Selamat Hari Anak Nasional
Bayi Lahir Bulan Mei 1998
Dengarkan itu ada bayi mengea di rumah tetangga
Suaranya keras, menangis berhiba-hiba
Begitu lahir ditating tangan bidannya
Belum kering darah dan air ketubannya
Langsung dia memikul hutang di bahunya
Rupiah sepuluh juta
Kalau dia jadi petani di desa
Dia akan mensubsidi harga beras orang kota
Kalau dia jadi orang kota
Dia akan mensubsidi bisnis pengusaha kaya
kalau dia bayar pajak
Pajak itu mungkin jadi peluru runcing
Ke pangkal aortanya dibidikan mendesing
Cobalah nasihati bayi ini dengan penataran juga
Mulutmu belum selesai bicara
kau pasti dikencinginya
Dipetik dari kumpulan puisi, Malu Aku jadi Orang Indonesia, Taufiq Ismail.
Beberapa hari lalu, Bang Atta SMS suruh membuka link bertuah.org. Aku kira ada apa, rupanya ajakan Bang Atta untuk kolaborasi posting bareng dalam rangka Hari Anak Nasional. Sebelumnya, info ini juga sudah aku ketahui dari blognya, Bang Iwan. Tapi, aku nggak ngeh lihat tanggalnya. Sampai tadi malam, baca tulisannya Mas Luqman tentang Hari Anak Ansional, aku ingat dengan kolaborasi posting ini. Sayangnya, aku tidak mencatat tanggalnya. Sehingga tadi pagi, melihat postingan beberapa sahabat tentang Hari Anak Nasional. Baru ngeh deh aku...
Membaca bait-bait puisi di atas, menggambarkan betapa sulit dan susahnya anak-anak yang terlahir dalam era kemutakhiran dan kecanggihan tekhnologi saat ini. Di mana, kita dikepung bukan hanya dari kemajuan tekhonolgi, tapi kita juga dihadapkan dengan kemunduran nilai-nilai akhlak. Isu korupsi yang membudaya, hutang negara yang semakin besar jumlahnya. Ah, ianya menjadi beban anak-anak yang kelak menjadi peneraju masa depan bangsa.
Bukan harapan semu, saat kita menginginkan di tangan merekalah masa depan bangsa saat ini. Dengan didikan sejak usia dini (mengutip kata Pak Iwan) semoga masa depan anak-anak Indonesia lebih mampu membawa perubahan kepada bangsa Indonesia.
Ah, senangnya aku bicara. Anakpun belum punya. Berharap kelak, mampu menjadi orang tua yang baik untuk anak-anakku yang mendidik bukan hanya dengan keras kepalaku, tapi mengajari mereka dengan ilmu, iman juga amal yang aku mampu. Insya Allah... Selamat Hari Anak Nasional, 23 Juli 2010. Semoga anak-anak Indonesia tak ada lagi yang tak sekolah, tak ada lagi yang tak kelaparan, tak ada lagi yang melepas masa anak-anaknya begitu saja. Semoga ini bukan harapan semu... Ya Robb, lindungi kami semua, anak-anak Indonesia, juga anak-anak di negeri lainnya. Ditulis, dalam rangka posting kolaborasi yang diadakan bersama-sama rekan blogger lainnnya atas anjuran Pak Iwan.
Gambarnya nyolong dari blognya Mas Luqman. Ini Mas Luqman bikin sendiri. Maaf ye, Mas Luqman, sering nyuri di rumanya :)
Ah, senangnya aku bicara. Anakpun belum punya. Berharap kelak, mampu menjadi orang tua yang baik untuk anak-anakku yang mendidik bukan hanya dengan keras kepalaku, tapi mengajari mereka dengan ilmu, iman juga amal yang aku mampu. Insya Allah... Selamat Hari Anak Nasional, 23 Juli 2010. Semoga anak-anak Indonesia tak ada lagi yang tak sekolah, tak ada lagi yang tak kelaparan, tak ada lagi yang melepas masa anak-anaknya begitu saja. Semoga ini bukan harapan semu... Ya Robb, lindungi kami semua, anak-anak Indonesia, juga anak-anak di negeri lainnya. Ditulis, dalam rangka posting kolaborasi yang diadakan bersama-sama rekan blogger lainnnya atas anjuran Pak Iwan.
Kategori:
Murai
29 komentar
Mari bersama kita berusaha memberikan sesuatu yang lebih bermakna dalam hidup anak-anak kita. Tidak hanya anak-anak kita sendiri, tapi juga anak-anak yang lain.
BalasHapusSebuah kehormatan Mbak Anazkia bisa ikutan,… terima kasih banyak.
BalasHapusMudah2han sumbang saran, opini, atau uneg-uneg yang kita tulis nantinya bisa menjadi sumber referensi dan instropeksi untuk lebih mendorong kepedulian kita terhadap Anak Indonesia sebagai pewaris dan penerus cita-cita bangsa.
Asyik... mbak Anaz ikutan juga posting kolaborasi HAN 2010.
BalasHapusMeskipun telat mengetahui, tapi sigap juga membuat postingannya mbak...
Puisinya Taufiq Ismail bagus ya...
BalasHapusYa, semoga dengan didikan sejak usia dini masa depan anak-anak Indonesia lebih mampu membawa perubahan. Semoga.....
selamat hari anak nasional....
BalasHapussemoga masa depan anak indonesia semakin cerah...
nice post....
didik anak kita dengan baik , beri contoh yang benar dan yakinkan mereka bahwa negeri kita bukan negeri para koruptor, maling , atau para negeri para pencuri
BalasHapusAyooo Nak bikin Ketapel....
BalasHapusAmbil krikil...
Bidik yang bener...
Yakkkk... !!!
Yang itu, Anggodo boleh.
Anggoro juga gak apa-apa. Kalau mau yang lagi ngebel di kejaksaan tuh.
Semoga anak2 Indonesia dan seluruh dunia mendapatkan haknya dan tidak ada lagi exploitasi dan trafficking pada anak2.
BalasHapusPerenungannya dg puisi Taufiq Ismail, mencerahkan.
BalasHapusSalam persahabatan :)
selamat hari anak
BalasHapusyuk.. maen petak umpet... maen kucing2an.. maen songlah...
BalasHapuskasian anak2 sekarang, keburu kenal facebook, twitter dll...
selamat hari anak nasional juga ya :)
BalasHapussayang aku bukan anak2 lagi nih xpxp
selamat hari anak nasionaal... :D
BalasHapusSemoga kualitas pendidikan buat anak anak bangsa semakin terjamin.. amin
SElamat Hari Anak Nasional.. Semoga anak2 kita nanti kelaknyua bisa menjadi penerus bangsa ini..
BalasHapusAda beberapa info baru diblog mbun... :)
selamat hari anak nasional...
BalasHapusSelamat hari anak nasional
BalasHapusSemoga saya yang idealis sekarang kelak tak pernah kehilangan idealismenya untuk memerangi koruptor, apalagi menjadi koruptor
Selamat hari anak Nasional...
BalasHapusdatang dan follow blog teman..
saya tidak malu menjadi orang Indonesia, atau orang manapun, yang membuat saya malu adalah ketika saya selaku anak tidak bisa berbakti kepada orang tua, dan selaku orang tua saya tidak bisa mengarahkan anak saya ke jalan yang baik, benar dan diridhoi Allah. Sungguh, saya akan malu jika dimikian.
BalasHapusBukan hanya saya, saya yakin semua orang tua tak ingin mendapat malu seperti itu, meskipun kenyataannya masih ada orang tua yang tanpa malu memperlakukan anak layaknya milik pribadiya yang bisa seenakanya di perlakukan.
Hargai hak anak, itu seharusnya. tuniakan kewajiban kita, penuhi hak anak, itu semestinya.
Selamat hari anak, semoga semakin banyak orang tua yang sadar bahwa tak ada orang tua yang tak bermula dari anak. sama seperti anak-anak yang kita lihat sekarang, sebenarnya kitapun dulu menginginkan hal yang sama dengan yang mereka harapkan sekarang. tegakah kita mencampakan impian mereka? ( maaf, kepanjangan mbak, terlalu bersemangat )
Semoga ada masa depan cerah bagi anak Indonesia...
BalasHapusSelamat Hari Anak Nasional
Puisinya bagus, membuat kita sebagai orang dewasa mawas diri! Buat lingkungan yang sehat lahir dan batis sehingga nyaman bagi anak-anak! Selamat Hari Anak Nasional!
BalasHapusSelamat hari anak nasional.... :-)
BalasHapussemoga kedepannya generasi penerus bangsa ini jadi lebih baik....
BalasHapusbaca post gw jg dunk mbk.. :D
Selamat merayakan Hari Anak Nasional. Semoga anak-anak Indonesia bisa lebih baik kondisinya, dan tidak jadi koruptor setelah dewasa nanti, ya gak na.
BalasHapusHalo An...
BalasHapuswah ikutan posting keroyokan dalam rangka HAN ya?
selamat hari anaaaaak yeaaay :D
BalasHapusAne g ikutan neh (hiks..) ane cman bsa ikut b'doa, mdah2n anak Indonesia bsa sgera mraih smua mimpi dan harapannya. amin...
BalasHapusMasalah anak-anak pun menjadi sesuatu yang sangat besar untuk diperjuangkan oleh manusia-manusia tua yang tidak kekanak-kanakan.
BalasHapusPuisi indah, diiringi pemaparan yang mengena.
Semoga kita bisa membesarkan anak2 kita menjadi orang yang berguna bagi agama, bangsa, dan negara. Amien
BalasHapusSelamat Hari Anak Nasional 2011
BalasHapusPersonal blog, kadang anti sama spammer yang hanya menyebar link. Lebih mengutamakan pertemanan antarpersonal. Komentar kembali dimoderasi masih banyak obat-obatan yang nyepam :D :P