Buat teman-teman blogger yang baru singgah ke mari, mungkin tertanya-tanya, kenapa sih kok malah nulis serial blogger begini? Tanpa ada namaku? Juga, mungkin pertanyaan lain dari temen-temen blogger lainnya yang namanya ada tertera di sini, kenapa nggak ada nama dia, nama si ini, dan nama si itu...??? hehehehe.. Seperti yang aku bilang sebelumnya, rencana membuat serial ini sudah lama, hampir setahun setengah. Dan baru terealisasi sekarang. Ketika membuat postingannya, aku meminta izin kepada teman-teman blogger. Saat itu, banyak nama-nama yang mengizinkan dengan memberikan komentar. Dan nama itulah, yang aku pakai untuk serial part pertama blogger. Meskipun nggak semuanya. Jadi, tunggu aja cerita2 lainnya yah? :)
Masih ada beberapa nama, misalnya, Mbak Tisti, Mas Ivan, Pak Iwan, Sigit, dan Sikumbang. Juga, ada beberapa lainnya, yang aku telusuri jejak blognya sudah tiada. Setelah aku hitung-hitung dan menyeimbangkan jalan cerita, serta teman-teman yang aku kenal, rasanya tidak mungkin saat aku harus memasukan nama semua teman-teman ke dalam satu kelas. Kenapa? Yah, sewajarnya kan dalam satu kelas paling banyak terdiri dari 40 orang. Jadi, untuk teman-teman blogger, jangan marah yah, kalau ada namanya yang aku jadiin satpam, tukang kantin, tukang kebun (walah, aku bakalan dituntut enggak yah?)
Dan, selain teman-teman blogger, sebetulnya aku juga berniat membuat serial yang sama di multiply (Serial Mper's). Nah, kalau temen-temen blogspot sebagai anak kelas tiga bahasa, kalau temen-temen multiply, sebagai anak kelas tiga IPS. Jadi, temen-temen blogger's dan Mper's satu sekolah dan beda kelas.
Wekekekeke... jaman jadul, yang memunculkan ide dudul bikin serial
kenapa sih, bikin githu, Naz? Yah, sebenernya, kalau nanti membaca ceritanya lebih lanjut, poin of view dalam cerita ini (akunya) adalah aku sendiri. Setelah membongkar-bongkat diari sewaktu SMU, aku banyak menemukan cerita-cerita lucu. Di mana aku dulu pernah marahan ama temen sekelas, sering telat datang ke sekolah "demi" melihat orang yang aku gemari lewat di depan sekolah, atau nggak berpapasan jalan (hahahaha) Juga, tak lupa "aku" di sini betul-betul menceritakan aku yang dulu nggak mau sekolah. Tapi, berkat semangat dan dorongan dari Om Christ (majikan aku) akhirnya aku selesai juga menamatkan SMU.
Berlembar-lembar buku harian yang berserak, sejak tahun 2000
Agak bingung, saat aku membuat point of view untuk cerita serial Mper's, di mana aku harus menceritakan "aku" yang lain, tanpa harus lari dari "aku" yang sebenenarnya. Aku mengambil keputusan, untuk menggunakan nama yang kebetulan sama (Anazkia) Bedanya, Anazkia di blogspot adalah seorang PRT, ia hanya memiliki seorang Ayah, sementara Ibunya sudah meninggal dunia. Dan Anazkia di multiplay, ibunya seorang TKW di Malaysia dan ia, tidak memiliki seorang Ayah. Di sinilah, aku akan mengambil celah, tentang carut marut dunia TKW. Di mana ketika Anazkia hendak mengadakan UAN, ibunya ternyata meninggal teraniaya.
Ah, udah dulu kali memberikan alasan kenapa aku membuat serial ini. Semoga semuanya berjalan lancar. Bismillah...
Dan, nama-nama yang akan aku pinjam selanjutnya adalah, Mbak Ajeng (udah ada izin) Mbak Wina, Teh Ani, Inge, Mbak Puspita, Yolis, Mas Joddie, Embun, Emo, Bang Fiko (bocoran, Bang Fiko aku jadiin kepala sekolah), Bang Mariyo, Bang Erik, Mas Munir, Abi Sabila (mau dikasih nama apa yah? Nuruddin apa Abi Sabila) haduh, aku kok bingung yah? Ada ide...?? Owh ya, aku juga minta izin Jeng Sri, sebetulnya, nama Jeng Sri sudah ada dalam draft sejak lama hehehe, semoga kembali diizinkan. Kalau untuk yang lain, kayak Mbak Tisti, Mas Ivan yang dulu pernah memberikan komentar, aku kira sudah boleh yah? :) Buat temen, temn, tolong ingatkan mana nama-nama yang aku lupa yah? Terimakasih :)