Inul, Pembantu Dari Indonesia
Inul, nama yang membuat aku penasaran di dunia blogger, saat awal-awal aktif ngeblog. Pada mulanya, aku tidak begitu memperhatikan, meskipun ada rasa penasaran. Akhirnya, rasa pensaranku membawaku ke site blognya. Aku mengira dia artis dangdut kenamaan Indonesia, rupanya, tebakanku salah. Dia seorang remaja. Khas remaja-remaja lainnya, isi blognya berkisah tentang diari online.
Sekali dua kali, akhirnya kunjunganku ke blognya menjadi sering. Aku, semakin mengenali Inul. Rupanya, dia bekerja di warnet. Selain itu, dia juga merangkap kerja di rumah majikannya. Dalam artian, sebelum menjaga warnet, Inul harus beberes rumah dan pekerjaan-pekerjaan rumah lainnya. Bahkan, kadang dia membawa momongannya ke warnet. Salut! Pernah dia cerita, kalau ada temannya, tapi sudah pulang. Dan kini, Inul jungkir balik sendirian. Aku bangga padamu.
Kalau membuka tulisan di awal dia ngeblog, terlihat sekali, Inul belajar dari nol tentang dunia blogger. Tapi, dia tetap semangat belajar. Meskipun dia pernah "meninggalkan" blognya beberapa saat, ketika awal-awal di facebook. Tapi Inul tidak melupakan blognya. Dari blog yang biasa-biasa saja dan tak tahu apa-apa, akhirnya Inul mampu mengganti template dan mengubah segala macam isi di blognya. Dia, pantang menyerah! Saat hendak membandingkan tulisannya dari awal ngeblog sampai kini, ada banyak sekali perubahan. Tulisan Inul kini, lebih berisi. Tak hanya berisi curhatan gak jelas semata, bahkan kadang menyinggung isu-isu negara. Ah, Inul kamu kadang membuatku cemburu, untuk lebih rajin sepertimu.
Saat Inul menuliskan kisah hidupnya untuk sebuah lomba, "berbagi Kisah Sejati" Inul, menceritakan panjang lebar kisah hidupnya. Inul, berasal dari keluarga transmigrasi di tanah Sumatera. Kedua orang tuanya, asli keturunan jawa. Saat berumur 4 tahun, Inul sudah memasuki bangku SD (Sekolah Dasar) Bersama dengan Ayahnya, mereka merentasi hutan belantara untuk menuju sekolah. Tanpa sepatu, Inul kecil hanya memakai sendal buatan ayahnya. Begitulah, ceritanya dalam tulisan tersebut.
Sungguh perjuangan yang panjang... Dan, sejak lulus SD (Sekolah Dasar) Inul harus rela meninggalkan kedua orang tuanya, menuju Surabaya. Umurnya, baru 13 tahun, tapi dia sudah berani melintasi perjalanan sejauh itu seorang diri. Hanya berbekal secarik kertas, berisi alamat. Subhanallah... Di sana, ia mengikuti kursus baby sitter, di sebuah yayasan. Selama tiga bulan, akhirnya ia mampu menyelesaikan kursusnya. Dan mulai bekerja dengan keluarga seorang dokter. Begitulah yang aku ingat, begitulah yang aku tahu. Inul, dengan seluk-beluk pengalamannya, menjadikan ia lebih terdidik dan terbiasa hidup berpindah-pindah dari satu rumah, ke rumah lainnya. Mengenali bermacam-macam karakter keluarga. Semuanya, menjadikan ia semakin matang dalam berpikir.
Kemarin, dalam moment tujuh belasan, Inul menulis dan menyoroti tentang dunia pembantu di Indonesia. Tulisan yang sederhana, tapi ia menjadi sebuah perenungan. Sebuah perenungan, bahwa apapun pekerjaannya, siapapaun orangnya kemerdekaan dimulai dari diri sendiri juga cara memperlakukan orang lain. Mengutip sedikit tulisannya, "Aku rasa dulu aku punya banyak teman "senasib" yang ngga' ada merdeka-merdekanya sama sekali, di kekang, terikat, nurut aturan yang ngga' ada pantes pantesnya sama sekali, apakah itu merdeka ...?" Semoga Inul sudah merdeka, Insya Allah :)
Kalau membuka tulisan di awal dia ngeblog, terlihat sekali, Inul belajar dari nol tentang dunia blogger. Tapi, dia tetap semangat belajar. Meskipun dia pernah "meninggalkan" blognya beberapa saat, ketika awal-awal di facebook. Tapi Inul tidak melupakan blognya. Dari blog yang biasa-biasa saja dan tak tahu apa-apa, akhirnya Inul mampu mengganti template dan mengubah segala macam isi di blognya. Dia, pantang menyerah! Saat hendak membandingkan tulisannya dari awal ngeblog sampai kini, ada banyak sekali perubahan. Tulisan Inul kini, lebih berisi. Tak hanya berisi curhatan gak jelas semata, bahkan kadang menyinggung isu-isu negara. Ah, Inul kamu kadang membuatku cemburu, untuk lebih rajin sepertimu.
Saat Inul menuliskan kisah hidupnya untuk sebuah lomba, "berbagi Kisah Sejati" Inul, menceritakan panjang lebar kisah hidupnya. Inul, berasal dari keluarga transmigrasi di tanah Sumatera. Kedua orang tuanya, asli keturunan jawa. Saat berumur 4 tahun, Inul sudah memasuki bangku SD (Sekolah Dasar) Bersama dengan Ayahnya, mereka merentasi hutan belantara untuk menuju sekolah. Tanpa sepatu, Inul kecil hanya memakai sendal buatan ayahnya. Begitulah, ceritanya dalam tulisan tersebut.
Sungguh perjuangan yang panjang... Dan, sejak lulus SD (Sekolah Dasar) Inul harus rela meninggalkan kedua orang tuanya, menuju Surabaya. Umurnya, baru 13 tahun, tapi dia sudah berani melintasi perjalanan sejauh itu seorang diri. Hanya berbekal secarik kertas, berisi alamat. Subhanallah... Di sana, ia mengikuti kursus baby sitter, di sebuah yayasan. Selama tiga bulan, akhirnya ia mampu menyelesaikan kursusnya. Dan mulai bekerja dengan keluarga seorang dokter. Begitulah yang aku ingat, begitulah yang aku tahu. Inul, dengan seluk-beluk pengalamannya, menjadikan ia lebih terdidik dan terbiasa hidup berpindah-pindah dari satu rumah, ke rumah lainnya. Mengenali bermacam-macam karakter keluarga. Semuanya, menjadikan ia semakin matang dalam berpikir.
Kemarin, dalam moment tujuh belasan, Inul menulis dan menyoroti tentang dunia pembantu di Indonesia. Tulisan yang sederhana, tapi ia menjadi sebuah perenungan. Sebuah perenungan, bahwa apapun pekerjaannya, siapapaun orangnya kemerdekaan dimulai dari diri sendiri juga cara memperlakukan orang lain. Mengutip sedikit tulisannya, "Aku rasa dulu aku punya banyak teman "senasib" yang ngga' ada merdeka-merdekanya sama sekali, di kekang, terikat, nurut aturan yang ngga' ada pantes pantesnya sama sekali, apakah itu merdeka ...?" Semoga Inul sudah merdeka, Insya Allah :)
Kategori:
Murai
41 komentar
looh di posting di sini juga Tooh..
BalasHapusbarusan main ke tempat Khusnul.. :D
oh oh aku kangen ngeblog hehe...
BalasHapusbaru tau loh Naz ttg Inuel...
I hope she's happy with her job right now..and aku berharap dia jg sudah lebih merdeka dr sblm2nya
wah,,,, terharu deh sama mbak inul...
BalasHapuswahh hebat yua inuel ntu.... pantang menyerah dan tegar...
BalasHapusmau k'blog inuel dulu ahhh
siapapun orangnya, apapun pekerjaanya memiliki hak untuk 'merdeka' namun tentunya harus dimengerti juga bahwa merdeka bukan berarti bebas tanpa batas, merdeka bukan alasan untuk melakukan apapun yang kita suka. merdeka adalah sebuah anugerah sekaligus amanah, harus disyukuri juga harus dijalani dengan penuh tanggung jawab.
BalasHapusKebetulan juga baru meninggalkan pesan serupa di blog mbak Inul,tetap semangat!
memang patut diacungi jempol untuk Inuel...
BalasHapustetap bisa tertawa walau keadaan sulit, itu inul... ^^
yg mn nih blognya mb inul mo maen2...^^
BalasHapusSalut buat Inul, semoga tetap bisa goyang ngebor di dunia blogger..horas!! (aku ini sebenernya orang Bali apa Batak sih?)
BalasHapusNasib para pekerja informal semacam PRT memang kadang tidak manusiawi. Tidak ada kejelasan hak dan kewajiban.
BalasHapusSementara di dunia pekerja formal juga masih banyak ketimpangan misalny a adanya outsourcing yang hanya diserap tenaganya ketika masih "kuat" dan "muda" dan dilepas begitu saja ketika dianggap tidak berguna tanpa hak yang jelas
hehehe.. owhhhhh makanya mba ana tadi sampe tulisanku yang bawah banget, maaf mba udah ngrepotin, :(, aku terharu bacanya, sungguh terharu, tapi ga ampe mewek yang keras kok haha :P
BalasHapusmakasih mba, aku takut sekarang :P
ternyata masih banyak yang belum merdeka .
BalasHapusIni yang membuat Seorang Laksamana Embun, kagum sama beliau.. Jadi tambah ....
BalasHapuskomen nya idem aja deh kaya di MP :) ga kreatif yg bikin komen nih hihihi
BalasHapusAku juga kagum sama mb.Inuel....sama mb.Anaz juga, :D
BalasHapusBetul An, tulisan Inuel makin lama makin matang ya (emang telor mata sapi?!). Semoga Inuel merasakan kemerdekaan yg sebenarnya saat ini
BalasHapussemoga perubahan itu semakin baik untuk inul dan semakin berkembang
BalasHapusInul?? inul yang itu?
BalasHapussubhanallah..kalo nggak baca dari sini mungkin henny ga bakal pernah tau kehidupan dia sebenarnya. salut buat Inul
mba anaz namanya siapa di fb namaku sarang walet
BalasHapusAKu dah lama gak mampir ke tempat Inul nih.
BalasHapusIjin kesana dulu ya mbak...? :)
Aku tahu sebagian tentang kisah Inul, dari tulisannya waktu ikut lomba yg diadakan mbak Ana.
BalasHapusTapi... emang sih gak sedetil ini..
Inuel sosok yang kuat, mantap dan ceria. Itu yang saya tau tentang inuel.
BalasHapusterharu juga , , , semangat !!
BalasHapustukeran link yuk Om
assalamualaikum.,,
BalasHapusperjuangan inul penuh makna
salut dan salam buat inul
sy blm sempat berkunjung ke blognya
salam
Inul pastilah seorang wanita hebat.
BalasHapuswah salut dengan sahabat mbak anaz
BalasHapusTitip salam buat Inul, semoga ALLAH selalu memberkahinya. Salam saya..
BalasHapusinuel cantik...
BalasHapustulisannya ciamik..
inuel pejuang..
salut banget buat inuel..
*peluk inuel*
Seperti merdekanya kita menyampaikan tulisan di blog. Maju terus Inul.!!!
BalasHapusMaju terus Anazkia.!!!
salut!
BalasHapusngg...ga ada link-nya Inul?
aku juga senang temenan sama Inuel walaupun cuman dari facebook dan blog. hehehe. semoga aku ga salah orang. haks haks.
BalasHapusmbak anaz, Insyaallah aku udh ngeblog lagi. ^_^
datang menjenguk mbak semoga bisa bikin anak smp nya
BalasHapusInul adalah sosok wanita perkasa.
BalasHapusTulisannya juga bagus.
makasih Naz udah menuliskan kisahnya disini.
ayo semangat..........
BalasHapusoia...
kalo di multiply kurang ngaruh
dukungan dan partisipasinya di blogspot aja ya
sekalian di wordpress hehehe
Salam Buwat Inuels aja, Moga Sehat Selalu...
BalasHapusinul
BalasHapusmari kita dukung gerakan SEO positif....
BalasHapusmariii kita tegakkan Amar Ma'ruf & Nahi Munkar :
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma‘ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka-lah orang-orang yang beruntung.” [QS Ali Imran: 104]
nice post.. ^^ semoga seperti yg u katakan.. semoga inul bisa merdeka.. demikian juga inul-inul yang lain.. :)
BalasHapusmmmmmmmm...jadi penasaran pengen tau mbak inul,
BalasHapusamiiiiiiiiiiiin amiiiiiiiiiiiiiiin
BalasHapussemoga Inul mendapatkan kemerdekaannya sendiri yaa
Dija juga pingin sehebat, sekuat, serajin dan sepintar Tante Inul...
BalasHapusNice share ! my best salute ntuk balada mbak Inuel dan yg pnya blog.
BalasHapusInsyaAllah di postingan berikut aq mo ikutan optimalisasi seo SMP.
Salam sobat :)
Personal blog, kadang anti sama spammer yang hanya menyebar link. Lebih mengutamakan pertemanan antarpersonal. Komentar kembali dimoderasi masih banyak obat-obatan yang nyepam :D :P