Asinkah, Air Sungai Nil Itu?

Anehnya, meskipun tak pandai menggambar semakin beranjak dewasa aku justeru menggemari dan menyukai ketika ada orang yang pandai melukis. Hanya sebatas menyukai memang, tak lebih. Toh, aku tahu kemampuanku hanya sebatas melihat. Dan kalau aku ada rizki, ingin membeli :) *pengenya...* Untuk mengalihkan kesukaanku pada dunia seni lukis, aku merubah arah untuk lebih mencintai dunia fotografi. Melihat keindahan alam, kadang betul-betul membuatku merasa puas ketika tak mampu menuangkanya di atas kertas bahkan, di atas kanvas.
Kalau aku kebetulan singgah di tempat yang ada beberapa pelukis jalanan, aku sejenak singgah hanya untuk sekedar memperhatikan. Dan kalau kesempatan membawa kamera, aku akan mengambil hasil lukisannya. Ada kepuasan sendiri, ketika aku hanya berhasil mengambil fotonya, setelah melihatnya. Atau terkadang, aku sering menyusuri Central Market di Kuala Lumpur untuk melihat-lihat para pelukis mencurahkan segala idenya di atas kanvas.
Beberapa waktu lalu, aku mengenali seorang sahabat baru di Facebook. Kebetulan, ia adalah sahabat dekat Arwani. Ternyata, ia pandai melukis. Dan, beberapa jam lalu ia mempublish hasil lukisanya. Subhanallah... Aku seneng banget ngelihatnya. Apalagi, yang dilukis tentang kehidupan sosial. Aku yakin, setiap dari kita ketika menuangkan idenya dalam bentuk apapun ada maksud dan tujuan tersendiri. Begitulah, ketika aku memandangi satu persatu lukisan sahabat baruku tersebut ada rinai-rinai duka yang menyelimuti dada. Ada kesenduan, kedukaan akan wajah negeri sendiri. Untuk sahabat blogger semua, silakan lihat sediri goresan tanganya dan, apresiasikan denga kata-kata. Cie.. bahasaku :D Maksudnya, yuk membaca gambar...?? :)
Teringat beberapa diskusi ketika baru mengenalnya. Saat aku mengeluhkan kelemahaku yang tak pandai menggambar dan ketika harapanku adalah untuk belajar dengannya. Meskipun sebetulnya, aku sudah menyerah kalah (kagak bakalan bisa eui..) hingga tercetus sebuah kalimat,
Aku: Akhlis, kalau urusan gambar menggambar, wah dari jaman di perut, saya emang gak bisa. Bukan masalah bakat, minatpun dah gak ada. Secara, saya memahami tidak memiliki arah angin kesitu. Sampai saat ini, saya hanya penikmat karya lukisan dan tidak berminat, untuk membuat lukisan. Pokonya, aku kelaut aja deh... Di Sungai Nil, asin gak *pertanyaan bego*
Akhlis: he'em..bersedia melihat itu udah termasuk apresiasi bahkan bisa menjadi motivasi buat saya sis...ayo sis..silakan...jangan pake istilah belajar tapi, lebih layaknya berbagi pengalaman aja. Untuk ngelukis teori dan bakat cuman berlaku 1% sis..yg lainya itu praktek.. Doh ya..bener sekali sis klo mau ke laut, di situ banyak mengandung garam, penunjang inspirasi hehehe... oh iya sis..air sungai nil asin kok..dan mau takbuktiin nanti...dengan mengambil air segelas dari sungai nil trus tak bawa pulang..habis itu tak kasih garem..oh..ternyata bisa asin juga..sama juga dngn soal kemampuan sis...kalo ada minat, sis pun bisa ngerasain air nil yg menjadi asin..he2. prtanyaan yg bagus sis..
Meskipun aku gak yakin untuk bisa melukis tapi, akhir kalimatnya bisa juga dijadikan patokan untuk bisa menulis. :)
Kategori:
Murai
36 komentar
LOKOMOTIF, datang!!!
BalasHapusijin amankan posisi pertama yaaa
melukis, entah benar atau salah tapi nyatanya sering kulihat orang yg punya intuisi pandai melukis dia akan berkurang dalam hal intuisi kognitifnya. ^ah...belum tentu si^
BalasHapusIh, kok sama neh kayak sayah... waktu sd, smp sayah pun tak pandai melukis naz.... bisa juga paling gambar kartun. itu pun setelah dikasih garam sama temen... :-)
BalasHapusSetuju dengan pendapat kalo bakat adalah hanya 1% lainnya kerja keras dan mau belajar!
BalasHapusCuman kalo emang ada bakat, belajar dan kerja keras terasa ringan... :-)
Dan Semoga Nasib berpihak pada orang yang tekun dan giat belajar.... :-)
balasan buat Fi..
BalasHapus''mengenai orang yg punya intuisi pandai melukis dia akan berkurang dalam hal intuisi kognitifnya''. mungkin analisa anda benar, tapi juga bisa salah ketika anda melihat seorang davinci, pablo picasso, dan salvador dali..disamping mahir dalam melukis mereka adalah orang-orang yang jenius dlm bidang ilmu-ilmu lainnya..davinci misalnya..dia adalah seorang arsitek, ahli fisika,ahli matematika dan beberapa bidang ilmu lainya..dan pablo picasso sendiri adalah seorang jenius yang mempunyai intuisi dalam beberap bidang ilmu pengetahuan lainya, bahkan dia adalah seorang yang mempunyai intuisi dlm masalah politik
memang benar seorang pelukis cenderung menghabiskan waktunya untuk memainkan kuas dan kanvasnya..sehingga beberapa bentuk kegiatan untuk mempelajari bidang-bidang ilmu lainnya diabaikannya..mungkin hal itulah yang membuat intuisi kogtinifnya berkurang..
tapi yang jelas dalam melukis itu sangat membutuhkan penganalisaan yang tinggi sebuah obyek dan pengamatan yang serius terhadap obyek dan keadaan itu sendiri...intinya dalam melukis pun selain kemahiran juga membutuhkan keuletan sebuah penganalisaan, pemikiran dan pengetahuan dari beberapa bidang ilmu tertentu untuk dikombinasikan sehingga menghasilkan sebuah karya yang penuh dengan makna...:D
terimakasih banyak buat Sis ana atas presentasinya..
bocahe sopo sing di lukis kuwi...??? kayaknya montok deh..heehehe...
BalasHapusyuuk, belajar melukis yuk...
*aku cuma bisa melukis garam jeee..*
Kalau lokomotif (FI) sudah datang, saya minggir dulu na, takut ditabtrak, hehe. Senang membaca ini, Ana berteman dengan seorang pelukis, mudah-mudahan memperluas wawasan dan sense seninya ya na.
BalasHapusMembaca tulisan teman baru...salam kenal..mampir balik ke blogku yaaa
BalasHapussetuju banget mbak... btw... lukisannya emang cantik meski sederhana...
BalasHapusaku jadi terinspirasi ingin belajar melukis nih
BalasHapusmelukis itu memindahkan obyek apa yang kita lihat diatas media padat..., soalnya sampai sekarang belum ada tuh pelukis yang bisa melukis diatas media cair. ya to?
BalasHapusWaktu kecil aku suka banget menggambar. Tiap ke luar kota selalu bawa buku gambar dan bolpen. Trs ngeliat gunung, nggambar gunung deh. Aku dulu jg suka gambar orang. Tp hanya goresan pena aja, kalo teknik mewarna aku nyerah deh. Tapi krn lama ga diasah, jd sekarang kaku deh.
BalasHapusLukisan bocahnya bagus kok ...
BalasHapusyang lukis siapa ya ?.
toss dulu ah mbak, sama2 gak bisa menggambar :) kalah sama anak nih skr
BalasHapusSering2 aja liat pameran lukisan ^_^
BalasHapusAku juga ga bisa gambar. Dari SD sampe sekarang, tetap jelek hehe
BalasHapusaku paling ga bisa gambar mbak -_-" beneran ga bisa deehh dari jaman dulu, ancur banget kalo disruruh gambar... tapi aku suka ngeliat hasil karya orang lain, so jadi penikmat aja deehh diriku ini :D
BalasHapusbarangkali yang lebih penting adalah niat dan semangat untuk mencoba ( belajar ) ya, bukan tidak mungkin sebenarnya ada bakat,namun perlu digali dan diasah terlebih dulu
BalasHapuside yang kreatif Naz...
BalasHapuspertanyaan yang dijawab dengan postingan mantap.
Lukisannya bagus banget Naz..
BalasHapusada guratan kesdihan yang tergambar dari rona wajah bocah tersebut.
kalau aku nggak pintar melukis...
tapi kalau menggambar bolehlah.
Lukisan yang bagus. Ekspresi anak yang lukisan ke-tiga tuh kayaknya lagi menahan buang air besar ya hehehehe..
BalasHapusmenghampiri lukisanmu di sore hari.
BalasHapusaku bisa nggambar mbak!! kalo nyontek tapi, wheheh..
BalasHapusdengan tulisan bisa melukis
BalasHapusdengan kata bisa melukis
dengan perbuatan bisa melukis
so...
mari melukis dengan apa yang kita punyai
nb :
aku cuma bisa ngegambar kek anak SD
standar banget
gunung, matahari, sawah, jalan, pohon gitu deeh
Oh ya, mbak. Tentang siapa Arie, ini ulasannya di blog saya: http://www.kavalera.co.cc/2009/10/benteng-terkuat-kota-penyair-bernama.html
BalasHapusaku tak design grafis aja deh.. hihi.. *minder ama lukisan di atas*
BalasHapushttp://www.kavalera.co.cc/2009/10/benteng-terkuat-kota-penyair-bernama.html
BalasHapusSalut dengan kemampuan melukisnya, ekspresi memang terlihat. SAya rasa ekspresi kuat ada di mata dan mulut.
BalasHapusassalamualaikum..
BalasHapussejak sd sampe sekarang sy hanya bisa gambar pemandangan..heheheh
btw lukisannya bagus
salam
Semua itu di awali dengan semangat dan rasa ingin bljr. Masalah bakat akan timbul dan terbentuk dengan sendirinya..
BalasHapusLukisannya emang bagus mbak, menggambarkan ekspresi bocah itu. Salut buat pelukisnya.
BalasHapusLukisannya emang bagus mbak, menggambarkan ekspresi bocah itu. Salut buat pelukisnya.
BalasHapusLukisannya emang bagus mbak, menggambarkan ekspresi bocah itu. Salut buat pelukisnya.
BalasHapusMeski gak pinter melukis, tapi mbak Ana pinter merangkai kata. Jadi... jangan berkecil hati. Selama semangat itu ada, tulisan mbak Ana pasti juga akan sehebat lukisan-2 itu.
BalasHapusSaya suka banget menggambar mbak,dulu. Sekarang sih hampir enggak pernah menggambar lagi..
BalasHapuswah bagus banget tulisannya
BalasHapusPersonal blog, kadang anti sama spammer yang hanya menyebar link. Lebih mengutamakan pertemanan antarpersonal. Komentar kembali dimoderasi masih banyak obat-obatan yang nyepam :D :P