Kau Temukan, Bidadarinya
Engkau mencarinya, merata-rata di alam fana
Pada do'a juga usaha
Pada ikhtiar dan sabar
Juga pada tanya dan khabar
Mungkin ia yang tercipta
Dari rahim wanita
Yang mulia akhlaknya
Sehingga indah, nampak kelakuannya
Kini kau mengukir, bukan pada butir-butir pasir
Tapi, pada rasa yang mulai lahir
Mungkin kau mengira
Dialah yang utama
mendampingimu sampai ketua
Kembalikan kepada rasamu
Yang semakin hari, terkadang semu
Pada penantian gadismu
yang dulu t'lah layu
Kau bilang hanya satu
Cuma dia yang kau mau
Tapi,
Kini engkau berpoligami
Pada rasa, yang baru bersemi
Pada A
Engkau kata setia mencintainya
Tiada siapa
Pada A lain pula
Engkau berkata
Kaun inspirasi pembuat kata
Dialah gadis berkacamata
Yang telah membuatmu menanti pada tirai jendela
Dialah gadis berkacamata
Yang selalu membuatmu melukis kata sebelum senja
Dialah gadis berkacamata
Yang membuatmu berkata
"A, aku mencintai wanita lainnya"
"Bolehkan kusimpan namamu di ujung sana?"
"Untuk aku letakan, nama A, pada sudut lainnya"
Pintaku kepada Illahi, kasihmu adalah murni
Hingga bertemu, di depan kadi
Hehehe.. semoga Alfiani nggak baca ini*kabuuuurrrrrr...*
Kategori:
Murai
29 komentar
Ehm, indah Naz puisinya...
BalasHapusNice seperti biasanya, dan semoga 'kau' dan 'dia' nya tahu... :-D
Oh, A..A...A...A... :-D
BalasHapusember kamu Wel, ada 4 A. Aku mikir2, yang duanya siapa...??? mungkinkah semua yang ada di alifbata
BalasHapusduh! :-)
BalasHapusPuisi indah na. Btw, siapakah dia yang ber"poligami" pada rasa yang baru bersemi...? Buwel kah...? Hehe, iseng saya muncul na, nanya-nanya mulu ya.
BalasHapusahh..keren mbak puisi nya..
BalasHapusmrinding deh aku, hehe
puisi yang menarik
BalasHapusselamat pagi mbak dan selamat beraktivitas..
sepertinya catatan ini ditujukan untuk seseorang ya mba ?? xixixi.....
BalasHapussiapakah ygsedang menduakan hatinya ??
siapakah wanita berkaca mata itu ???
@Mbak Elly, hehehehe.. saya nggak usah jawab mbak, silakan mencermati aja
BalasHapus@Edo, segitunya. Biasa aja kok puisinya
@Annosmille, makasih :)
@Mbak Senja, iya mbak. Tapi, nggak tahu sapa orangnya. Wanita berkacamatanya, saya juga masih nyari :D
salam, puisinya cantik...:),
BalasHapuspuisinya indah, Na....
BalasHapuscuma siapa nih gadis berkacamata itu, lalu siapa yang poligami?
Apakabar dikau?
loh....tega sekali suaminya....
BalasHapusnumpang baca aja deh mbk... :D
BalasHapusmati satu tumbuh seribu
BalasHapusParse Code HTML Ala Mbah Google
wah..
BalasHapuspuisinya........
salam kenal..
kunjungan pertama nehh...
Mbak.., aku juga berkaca mata lho... dan nama depanku pun pakai huruf "A".
BalasHapusTapi... bukan aku kan...? hahahaha
Puisinya bagus banget... aku suka sekali, mbak.
BalasHapusUntuk siapa sebenarnya puisi ini ? Duh, rasa penasaranku terusik nih mbak.
Iya, Na, panggil Teteh aja, biar lebih akrab.
BalasHapusGarut- Banten kurang lebih 7 jam perjalanan darat (mobil). Lumayan pegel memang ...
Kapan nih mau mampir ke tanah Sunda?
Wah Puisinya, Maknyussss....
BalasHapusOia mbak, Selamat ya atas Posisi keduanya.. Semoga smkin smgat ngeblognya. :)
puisi yang keren dan menginspirasi, he...
BalasHapusMbak Anaz suka puisi juga ya? Hiks..saya enggak paham puisi mbak. Tapi saya A juga, dan berkacamata juga lhoh..
BalasHapusKalau mau tahu lebih banyak tentangku, datang aja ke blog Shasa. Postingannya yg berjudul My Family menceritakan semua.
BalasHapuslaptopnya bersih ga?
BalasHapuscoba masuk ke download.com
cari Advanced system care
ambil yang gratisan aja
instal lalu jalankan
berkunjung menyimak puisi keren ala ANAZKIA..
BalasHapusikutan nyimak.. :-)
BalasHapusWah, puisinya penuh magis, Mbak...Lam ya Mbak gk nulis sajak, jadi kangen nih.. Hehe...
BalasHapusuuuh...jangan sampe deh di poligami...enakan lakinya. mbak anaz udah lama ga mampir ke tempatku..
BalasHapusA A A A A ... kau dengar itu, jangan poligami!
BalasHapuspuisi yang indah mbak "andai ia Tahu"
BalasHapusPersonal blog, kadang anti sama spammer yang hanya menyebar link. Lebih mengutamakan pertemanan antarpersonal. Komentar kembali dimoderasi masih banyak obat-obatan yang nyepam :D :P