Catatan Anazkia

Karena hanya tulisan yang bisa saya tinggalkan

  • beranda
  • Kisah
    • Serial
    • Cerpen
    • Celoteh
    • Reportase
    • Perjalanan
      • Gaya Travel
      • Trip Gratisan
      • Piknik Buku
  • Pojok Anaz
  • Murai
  • Sosok
  • komunitas
    • Volunteer
    • KBO
    • Semestarian
    • Blogger Hibah Buku
Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, dan sporadis, namun pada setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apa pun terjadi karena kebetulan. Ini fakta yang tak terbantahkan. 
Tadi iseng upload foto di efbe, sengaja ngetag beberapa teman. Temannya yah itu-itu juga, penghuni koplak dan yang biasa gemblung di twitter. Sebetulnya foto itu sudah lama, sudah pernah saya upload di multiply dan pernah juga upload di efbe. Waktu itu sengaja uplaod di efbe biar dikomentarin cikgu fotografi saya yang orang Malaysia. Kalau tadi nggak tahu kenapa pengen upload lagi :D. Kalau kata cikgu saya komentarnya, 
 Mohd Zaidee Aziz ok ni..cuma horizontal line kene jaga..
August 16, 2010 at 7:04pm · 

Itu komentar sifu Zaidi untuk foto di sebelah. Nah, kalau komentar teman-teman barusan apa?
Ini postingan iseng, idenya setelah beberapa teman di twitter pada mention-mention gemblung berjam'ah. Dari pada di twitter dibatasi hanya 140 karakter, saya iseng menulis cerita serial ini. Sebelumnya, saya pernah ada serial blogger yang baru sekali ditulis (jiyah, jadi merasa bersalah belum melanjutkan ceritanya) Di multiply, saya juga ada serial, "Bukan Lenong Rumpi" tapi setting hanya untuk kontak doank dan sudah lama tak up-date. e'ini malah buat baru #nyengirrrr, semoga gak istiqomah juga :D
Banyak membaca buku, akan banyak ilmu. Tahu banyak ilmu jangan sok tahu dan kalau dikasih buku jangan bilang-bilang nanti banyak yang mau :D halagh, itu beberapa kalimat di awal adalah penggalan kata-kata Mas Gong waktu dulu saya sering nongkrong di Rumah Dunia. Jadi, kita setiap ke sana itu selalu diwanti-wanti untuk baca buku. Tapi selain diwanti-wanti membacanya juga diwanti-wanti supaya jangan sok tahu. Kalau dikasih buku jangan bilang-bilang, sih itu rekaan saya aja :D

Sudah tanggal 27 desember, tinggal beberapa hari lagi menghitung hari pergantian tahun. Artinya, tinggal empat hari lagi batas waktu pengumpulan buku dalam program Blogger Hibah Sejuta Buku. Agaknya, sudah berapa banyak buku yang terkumpul? Entahlah... Saya pun tak dapat mengira dengan pasti. Dalam hitungan kasarnya, saya kira sudah mencapai 1000 buku. Jauh banget, kan, dari slogan yang didengungkan "Hibah Sejuta Buku" Tapi, itu tak mengapa buat kami. Seperti yang saya tuliskan dalam postingan-postingan sebelumnya juga di beberapa platform blog, bahwa bukan hanya buku yang sejuta tapi pada harap yang berjuta, harapan untuk membantu sesama anak bangsa di belahan bumi Indonesia.

Awal mengenali dunia blog, dulu saya tak pernah berpikir akan terlibat sejauh ini dalam dunia perblogerran *halagh, bahasanya :D Maksudnya, saya nggak pernah kepikiran gitu bisa bertahan di dunia blog selama hampir 4 tahun menjelang lima tahun. Dilihat waktunya, saya sudah begitu lama ngeblog, tapi dilihat dari kualitasnya, saya tetaplah saya yang seperti baru kemarin mengenal dunia blog. Masih saya yang gaptek dan masih saya yang dudul seperti sedia kala ketika mengenal dunia blog sejak tahun 2007.

Kamis lalu, ketika saya akan melaksanakan shalat ashar, hape saya berdering terlihat di layar skrin hape nomor Indonesia dengan kode wilayah Jakarta. Ragu juga saat mengangkatnya. Ternyata, suara seorang perempuan yang saya sama sekali tidak mengenalinya. Perempuan tersebut mengenalkan dirinya kalau dari VOA RRI. Saya langsung teringat dengan tulisan yang saya kirim dua minggu lalu ke VOA RRI untuk dibacakan di bilik sastra setiap hari ahad jam dua siang.

Namanya, Aufa. Dia cucu majikan saya. Lahir 27 oktober 2007. Saya mengasuhnya sejak dia berusia dua bulan. Meskipun saya sudah pernah mengasuh anak ketika di Indonesia (tepatnya sebelum ke Malaysia) Saya tetap kewalahan pada awalnya. Maklum, Aufa minum susu badan, jarang banget nempel sama orang, selalu lekat dengan emaknya ketika baru lahir dan selama emaknya cuti. Jadi, awal-awal mengasuhnya saya betul-betul menghadapai kesulitan yang sangat.

Sudah memasuki hari ke sembilan di bulan desember, artinya tinggal dua puluh satu hari lagi batas waktu mengirim buku untuk program hibah sejuta buku. Saya tergelitik dengan salah satu komentar temen blogger di postingan sebelumnya yang tentang update blogger hibah sejuta buku, "Hmmm... 900, masih jauh dari sejuta ya..." ya memang betul, hasilnya masih jauh sekali dari program yang didengungkan, SEJUTA BUKU DARI BLOGGER, hal yang mustahil untuk mendapatkannya.

Tadi, atau sore tadi atau entahlah jam berapa seperti biasanya saya membuka-buka beberapa situs. yah blogspot, yah twitter, yah kompasiana, multiply dan semacamnya. mantengin time line OnOffid penyelenggara pesta blogger tahun ini, saya baru ngeh, kalau besok adalah hari H nya di Mall Epicentrum seperti tahun kemarin. Saya jadi inget tentang beberapa perkara, tentang bulan desember juga tentang OnOffid tersebut. Di bawah ini adalah tulisan copas dari jurnal multiply dan quicknote di multiply. Jadi dua tulisan saya satukan di sini

Setelah hampir sebulan lebih program hibah sejuta buku ini dimulai, alhamdulilah sedikit demi sedikit teman-teman baik dari kalangan blogger maupun netter mulai mengirimkan bukunya. Berawal dari laporan Saidi Alhady volunteer Jakarta yang mengabarkan sudah ada yang mulai mengirimkan bukunya. Juga beranjak kepada Mas Rian volunteer Malang yang juga memberi kabar kalau beberapa teman-teman netter sudah mengirimkan buku ke alamatnya. Pun Bang Atta dengan buku kiriman dari Mbak Fanny. Alhamdulilah... Pertama kali mendapat kabar dari Saidi, saya terharu, senang dan macam-macam perasaan lainnya. 

Nggak tahu kenapa, sejak malam tadi saya nggak bisa akses dan membuka multiply. Katanya mantenan mulu. kamsudnya, Naz? Eh, itu kata boso linggis maintenance, huffftttt... kesel banget. Padahal temen-temen lain bisa akses lho... Tapi yo wislah, mungkin suruh rehat ngempi hehehehe... Jadi bisa BW di sini :) Sampai tulisan ini dibuat dan saya coba membuka kembali tetep keterangannya adalah mantenan, fyuuhhhh...


Mengenang kebaikan-kebaikanmu dalam lembar diari online ku. Bukan, bukan berarti saya tak ikhlas melepasmu, tapi sebagai pembelajaran buatku tentang semangat hidupmu yah, semangat hidupmu yang luar biasa. Seperti yang saya tulis di twitter kemarin, 
anazkia Anazkia 

Ada banyak cerita tentangmu, saya akan menulisnya satu persatu. Tentang semangatmu, tentang kerja kerasmu #NitaFebri
15 hours ago Favorite Reply Delete
Sudah jam 2:25, tapi mataku belum mengantuk juga. Aku masih terjaga, mataku masih terbuka. Sesekali merebahkan badan, menerawang justru aku semakin terkenang dengan salah seorang sahabatku. Ah, berawal dari facebook, ketika saya ditag dan ditanya tentang kebenaran sebuah berita duka kepergian seorang sahabat, saya buru-buru membuka multiply. Belum banyak quick note, hanya ada dari Mbak Arie, itu pun tanpa kejelasan. Baru kemudian saya membuka facebook dan mencari nama Mbak Nita.

Kalau blogger sama blogger dah ketemu, ngobrolnya seru, nggak abis-abis, apa aja bisa dijadiin obrolan, bahkan meskipun ia baru kenal :) ini bukan iklan bukan juga mau pameran. Wong nyata-nyata iya. Misale, saya kalau ketemu temen yang gak pernah kenal, ujug-ujug duduk bareng obrolannya pasti mati kutu :D Nah, kalau misale duduknya sama blogger, meskipun baru dikenalin kok bawaannya seru aja. Ceritanya, ini mau berkisah tentang kopdar sabtu lalu dengan salah seorang blogger Indonesia yang kebetulan sedang bertugas ke Malaysia.

Bingung mau nulisnya, kalau ditulis tengah hari tadi, kayaknya saya misuh-misuh nggak jelas dan double emosional kayaknya :D Berawal dari inbox facebook beberapa bulan lalu, ada seorang perempuan yang negadd saya dengan prolog katanya mengenali saya dari orang yang saya kenal juga. Dari situ, barulah saya tahu kalau orang tersebut ingin meminta tolong kepada saya untuk menyebarkan angket kuesioner tentang kepuasan konsumen akan pelayanan sebuah bank. Sejak awal saya bilang, meskipun saya nasabah bank berkenaan, tapi tidak pernah menggunakan fasilitas pengiriman uang dari bank tersebut.

Ngedit tentangku yang banyak dipisuhi teman-teman, tapi tak membuang tulisan sebelumnya. Hanya menambah sedikit saja yang mungkin bermanfaat. Anazkia, blogger kambuhan yang kadang rajin dan kadang nggak rajin ngeblog. Sesekali ngetwit di @anazkia, kadang juga di @HibahBuku. Iya, di Hibah Buku. Hibah Buku ngapain aja, sih? Nanya-nanya ke saya aja langsung :D)

Saya juga kadang mengadakan kegiatan sosial. Iya, sosial, tapi atas kemurahan hati teman-teman yang memberikan kepercayaan kepada saya. Terus, sekarang kadang ngajakin teman-teman ikut-ikutan di kegiatan sosial itu. Bukan karena mereka mau ikut saya, tapi karena mereka memang orang-orang yang keren yang harus diberdayakan #Eh. Enggak, nding, enggak diberdayakan, tapi diajak menyebarkan ilmu pengetahuan yang mereka punya ^_^ terima kasih, teman-teman Semestarian

E-mail bisa dihubungi di anazkia@gmail.com bisa juga ke @anazkia@yahoo.com. Seneng motret iseng-iseng dengan tagar #Aspret (asal jepret) lebih suka motret pake kamera handphone, enteng, ringan dan nggak banyak beban. Bawa-bawa SLR berad euiii :D

Udah, nambahinnya itu aja :)



Assalamu'alaikum warrahmatullah...

Sedikit tentangku,

Saya Anazkia, seorang TKW  yang nyangkut di Malaysia (Sekarang mantan TKW). Suka nulis di blog, suka misuh di blog. Awalnya, saya gaptek banget lho dengan dunia blog, asli, bener-bener gaptek. Tapi sampai sekarang saya masih gaptek juga, sih hehehe... Nggak tahu deh, otak saya ini pentium berapa lemot banget tentang seluk beluk dunia blog. Apalagi kalau sudah nyangkut-nyangkut HTML, wis, wassalamu'alaikum...

Owh ya, blog ini dibuatkan oleh seorang sahabat saya, sahabat maya yang sudah seperti saudara, tapi sekarang tak pernah berjumpa #hadeuh :( kita kenal di YM, kemudian suatu hari ada seorang hamba Allah (Pak Agus Syafi'i) yang memberikan ide supaya saya membuat blog. Karena gaptek, yah saya minta tolong sahabat itu. Akhirnya, lahirlah blog dengan nama, anazkia.blogspot.com. Kenapa anazkia? Itu alamat imel jadi biar enak dan gampang diinget hehehe. Tahun 20013 saya udah ketemu dengan sahabat saya itu di Solo ^_^ alhamdulilahhh

Blog ini dibuat sejak tahun 2007, tapi kadang saya pasang surut ngeblognya kadang rajin, kadang enggak. Awalnya saya sering curhat tentang pekerjaan saya juga kadang sesekali menulis tentang dunia tenaga kerja, tapi yah itu, tetep gak istiqomah. Hadeuh...

Saya ada blog juga di beberapa tempat hehehehe... Waktu kecil, saya suka membaca buku, semenjak ngeblog dah jarang baca buku, lebih banyak baca blog :( ada blog baru lagi, yang khusus review buku n tergabung di BBI (Blogger Buku Indonesia) Meskipun belum maksimal, Insya Allah semoga tetep bisa belajar review buku.  Kalau di multiply, bener-bener jadi ocehan geje. Meskipun geje, suka pilih-pilih teman :D dan nggak gampang confirm temen yang ngeadd hihihi.. kalau yang ngeadd tanpa prolog, jarang banget saya  confirm. "Emang perlu gitu?" Yah, namanya juga bertamu, minimal memeberi salam. "Sombong loe, Naz?" E'eee... begitu dibilang sombong, yaks? :D (Tapi sekarang multiply sudah mati) -____-

Kompasiana, tempat misuh-misuh saya tentang dunia tenaga kerja. Dulu, saya nulisnya di blog ini juga, tapi melihat di kompasiana jaringannya lebih luas saya "hijrah" ke kompasiana untuk nulis dunia tenaga kerja. Meskipun terkadang nulis gak jelas juga :D #intinya, di mana-mana geje. Twitter, kadang untuk mencari info. Itu juga kalau rajin, soale lebih sering nyampahnya :( eh, di mana-mana kerjaanku kok nyampah, yah? Hiks :( Facebook, hmmm.. dulu FB adalah tempat saya berburu lomba menulis :) Sekarang juga masih sama sih sekalian buat promosi buku #kalau dah ada buku :D Apalagi, yah? eh, udah kali sosmed yang aku ikutin :D O Hmmm... Masih selalu bermimpi menerbitkan buku solo sendiri, Insya Allah, semoga ada jalannya *nyontek maher Zein :) Bismillahirrohmaanirrohiim...
Puisi ini sebetulnya berawal dari event festival puisi kolaborasi di kompasiana. Tapi entah kenapa saya begitu malas untuk mempostingnya di kompasiana. Padahal, Pak Insan Purnama sudah susah-susah mengubah puisi ini. Bukan mengubah sebetulnya, tapi menambahkan karena bentuk puisi kolaborasi. Awalnya, saya nggak ngirim-ngirim puisi, jadi entah dari mana asalnya Pak Insan mendapatkan puisi saya yang berjudul "bait Rindu Untuk Ibu" Saya mengirim puisi yang lain, judulnya "Rindu Masa Laluku" Saya rasa itu sudah cukup dan diposting di lapaknya Pak Insan. Makanya enggan mempublish puisi ini. Tapi saya publish di blog pribadi.


Bermula dari tulisan Mbak Reni dengan tulisan Tiga Tahun Lalu, seolah membuka kenangan dan memori saya ketika awal-awal ngeblog eh, maksudnya awal-awal mengenal blogwalking dan mulai mengenali teman-teman blog. Maka tak heran, tulisan tersebut dikomentari saya dengan bahasa yang mungkin kalau belum kenal orangnya akan merasa gimana githu? :D Semoga Mbak Reni nggak marah membaca komentar saya. Dan Insya Allah enggak, yah, Mbak? 
Kemarin, seperti biasa, seperti hari-hari ahad sebelumnya. Saya keluar rumah, mengejar bus, tertidur di dalam bus bahkan hampir kebablasan karena ketiduran. Ahad, adalah waktu di mana kadang saya keluar rumah untuk mengukur jalan. Kalau tidak meniki bus, ada kalanya saya menaiki kereta api. Begitulah rutinitas akhir-akhir ini. Mulai jenuh juga saat harus mengikuti kursus komputer, membuat tabel dari exel menghapal sedikit rumus. Adakalanya saya berpikir, itu nggak begitu penting buat saya. Saya, bisa dan tahu mengoperasikan word saja sudah cukup #pemikiran orang yang gak berkembang :D

Alhmadulilah... Senangnya Beberapa saat lalu, saya mendapat kabar dari facebook dan ditag oleh Kang Dani,




Dani Ardiansyah
Alhamdulillah... buku Relawan Merapi untuk acara Blogger Nusantara di Surabaya sudah sampai. Sport jantung juga euy!
cc. Anazkia Aja
View Post · 2 hours ago


Tepat setahun lalu, 28 oktober 2010 saya dan beberapa teman-teman komunitas multiply menghadiri undangan XL dalam acara soempah pemoeda 2.0 bertempat di gedung stovia Jakarta. Bersama dengan 14 komunitas blogger dari seluruh Indonesia, (komunitas Blogger Makassar, Manado, Ambon, Kalimantan, Padang, Medan, Palembang, Surabaya, Semarang, Jogjakarta, Solo, Bandung, Jakarta dan Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) serta gerakan masyarakat diantaranya adalah gerakan masyarakat Indonesia Optimis dan Komunitas Historia Indonesia (KHI), dan komunitas online lainnya. Di gedung inilah kami sama-sama mendeklarasikan soempah pemeoda 2.0.
Awal mula ngeblog, saya nggak pernah kepikiran kalau bakalan banyak mendapatkan teman dan kenalan. Dulu, dulu banget ketika pertama kali dibuatkan blog oleh teman saya, saya hanya mikir  blog hanya sebagai sarana untuk ajang corat-coret kata di dunia maya. Tak lebih... Yah, inget pertama kali ngeblog, saya dibuatkan oleh seorang sahabat. Belajar secara online, diajari satu-satu melalui yahoo messenger.


Meski blog ini dibuat sejak tahun 2007, tapi saya mengenali dunia blogwalking pada tahun 2009. tanpa disengaja, ketika saya sedang searching dunia TKW melalui google, saya menemukan sebuah blog yang berada di Timur Tengah. Saya lupa nama blognya. Tapi, sampai saat ini saya tak boleh lupa, tentang apa yang dimuat di blog tersebut. Sebuah postingan yang mereview seorang sosok TKW, bernama Rie-rie. TKW tersebut berasal dari Hongkong. Dalam review tersebut, diceritakan bahwa sang TKW memiliki blog dengan URL babungeblog. Dalam hati saya berujar, betapa senangnya ketika blog kita direview oleh orang lain.

Dari situ, tanpa disengaja saya berkunjung ke blognya Mbak Rie-rie. Dan tanpa direncana, Mbak Rie-rie pun singgah ke blog saya. Interaksi berlanjut melalui yahoo messenger. Sejak mengenali Mbak Rie-rie, sejak saat itu juga saya mengenali blogwalking, berkunjung dari satu blog ke blog lainnya. Membaca tulisan teman juga memberikan komentar. Lambat laun, blog saya ada yang membaca, blog saya ada yang memfollow dan tanpa diminta, beberapa teman blog yang mengenali saya mereviewe saya. Ah, senangnya...

Akhirnya ngeblog menjadi rutinitas harian saya. Tak hanya posting untuk blog pribadi, lama kelamaan saya mulai berani mengikuti lomba menulis di blog. Lomba menulis yang pertama kali saya ikuti. "Ketika Blogger Bicara Korupsi" yang diadakan oleh ceritainspirasi yang dimiliki oleh Mas Jhoddy. Alhamdulilah saya bersama dengan 20 teman-teman blogger lainnya lolos sebagai pemenang. Itulah kali pertama saya mendapatkan uang dari tulisan saya :) 

Saya nggak tahu kabar buku ini selanjutnya gimana :)

Alhamdulilah, tak hanya sekali dua kali saya mengikuti lomba, meskipun nggak menang semua, bahkan lebih banyak kalahnya tapi sekurang-kurangnya saya telah menang melawan kemalasan saya mengikuti lomba. Mendapatkan buku, lolos untuk antologi itulah beberapa hikmah dari ngeblog yang saya dapatkan. Dan yang pastinya, saya semakin banyak mendapatkan kenalan. 

Pernah, suatu hari FB saya diadd oleh puluhan orang. Bahkan mencapai ratusan dalam beberapa hari. Karena bingung, saya mendiamkan saja. Ketika dilanda kebingungan, ada salah seorang teman yang memberikan prolog ketika mengadd saya. Katanya, membaca tulisan saya di sebuah majalah yang terbit di Hongkong. Wah, asli saya kaget. Setahu saya, saya nggak pernah mengirimkan tulisan ke media manapun. Setelah saya bertanya kepada beberapa teman, tahulah saya bahwa blog saya telah direview di sebuah majalah Indonesia yang terbit di Hongkong. Asli, seneng banget waktu itu. Saya jadi teringat sosok Mbak Rie-rie, karena beliaulah yang merekomendasi.

Pernah dimuat di majalah peduli yang terbit di Hongkong :)

Beberapa kali facebook saya diadd oleh orang yang tak saya kenali dan beberapa pula menyebutkan kalau mereka telah membaca tulisan saya. Ada yang tahu dari hasil serach google, ada juga yang membaca tulisan saya di harian Tribun Pekanbaru. Nah lho, kok bisa tulisan saya nyangkut di sana? Ini juga sebuah keistimewaan dari ngeblog. Saya yang berada di Malaysia, masuk dan diakui dalam komunitas temen-temen blogger bertuah. Awalnya karena saya sekali telah berkunjung ke sana jadi, ada kesempatan untuk menulis di harian Tribun Pekanbaru.

Ada kenangan yang tak lekang dalam ingatan, ketika saya menulis sebuah surat untuk Pak Marzuki Ali ketua DPR, di sebuah blog. Tanpa dinyana, tulisan saya dibacanya dan tanpa diduga pula, tulisan saya dikomentari langsung oleh beliau. Bangga? Bisa dibilang demikian. Karena sebagai seorang TKW, jujur saya kadang sering dibuat gerah dengan omongan-omongan beberapa politisi kita mengenai dunia tenaga kerja. Meskipun adakalanya beberapa kalimat tersebut hasil dari plintiran media. Dan blog, mampu menjadi penghubung antara saya dan beberapa orang yang ingin saya tuju.


Dari tulisan tersebut, kemudian diedit dan ditulis kembali pada media online, kompas.com

Masih banyak hikmah yang saya dapat dari ngeblog. Koleksi buku saya bertambah, temanpun bertambah. Yang lebih istimewa ketika dua kali blog saya mendapatkan sponsor untuk mengadakan lomba. Yah, dua kali blog saya mengadakan lomba dan sponsor utama adalah seorang blogger dari negara tetangga, Malaysia. Lomba pertama dengan mengambil tema "Blogger Berbagi Kisah Sejati" dan untuk mengabadikan serta sebagai kenang-kenangan setelah lomba tersebut selesai tulisan saya bukukan. Bukan untuk tujuan komersil, tapi sebagai pengingat dan penyemangat ketika saya sedang dilanda penyakit malas ngeblog. Lomba yang kedua juga masih dengan sponsor yang sama, saya mengambil tema, "Blogger Nggak Cuma Ngeblog" Yah, seorang blogger ketika ngeblog, nggak hanya menghabiskan waktu dengan sia-sia, tapi ada banyak yang didapat setelahnya.

Buku pertama, di mana saya sebagai PJnya :)

Selain dari semua yang saya dapatkan di atas, alhamdulilah saya ucapkan ketika saya dan beberapa teman-teman blogger menyusun sebuah buku antologi tentang cerita teman-teman yang menjadi relawan ketika erupsi Merapi 2010. Awalnya hanya saya publish di multiply, dan meminta beberapa teman yang saya kenal dan sama-sama ke Jogja untuk menuliskan kisah yang serupa. Tapi tak semuanya berkenan dan mau menuliskan kisahnya. Akhirnya, dengan aktivitas blogwalking, saya menemukan beberapa tulisan yang serupa dari orang yang tak sama. Bercerita mengenai keterlibatannya saat terjadi erupsi Merapi. Dan tersusunlah sebuah buku, "Relawan Merapi" Berbagi Jejak Kebersamaan Untuk Anak Negeri. Di mana royalti yang kami dapat sepenuhnya adalah untuk charity.

Buku kedua dan cetakan kedua. Royalti sepenuhnya dari penjualan buku ini adalah untuk charity. Eh, saya belum publish detailnya di sini :) Insya Allah menyusul...

Masih berpikir neblog membuang waktu? Saya tidak :) Alhamdulilah, banyak yang saya dapat dari ngeblog, tak hanya kaya akan teman, tapi saya juga mempunyai tulisan :)

Selamat hari Blogger Indonesia.


Ditulis untuk mengikuti lomba #Berkat Ngeblog di sini







Alhamdulilah, dapet kabar dari Saidy Alhadi, volunteer wilayah Jakarta kalau sudah ada yang mulai mengirim bukunya ke sana :). Info-info terbaru tentang program Blogger Hibah Sejuta Buku ini akan terus kami up date, baik dari saya atau teman-teman volunteer lainnya. Buat temen-temen blogger yang baru singgah ke mari dan bertanya apa itu Blogger Hibah Sejuta Buku, silakan buka tulisan dengan judul, "Blogger Hibah Sejuta Buku Fase Kedua" Di sana, dituliskan tentang apa dan bagaimana program Blogger Hibah Sejuta Buku. Dalam tulisan tersebut juga tersedia dengan lengkap alamat-alamat yang bisa dijadikan alternatif untuk mengirim buku

Mengenali Arif Lukman Hakim, ibarat mengenali racun dan virus yang bisa menular. Gimana enggak, beberapa teman-teman saya banyak yang kesengsem pengen ke Papua (belum termasuk sayanya) Itu temen-temen yang saya kenal. Belum dari teman-temannya Arif sendiri yang terang-terangan pengen ke Papua *melihat di wall FBnya kalau berkunjung. Kalau inget awal mula kenal dia lucu, kenalnya kan di kompasiana. Sewaktu saya add FBnya dia manggil saya, Mas. Lah dah saya bilang kalau saya cewek, dia malah bingung sendiri manggil saya Mbas 



Blogger Hibah Sejuta Buku, awalnya dipelopori oleh salah seorang anggota blogger bertuah, Prima Wahyudi atau nama kerennya adalah, Nan Limo Datuk Bertuah. Dari situ, gerakan amal menyumbangkan buku ini mulai bergulir. Berangkat dari falsafah "Pemberian yang paling berharga adalah memberikan benda yang paling disayangi atau dicintai" maka buku buku menjadi pilihan untuk disumbangkan. Selain buku adalah harta berharga buat kita, tapi ketika diberikan kepada yang membutuhkan semoga buku ini lebih bermanfaat. Lengkapnya, baca tulisan Emo di sini. Pengiriman buku ada di sini

Telatan bukan teladan. Yah, kadang saya menjadi manusia telatan setiap masa, di mana setiap kegiatan yang saya ikuti saya datang telat alias terlambat. Padahal, ada kalanya saya ditunjuk sebagai panitia. Uniknya keterlibatan  saya sebagai panitia secara instant. Yang mana saya hanya dikabarkan melaluis SMS ataupun telpon. Karena beberapa kepanitaan yang saya ikuti, saya hanyalah sebagai seksi tak seksi, eh, maksutnya seksi dokumentasi alias tukang photo :D Ini dikarenakan keadaan saya yang tidak memungkinkan untuk mengikuti setiap musyawarah acara. Emang kenapa, Naz? Yah, karena saya jauh tentu saja :D

Tapi ada keindahan tersendiri ketika saya telat (hahaha, dasar cah gemblung telat kok yah, indah. dikeplak). Unik, saat harus berlari-lari mengejar kereta atau bus supaya tidak tertinggal atau sering kali lebih banyak termangu saat menunggu bus dan kereta api yang tak juga berlalu. Seperti kemarin, saya diminta untuk mendokumentasikan acara diskusi kepenulisan yang pembicaranya adalah Mbak Helvy dan Mbak Asma Nadia. Saya kembali diminta untuk jadi tukang photo oleh ketua panitia, a.k.a Bu Ellin penasihat FLP Malaysia.

Sebelumnya sudah diberi kabar, kalau acaranya jam 9:30 pagi. Saya berangkat dari rumah jam 9 berharap tepat waktu sampai di tujuan SIK (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur) Tapi, rupanya jam 10 kurang saya baru sampai. Kebetulan, saya janjian juga dengan salah seorang sahabat blogger yang tinggal di Malaysia, Baha Andes. Baha sudah sampai duluan, sementara saya belum. Akhirnya, sampai saja di stasiun Putra, saya kudu lari-larian menuju SIK. Sebenernya bukan kudu lari, tapi saya yang mau lari :D. Padahal, selain kamera yang ada di tas, saya juga menyelipkan laptop di dalamnya, karena setelah acara diskusi saya akan menuju Pasar seni untuk mengikuti kursus komputer.

Sampai di SIK, acara bener-bener dah mulai. Tapi pengunjung belum begitu banyak jadi saya masih bisa leluasa untuk mengambil tempat duduk yang strategis. Meskipun akhirnya ngambil di belakang :D. Diksusinya seru, saya dapet dua buku gratisan *maklum saya muka gratisan dan pecinta gratisan :D. hasil reportase diskusi ada di kompasiana, "Temu Helvy Tiana Rosa dan Asma Nadia di SIK" silakan klik aja *kalau berminat. Kalau nggak minat, yah tinggalin aja :D

Seperti niat awal, habis dari acara diskusi saya dan Baha serta temannya menuju ke Pasar Seni. Saya sengaja mengajak Baha ke Pasar Seni untuk melihat kelas komputer yang  saya ikuti. Meskipun akhirnya Baha pulang duluan dengan temannya. Untuk tulisan tentang kursus, Insya Allah lain kali saya nulis dengan tulisan opini yang lian *jiyahhh

Dan dari tempat kursus, saya kembali bergabung dengan teman-teman paguyuban Konslet untuk mengikuti pengajian bulanan. Pengennya, sih langsung pulang. Tapi berhubung dalam undangan dituliskan pengurus wajib hadir, mau nggak mau saya kudu hadir. Ini bukan terpaksa lho huehehehe.. takut dikaplok sendal sama ketuanya #nyengir...

Alhamdulilah, meski telah berlelah-lelah dalam sehari bakda mahgrib pengajian dimulai. Awalnya adalah pembacaan surat yassin berjam'ah, setelah itu ada tausiyah dari  Ustadz Fahmi. Subhanallah, meskipun tinggal di negara orang, ketika mengikuti diskusi dan pengajian seperti ini mayoritas yang datang adalah warga Indonesia di Malaysia saya seperti berada di kampung halaman sendiri. Guyubnya ada, kebersamaan dan persaudaraannya terasa. Terimakasih buat teman-teman yang terlibat juga buat teman-teman FOKMA dan FLP Malaysia. Tak lupa, para guru-guru pengajar komputer kami. Luar biasa! Kami bangga menjadi murid Anda semua :)

Semoga saya tak menjadi manusia telatan abadi yang ingin selalu belajar mengejar pagi melihat melihat mentari pagi berseri #belajar 

Selalu, epilog tulisan yang nggak jelas :D

 Mbak Helvy dan Mbak Asma :)

 Jajaran panitia dan pembicara :) foto-foto lain ada di multiply

 Baha gak mau diphoto :D

 Beginilah para pengajar kami menularkan ilmunya, satu persatu mereka memberikan arahan kepada murid-muridnya. Luar biasa dedikasi mereka. Kami hanya tinggal datang dan belajar, tanpa dipungut bayaran.


Di sini kami berhimpun, mengaji dan mendapat tausiyah


Dulu, sewaktu saya kecil suka main kijingan. Entah apa nama bahasa Indonesianya...? itu lho yang kerang-kerang dikumpulkan beberapa bagian, biasanya lima biji terus mainnya sama bola yang dipantulkan. Kalau punya kulit kerang banyak, itu sebuah kebangaan. Apalagi, kalau kulit kerangnya besar itu jadi prestige tersendiri. Saya sempat mengoleksi kulit kerang, dari berbagai jenis. Kalau ada temen yang baru datang dari kota saya sering memburunya. Karena terkadang mereka membawa kulit kerang dengan jumlah yang banyak. Untuk memilikinya, saya harus membeli dan seringkali saya justru menggunakan uang jajan untuk membeli cengkerang kerang tersebut. Eh, namanya kulit kerang apa cengkerang, sih? Sotoy banget saya.

Kali ini saya kembali posting copas :D ini masih tulisan yang kemarin, dari event Festival Fiksi Kolaborasi di kompasiana bulan maret lalu. Hasil tulisan dari tiga pemikiran. Saya, Peran Sabeth dan Inseeya. Tidak begitu sulit ketika harus menulis kolaborasi, dengan berbekal diskusi baik melalui YM maupun inbox FB kami dapat bekerja sama dengan baik.  Sebelum masing-masing menulis, saya wanti-wanti ke mereka kalau jangan mengambil genre cinta, soale saya nggak bisa. byuhhh... Akhirnya, inilah hasil tulisan kami...

Tulisan ini dibuat ketika mengikuti event Festival Fiksi Kolaborasi (FFK) di kompasiana bulan maret lalu. Saat itu saya mengikuti dua kolaborasi. Membuat cerpen dan puisi. Kolaborasi puisi dengan Mbak Endah Raharjo, seorang penulis asal Semarang. Agak grogi juga ketika diajak kolaborasi dengan beliau. Al-maklumlah saya segan dengan beliau. Waktu membuatnya, saya berani-beranikan diri aja. Syukurnya, Mbak Endah partner yang baik dan memberikan semangat kepada saya. Duet saya dengan Mbak Endah saat itu namanya "Duet Maut EA" huehehehe... singakatan dari Endah Raharjo-Anaz. Nyaingi Erianto Anas huehehe :D.

Kemarin, ketika saya menulis "Namanya OOT" saya sedikit menyinggung tentang keadaan komapsiana yang dapat untuk ber OOT ria. Dari beberapa teman yang komentar, kebanyakan tidak menyangka kalau di kompasiana bisa menjadi ajang OOT. Tapi, ini untuk orang-orang yang dah kenal aja, sih :D. Dulu waktu saya masih jarang-jarang ke kompasiana juga nggak berani OOT, segan euiiii... Apalagi kalau tulisan yang serius hehehe... Nah, kali ini saya ingin mengenalkan sedikit tentang kegemblungan di kompasiana. Meskipun gemblung, tidak sekedar gemblung, soale gemblungnya kreatif :D

Aku meyakini bahwa, dalam hidup ini segala sesuatunya tiada yang kebetulan. Hidup, mati, pertemuan dan perpisahan semuanya telah di tentukan oleh-Nya. Dan, bukan kebetulan juga ketika aku mengenali Wina melalui dunia maya. Begitu singkat, sekali berkunjung ke tempatku, Wina langsung mengajakku kopdar. Dalam hati, aku tertanya-tanya siapa dia sebenarnya? Tidak mungkin ia seorang pelajar apalagi isteri pekerja ekspatriat. Selama ini, ada beberapa teman di Malaysia yang aku temui melalui dunia maya tapi, beberapa adalah para isteri ekspatriat (pemegang golden card, atau pekerja profesional) juga beberapa pelajar. Awalnya, aku sedikit canggung, apa tidaknya, jarak Selangor-Melaka meskipun tak begitu jauh tapi, ia juga tidak dekat buatku. Copas 1 paragraf postingan 8 juni 2009 pasca kopdar 6 juni 2009. Aku dan Wina Part 1

Exited! begitulah perasaan saya tadi malam. Merasa bahagia yang sangat, alhamdulilah... mau tahu kenapa? Karena mendengar kabar surat saya sudah sampai. Yah, surat saya sudah sampai, bukan saya yang mendapatkan surat. Tapi saya yang berkirim surat. Eh, githu aja bangga, Naz. Hehehe.. soale surat ini luar biasa jauh, meskipun masih di Indonesia alamatnya, tapi butuh waktu dua bulan untuk sampai ke sana. Saya ingat betul, nulis suratnya awal bulan agustus menjelang bulan Ramadhan. Saya pikir, surat itu nggak bakalan sampai. Emang surat buat siapa, sih?


Saya memiliki seorang teman yang sekarang sedang berada di Papua, bertugas di sana sebagai pengajar muda program Indonesia Mengajar yang dipelopori oleh Pak Anis Baswedan yang menggunakan slogan "Setahun mengajar sumur hidup menginspirasi" Nah sejak teman saya berada di Papua, ia kerap menceritakan keadaan di Papua sana. Baik melalui kata atau bercerita dengan gambar yang ada. Saya sudah dua kali bercerita tentangnya di kompasiana saya menulis, "Pak Guru Bercerita, Dari Tanah Papua" Dan juga di multiply tulisan dengan judul "Saya Kerap Menunggu Ceritanya Dari Papua" Sejak Pak Guru selalu membagi ceritanya kepada saya, baik melalui notes FB, blog Indonesia Mengajar maupun komapsiana saya teringin untuk mengenali anak-anak muridnya.


Setelah mendapatkan alamat sementara Pak Guru di dinas pendidikan kabupaten Fakfak, saya pun memberanikan diri menulis surat. Saya tidak mau mengirim e-mail melalui Pak Guru, karena ia akan berbeda rasanya. Lagipun, saya kangen dengan surat-menyurat ala sahabat pena yang masih menggunakan tulisan tangan. Nilainya berbeda, rasanya juga berbeda. Eh, saya jadi berharap surat-surat saya akan dibales oleh anak-anak muridnya Pak Guru :)

Karena di daerah pedalaman di mana tempat Pak Guru mengajar nggak ada sinyal, Pak Guru onlinenya hanya sebulan sekali kalau libur sekolah. Bulan lalu, ketika lebaran, saya menanyakan apa surat saya sudah sampai atau belum. Dan jawabannya ternyata belum. Byuhhhh... kok lama banget, yah? Nah kemarin pak Guru online, karena sedang berada di kota. Biasanya, kalau Pak Guru online akan membagi foto dan berbagi cerita. Kebetulan, kemarin saya ditag gambar di FB, gambar barisan surat-surat dari teman-teman Pak Guru untuk anak muridnya.






Setelah saya dapat kabar tersebut, asli saya seneng bangeetttt. Pokoknya senengggg... Alhamdulilah, akhirnya setelah menunggu dua bulan surat tulisan tangan saya sampai juga ke Papua. Tinggal menunggu pak Guru menyampaikan kepada anak-anak muridnya. Padahal tadinya saya dah pasrah kalau surat tidak sampai. Hmmm.. kudu sabar rupanya. Surat-surat di atas kebanyakan dikirim melalui e-mailnya Pak Guru, kemudian akan disampaikan kepada murid-muridnya. Luar biasa Pak Guru satu ini, bahkan ia membuat replika perahu dari coretan kertas mimpi-mimpi anak muridnya.

Perahu mimpi

Mahalnya harga sebuah tekhnologi di Papua. Hanya untuk mendapatkan sinyal, kudu menyebrang pulau selama empat jam. Tak ada listrik di sana, hanya ada sebuah pelita untuk penerang ketika malam tiba. Betapa syukur itu patut selalu saya rasa, ketika melihat masih banyak saudara-saudara kita di belahan bumi Indonesia masih belum bisa menikmati hasil kemerdekaan Indonesia. Kadang saya dibuai sedih sendiri melihat kenyataan-kenyataan yang ada. Tapi, melihat semangat Pak Guru dan 72 teman lainnya saya bangga karena dari mereka saya dapat mengetahui cerita-cerita lain dari belahan bumi Indonesia. Mereka tersebar  ke dalam sembilan kabupaten mulai dari Aceh-Utara sampai Papua. Dari Pulau Rote sampai Sangihe. Kebanyakan pulau-pulau tersebut tak terjejaki di peta.

 Sekolahnya hanya ada dua kelas, kawan. Satu kelas berisikan murid kelas 1-3. Sedang kelas satunya berisi murid kelas 4-6. 

Upacara di tepi laut. karena sekolahnya tepat berada di tepi laut. Indah nian...


Di bawah kerli pelita, mereka belajar mengeja kata, menghitung angka.


Halaman depan sekolah Pak Guru. kalau kita sekolah di situ apa rasanya, yah? #pengen

Semua gambar diambil dari FBnya Pak Guru. Buat yang mau baca tulisan-tulisannya Pak Guru di sini aja, blog Indonesia Mengajar dan satu lagi di kompasiana.
OOT atau Out Of Topic, pernah nggak sih kita melakukannya selama ngeblog? Hmmm... Awal-awal ngeblog, saya nggak tahu apa itu OOT. Lah boro-boro tahu, punya temen aja enggak :D. Seingat saya, setelah dua tahun ngeblog baru deh kenal namanya blogwalking. Dan setelah aktif BWpun saya tidak begitu sering OOT ketika komen di lapak orang. Kecuali, temen-temen blogger yang akrab aja kali, yah? Jiyah, itu mah sama aja kali. N haram gak, sih OOT itu? Tergantung dengan yang punya lapak. Kalau yang punya lapak nggak suka dan nggak mengizinkan OOT, yah itu hak dialah dan kita nggak perlu memaksanya. :)

Saya jarang pake batik, jarang banget. Bukan karena malu, tapi karena nggak punya baju batik. Paling juga adanya sarung batik, yang dipake buat selimut tidur :D eh, tapi pernah juga ndink beli baju batik, meskipun bukan untuk kondangan, tapi sekurang-kurangnya punyalah. Dari pada nggak ada sama sekali :D

Taman Tasik Perdana, pertama kali saya  mengenalnya dari sebuah majalah anak-anak yang dibeli oleh Nabila, cucu majikan saya. Di halaman belakang majalah tersebut selalu menampilkan pariwisata di beberapa kota. Melihat foto-foto yang indah di sampul belakang majalah, saya tertarik untuk mengunjungi tempat yang ditulis. Sayangnya, saya tidak mengetahui di mana tempat tersebut. Saya coba search di google, di mana letak Taman Tasik Perdana tersebut.
Jamasan adalah upacara ritual untuk membersihkan benda-benda pusaka, seperti keris, tombak, dn sebagainya. Ritual jamasan jimat dilakukan setiap tahun pada bulan Sura. Sampai saat ini, ritual jamasan jimat masih dilaksanakan di desa Kalisalak, Kabupaten Banyumas. Sumber wikipedia. Saya baru mengetahui ritual jamasan ini ketika berkunjung ke Keraton Surakarta akhir tahun lalu. Setelah dari Jogja, saya singgah ke Sragen menginap di sana. Setelah dari Sragen, saya menuju Semarang dan singgah ke keraton Surakarta.
Hmmm... Sebenere mau nulis lain tadi, udah upload foto dari kamera. Eh, tapi lihat postingan terbaru Bang Atta saya mlompong kiong. Sadis beud, Bang Atta posting kerusuhan di lapak facebook saya beberapa waktu lalu. Itu juga yang merusuh Bang Atta sama Ayahnya Zahiya. Saya ketawa ngekek sampe sakit perut. Lah tapi, kok aneh bin nyleneh loh malah diposting githu?  Yang mau baca, di sini Jadi, Bang Atta layak DISOMASI!!

Buehehehehe.. photo saiyah selalu enggak ada :D :P

Kuala lumpur- Sabtu, 24 september 2011. Bertempat di lantai dua restoran Es Teller 77 sebanyak 23 teman-teman TKI mengikuti pelatihan komputer dan internet gratis yang diselenggarakan oleh Perum LKBN ANTARA Kuala Lumpur bekerja sama dengan KBRI Kuala Lumpur dan beberapa masyarakat Indonesia di negara ini.
Bilik sastra, adalah program siaran langsung yang diselenggarakan oleh RRI (Radio Republik Indonesia) Acara tersebut mulai mengudara pada 23 januari 2011. Salah satu program Voice Of Indonesia RRI yang berisi pembacaan cerita pendek karya para Tenaga kerja Indonesia (TKI) di Taiwan dan Hongkong  juga para ibu rumah tangga, mahasiswa dan ekspatriat yang berada di luar neger tersebut akan disiarkan setiap hari ahad pukul 13:00-14:00
Resep telur dadar jagung ini pertama kali saya dapatkan dari facebook. Berawal dari tag foto pak Ki Suki di Jepun, saya yang kebetulan belum makan kok yah pengen mencobanya. Karena di kulkas ada jagung kalengan saya pun langsung ngusrek di dapur sesaat. Membuat dan mencoba rsep sendiri dengan memecahkan dua butir telur dicampur dengan dua sendok makan tepung goreng ayam siap saji, ditambah sedikit potongan bawang, tomat juga ditambah sedikit daun sup serta daun bawang.
Mbak Susan, begitulah saya memanggilnya di dunia blog. Mengenali pertama kali ketika Mbak Susan dengan ramahnya berkunjung ke blog saya. Saat saya kembali mengunjungi blognya, wuih... kaget dengan tulisan-tulisannya yang heboh banget. Saya kok mbayangin orangnya seru dan asyik. Banyak ngomong, enggak sombong dan lain-lain :D
Beberapa waktu lalu, sewaktu membuka facebook saya membaca statusnya leutika prio. Penasaran juga membaca status tersebut. Sepertinya, sudah lama saya tidak mengikuti event2 lomba di manapun. Penasaran, saya pantengi statusnya, tanpa memberikan komentar.
Tips mengelola banyak blog yang saya tulis ini, tentu saja berbeda dengan tips mengelola banyak blog untuk para blogger matre. Ini hanya tips mengelola banyak blog untuk blog personal seperti saya. Yah, semenjak memiliki blog di anazkia.blogspot.com yang sekarang berubah menjadi anazkia.com saya kerap membuat acount di berbagai tempat. Baik di blogspot sendiri, wordpress, multiply, kompasiana, dumalana, dagdigdug *lupa passwodnya* juga blogdetik.
Tips n triks SEO ben rak seo-seo ini saya posting di multiply bulan juli lalu. Hasil kerjaan iseng ngerjain temen. Jadi saya copas aja di marih hehehe

Gara-gara postingannya Mas Bambang, ada yang iseng bikin komen segambreng, orang nggak jelas orang nggak ada kerjaan  yang diajarkan juga ilmu sesat hahahaha.. awal mulanya di sini 

Aku dilahirkan dari keluarga biasa-biasa saja. Sejak kecil, aku dan Kakakku ditinggal merantau oleh kedua orang tua. Aku tinggal dengan Nenek dan Budeku. Sepertinya, sejak aku berumur 3 tahun dan Kakakku, umur 4 tahun. Aku masih ingat, di kota mana pertama kali kedua orang tuaku merantau. Aku juga masih ingat, saat kepulangan kedua orangtuaku dari rantau, mereka akan membawakanku banyak oleh-oleh dan makanan. Saat ibuku pulang, kadang aku masih sering digendongnya ke sana ke mari dengan  makanan yang dibawakannya.
Beberapa bulan lalu, saya dikejutkan dengan tulisan salah seorang blogger, kalau mulai tanggal 11 juni 2011 blogspot tak mau lagi menggunakan e-mail yahoo untuk mendaftar di blogspot. Dan peraturan ini juga berlaku untuk pengguna blogspot lama. Menurut tulisan temen lagi, pengguna e-mail yahoo di blogspot harus menukar e-mail. Saya panik membaca tulisan tersebut, menanyakan berita itu HOAX apa bukan tapi tidak ada jawaban. Rupanya, bukan hanya satu blogger saja yang menuliskan kabar angin tersebut, di twitter juga ada yang mengabarkan demikian. Dan saya semakin panik.
Ada yang baru di blogspot, saya baru tahu kemarin, dari postingannya Afandi Sido di Kompasiana. iseng-iseng ikutan buka dashboard blogspot, emang beneran baru. Iseng, nyoba pake yang baru, lumayan rumit juga awalnya. Beneran jadi kayak home di google plus. Kemarin sempet kembali megubah ke yang lama, tapi hari ini kembali mengubah ke dashboard yang baru. Seru juga. Sepertinya, gossip google plus akan disatukan dengan blog mungkin akan ada benarnya *denger-denger dulu sih begitu
Cara menaikan PR dan alexa? Nggak salah nih ngasih judul? Hmmm.. Sebenernya ini tentang kerisauan saya mengenai anazkia.com. Setelah berpindah domain, dari blogspot ke cot com, tentu saja semua alexa dan PR menjadi N/A. yah, meskipun masih tergolong blog kere, tapi apa salahnya kembali menaikan PR dan alexa. baru saja diskus dengan Bang Atta dan Mbak Else di group bertuah. Saya akan copas semuanya, obrolan-obrolan kecil ini bermanfaat, buat kita yang mengaku dirinya BLOGGER. Eh, bener gak sih? :D

Saya menghitung jari
Berapa lama tak berhari raya di dalam negeri
Saya mengira hari
Berapa lama tak beridul fitri di kampung sendiri
Saya mengumpulkan nama
Berapa lama saya tak berjabat tangan dengan orang tua, handai taulan juga teman-teman lama
Saya menghimpun kata
Berapa banyak kalimat yang kususun saat hari raya tiba
Kemarin, ketika saya sedang menuju rumah seorang teman selama dalam perjalanan saya SMS dengan beberapa teman. termasuk SMS dengan Bang Atta, menanyakan gimana caranya kalau mau pakai domain.com. Saya SMS pagi-pagi. Menjelang tengah hari, Bang Atta baru membalas SMS memberitahukan di mana bisa membeli domain dan menanyakan domain apa yang akan saya pakai. Berhubung saya masih di jalan dan pulang dari rumah teman menuju ke Gombak tanpa membawa laptop, saya bilang ke Bang Atta kalau nanti saja menunggu online saya akan memberi tahu.
Alhamdulilah, akhirnya, anazkia.blogspot sudah kembali bisa diakses tak ada lagi malware tak lagi sebagai penyebar malware di blog teman-teman semuanya. Terimakasih buat Bang Maryo yang sudah membantu menyelesaikan masalah blog ini. Juga Mas Joddie, yang awal-awal juga ikut terjun bersama. Makasih banget...
Terakhir posting tanggal 1 juli, wow! lama sekali baru update dan aku sedikit kelimpungan, ada perubahan di dalam dashboard postingan, hampir aja keder, tapi emang keder beneran sih. Perasaan, di blogspot satunya enggak.Tapi sudahlah, yang penting niat untuk posting :)
Alhamdulillahirobbilalamin...

Itulah kalimat beberapa hari lalu, ketika denaihati mengabarkan telah mentransver uang ke rekenening adik kelas saya. Lho, kok ke adik kelas? Iya, soale adik kelas ada internet banking, untuk memudahkan semua pengiriman saya meminta tolong kepada dia. Dan sejak beberapa hari lalu saya berkoordinasi dengannya mengatur dan mengirimkan beberapa nama serta nomor rekening untuk dikirim.
Gara-gara lihat postingan orang ini, aku mendadak inget kalau orang tersebut dulu sering banget ngatain aku bego (wahahaha...) Padahal dulu awal-awal baru kenal, heran nih orang baru kenal kok suka banget ngatain aku bego . Ceritanya, pada suatu malam...
"Mbak nikah umur berapa?"

"Dua puluh."

"Waktu suami Mbak meninggal, Mbak umur berapa?"

"Dua puluh enam tahun."

"Jadi Mbak nikah cuma enam tahun doank?"

"Iyah."
Zey ini nggak ada kerjaan, iseng ngerjain orang. Tapi sekali-sekali boleh juga dikerjain, jadi saya juga bisa ngerjain yang bersangkutan. Maaf yah, Zey, ini saya copas dari rumah sebelah. Lah kan sama aja, cuma bedanya waktu itu di rumah sebelah saya cuma ngisi delapan, sekarang saya tambah dua plus bonus satu. Nggak apa-apa kan...???

10 hal tentang saya +1


Alhamdulilahirobil'alamin...


Akhirnya, dua minggu sudah berlalu dan saatnya pengumuman pemenang Blogger Return Contest dibuat. Setelah menanti nilai dari para juri, menghitung, mencocokan juga menjumlah hasilnya sampai jam dua dini hari pagi tadi, akhirnya hasil pemenang telah didapatkan.


Selamat kepada para peserta lomba yang beruntung menjadi pemenang. Ternyata, tema "Blogger Nggak Cuma Ngeblog" membuat kita menjadi tahu, bahwa banyak manfaat yang kita perolehi dari hasil ngeblog. Ada yang ketemu menteri, ada yang dapet materi yang awal mulanya dari sebuah blog. Jadi, masih berpikir ngeblog adalah kerjaan sia-sia? Jangan dulu. Insya Allah, selagi bisa, selagi mampu dan selagi kita berniat baik, di blog, banyak hal bermanfaat yang kita perolehi.







Dan berikut adalah nama-nama peserta yang beruntung dalam kontes kali ini:



1. Sabjan Badio, Kuputuskan Menjadi Seorang Blogger, Mengapa?


2. Mbak Siska Yuniati, Blog, Uang dan Popularitas


3. Tukiran, Ngebloh Yuuk! Ilmu Dapat, Amal Jariyah


Lima pemenang yang mendapatkan kaos Blogger Return Contest


1. Mas Bambang, Berbagi Bahasa dan Budaya, Bisa Lewat Ngeblog


2. Funnie, Menulis dan Berkicaulah Tanpa Batas


3. Mas Rifki, Blog Gue Cara Gue


4. Unggul Center, Mewariskan, Berbagi, Ngehost, Ngamen


5. Abi Sabila, Ada Namaku di Buku-Buku Itu


Lima pemenang yang mendapatkan buku


1. Mbak Yunda Hamasah, Tentang Ngeblogku


2. Daniel, Blog, I'am Coming Back!


3. Pak Dhe Cholik, Blogger Jangan Keblinger


4. Nita Nonasan, Ngeblog Itu Keren!


5. Bang Aswi, Cinta Tak Butuh Alasan


Dapat sponsor tambahan, tiga kotak pia-pia dari Mbak Amel dan yang beruntung mendapatkan pia-pia adalah,


1. Mbak Lusiana, Ngeblog Dengan Tujuan


2. Yusnita Febri, Berbagi Rasa, Dengan Untaian Kata


3. Mbak Kenia Huwada, Hidupkan Semangat Ngeblog


Kepada para pemenang, dimohon untuk mengirimkan e-mail kepada annazkia@gmail.com, dengan memberikan nama lengkap juga nomor rekening untuk yang mendapatkan hadiah uang. Dan kepada pemenang yang memperoleh buku dan kaos juga pia-pia, diharapkan mengirimkan nama juga alamat yang berada di Indonesia.


Ucapan terimakasih kami haturkan kepada:

Sponsor utama, denaihati atas kepercayaanya kembali memberikan sponsor kepada anazkia.blogspot.com

Mbak Amel, atas sponsor pia-pianya
Hamba Allah yang tak mau disebut namanya
Dewan juri, terimakasih atas kerja samanya.

Sahabat dan teman-teman blogger dan mper's atas partisipasinya.



Semoga kebaikan semuanya dibalas lebih baik dari yang Memiliki Kebaikan. Amin, Allahumma amin...
Ada yang nanya nggak yah, kenapa saya nggak pernah update info lomba? Sepertinya sih ada. Kemarin lihat jurnal lomba ada yang nanya kapan pengumumannya. Baiklah, akan saya singgung sedikit... Awalnya, lomba kan sampai tanggal 18 mei, tapi berhubung dua hari blogspot dan wordpress mengalami gangguan, lomba saya perpanjang sampai akhir mei. Dalam jurnal tersebut, diumumkan kalau pengumuman pemenang dibuat setelah dua minggu lomba selesai. Jadi, kalau lomba diundur sampai 31 mei, pengumuman yah dibuat dua minggu setelahnya.

Sering banget, saya mengukur kemampuan diri dengan kalimat, "saya nggak bisa" "Duh, kok males yah?" Kalimat-kalimat seperti ini jadi momok buat saya dan menghambat banget daya pikir juga kreatifitas saya untuk berkembang *beuh, bahasanya* Tapi ini beneran, jadi kemarinnya hari sabtu, saya jalan-jalan ama temen. Kebetulan, ada temen yang sedang ada tugas di Kuala Lumpur. Jadi jum'at malam saya menginap di hotel di mana ia tinggal.
Bukan ingin bercerita melalui kata-kata, tapi hendak berbagi melalui gambar. Biarkan ia yang bicara. Bilang aja nggak mau nulis hehehe... eh, mau, buktinya ini posting :) Sok nikmatin aja... *kalau berkenan*


Tidak semua yang kita anggap teman, menganggap kita teman. Saya pernah dan sering berpikiran seperti itu. Nyatanya, kadang saya tertampar sendiri merasa tersadarkan. Kadang, saya seolah tak menghiraukan beberapa orang dan lebih mengutamakan orang yang lain. Nyatanya, orang yang saya hiraukan jelas-jelas tak respect dan nggak peduli sama saya. Sedang orang yang saya tak hiraukan ia justru sangat peduli dengan saya. Bahkan, mungkin saya ada dalam baris doa-doanya. Hal-hal kecil yang sering terabaikan :(

Awalnya dari hobi saya yang kerap membaca majalah Annida pada setiap edisinya. Dari situ, saya mengetahui bahwa ada Pustakaloka Rumah Dunia (sekarang Rumah Dunia) yang berada di Serang. Saya yang kebetulan berada di Cilegon, sangat penasaran dengan keberadaan perpustakaan tersebut. Berbekal alamat juga nomor telpon yang tertera di majalah Annida, saya kerap berhubung dengan Mbak Tias. Pun ketika beberapa kali saya bertemu dengan Mas Gong di beberapa event kepenulisan, akhirnya saya dan seorang teman nekat datang ke Serang, untuk melihat perpustakaan tersebut.
Nginget-nginget, kapan pertama kali nulis diari, kayaknya waktu SD, kelas tiga. Tapi saya nulisnya bukan pada diari khusus yang cakep-cakep itu, yang terpajang di etalase toko. Diari saya, cuma buku tulis biasa. Buku pelajaran sekolah yang murah. Nulisnya bukan aktifitas harian, tapi cuma puisi. Pas udah mau lulus SD, baru deh dapet buku diari yang bagus, yang ada kuncinya terus baunya juga wangi banget... Tapi sayangnya diari itu cuma buat nulis-nulis biodata temen. temen sekolah SD, sama temen yang ketemu di jalan (alias temennya, temen sekolah saya)

Beranjak remaja, masih belum punya diari khusus, nulis di buku diari pun tidak. Barulah pada tahun 2000, akhirnya saya membeli sebuah diari. Awalnya, buku diari itu untuk catatan pengajian, tapi berubah fungsi jadi catatan-catatan harian.
Tulisan tangan saya jelek, kadang saya minder sama temen-temen saya yang bisa nulis bagus-bagus. Tak hanya minder dalam tulisan, dalam dunia nyata, saya termasuk orang yang rendah diri. Bahkan sangat. Kalau saya membaca kembali catatan-catatan diari lama, betapa terasanya saya dulu, begitu rendah diri. Yah, rendah diri, bukan rendah hati. Bukan hanya itu, kadang saya juga melihat, kalau dulu saya cepat sekali berputus asa. 10 juni 2004, Sebuah pengantar (saya nggak tahu, kenapa menulis pada diari sampai dengan menggunakan kalimat sebuah pengantar. Mari kita lihat, pas membaca dan menulis kembali, ada yang bikin saya mewek, tapi setelah mewek, saya ngakak sendiri, ternyata, saya emang udah "gila" sejak lama, meskipun pendiam *diketok Mbak Aniez*) Segala puji hanya milik Allah SWT, Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan nabi besar kita, Muhammad SAW. Teman, kumulai ini dengan harapan, aku berjalan dengan impian, aku melangkah dengan sejuta cemas, sulit. Sangat sulit menuai kenyataan. yang kutemu kemalasanku, yang kusua kerapuhan jiwa, yang kudapat hanya kebodohanku. Bukan hal mudah, merubah impian menjadi kenyataan, tapi aku harus selalu optimis. Di awal halaman, pembaca mungkin akan tercengang, karena banyak menemukan kegilaan yang tidak gila. Yah, itulah aku, berusaha tidak menjadi gila karena memang aku tidak gila walau sebenarnya aku agak gila. Semoga yang membaca ini tidak merasakan kegilaanku dan tidak gila seperti layaknya orang gila. (ini yang bikin ngakak, asli ngakak kejengkang *kata Mbak Arie*)



Yang paling atas, diari pertama sejak tahun 2000, tahun 2007, ketika saya pulang ke Indonesia diari saya angkut semua ke Malaysia. Salah satu diari hilang di warnet hiks, padahal itu diari sekolah banyak puisi, bukan puisi-puisi mellow

Saya beneran nggak tahu, kenapa bisa seiseng gitu menulis kalimat. Kalau dipikir-pikir lagi, kok aneh yah? hehehe... Selain curhat-curhat duduls, saya juga suka nulis cerpen di buku diari. Sayangnya, cerpen-cerpen itu nggak pernah selesai. Kalau nulis puisi, puisi-puisi saya pasti tentang kekecewaan

Bernaung pada hati Sembunyi dari realita Lari dari kenyataan menyusup ke kubang penderitaan Luka ini sampai kapan? Derita ini sampai di mana? Nestapa ini kapan berhenti? Lara ini hendak ke mana? Aku berkaca pada nurani Aku bercermin pada hati...

13 juni, 2004.

Ya Allah... lah kok saya bisa-bisanya punya perasaan senestapa itu yaks? sungguh menyedihkan sekali. Ternyata, saya dulu begitu rapuh, rapuh sekali...  Selain puisi-puisi duduls dan tulisan nestapa, di buku diari saya juga ada oretan angka-angka. Dulu, saya rajin belajar sempoa, ngikutin anak majikan saya belajar.  Seperti yang sudah ditulis beberapa waktu lalu, pada buku diari juga, saya selalu menulis beberapa mimpi-mimpi saya. Mimpi tentang mengelilingi kota, mimpi tentang memiliki barang berharga (komputer, buat saya sangat berharga) Alhamdulilah sebagian di antaranya dapat tercapai. Kecuali dalam beberapa point, misalnya nomor 5, jadi penulis. Kok dari tahun jebot yah nggak terlaksana. Sebuah bukti, kalau saya susah bertanggung jawab untuk diri sendiri...  Nomor 36, beli buku yang banyak banget, belum kesampaian juga. Nomor 68, menjadi orang yang sabar, ternyata, belum juga. Dan yang terakhir, nomor 70 Insya Allah semoga telah saya dapatkan, yaitu mempunyai banyak teman dan sahabat. Kecuali sayanya, yang kadang nggak bisa ramah. Dulu, ketika saya menulis diari, tak pernah terfikir kalau saya bakalan bisa meraih apa yang saya tuliskan. Pun ketika pernah menulis ingin ke Malaysia, sama sekali tak terbayang, kalau saya akan tinggal bertahun-tahun di tanah Malaysia. Dalam buku diari, saya banyak menemukan mimpi-mimpi yang dulu hanya sebatas imajinasi. Ah, adakalanya, kita perlu berimajinasi, sejauh tidak berkhayal.l.


Notes kecil ini, dapet sewaktu pesta blogger, akhirnya saya bawa ke mana-mana dan di notes kecil itu juga, banyak kutulis nama teman-teman dunia maya

Sekarang, ke mana kaki kecil ini melangkah, sebisa mungkin meletakan buku kecil, atau paling tidak kertas dan pena tak lupa ada di dalam tas. Iseng-iseng pernah diikutkan lomba my silly diari. Alhamdulilah dapet bingkisan buku dan pia-pia hehehe. Di lapak sebelah, bukan di blogspot
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Teman-teman

Sering Dibaca

  • Minyak Gamat Bukan Hanya untuk Obat Luka
  • Diary Blogger Indonesia
  • RM. 100 Dari Denaihati
  • Betapa Inginnya Mengumrohkan Ibu Saya
  • Beli Sprei Bisa Umroh?

Harta Karun

  • ►  2022 (5)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2021 (8)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2020 (10)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (41)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (5)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (10)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2017 (21)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (63)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (23)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2015 (137)
    • ►  Desember (25)
    • ►  November (20)
    • ►  Oktober (34)
    • ►  September (19)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (9)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2014 (52)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2013 (40)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (12)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2012 (74)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (14)
  • ▼  2011 (87)
    • ▼  Desember (10)
      • Menyusun Kembali Serpihan yang Berserak
      • Mengukur Tingkat Kemiringan Anazkia
      • [Serial Twitter] Nengokin Bayi
      • Buku Dari Pekanbaru
      • Blogger Hibah Sejuta Buku Akan Segera Berakhir
      • Ayo Ngeblog: Awalnya Nggak Bisa, Lama-lama Biasa
      • Atas Nama Anak Bangsa
      • Mungkin Saja, Dia Merindukan Saya
      • Bukan Buku yang Sejuta, Tapi Pada Harap yang Berjuta
      • #Berkat Ngeblog
    • ►  November (8)
      • Up-Date Blogger Hibah Sejuta Buku
      • Mantenan, eh Maintenance
      • Mengingatmu Dalam Catatanku
      • Selamat Jalan Mbak Yusnita Febri
      • Kopdar Bareng Mbak Eka Situmorang
      • Sikripsi dan Kelemahan Diri
      • Tentangku
      • Puisi Untuk Ibu
    • ►  Oktober (18)
      • Membaca Mbak Reni
      • Cemburu dan Mbojo
      • Alhamdulilah, Senangnya...
      • Kado Dari Blogger Indonesia di hari Sumpah Pemuda
      • [Berkat Ngeblog] Saya Mempunyai Tulisan dan Teman
      • Update Blogger Hibah Sejuta Buku
      • Ko Tara Pantas Jadi Guru
      • Blogger Hibah Sejuta Buku Fase Kedua
      • Seperti Mengejar Pagi
      • Kerang-Kerang
      • Bias Senja Abu-Abu
      • Tetanggaku Menjadi TKI
      • Cengengesan Family
      • Teruntuk Mamakku
      • Surat Saya Sudah Sampai
      • Namanya OOT
      • Batikan Harimu!-Membeli Batik di Bukittinggi
      • Taman Tasik Perdana
    • ►  September (13)
      • Jamasan di Keraton Surakarta
      • Mensomasi Bang Atta
      • Pelatihan Komputer Gratis Untuk TKI di Malaysia
      • Bilik Sastra di Radio Republik Indonesia
      • Resep Telur Dadar Jagung
      • Keluarga Zulfadhli
      • Let's Book Your Blog
      • Tips Mengelola Banyak Blog
      • Tips N Triks SEO Ben Rak Seo-Seo
      • Karena Aku Mencintainya
      • Blogspot Masih Bisa Menggunakan E-mail Yahoo
      • Yang Seru dan Yang Baru di Blogspot
      • Menaikan PR dan Alexa
    • ►  Agustus (3)
      • Selamat Hari Raya Idul Fitri
      • Anazkia Dot Com
      • Akhirnya, Blog Saya Bener Juga
    • ►  Juli (3)
      • Kembali Menjadi Newbie
      • Terimakasih Untuk Denaihati
      • Naz, Loe Bego Deh!
    • ►  Juni (8)
      • Kenapa Nggak Nikah Lagi, Mbak?
      • Tagged By Zey Yoshito
      • Pengumuman Pemenang "Blogger Return Contest"
      • Pengumuman Tentang Lomba
      • Mengukur Kemampuan dan Kemauan
      • Bukan Membaca Cerita
      • Tak Semua Menjadi Teman
      • Dari Annida, Rumah Dunia, Sampai ke Malaysia
    • ►  Mei (7)
      • Diari yang dihargai
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2010 (141)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (12)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (17)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (18)
    • ►  Januari (23)
  • ►  2009 (124)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (14)
    • ►  Mei (16)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (12)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2008 (105)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (16)
    • ►  Mei (19)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (22)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2007 (30)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (12)
    • ►  Agustus (2)

Kategori

Ads Blogger Hibah Buku Celoteh Cerpen Featured GayaTravel KBO komunitas Murai Perjalanan Piknik Buku Pojok Anaz Reportase resep reveiw Semestarian Serial Sosok Teman TKW TripGratisan Volunteer

Catatan Anazkia By OddThemes | Turatea.com