Anazkia VS Graha Sastera

Salah satu blognya, adalah GRAHA SASTRA. Awal mendirikan blog ini, adalah usul dari salah seorang sahabat blogger juga, AWS NGOFA TIDORE. Sayangnya sang pengusul tadi sudah menghilang dalam ranah jagad blogspot. Dia menghilang, seolah menjadi blogger jadi-jadian. Di blog Graha Sastra, Mbak Fanny lebih menitik beratkan kepada teori. Berbeda dengan beberapa blog lainnya, yang menceritakan tentang keseharian, cerpen, puisi dan lain-lain. Melihat awal mula postingannya, tentunya kita akan dihadapkan pada sajian-sajian teori dasar pembuatan cerpen.
Cerpen, menurut pengertian mbak Fanny, adalah, sepotong kisah dari seluruh kehidupan manusia. Sedangkan pengertian cerpen, menurut Buku Sakti Menulis Fiksi cerpen adalah, sebuah narasi fiksi yang panjangnya sekitar 500-10.000 kata dan lebih fokus daripada novelet, apalagi novel. Mbak Fanny sendiri, cendrung dengan sebutan cerpenis. Atau lebih kerennya sang cerpenis bercerita. Maka tak heran, hampir semua postingan awal dalam blog Graha Sastra adalah membahas cerpen.
Blog tersebut, seolah menjadi "sekolah" baru buat teman-teman blogger yang mau belajar bikin cerpen dan mempelajari teorinya secara gratis. Dan awal mula blog tersebut dihuni oleh beberapa orang yang kalau aku rasa agak-agak sedeng atau dodol atau apalah nama tepatnya. Aku yakin, sepertinya Mbak Fanny begitu tertekan menghadapi beberapa "murid"nya yang bandel dan nakalnya luar biasa. Bermula dari seorang Buwel, yang ketika itu aku baru mengenalnya cukup Bawel. Dan Ayusnita, yang dalam diamnya ia cukup-cukup ketika bercanda. Kemudia, disambung dengan beberapa teman-teman blogger lain. Tapi, trio bawel (Anaz, Nita dan Buwel) adalah menjadi murid yang aktif menyepam di sana.
Aku nggak bisa membayangkan, reaksi mbak Fanny ketika melihat segala kerenah dan tingkah laku kami. Apalgi, saat mbak Fanny memberikan materi TEMA. Mbak Fanny bilang, sebelum menuliskan cerpen, kita harus menentukan tema, apakah untuk remaja, dewasa atau kanak-kanak. Setelah menentukan tema, katanya kita harus fokus dan terakhir adalah, apa tujuan dari menulis tema tersebut. Begitulah, mbak Fanny menjelaskan dengan gambalng dan jelas. Sayangnya, murid-murid dodolnya, kadang terlebih dodol. Lihatlah, sebaris soalan Ayusnita,
Mbak, untuk fokus dengan tema, apa harus membuat kerangka dulu misalnya mo buat cerpen nih:
1. Anaz dan Buwel ketemu chat didunia maya
2. Anaz dan buwel terlibat cinta
3. Anaz sudah dijodohkan orang tuanya
4. Endingnya buwel minum racun strobery..
nah, kebiasaan nietha nih, kalo udah buat tema suka bikin endingnya berubah-ubah dan berkelok2, jadi ga nyambung..nggak pernah buat kerangka dulu, nulisss terus. pas mo diakhiri eh..kesusahan cari ending yang pas. Makanya nietha nggak pernah bisa buat cerpen..
Aduhai Ayusnita.. sungguh tak terkira-kira pertanyaanmu. Kontan, membuatku berteriak-teriak. Aku nggak tahu deh, reaksi bu guru Fanny saat itu. Ngakak guling-guling atau malah berlinang air mata menghadapi kerenah anak murid yang luar biasa dodolnya. Jadilah, postingannya yang tak begitu banyak, muridnya yang hanya tiga ekor *:P* tapi komentarnya memenuhi blog mbak Fanny. Adakah ia jenuh...?? Aku tak tahu pasti.
Begitulah, Mbak Fanny terkadang hadir dengan segala kelainan dalam kehidupanku di dunia nyata. Atau, bahkan juga kepada sahabat-sahabat blogger lainnya. Dan saat Graha Sastra mau menampung beberapa cerpen murid-muridnya, akulah yang pertama kali mengirimkannya. Sudah ditakdirkan menjadi murid dodol, cerpen yang dikirimpun tak kalah dodolnya. Ilmu yang diajar, entah ke mana. Bersyukur, ketika mbak Fanny, mau membenahinya di sana sini. Dan sekarang, aku melihat beberapa postingan cerpennya sudah banyak ditempati oleh para pendatang baru. Dan, ketiga murid dodol itu, tak lagi menampakan batang hidungnya di sana. ke manakah kalian, duhai para trio bawel...??? (trio bebek juga cocok yah...??)
Padahal dulu, aku sempat menjadi anak emas di Graha Sastra *hahaha...* Mbak Fanny, jarang bahkan tak pernah menghukumku mengelilingi delapan blognya. Aku juga nggak pernah disetrap seperti Buwel, yang tukang nyontek. Aku juga nggak pernah molor di kelas seperti Nitha tapi, aku selalu meneror mbak fanny, supaya selalu menghukum mereka =)). Maka, jadilah aku anak emas yang suka menganiaya.
postingan, dalam rangka merebutkan beberapa novel dari blog mbak Fanny. Yang postingannya sudah hampir mencapai 1000. Novel yang aku pilih, Kekasih Marionette dari, Dewi Ria Utari.
Kategori:
Murai
29 komentar
Huehehehw, ini review buat dapat hadiah novel ya na. Mba Fanny memang blogger mantap. Kapa-kapan saya mampir ah ke Graha sastranya.
BalasHapussang murid dodol ternyata...moga menang y n dapet novel yg di impikan
BalasHapusmantap reviewnya...lengkap dan jelas.....
BalasHapussalut untuk mbak fannya juga dua jempol untuk yang punya blog ini
BalasHapuskerangka yg ditulis miring adalah bener adanya terutama untuk nomor 1 dan 2
BalasHapusuntuk nomor 3 dan 4 adalah ngawur
jiahahahaha...
hajaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrr.........
masa sih kamu dodol? enggak kok. buktinya tulisanmu makin oke. Hanya saja, tulisanmu lebih keren dalam bentuk artikel yg non cerpen.
BalasHapusBtw, kasihan tuh Buwel diojok2in terus. hehhee..
Thanks ya, An untuk partisipasinya. Nanti saya rundingkan dengan para juri kehormatan.
hehehe.. ana nietha jadi malu banget diingatin ke dodolan masa lalu..jiahhh...
BalasHapusketiga murid mbak fanny emang bawel, hahaha...
BalasHapusMendukung komennya Mas Attan di atas..
BalasHapus*Sambil nunggu undangan dan traktiran* [mata kedip-kedip]
ajeng ngapain kedip2
BalasHapuswoooww.. dukung bang atta juga ah :-)))))
BalasHapusIh buwel sekarang di wakili saya Naz, nyepamnya, eh absennya ding.. hehehe
BalasHapusWah, lengkap banget neh Naz reviewan tentang SEKOLAH kita dulu, hehheeh, Jadi malu aku... :-))))
BalasHapusReview yang bagus! Kalau kalah aku ikut demo ke mbak Fanny!
BalasHapussy juga pernah cuba2 bikin cerpen, tapi masalahnya sama. ga bisa nemu ending yang pas, akhirnya ceritanya berlanjut terus, sampe saya sendiri bosan bacanya, trus ditinggal =))
BalasHapussampe skarang ga pernah dilirik lagi :))
keknya lebih bisa nulis curhatan daripada bikin fiksi :P
reviewnya mantap juga niiih.
BalasHapussemoga sukses yaa n tetap semangat
Semoga menang dalam kontesnya ya mbak. Sukses.
BalasHapuspokoke hajar fanny rame-rame
BalasHapusooh..tadi sudah ngeri lihat judulnya pakai "vs"
BalasHapusternyata..:)
semoga menang
Ikut kontesnya mbak Fanny juga ya hehe
BalasHapusiya semoga dapet novelnya nih, bagus baguuuus!
huaaa? ada latihan membuat cerpen? huaaa mau berkunjung aaaahh
BalasHapusehm ehm.. itu contoh yang di tema kok buwel & anaz siii? prikitiiiwww
Salahd atu dari ketiga murid mbak Fanny sudah membuat pengakuan nih.... hehehe
BalasHapusUntung aja gurunya sabar... ^_^
Semoga novel yang diinginkan dapat berhasil direbut dari mbak Fanny.... hehhe
BalasHapusSelamat berjuang mbak... semoga menang ya...!
semoga menang ya...
BalasHapusdan semoga semua yg didapat Anaz bisa membimbing hamba saat mengerjakan duet cerpen kelak (worship)
semoga menang deh, Na ...
BalasHapusih mas lopis kok nggak kesini Naz... hehehe
BalasHapushebatt!!
BalasHapusuda mau seribu.
salut buat mba fanda.
weeh... aq blom pernah ke blog itu... :-?
BalasHapuskeren ne reviewnya mba anaz. pasti dhe kalah. hikz..2 review abiz ne.. bener deh :D
BalasHapusPersonal blog, kadang anti sama spammer yang hanya menyebar link. Lebih mengutamakan pertemanan antarpersonal. Komentar kembali dimoderasi masih banyak obat-obatan yang nyepam :D :P