang hati dan jiwaku. Dingin dan lapar semakin membuatku lemas tak bergerak. Entah sudah berapa jam aku dikurungnya. Aku terduduk lesu. Airmata tanpa permisi mengalir, menjadi teman setiaku saat aku berduka. Aku memegang kepala, begitu kuat dia menarik rambutku, juga mendorong keras kepalaku. “Ya Allah, kenapa Aku diberi cobaan yang sangat berat?. Apa salahku Ya Allah…???.” Mengusik nasib yang sedang ku lalui, kadang aku tak mampu berpikir normal, selalu menanyakan keadilan Tuhan. Padahal, aku pun sering tidak adil dengan Sang Pemilik alam.
Ibu, adakah engkau sedang mendoakanku sekarang...???
***
“Nak, tidak mudah kerja dengan orang. Apa kamu sanggup…?.”
“Marni kan selalu bantu Ibu. Nanti lebih mudah kerja di sana.”
“Kerja dengan orang itu lain, Nak. Kamu ada peraturan. Apa Marni bisa?.”
“Insya Allah sanggup, Bu… Ini untuk kebaikan kita juga Bu. Ibu jangan lupa doakan Marni, biar selamat di Malaysia.”
“Ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk Marni. Tapi, Ibu keberatan jika Marni harus ke Malaysia.”
“Ibu, percayalah pada Marni. Marni sudah besar.”
“Ibu tahu Nak, Marni sudah besar. Besar saja tidak cukup untuk bekerja dengan orang. Kita juga harus berjiwa besar. Bolehkah marni tunda keinginan Marni?.”
***
Air mataku kembali menderas. Berjiwa besar. Yah Aku harus berjiwa besar, seperti nasihat ibu. Teringat lagi kata-kata ibu, semakin membuat jiwaku diruntun lara. Kalaulah dulu aku tidak memaksa ibu, tentunya, ibu tak akan memberikan izin aku kerja di Malaysia.
Aku menggeser tempat duduk. Merapatkan kedua tangan dan kakiku yang terasa semakin membeku, aku menggigil lapar semakin memanggil. Sudah kuminum air mentah sejak tadi, tapi ia tak sekalipun mengenyangkanku. "Bu, aku merindukanmu." mendadak aku meracau tak jelas. Perasaanku semakin membias.
***
“Ibu, apakah awan itu jauh?”
“Jauh, Nak. Kenapa?.”
“Saya ingin memegang awan, Bu?.”
“Awan tak bisa di sentuh, Nak.”
“Kenapa, Bu?.”
“Karena ia hanya uap air yang menguap menjadi titik-titik air maka terbentuklah awan.”
“Betulkah, Ibu?.”
“Betul, Nak.”
“Kalau gitu, Marni mau melihat awan lebih dekat.”
“Gimana caranya Nak, awan kan tinggi?.”
“Marni ingin naik pesawat, Bu…”
Dialog ketika aku kecil, ketika aku ingin sekali memegang dan melihat awan. “Ibu, impianku telah tercapai. Aku telah berhasil melihat awan lebih dekat. Aku naik pesawat, Bu." Aku semakin tak tentu, meracau memanggil ibuku, juga mengingati masa laluku. Kenangan itu semakin jauh dan menjauh...
***
Ratri duduk di lobi hotel, menunggu seorang teman yang berjanji akan bertemu di lobi pagi itu. Sudah tiga hari, ia berada di Malaysia karena ada urusan kerja. Iseng, ia meraih surat kabar yang tergeletak di atas meja. Agak susah memahami bahasa Malaysia. Tapi ia masih paham. Dan terpaku pada sebuah berita
"Seorang pembantu rumah ditemukan meninggal di dalam bilik air. Diduga didera oleh majikannya."
Ratri tercekat, ia teringat Mak Ijah, seorang buruh cuci baju di dekat rumahnya yang mempunyai anak gadis semata wayang yang bekerja di Malaysia, Marni namanya.
Awalnya, adalah sebuah ketaksengajaan ketika aku menemukan blog, denaihati (Malaysia) saat aku mencari artikel yang berhubungan dengan dunia TKW (Tenaga Kerja Wanita) Ketika itu, pasca tragedi almarhumah, Muntik Bani, seorang TKW yang dianiaya majikannya sampai meninggal dunia. Aku bertemu dengan sebuah blog, milik orang Malaysia yang menuliskan berita tersebut. Lantas dari situ, aku memberikan komentar, meminta izin untuk mengcopas gambarnya. Dari situ, silaturrahim mulai terjalin dan kami saling berkunjung di blog. Sekali dua kali, kami saling berkunjung hanya melalui blog walking. Bahkan ketika suatu hari, tulisanku pernah lolos menjadi tulisan favorit saat di blognya mengadakan kontes SEO (Search Engine Optimazitation) Meskipun tak menang dalam SEO, tapi tulisanku mendapat tempat kedua favorit. Suatu hari, aku pernah iseng komentar di blognya, untuk mengadakan lomba antar dua Negara. Rupanya, komentar isengku ditanggapi dengan serius oleh beliau dan dengan serta merta Denaihati memberikan respon dan langsung mengirim pesan di inbox facebook. Ujarnya, ia akan menjadi sponsor dan blogkulah yang mengadakan lomba. Awalnya aku enggan dan tidak yakin akan mengadakan lomba. Tapi, Alhamdulilah, berkat bantuan dan support teman-teman pelaksanaan lomba dilakukan, dengan tema, “Berbagi Kisah Sejati” Di sinilah akhirnya terpilih para penulis-penulis blogger yang akhirnya naskahnya dibukukan, sebagai dokumentasi, juga kenang-kenangan. Juga menjadi pelajaran, bahwa beragamnya kehidupan, itu penuh dengan warna suka dan duka. Tak semestinya kesedihan itu berpanjangan, ada kalanya, sedih berujung pada kebahagiaan tanpa kita duka. Dua puluh lima kisah sejati para blogger, yang kadang tak sedikit menguras air mata saat membacanya. Di sini, dalam buku ini, ada blogger, berbagi kisah sejati. Sebuah pengantar, pada buku "Blogger Berbagi, Kisah Sejati" Buku tersebut, adalah hasil lomba di blog saya tahun lalu. Lomba tersebut, juga atas sponsor dari denaihati, dan ada seorang teman yang menambahkan hadiah buku di akhir lomba. Kali ini, dalam event yang sama kembali blog saya juga mengadakan lomba juga masih disponsori oleh pihak yang sama. Bedanya, kali ini lebih banyak sponsor, meskipun memaksa saya untuk disembunyikan identitasnya. Baiklah... terimakasih kepada teman-teman saya, yang telah sudi membantu untuk menjadi sponsor. *terharu* Kenapa ambil tema, "Blogger, Nggak Cuma Ngeblog?" Hanya berdasarkan pengalaman saya saja, kalau iseng-iseng nulis di blog itu, nggak cuma jadi blogger doank kan? beragam profesi para blogger, beragam pula yang didapat. Selain pengalaman dan teman, saya yakin, masih banyak pengalaman-pengalaman lainnya. Bertebarannya para blogger matre, juga banyaknya penulis-penulis buku yang berawal dari dunia blog. Lomba ini, nggak berat-berat amat, bukan lomba serius, yang harus mengadakan analisa dan penelitian. Hanya berbagi, sejauh mana pengalaman di dunia blogging. Apa keuntungan dan kekurangan ngeblog. Apa juga solusinya, kalau dah males ngeblog, posting dan blogwalking. Jadi, mari kita berbagi di sini. Silakan posting di blog masing-masing. Untuk pelaksana kontes blog ini, adalah anazkia.blogspot untuk teman-teman multiply, juga dapat mengakses infonya di sini. Semoga tidak ada lagi kerancuan pertanyaan. Untuk teman-teman yang ingin bertanya, silakan hubungi saya di facebook, maupun imel di, anazkia@yahoo.com. Terimakasih kepada teman-teman yang telah terlibat dalam event ini. Juga, kepada para dewan juri. Kabar gembira, ada tambahan sponsor juga pagi tadi. Apakah dalam bentuk uang, atau buku, kita tunggu saja. terimakasih kepada denaihati, sponsor utama dalam event lomba ini. Dan, selamat untuk Mbak Novi Kuspriyandi, karena telah menjadi peserta pertama dalam event ini. Selamat, Mbak Novi, akan mendapatkan buku, "Blogger Berbagi Kisah Sejati" dari kami :)
Kehadiran facebook, twitter, dan situs jejaring sosial lainnya mulai mengurangi keriuhan di dunia blog. Blog yang dahulu ramai dengan interaksi gagasan dan ajang menjalin pertemanan tampak mengalami penurunan peminat. Kemudahan berinteraksi secara instan yang ditawarkan situs jejaring sosial ternyata lebih disukai oleh para penggiat dunia maya. Gejala penurunan minat ini setidaknya mulai terlihat dalam satu tahun terakhir. Senjakala dunia blogging, demikian kata beberapa pengamat IT.
Penelitian di atas boleh jadi terburu-buru. Blog harus diakui punya beberapa keunggulan yang belum terggantikan oleh kehadiran situs jejaring sosial, diantaranya:
  1. Mampu mewadahi gagasan dengan sebuah karangan, bukan sekedar satu kalimat saja.
  2. Sebagai rujukan informasi, berita dan opini yang terpercaya melalui mesin pencari.
  3. M emiliki proses interaksi yang lebih mendalam.
  4. Sebagai simbol kebebasan dalam menyatakan pendapat dan argumentasi.
  5. Sebagai sarana berbagi pengetahuan dan informasi secara lebih detil dan mendalam.
  6. Sebagai sarana mencari penghasilan di dunia maya.
Mengingat semua karakteristik di atas, maka aktifitas blogging tetap perlu dipertahankan. Upaya ini mesti harus berasal dari para blogger itu sendiri. Khususnya yang lebih dahulu memasuki dunia blogging. Kegelisahan ini memunculkan gagasan bagi kami untuk menggelar kontes menulis artikel. Dibutuhkan masukan dari teman-teman blogger demi kelangsungan masa depan dunia blogging. Kami berharap, artikel-artikel yang diikutkan dalam kontes tersebut kelak dapat memunculkan gagasan dan cara praktis untuk mengembalikan kejayaan dunia blog. Jadi, tunggu apa lagi? mari utarakan keprihatian dan solusi Anda terhadap gejala menurunnya minat blogging, melalui “Blogger Return Contest”. BENTUK KONTES Blogger Return Contest adalah kegiatan berbentuk lomba penulisan artikel dengan tema “Blogger Nggak Cuma Ngeblog”
  1. Peserta wajib memiliki blog
  2. Terbuka kepada semua blog, termasuk blogspot, multiply, wordpress, maupun domain sendiri.
  3. Peserta membuat posting sesuai dengan tema
  4. Postingan adalah asli, belum pernah dipublikasikan, bukan terjemahan, dan bukan saduran.
  5. Memberitahukan kepada kami link postingan yang diikutkan lomba, yaitu dengan mencantumkannya sebagai komentar di artikel ini.
  6. Memasang banner lomba
  7. Panjang karangan bebas
  8. Mencantumkan link sponsor (denaihati)
  9. Lomba dilaksanakan pada tanggal 18 April 2011-18 Mei 2011
  10. Pemenang diumumkan dua minggu setelah lomba berakhir
HADIAH Dengan disponsori oleh Denaihati dan beberapa teman dekat yang tidak bisa disebut identitasnya, Blogger Return Contest menyediakan hadiah sebagai berikut:
  1. Satu pemenang Pertama: Uang senilai Rp.500.000
  2. Satu pemenang Kedua: Uang senilai Rp.300.000
  3. Satu pemenang Ketiga: Uang senilai Rp.200.000
Selain itu terdapat hadiah kaos untuk lima peserta yang tulisannya terpilih dan buku hasil karya para blogger kepada lima peserta lainnya. JURI Juri terdiri dari beberapa teman-teman blogger:
  • Mas Suga, seorang penulis fiksi yang aktif di multiply.
  • Mbak Aniez, seorang jurnalis.
  • Mas Joddie, seorang editor.
  • Mbak Fanny, seorang cerpenis.
Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Blogger Return Contest
Silakan copy paste code banner di bawah ini
Lomba diundur sampai akhir mei 2011!
Apa jadinya kalau blogger jadi relawan? Mungkin, yang ada di benak, postingan para blogger yang bersangkutan akan banyak berbicara tentang keadaan di mana mereka menjadi relawan. Seperti kejadian musibah erupsi merapi bulan oktober tahun lalu, banyak sebagian dari rekan-rekan blogger yang berkunjung ke Jogja, menjadi relawan merapi. Lah kalau saya sih malu sebenernya mau menyebut relawan, kalau mengingat ngapain aja kegiatan saya di Jogja, kok kesannya seperti jalan-jalan aja. Apa saya termasuk alay yang jalan-jalan juga yah?
Dan berangkat dari kealayan tersebut, november tahun lalu saya ada ide untuk membukukan cerita-cerita para relawan yang sempat singgah ketika erupsi merapi terjadi. Sayangnya, info itu terbatas hanya saya tulis di multiply. Dan orang-orang yang mengetahui info tersebut juga sangat terbatas. Dari keterbatasan tersebut, ketika saya melakukan blogging dan menemukan beberapa cerita-cerita teman blogger yang menjadi relawan saya todong, saya minta izinnya, untuk mengikhlaskan naskahnya dan akan saya bukukan. Satu persatu, saya menemukan tulisan-tulisan tentang teman-teman blogger yang menjadi relawan merapi. Sebelumnya, saya sudah ada beberapa naskah dari teman-teman di multiply, tapi tidak banyak. Karena hanya terbatas kepada tiga sampai empat orang saja. Berbekal blogwalking, juga beberapa teman-teman facebook, satu persatu saya mulai menemukan naskah lainnya. Ada Dwi Wahyu, teman blogspot. Beruntung, saat selalu meminta naskah dan tulisannya tidak ada seorangpun yang keberatan. Setelah mendapat naskah dari Dwi Wahyu, ketika saya sering membuka kompasiana beberapa kali menemukan artikel tentang merapi juga. Dan penulisnya juga menjadi relawan di sana. Tanpa segan, saya langsung mengirim sebuah pesan di inboxnya, meminta tulisannya juga menyebutkan latar belakang permintaan tulisan tersebut. Alhamdulilah, dari semua permintaan tulisan yang saya minta, hanya seorang saja yang tidak memberikan jawaban. Dan semua tulisan-tulisan tersebut saya copy paste dan disusun dalam naskah word, disatukan dengan naskah-naskah sebelumnya. Saat tulisan sudah selesai terkumpul, ternyata urusan tak hanya sampai di situ. Saya, harus memperoleh penerbit. Saat berbincang dengan seorang yang sudah terbiasa berhubungan dengan penerbit konvensional, katanya, naskah yang saya punya sudah tak up to date lagi, cenderung basi secara jurnalis. Tapi saya ngeyel, dengan alasan gaya penulisan kami menggunakan tekhnik feature, Insya Allah tulisan-tulisan kami tidak menjadi basi. Toh, dari beberapa tulisan teman-teman yang menjadi relawan juga ada yang update terbaru mereka masih berada di lokasi merapi sekitar bulan februari. Alternatif lain, saya mencoba mencari indie. Setelah melihat kekurangan dan kelebihan indie yang ada, serta mempertimbangkan hasilnya, saya justru semakin bingung. Hasil penjualan sepenuhnya buku ini adalah untuk disumbangkan, jadi saya mencari penerbit indie yang sesuai. Alhamdulilah, saat saya memiliki banyak teman yang memang berkecimpung di dunia indie dan sudah pernah menerbitkan karya yang lebih kurang sama. Berceritalah saya kepada si Akhi Dirman, sahabat duduls saya, tapi yang baiknya luar biasa sama saya. Diskusi ke sana ke mari, akhirnya saya menemukan penyelesaian. Dengan bantuannya, naskah saya diedit, dia juga yang membuatkan cover. Alhamdulilah, terimakasih Akhi... Dan sekarang, naskah tersebut masih dalam proses untuk terbit. Semoga dimudahkan jalannya, juga dimudahkan pemsarannya nanti, amin ya Allah... Buat teman-teman bertuah, terimakasih juga atas ide dan bantuannya. Tak lupa, ucapan terimakasih saya ucapkan kepada rekan-rekan saya yang telah mau menyumbangkan naskahnya untuk proyek ini, tak ada yang dapat membalas budi baik kalian, kecuali Allah SWT, amin. Dan nama-nama tersebut adalah, Kang Rawins (seorang mper's, blogger's juga kompasianer's) Mas Dwi Wahyu (seorang blogger) Mas Dhave (seorang mper's dan kompasianer's) Mbak Emi (seorang mper's) Mas Trie (Seorang mpers dan kompasianer's)< Mas Arif Lukman Hakim (Saya menemuinya di kompasienr, tapi rupanya beliau seorang mper's juga) Romo Wito (Seorang mper's dan komapsianer's) Dan terakhir adalah saya sendiri.
Kira-kira, pantes nggak yah, kalau misalnya mencantumkan pekerjaan di KTP adalah, "BLOGGER" kayaknya enggak mungkin deh hehehe. Eh, bukan mau mbahas pekerjaan ndink, ini hanya ingin membahas tentang dunia blogging aja. Di mana para pelaku blog adalah beragam dari anak SD, SMP, SMA, mahasiswa, guru, dosen, kuli, pokoknya banyak deh. Dan tak sedikit, dari kalangan blogger itu sendiri menuai kesuksesan, baik melalui blogger matre, maupun menjadi penulis buku (lantas aku kapan?) nutuki sirah
Maraknya situs jejaring sosial maupun twitter, akankah menggilas dunia blogging? Ngarepnya, kalau aku sih enggak. Meskipun aku sendiri sekarang jarang sekali melakukan blogwalking, bukan berarti aku hengkang dari dunia blogging. Karena aku sendiri masih menekuri dunia blog lainnya, misalnya selingkuh di multiply *halah* lah masih sama-sama menulis dan berinteraksi kan? Apalagi, ada social media, kompasiana misalnya. Aku juga masih sesekali di sana. Tapi, aku tetap tidak melupakan asal rumah pertamaku, blogspot. Jadi, sejauh apapun tangan ini merambah dunia maya, sesekali aku tetap menjamah juga rumah pertama. Banyak perubahan dari teman-teman. Di mana aku menjumpai Mbak Fanny yang telah menerbitkan antologi cerpennya di nulisbuku.com. Juga karyanya Inge, juga dalam bentuk antologi. Tak hanya di blogspot, di multiply, aku juga ditemukan dengan teman-teman yang telah "melahirkan" karya-karya menulisnya. Yah, semuanya bermula dari kekatifan mereka di blog. Tak semua memang, karena pada dasarnya ada juga yang awalnya seorang penulis, lantas ia membuat blog. Perasaan, aku belibet banget deh nulis. Hanya sedang mencari ide, untuk kembali membuat lomba di blog ini. Temanya, yang tak jauh-jauh dari dunia blogging.
Ada beberapa buku yang selalu saya bawa ke mana setiap kaki ini melangkah jauh, tentunya, selain kitab Al-Qur'an. Buku Sakti menulis Fiksi dan sebuah modul tentang ilmu jurnalistik. Buku Sakti Menulis Fiksi, saya dapatkan ketika mengikuti upgrade FLP Serang, di sebuah masjid di belakang kampus IAIN Serang. Meskipun saya tidak termasuk ke dalam anggota FLP, tapi saya ke sana hanya mengikutinya saja. Dan saya mendapatkan buku tersebut seharga, Rp.25.000. Harganya murah, tapi isi buku tersebut mahal menurut saya... Dan tulisan di bawah ini, sepenuhnya saya menyalin dari buku tersebut
Dongeng(folktale) sebenarnya hanya bagian kecil dari sebuah lingkup besar kebudayaan kolektif yang dalam antropologi disebut sebagai folklor (folklore) Folklor Folklor adalah istilah umum untuk aspek verbal, spiritual dan material suatu budaya yang disebarkan dengan lisan, pengamatan atau dengan peniruan. Orang-orang yang hidup dalam kebudayaan yang sama akan mempunyai kesamaan pekerjaan, bahasa, etnis dan lokasi geografis, yang membentuk materi tradisional. Nah, materi tradisional inilah yang akan dijaga dan diwariskan ke geenrasi selanjutnya dengan berdasarkan ingatan, tujuan dan bakat si penyebabnya. Pakar antropologi dari UI, Prof. Dr. james danandjaja, membagi folklor yang jumlahnya melimpah di negeri kita ini ke dalam tiga kategori besar, yaitu folklor lisan, folklor lisan sebagian dan folklor bukan lisan. Folklor lisan terdiri atas bahasa rakyat, ungkapan tardisional, pertanyaan tradisional, sajak serta puisi rakyat, serta cerita dan prosa rakyat. Nah, dongeng, legenda dan mitos ini masuk ke kategori cerita prosa rakyat. Mitos Mitos adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap suci oleh sang empunya cerita. pelaku mitos adalah para dewa atau manusia setengah dewa. Mitos bersifat universal , dan hampir terjadi di semua penjuru bumi. Ia menerangkan asal mula dunia, manusia, hewan: asal mula suatu adat, dan bagaimana interaksi manusia dengan Tuhannya. Legenda Ia mirip dengan mitos, dan merupakan bauran antara fakta dengan fiksi. Bedanya pelaku legenda adalah manusia (walau kerap kali punya sifat yang luar biasa). Ada empat macam legenda. pertama legenda keagamaan (cerita seputar walisongo, Syeh Siti jenar, dan para tokoh suci lain), kedua legenda alam ghaib (cerita Sundel Bolong dan Gendruwo dari jawa Timur, Kisah hantu Cina di kebun raya Bogor); ketiga legenda perseorangan, (Andhe-Andhe Lumut, Kethek Ogleng); keempat legenda setempat, (legenda Kuningan, asal mula nama kota Banyuwangi, asal mula nama desa Jember, asal mula nama Tengger dan terjadinya gunung Batok, legenda Tangkuban Perahu) Dongeng Di dongeng, cerita tidak benar-benar dianggap terjadi, bahkan oleh yang empunya cerita. Ia juga tidak terkait waktu dan tempat. Tahun 1910, ahli folklor dari Finlandia, Antti Aarne, menulis buku yang menguraikan jenis-jenis folklor. karyanya ini kemudian dijelaskan dan diperkaya oleh Stith Thompson dari Indiana University pada tahun 1928 dan tahun 1961. Arne membagi jenis dongen kepada empat. pertama dongeng binatang, pelakunya para binatang.Cerita tentang si kancil yang cerdik dan licik mungkin adalah contoh dongeng binatang paling terkenal di Indonesia. Lho, bukannya itu fabel? Fabel adalah jenis khusus dari cerita binatang, yaitu cerita binatang yang mengandungi pesan moral jelas. Kedua dongeng biasa, yaitu ditokohi manusia dengan suka dukanya. Cinderella mungkin jenis terkenal dalam cerita ini. Bahkan ia menjadi tipe dari beberapa dongeng di Indonesia. Ande-Ande Lumut (Jawa Tengah dan Jawa Timur), Bawang Merah dan Bawang Putih, Si melati dan Si Kecubung (Jakarta), dan I Kesuna Lan I Bawang (Bali), adalah dongeng yang setipe dengan cinderella. Dongeng jenis ketiga adalah lelucon dan anekdot yang melimpah jenisnya. Ada yang tentang agama, suku, seks, politik, orang sinting dan sebagainya. Dongeng keempat adalah dongeng berumus. Dongeng ini punya tiga bentuk, yakni dongeng bertimbun banyak (berantai), dongeng untuk mempermainkan orang, dan dongeng yang tidak memiliki akhir. Dalam membicarakan dongeng, rasanya kurang pas kalau tidak membicarakan Hanz Christian Anderson dan Grim bersaudara. Anderson (1805-1875) adalah seorang pengarang Denmark, yang dongeng perinya (fairy Tales) telah diterjemahkan lebih dari 80 bahasa. Anderson mengelana ke Eropa, Asia dan Afrika dan terus menulis novel dan catatan perjalanan, tapi yang membuatnya menjulang di jagad sastra adalah 150-an cerita fantasi untuk anak-anak yang ditulisnya yang terangkum dalam The Ugly Duckling(1843), The Emperor's New Clothes(1837), The Snow Queen(1844), The Red Shoes (1845), dan the Little Mermaid (1837).
Disalin sepenuhnya dari Buku Sakti Menulis Fiksi
Awal mula menulis di blog dulu, saya nggak pernah terpikir kalau tulisan-tulisan duduls saya akan dibaca orang lain. Hanya orang-orang terdekat saja. Lantas ketika mengenali blogwalking dan mengenali teman-teman di dunia maya, baru deh tahu keuntungan-keuntungan ngeblog. Maraknya dunia bloging dan berita portal, membuka mata saya untuk lebih berhati-hati ketika membaca sebuah berita. Tidak harus asal percaya dan hu'uh saja saat baru membacanya. Ada kalanya, kita butuh croscek tentang kebenaran berita tersebut. Dan beberapa bulan lalu, saya sempat emosional ketika membaca sebuah berita portal di detik.com, “Marzuki Alie: TKW PRT Buat Citra Indonesia Buruk “ meskipun ada kebenarannya, tapi saya meradang. Dan membuat postingan khusus di kompasiana, Surat Untuk Pak Marzuki Alie
Di facebook, ada yang mengirimi saya inbox. Namanya, Mbak Ida Sulawati. Setelah berbalas inbox beberapa kali, saya baru tahu, rupanya Mbak Ida ini berasal dari Sengkang, kota kecil di daerah Sulawesi Selatan. Penghasil tenun sutera dan danau tempe. Beberapa kali, kami berbalas inbox dan terciptalah silaturahim di kotak facebook tersebut.
Suatu pagi, saya dikejutkan dengan balasan inboxnya, "apa kabar mbakanaz, pengen sekali dapat info2 tentang penulisan dari mbak. May I? Saya baru belajr menorehkan kata mbak, boleh sharing ya.... thku." Wah, saya tersenyum membacanya, membalas sederhana "Wah, Mbak Ida. Saya juga masih belajar. Mari sama2 kita belajar, Mbak :)" "Makasih deh kalau begitu, buat teman2 mbak anaz yg lain , boleh yaa aku dikenalin.... " Balasan dari Mbak Ida. Saya salut dengan semangat Mbak Ida untuk belajar, melihat semangtnya, saya teringat teman-teman saya yang memang aktif dalam dunia kepenulisan dan patut dijadikan teman oleh Mbak Ida. Maka Mbak Ida, perkenalkan ini sebagian teman-teman saya, mereka rajin menulis, dari mereka saya belajar, bersama mereka saya juga belajar bersama-sama. Tak ada guru yang pasti untuk menjadikan kita bisa menulis. Karena menulis tidak bisa menggunakan rumus fisika, yang bisa mudah ketika menggunakan rumusnya. Menulis adalah kemampuan kita, untuk tetap belajar menulis, menulis dan menulis.Tak lupa juga membaca tentunya. *ngelirik para senior, malu saya... Abis ini toyorin kepala sendiri, karena jarang nulis... Mbak Naqiyah Syam (ini emak-emak antologi, Mbak Ida) Uni Dian Onasis Mbak Binta Al-Mamba Mbak Winny Teh Ani Mbak Qonita Musa Mbak Eni (ini saya ngaku-ngaku temen hehehe) Akhi Dirman Mbak Mieny Angel Mbak Ajeng Mbak Reni (aktif di blogspot) Mbak Bayu Bu Lily Wah, kalau mau disebutin semua buanyak, Mbak. KIta bisa belajar dari mereka semua. Sudilah kiranya Mbak Ida berteman dengan mereka. Semua link sudah tercantum, Mbak tinggal klik aja. Buat teman-teman saya, maaf kalau nggak disebut namanya (mumet nngelinknya* alasan hehehe) Sapa lagi yah? Pegel ngelinknya hehehe...
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Teman-teman

Sering Dibaca

  • Kontes Blog Berakhir
  • Laskar Pelangi, Pilihan KBO 2
  • Nikahilah Aku, Dengan Buku
  • Aku, Mbak Elly juga Mbak Fanny
  • Antara Itik Bali dan Miyabi

Harta Karun

  • ►  2020 (10)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (41)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (5)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (10)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2017 (21)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (63)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (23)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2015 (137)
    • ►  Desember (25)
    • ►  November (20)
    • ►  Oktober (34)
    • ►  September (19)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (9)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2014 (52)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2013 (40)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (12)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2012 (74)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (14)
  • ▼  2011 (87)
    • ►  Desember (10)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (18)
    • ►  September (13)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (7)
    • ▼  April (8)
      • [FF] Merepih Awan
      • Kenapa Blogger Nggak Cuma Ngeblog
      • Blogger Return Contest
      • Relawan, Antara Alay dan Jalan-Jalan
      • Blogger Nggak Cuma Ngeblog
      • Legenda, Dongeng dan Mitos
      • Keuntungan Menulis di Blog
      • Mbak Ida, Kenalkan Teman-Teman Saya
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2010 (141)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (12)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (17)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (18)
    • ►  Januari (23)
  • ►  2009 (124)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (14)
    • ►  Mei (16)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (12)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2008 (105)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (16)
    • ►  Mei (19)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (22)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2007 (30)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (12)
    • ►  Agustus (2)

Kategori

Ads Blogger Hibah Buku Celoteh Cerpen Featured GayaTravel KBO komunitas Murai Perjalanan Piknik Buku Pojok Anaz Reportase resep reveiw Semestarian Serial Sosok Teman TKW TripGratisan Volunteer

Catatan Anazkia By OddThemes | Turatea.com