Catatan Anazkia

Karena hanya tulisan yang bisa saya tinggalkan

  • beranda
  • Kisah
    • Serial
    • Cerpen
    • Celoteh
    • Reportase
    • Perjalanan
      • Gaya Travel
      • Trip Gratisan
      • Piknik Buku
  • Pojok Anaz
  • Murai
  • Sosok
  • komunitas
    • Volunteer
    • KBO
    • Semestarian
    • Blogger Hibah Buku
Judulnya syerem amat yaks...?? :D halah, Anaz kumat apa ini? jadi gini, temen-temen. Aku khan selingkuhannya banyak nih... Sebagai peselingkuh yang baik, aku pengen ngajak temen-temen semua untuk berpartisipasi dalam perselingkuhan ala Anazkia duduls Apaan sih loe, Naz...??? hehehe.. maaf-maaf. Oke, serius...
Selain di multiply, aku juga nongkrong di kompasiana. Sesekali, sebetulnya. Tidak sekerap di blogspot dan multiply. nah di Kompasiana lagi mau ngadain event nih.. seru banget, 100 menit 1000 tulisan. Nah kan seru banget tuh...??? Untuk lebih jelasnya, coba temen-temen klik aja link ini yah.. Jangan lupa, daftar jadi kompasianer, biar bisa ikutan (sekalian, ngajakin teman-teman biar selingkuh di sana. Seru juga lho di sana :)) Bukan berarti harus meninggalkan blogspot, bukan sama sekali. Sama-sama kita menetap di rumah yang berbeda, dengan penghuni yang berbeda. nah, sapa tahu kita ketemu lagi di sana, kan bisa baca tulisan-tulisan lainnya. Sebetulnya, jujur nih kalau aku bilang punya blog banyak, itu enakan lain acount dan lain jejaring. Kenapa? karena kita akan menemukan banyak perbedaan dan beragam pengalaman yang didapatkan. Ini pandangan objektif aku aja, aku nggak memaksakan untuk teman-teman mempercayainya. Secara, pagi ini yang nulis lagi kumat dudulsnya, jadi kadang suka bikin analisa-analisa yang nggak jelas *harap maklum* Cukup sekian dan terimakasih.. Sampai ketemu di lomba menulis 100 menit 1000 tulisan :)
"sekali mencintai sudah itu mati" begitulah kalimat yang tertera di bawah judul novel Galaksi Kinanthi. Buku yang aku ketahui dari facebook, di mana awal-awal kemunculannya banyak teman-teman facebook yang membahasanya. Sayang beribu sayang, aku sangat susah untuk mendapatkan buku-buku Indonesia di Malaysia. Meskipun ada Gramedia, tapi ia jauh di Kajang sana :(...
Maka menjadi sebuah kebahagiaan saat ada seorang sahabat nun jauh di Indonesia sana mau membelikannya. Terimakasih, sahabat. Membaca Galaksi Kinanthi, membuatku menangis tanpa malu di gerbong kereta api. Tasaro GK, mampu mengolah kisah tentang buramnya potret TKW juga gambaran negeri yang suram. Dalam sebuah prolog review di majalah Annida bulan Mei tahun lalu, tertulis, "Di Indonesia, ada banyak persoalan bergelimpangan untuk disaksikan. Ada yang kita ketahui sekedarnya saja dan bersikap abai. Ada yang tidak sama sekali kita ketahui namun diam-diam menyoal besar. Pun yang jamak diketahui, namun dibicarakan ketika sesuatu yang dahsyat, memuntahkan fakta-fakta mencengangkan hingga membuat sisi kemanusiaan bangkit. Dan itu, biasanya dilakukan media massa. Sebuah kasus TKW yang kerap disiksa, terbongkarnya penjualan anak/perempuan, serta berita pilu lain." (Annida, no 9/VIII Mei 2009) Aku bukan mau mereview buku ini. Tapi, cuma hendak mengabarkan, Insya Allah Klub Buku Online akan kembali melakukan konfrensi bareng penulisnya. Setelah sekian bulan lagi-lagi tidak ada kegiatan. Insya Allah, Tasaro GK bersedia untuk hadir dalam konfrens via yahoo mesengger. Tanggalnya, masih belum konfirmasi. Gimana kalau temen-temen Klub Buku yang tentukan...??? Minggu depan yah? *tanggal berapa?* apakah masih menggunakan waktu yang sama? Malam minggu? Gimana kalau minggu depan? Khan infonya dah lama banget :) Gambar nyulik dari sini
Bayi Lahir Bulan Mei 1998 Dengarkan itu ada bayi mengea di rumah tetangga Suaranya keras, menangis berhiba-hiba Begitu lahir ditating tangan bidannya Belum kering darah dan air ketubannya Langsung dia memikul hutang di bahunya Rupiah sepuluh juta Kalau dia jadi petani di desa Dia akan mensubsidi harga beras orang kota Kalau dia jadi orang kota Dia akan mensubsidi bisnis pengusaha kaya kalau dia bayar pajak Pajak itu mungkin jadi peluru runcing Ke pangkal aortanya dibidikan mendesing Cobalah nasihati bayi ini dengan penataran juga Mulutmu belum selesai bicara kau pasti dikencinginya
Dipetik dari kumpulan puisi, Malu Aku jadi Orang Indonesia, Taufiq Ismail.
Ketika kata tak lagi bercerita, izinkanlah gambar yang berbicara. Sedikit kisah, tentang sesi kursus beberapa hari lalu. Kelak, ketika aku pulang, ia akan menjadi kenangan. Bengkel asas fotografi yang diadakan oleh Astaka Villa Aksara bertempat di Pusat Belia Antarbangsa (International Youth Centre) Cheras 18 Juli 2010.
We r Sifu, Encik Zaidee. Timekasih banyak-banyak. Kalau nanti saye kenduri kahwin boleh x jemput Encik untuk jadi fotografer...?? saye jemput Encik dengan istri sekali
Angkatan pertama bengkel asas fotografi dari kanan atas, Ummi, Anazkia, kanan bawah, Encik Muhayim dan Nurulhidayah
Hasil jepretanku, yang lumayan baik mendapat pujian :D Encik Azmee dan istri. Salah satu sifu kami Hasil jepretan terbaik Ummi Bidikan terbaik, Encik Muhayim Antara "tembak"an terbaik Hidayah
Begitulah, sekilas kisah bengkel asas fotografi beberapa hari lalu. Terimakasih kepada penganjur, tutor dan sifu-sifu yang jauh-jauh datang. Encik Zaidee dari Negeri sembilan, Encik Asmee dari Johor. Semoga ilmunya bermanfaat untuk kami semua, Insya Allah... juga teman-teman semua., Ummi, Hidayah dan Encik Muhayim. Insya Allah, jumpa lagi dalam event bengkel asas photoshop 17 hari bulan 10 2010, kalau aku belum pulang :)
Beberapa tahun lalu, saat aku baru beberapa bulan di Malaysia, aku mengunjungi Pesta Buku Antarbangsa di Pusat Dagangan Dunia Putra. Seingatku, ia bulan April, tahun 2006. Aku paling banyak membeli buku di gerai DBP (Dewan Bahasa dan Pustaka) termasuk, beberapa majalah-majalah lama, Dewan Sastra, Dewan Budaya dan banyak lagi. Membaca beberapa majalah tersebut, aku jadi mengenali seorang penulis, Serunai Faqir namanya. Ia mengambil genre sastra dan budaya. Dari namanya, sangat unik. Aku betul-betul meminati namanya, sebelum mengenali karyanya.
Saat sudah mulai akrab dengan dunia maya, aku mencarinya di google. Alhamdulilah, aku menemukan blognya. Meskipun tidak pernah berinteraksi, sesekali aku memberikan komentar di blognya. Dalam milis Mbak Asma Nadia, aku juga menggunakan imel, Serunai Fakir *plagiat, jangan ditiru* Jadi, pas kemarin aku mengikuti sebuah kursus asas fotografi, awalnya juga mengatahui dari blognya beliau. Tapi, aku justru mengadd facebooknya orang lain, salah seorang tutorialnya (Encik Zaidee). Pun saat aku menanyakan banyak hal tentang tempat dan pembayaranaku, aku bertanya dengan Encik Zaidee.
Dan inilah Encik Serunai Fakir (nama aslinya aku nggak hapal) yang moto, sang sifu, jangan heran kalau hasilnya bagus :)
Maka sangat terkejut, ketika kemarin aku sampai di sana, ketika aku belum duduk sepertinya tutor dan penyelenggara sudah membicarakan aku *GR deh* Beberapa saat setelah duduk, ada orang menyebut nama Anazkia. Kaget!. Di di situ, aku menggunakan nama asli. Terus, ada seorang yang bertanya tentang aktifitas kepenulisanku. Eh, tambah bingung. Dan, Encik Hazrey berujar, "Itulah Serunai Fakir" Mak ai, terkejut beruk aku. Sungguh2 nggak nyangka ketemu dengan orangnya langsung! Dan beliau, adalah penyelenggara kursus tersebut. Gubraks.... Dan inilah oleh2 kemarin, semoga bermanfaat. Maaf, foto2ku belum diupdate, secara banyak yang gagal :((. Berbagi materi, PENGENALAN, P,S,A,M, Auto pada kamera P = Program, jika kita pilih P pada setting kamera, maknanya aperture dan shutter speed akan diberikan secara auto oleh kamera. ISO dan lainnya kita boleh kawal dan tetapkan ikut kemahuan kita. S = Shutter Priority, jika kita pilih S, kita yang tentukan sendiri shutter speed yang kita mahukan dan kamera akan tolong pilihkan aperture yang sesuai secara auto. Setting ini sesuai digunakan untuk memberhentikan subjek yang bergerak pantas seperti kereta yang sedang bergerak. Nak dapatkan "motion blur" pun boleh pilih S ni menggunakan slow shutter. A = Aperture Priority, setting ini kita boleh pilih jika kita mahu mendapatkan kesan yang kita mahukan seperti latar belakang yang kabur,blur/bokeh. Kamera pula akan memberikan shutter speed yang sesuai berdasarkan aperture yang kita telah pilih tadi. M = Manual, jika kita pilih M, kitalah raja!…Sebabnya kita yang menentukan shutter speed, aperture, ISO dan macam-macam lagi. Apa yang kita mahu, kita yang tentukan. Kamera hanya menunggu kita menekan shutter button saja AUTO (hijau), ini pula amat sesuai jika kita baru mengenali kamera. Pilih saja AUTO. Kamera akan berikan segala bacaan secara auto. Kita tak perlu risau gambar tetap akan jadi! Shutter Speed adalah berapa lama kamera terbuka dan terdedah kepada cahaya untuk merakamkan sesuatu imej. Jika cahaya kurang, kamera memerlukan masa yang lama untuk mengumpul cahaya dan sebaliknya. Untuk mengambil gambar subjek yang bergerak, perlu menggunakan speed yang sesuai untuk mendapatkan gambar yang baik. My be, akan bersambung... Diambil dari modul kursus asas fotografi, oleh Encik Mohd Zaidee Aziz.
Gambar diambil oleh orang lain. ngambil dari FBnya temen tutor dan ngopi dari lapinya tutor
Ceritanya, pada suatu sore yang sudah agak lama, aku melakukan blogwalking di multiply. Tiba-tiba ketemu postingan Mas Luqman yang bikin aku sakit kepala dan sakit hati. Awalnya sih dah seneng banget, karena jadi pertamaxxx... Kesempetan deh, buat nyepam tanpa melihat postingan. Abis nyepam, baru nyadar postingannya, Astagfirullah... Bahasa planet. Asli, pusing 7 benua
Iseng, nanya-nanya terjemahannya di google ada apa enggak? Kata Mas Luqman ada. Lah kalau Mas Luqman sendiri, punya kamusnya. Mau tahu postingannya kayak gimana...?? silakan, baca perlahan-lahan, sampe habis ya?. luqmanhakim said Bow, kanua tau nggak meleces Century? Iiiihh, akikah mana ngences bow, kanua sekong ya? Abis minangan dimindang? Kanua nuduh organ sembarangan aja! Akikah pikir sidang meleces Century itu lambreta banget bow. Sekarang coba kanua pikir, sepong organ yang berenong ngeborong meleces Century? Diana yang berenong, pokoknya akikah salut. Kanua lambreta nggak kawilarang ya begindang, ngomong nggak takong mataram. Akikah nggak ngences politik bow! Iiiiihhh...! Kanua pengecong! Ngences politik kok takces. Meleces Century itu meleces kepentice organ pence negeri ini, Akikah juga jijay markijay ngences politik, Kacong Ariel, Luna Maya, Cut Tari nongol, paling tinta meleces Century itu jadi hima layang, organ nanda palupi sama meleces Century. Gilingan! Sampe begindang bow? Iya, inikan negerinya bences bow, organ jadi pejabong mikir pertiwinya aja. Udah ah! Akikah capcus nih kanua ngences politik lagi! Nggak cucok bow! Cacamarica meleces yang endaaaaaaaaaaannnggg... gitu. Soale akikah pusing bow, mawar merekah mikir negeri ini. Mukadimah organ pejabong-pejabong itu kemindang ya? Iiiiiihhhh... kanua akikah cupse nih! Jali-jali aja yuk bow, belenjong kita, belalang rumput. Mawar ya bow? Yuuuukkkk.... Ada yang bisa nerjemahin? Merasa tertantang, akhirnya aku iseng nyari-nyari di google, kamus bahasa gaul. Ndilalah, kok linknya dibuka lola banget. Terus, nyoba nyari lagi dengan keyword "kamus bahasa gaul" nemu juga, beberapa kalimat bahasa gaul di multiply. Dari situ, aku terjemahin deh. Kalau dipikir-pikir, kok kayak nggak ada kerjaan yah...?? Bo, kamu tahu nggak masalah century? Iihhh.. aku mana tahu, kamu sakit yah? Abis minum di mana Kamu nuduh orang sembarangan aja! Aku pikir sidang masalah century itu lambat banget bow. Sekarang coba kamu pikir, siapa orang berani ngebongkar masalah century? Dia yang berani, pokoknya aku salut. Kamu lambat banget nggak kawin begini yah? nggak tkut mati. Aku nggak ngerti politik bow! Iihh..!! kamu pengecut!! ngerti politik kok tanya. Masalah century itu masalah kepentingan orang negeri ini. Aku juga jiji banget ngomongin masalah politik, kayak Arie, Luna Maya, Cut Tari nongol. Paling tidak masalah century hilang lagi, orang nanti lupa sama masalah century. Gila!! sampe begitu bow? Iya, inikan negerinya banci bow, orang jadi pejabat mikir perutnya aja. Udah ah! Aku cape nih kamu ngomong politik lagi! nggak cocok bow cari makanan yang enak gitu Soale aku pusing, mau marah mikir negeri ini. Muka orang pejabat-pejabat itu ke mana ya? iiihhhh.. kamu aku cape nih! jalan2 aja yuk bow, belanja kita beli rumput (mosok beli rumput sih Mas Luqman...???) mau ya bow? Yuuuukkk hahahahha.. hal paling gila yang aku buat Abis terjemahin, kok malah dikatain gokil dan kurang kerjaan ama Mas Luqman. lah yang posting, juga nggak ada kerjaan. Katanya ada yang salah, tapi pas ditanyain yang mana, malah nggak dijawab. Ada yang tahu, salahnya di mana..?? Ralat, ini bukan bahasa gaul, tapi bahasa banci :) Kata Mas Luqman, Pokoknya di kamus itu disebutin, kalimat lain dari bahasa bencong itu dibentuk dari kata yang disisipi bunyi dan ditambah akhiran ONG atau ES. Huruf vokal pada suku kata pertama diganti dengan huruf E. Huruf vokal pada suku kata kedua diganti dengan ONG. Misalnya: Waria= bencong Makan = mekong Laki = lekong Mana = menong atau begini: Waria = bences Makan = mekes Laki = lekes Mana = mences
Ada banyak cerita, dalam hidup yang kujalani dalam dunia nyata, maupun maya. Bertemu dengan orang-orang yang tak pernah aku duga, juga dapat mengambil ilmu, dari orang yang tak pernah aku sangka. Hidup, terus mengalir. Kadang ia terasa begitu lambat, saat aku tak mampu merespon dengan cepat perubahan yang kudapat. Bertemu, berpisah adalah ketentuan-Nya. Seperti pertemuan, yang menjadi awal perpisahan dalam kenyataan. Tapi, tidak di dunia maya. Adakalanya, pertemuan maya adalah awal untuk kelak menjadi perjuampaan nyata, a.k.a, KOPDAR. Lagi-lagi, aku posting tentang kopdar.
Innamal a'malu binniyat, semua amalan bergantung kepada niat. Itulah yang menjadi pedoman, baik di alam maya ataupun nyata. Mungkin, banyak yang bersikap apatis dengan dunia maya, tak mau mengenalinya, atau bahkan ada yang memboikotnya. Tapi, tidak dengan aku. Merantau di Negeri orang, seolah alam maya adalah dunia ke duaku. Aku bisa bertemu dengan banyak orang, bercerita, berkeluh kesah juga berbagi pendapat. Semuanya, aku dapatkan dari dunia blogging. Berapa orang yang sudah kutemu? banyak. Betapa indahnya ukhuwah... Dan, sabtu lalu, aku kembali bertemu dengan salah seorang blogger, Elpa blogger Indonesia yang sama-sama tinggal di Malaysia, ALhamdulilah.... Bedanya, Elpa menetap di Melaka. Bertemu dengan Elpa, mengingatkan aku pada Wina, dialah orang orang pertama yang kutemu setelah berjumpa di dunia maya. Kopdar dengan Elpa, sudah dirancang sedemikian lama, tapi rupanya baru sabtu (10-7-2010) lalu, kami dapat bertemu. Tak hanya bertemu dengan Elpa, aku juga berjumpa dengan Mas Dang Aji, seorang owner di group facebook , Untuk Sahabat. Mas Dang Aji, membawa serta seorang rekannya. Dan, terakhir adalah Mas Salem Said, seorang business juga merangakap sebagai fotografer. Bertemu dengan Mas Salem, tentunya ada agenda tersendiri. beliau, yang sedang membangun masjid di kampungnya, hendak meminta tolong dibuatkan blog. Sayangnya, pertemuan singkat itu, belum menghasilkan kata sepakat, tentang bagaimana juga konsep apa yang akan digunakan dalam blognya kelak.
Elpa dan Anaz, Elpa, so sweet :D
Buku dari bang Atta
Bareng Mas Dang Aji
Mas Salem Said, baju biru. Sedang membahas tentang logo lomba yang diadakan di group facebooknya Mas Dang Aji. Minggu lalu, begitu banyak lomba di groupnya, tapi tak satupun yang aku ikuti...
Begitulah, sekilas kisah sabtu lalu. Masih ada sebutir padi, dalam tumpukan jerami juga berharap, menemukan permata dalam pecahan kaca. Dalam dunia maya apapun dapat kita perolehi, semua kembali kepada diri memanfaatkannya. Blog, mengajariku banyak hal. Kelak, mungkin blog akan menjdi sejarah dalam hidup kita, mungkin, akan ada kisah seperti ini, "Nak, dulu (Nenekmu atau Kakekmu) banyak mempunyai teman dari blog, bahkan Nenek berjumpa Kakekmu juga di blog." Halah, kabur ah, sebelum dikejar infotainment blogger. Untuk Elpa, makasih atas traktirannya :) juga, sangat terharu, ketika dia bercerita, malamnya dia bekerja shift malam. Tanpa tidur, dia langsung menuju Kuala Lumpur hiks... betapa semangatnya untuk kopdar. *ngayal, lagi pengen ke Melaka*
Savira Sengker, begitulah nama di facebooknya. Hampir setahun lalu, aku mulai mengenali beliau, tanpa unsur kesengajaan. Meskipun aku sengaja mengaddnya, setelah melihat tulisan di notes facbeook :) Sesekali, kami chating di facebook juga yahoo messenger. Mbak Ira, seorang wartawan dari group Jawa Pos dan bertugas di Indo Suara, Taiwan. Minggu lalu, Mbak Ira ke Malaysia. Dan ketika aku membuka yahoo messenger, Mbak Ira mengabarkan ingin bertemu denganku. Wah, seneng banget...
Maka, kami mengatur rencana. Sangat susah, melihat kesibukannya ke sana ke mari mengunjungi sanak saudaranya. Rupanya, banyak keluarga Mbak Ira yang sudah menetap di Malaysia. Awalnya, hendak bertemu tanggal 27 Juni. Tapi, gagal. kemudian, dilanjut dengan tanggal 4 Juli dan masih gagal juga. Akhirnya, kami membuat janji pada 6 Juli. Alhamdulilah, akhirnya kesampaian juga bertemu dengan Mbak Ira. Meskipun hanya sekejap :( Karena beliau harus kembali bertemu dengan saudara-saudaranya. Selama menunggu Mbak Ira datang, aku iseng-iseng snap gambar di KLCC (Kuala Lumpur City Center). Tapi, nggak banyak yang aku snap :) Kalau ada yang baca cerpen dudulsku "Twins Tower I'am In Love", inilah setting-setting yang aku ambil. Kisah duduls, antara Itik Bali dan Ikanmateri :)).
Pemandangan di depan Suria KLCC (jadi inget ama Wina, pas kopdar di sana)
Inilah Mbak Ira :) Akhirnya, bisa juga ketemu. meyakinkan aku, bahwa kelak, Insya Allah aku juga bisa bertemu dengan akwan2 blogger lainnya.
Pas lagi ngobrol sama Mbak Ira, ada yang menegurku. Rupanya, malah bertemu dengan Nofi. Subhanallah.. pertemuan tanpa perencanaan. Nofi seorang mahasiswa di sebuah Perguruan tinggi di Malaysia :)
Mengenali blog, aku jadi akrab dengan istilah kopdar. Dan, seumur-umur ngeblog, orang yang pertama kali kopdar denganku, adalah Wina bintang air. Dia blogger Indonesia, yang berada di Malaysia. Dan nun jauh tinggal, di Negeri Melaka. Cukup jauh dari Kuala Lumpur. Tapi, dia sangat gigih dan hebat demi sebuah kopdar dijabaninnya perjalanan Melaka, Kuala Lumpur seorang diri. Alhamdulilah, akhirnya kami bisa juga bertemu :)
Pertama kali kopdar, seru. Meskipun baru sekali itu kita bertemu, tapi seolah sudah akrab sejak lama dulu. Ngobrol dari masalah blogger sampai facebooker. Tak peduli perut yang terasa laper. Tetep ngomongnya muter-muter. Beruntung saat pikiran kami gak keblinger. Wina, lebih jauh jajahannya di dunia maya. Temen-temen bloggernya lebih banyak. jadi, pas Wina cerita, aku cuma melongo aja menjadi pendengar setia. Pun saat ia bercerita tentang Jonk. Ah, entahlah akupun belum mengenalinya saat itu. Hingga dia menyarankan, sesekali singgahlah di blognya, ujar Wina. Tanpa berfikir panjang, akhirnya malam itu juga aku menyatroni blognya si Jonk. Dan memberikan intro, "Disuruh ama Mbak Wina ke sini" maka mulailah aku sering mengunjungi blognya Jonk, postingan-postingannya duduls abis. Bikin ngekek, bikin sakit perut dan bikin kram perut. Haduh, tuh anak terbuat dari apa yah...?? jarang mandi, suka ngelantur, trus jarang tidur :D Aku inget aja, pas dia posting tentang bawang goreng cap dalada. kisahnya, Jonk khan sering kelaparan tengah malam. Iseng, buka-buka kulkas, di pintu kulkas, cuma ada bawang goreng itu. Tanpa segan dan pemikiran, Jonk langsung memamahnya. Lantas, ia menonton TV *bener gak yah, aku inget2 lupa nih* dan hasilnya, beberapa menit setelah itu, Jonk mules-mules. Akhirnya, ia berhasil didera rasa akibat memakan bawang goreng cap dalada. Jonk, kena diare! Membaca cerita itu, aku kok berkerut kening. Ini Jonk beneran nggak sih? Jadi, pas sewaktu-waktu aku ada kesempatan ngobrol dengan Jonk melalui Yahoo Meseenger, aku menanyakannya. anazkia: Assalamu'alaikum... jonkrisyi: saya mencari-cari dirimu mba :D jonkrisyi: wa'alaikum salam anazkia: artis ngeadd penggemar :)*yang artis adalah Jonk, dan aku penggemarnya* anazkia: Jonk, tragedi makan bawang goreng tu, betulkah? jonkrisyi: Bener sekali mba jonkrisyi: sumpah deh jonkrisyi: sekarang bawangnya masih ada jonkrisyi: sepertinya empat botol lagi jonkrisyi: saya kapok makan bawang itu anazkia: kalau mbak buka kulkas, kadang inget Jonk.. jonkrisyi: :)) jonkrisyi: adooh jonkrisyi: jangan donk jonkrisyi: eh jonkrisyi: kenapa mba jonkrisyi: wajah saya mirip kulkas yah ? jonkrisyi: kok bisa tau sih mba hehehehe... anazkia: yeee.. itu natural.. banyak ko kejadian yang mengingatkan mbak ama temen2 bloger. Begitulah, sedikit perbincangannya. Setelah itu, Jonk permisi karena hendak menonton bola. Dalam dunia nyata, diare adalah penyakit menular. Tapi, adakah ia akan menular juga melalui dunia maya...?? Nggak mungkin banget. Tapi, lihatlah kisah selanjutnya, apa yang terjadi dengan diriku? Setelah Jonk izin pamit, tiba-tiba perutku mules. Aku inget-inget nggak ada makanan aneh yang aku makan. Semakin lama, mulesnya semakin hebat, dan nggak jauh beda sama Jonk, aku terkena imbas yang sama, diare.... :(( Aneh... aneh., beberapa bulan kemudian, aku baru menceritakan kisah ini ke Jonk. Dan apa reaksi Jonk...???, halah...
Awal mengenali blogwalking, sekitar satu tahun lalu. Setelah dua tahun sebelumnya, aku mengenali dunia blogger. Menyenangkan, berkunjung dari satu blog, ke blog lainnya. Membaca kisah dan cerita dari para sahabat blogger semua. Tak juga kisah pribadi, tapi juga macam-macam ilmu kudapatkan. Pas awal-awal blogwalking, agak segan juga terkadang. Apalagi, kalau berkunjung ke blogger yang banyak komentarnya. Salah satu diantara keminderan aku adalah ketika mengenali nama Itik Bali. Komentarnya di mana-mana, pas aku ke sana juga bejibun para penggemarnya (komentarnya banyak eui...).
Jadi, pas awal-awal ke blognya Ayu Laksmi, cuma bisa nonton aja. Rata PenuhBaca-baca kemudian pergi lagi. Dalam hati kok ngerasa nggak level ama tuh anak. Aku juga sempet mikir, Itik tuh artis hehehe.. *suer!* Lam kelamaan, karena pengen kenal yah aku memberikan komentar di blognya. Ngarep, kalau Itik sang artis akan berkunjung ke blogku semula, dan menjalin persahabatan via dunia maya. Sekali ke sana, komentarku tak berbalas. Aku kecil hati, sakit hati, larang ati pokoknya mah lengkap dengan segala hati aku menjiwai... Dengan segala nesu, akhirnya aku enggak ke blognya lagi. tapi, aku masih sering melihat komentarnya Itik Bali di sana sini. Tanpa sengaja pula, melihat komentarnya di sebuah blog yang sedang mengeluh tentang perasaan kecewanya, tak jauh beda seperti saya.
"Jujur, aku juga mengganggap gitu aku dulu sering komeng diblognya dia..tapi satupun gak dibales.. tapi yang aku lihat dia sering komeng di blog yang mungkin menurutnya "sekelas" sama dia." Halah-halah, rupanya dia memiliki kasus yang sam denganku :D Akhirnya, setelah mendapat komen ini, aku bawa ke blognya dan langsung kutulis di kotak komentar. Hai Tik, untuk kesekian kalinya saya datang kesini. Dan untuk keduakalinya saya komen di sini. Tadinya, saya gak mau lagi mampir kesini lagi, ada rasa segan dan minder. Tapi, saya kembali datang kesini, setelah menemukan sedikit coretan itik bali di sebuah blog, isinya lebih kurang begini, *yang tertulis di atas* Itik tau gak? (yah gak tahu, wong lum di kasih tahu) hehehe... Saya sendiri punya perasaan githu lho sama Itik. Saya lihat Itik di mana2 dan saya singgah kesini tapi, ko Itik gak pernah yah singgah di blog saya sekedar menyapa. Maka, terlahirlah fikiran negatif di kepala saya, "Itik, gak selevel ama saya." saya ini orang kecil hehehe... bahkan, saya sempat mo posting "Itik Bali Sombong" tapi yah gak jadi, takut malah kontroversi hihihi... nanti, malah kayak kasus Manohara. (ini ngomong apa sih?) Ok deh Tik, tlah kutulis suara hatiku semoga mewakili suara rakyat jelata wekekeke... mohon maaf kalo ada yang salah. :) Dasar Anaz duduls, ini sepertinya atas dasar ngambek, Tapi, semuanya berlalu. Setelah kedekatan di antara kami, barulah terbongkar sebuah rahasia, bahwa sebelumnya Itik Bali juga beberapa kali ke blogku, tapi tanpa memberikan komentar. karena memiliki perasaan yang sama, segan. Ah, buruknya buruk sangka itu...
Pernah ingin melakukan somasi atas gambar ini. Tapi, ketika menghubungi kuasa hukum aku, malah dia berujar, "Mau mensomasi...?? huh, nggak level"
Lantas, apa hubungannya Itik Bali dengan Miyabi? Adakah hendak mencari sensai? Bukan, sama sekali bukan. Sebetulnya aku ingin menulis kisah ini sejak dulu kala, cuma nggak jadi terus. pertama kali mengetahui nama Miyabi, yah dari statusnya Itik Bali itu. Gara-gara heboh kasus menculik Miyabi. Dari postingannya juga, ditambah dengan status-status facebook lainnya. Hingga suatu ketika, aku menemukan sebuah notes tentang Miyabi dari salah seorang ibu-ibu. Di situ, ada foto Miyabi. Melihat wajahnya, sepertinya aku familiar banget. Mengingat-ingat di mana aku mengenalnya. Tersadar, rupanya perempuan itu ada dalam list teman friendsterku. Aku segera ngubek-ubek friendster dan bertemulah dengan nama itu, bukan Miyabi, tapi Usturugy Marry. Wajahnya, serupa. Dulu aku juga pernah bertegur sapa seperlunya, bertanya khabar dan salam pertemanan.
Gubraks gedebugs!, dia bener-bener Miyabi. jadi inget pas pertama kali temenan ama tuh orang, ditanyain sama temen aku, "Mbak kok ada friendsternya dia sih, itu kan bintang b***p?" Aku yang dudul nanya balik, "emang apaan tuh...???" Pas dijelasin, baru ngeh, baru nyadar, huehehehe... ternyata oh ternyata. tapi, sejak saat itu aku tak lagi berkomunikasi dengannya. Dan temenku bilang, acount di friendster itu, kemungkinan adalah buatan penggemarnya Miyabi, wallahu'alam. Dan untuk Itik Bali, terimakasih atas persahabatannya. Mohon maaf atas kesalahanku :) bikin postingan ini nggak ada hubungannya antara Miyabi sama Itik Bali, hanya menuliskan, kalau aku mengetahui Miyabi sejak membaca statusnya Itik Bali :)
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Teman-teman

Sering Dibaca

  • Diary Blogger Indonesia
  • RM. 100 Dari Denaihati
  • Minyak Gamat Bukan Hanya untuk Obat Luka
  • Beli Sprei Bisa Umroh?
  • Daftar Peserta Lomba

Harta Karun

  • ►  2022 (5)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2021 (8)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2020 (10)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (41)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (5)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (10)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2017 (21)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (63)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (23)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2015 (137)
    • ►  Desember (25)
    • ►  November (20)
    • ►  Oktober (34)
    • ►  September (19)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (9)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2014 (52)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2013 (40)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (12)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2012 (74)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (14)
  • ►  2011 (87)
    • ►  Desember (10)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (18)
    • ►  September (13)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ▼  2010 (141)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (5)
    • ▼  Juli (12)
      • Marilah, Kita Selingkuh Berjama'ah
      • Galaksi KInanthi
      • Selamat Hari Anak Nasional
      • Ketika Gambar Bercerita
      • Serunai Faqir
      • Iseng, Belajar
      • Akhirnya, Bertemu Juga Dengan Elpa
      • Ketemu Mbak Ira, di Malaysia
      • Jonk nan Amis, Dari Ciamis
      • Antara Itik Bali dan Miyabi
      • Ember Misteri
      • Jangan Bugil Depan Kamera
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (17)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (18)
    • ►  Januari (23)
  • ►  2009 (124)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (14)
    • ►  Mei (16)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (12)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2008 (105)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (16)
    • ►  Mei (19)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (22)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2007 (30)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (12)
    • ►  Agustus (2)

Kategori

Ads Blogger Hibah Buku Celoteh Cerpen Featured GayaTravel KBO komunitas Murai Perjalanan Piknik Buku Pojok Anaz Reportase resep reveiw Semestarian Serial Sosok Teman TKW TripGratisan Volunteer

Catatan Anazkia By OddThemes | Turatea.com