Catatan Anazkia

Karena hanya tulisan yang bisa saya tinggalkan

  • beranda
  • Kisah
    • Serial
    • Cerpen
    • Celoteh
    • Reportase
    • Perjalanan
      • Gaya Travel
      • Trip Gratisan
      • Piknik Buku
  • Pojok Anaz
  • Murai
  • Sosok
  • komunitas
    • Volunteer
    • KBO
    • Semestarian
    • Blogger Hibah Buku
Mengais catatan yang berserak, tentang sebuah perjalanan kecil. Ah, jadi ingat tahun lalu, saat melakukan perjalanan ke tanah Sumatera. Pulangnya, aku begitu antusias menceritakan satu demi satu tiap-tiap perjalanan menjadi beberapa bagian, bahkan setiap harinya. Duh, betapa jauhnya perbedaan semangat ngeblog tahun lalu dengan sekarang. Tapi, sepertinya tidak hanya aku saja yang berada di ambang kemalasan ngeblog. Setelah melakukan blogwalking, memang terjadi penurunan kualitas blogwalking juga posting dari teman-teman semuanya *hayoooo... ngaku...* Kecuali, ada beberapa teman yang masih setia dengan postingan-postingannya juga blogwalkingnya. Kalaupun ia, ternyata, lebih banyak temen baru sekarang...
9 November 2010
Hari selasa pagi, aku sampai di Jogja kira-kira jam sembilan. Terjadi kelambatan, disebabkan kami *aku, Cici dan Fiona* singgah sebentar di stasiun Gombong untuk melaksanakan shalat subuh di sana. Dari stasiun menuju Lempuyangan ke posko UPN (Universitas pembangunan Nasional Veteran) kami meniki taksi yang memang banyak berjejer di situ. Ongkosnya, lebih kurang Rp.30.000. Sebetulnya, posko kami bukanlah di UPN, hanya tempatnya saja berdekatan, tepat di samping UPN.
Sampai di posko, kami disambut oleh Mbak Rika relawan MBC (Mom and Baby Center) yang sudah seminggu lebih berada di Joga. Gurat kelelahan tergambar jelas di wajah Mbak Rika. Setibanya di posko, kami tidak langsung menuju ke lapangan. Istirahat sebentar, kemudian mandi baru kami bergabung dengan tim lainnya. Kebetulan, MBC sendiri bekerja sama dengan Dhompet Dhuafa dan Layanan Kesehatan Cuma-cuma.
Setelah mengikuti briefing sebentar, kami langsung menuju posko pengungsian di UIN. Di sana, kami membuat assesment tentang apa-apa kebutuhan para Ibu dan balita. Karena MBC sendiri, lebih mengkhususkan kepada para Ibu dan balita. Membuat assesment, dengan menanyakan beberapa keperluan ibu-ibu membuatku berpikir, tentang arti sebuah bencana, buat kita yang tidak mengalaminya. kebanyakan dari mereka, sudah tidak mempunyai apa-apa. Ah, harta memang bukan sepenuhnya milik kita. Betapa saat Allah berkehendak mengambilnya, ia begitu mudah dalam sesaat.
Setelah melakukan assesment kebutuhan para pengungsi, kami berbincang dengan teman-teman MBC. Sebelum dihidangkan sarapan pagi. Alhamdulilah... Masih ada rezeki makan pagi, menunya adalah sama dengan para pengungsi. Sebungkus nasi, dengan lauk mie goreng juga sepotong telur ayam. Tak banyak aktifitas hari pertama. Setelah dari UIN, kami kembali ke UPN.
Sebungkus nasi, sarapan pagi :)
Anak ini, baru berusia dua seminggu. berarti, lahir pasca erupsi merapi. Sebelumnya, di daerah orang tuanya (Magelang, tidak terkena semburan merapi, tapi pasca erupsi ke dua, daerah magelang terkena semburan merapi dan seluruh warganya diwajibkan mengungsi)
Suasana di posko pengungsian UIN. ternyata lebih nyaman, berbanding di Maguwoharjo. Baru aku ketahui, setelah sorenya aku ke Maguwoharjo
Jadi teringat catatan di multiply sebulan lalu. Ada yang membuatku merenung panjang. Seorang ibu muda, umurnya baru 30 tahun mempunyai 2 orang anak. Anak keduanya berumur 1 tahun, Akbar namanya tapi badanya tak sebesar namanya. Kepalanya membesar, matanya menonjol ke depan badanya kurus sekali. Akbar, menderita hydrocephallus rencananya, bulan ini (nopember) akan dioperasi di rumah sakit sarjito.
Tapi karena musibah yang ada rencana tersebut dibatalkan. Selain anaknya sakit, suaminya juga sudah terdampar di tempat tidur selama 7 bulan dikarenakan jatuh dari tangga. Ketika baru mendengarnya, sungguh aku ternganga. Betapa berat Allah mengujinya, subhanallah... di tempat musibah kutemukan hikmah pada aku yang tak terkena musibah, karna di sana ada tarbiyah tentang keikhlasan juga ketegaran hidup.
Just sharing, menyampaikan info lomba tentang flash fiction yang ada di facebook. Buat yang pengen ikutan, silakan ditunggu partisipasinya. Deadlinnya masih jauh kok. Bisa merenung dulu, nyari ide, nyari inspirasi. Asal nggak sampe bunuh diri aja :) Yuk, mari kita mencari wangsit...??? :)
Para Pengamen atau musisi Jalanan sering dipandang di sebelah mata. Padahal ada banyak alasan dan polemik tentang keberadaan mereka. Hadirnya novel 'Pengamen Cinta (plus bonus CD PARAMETEUR Band)' yang baru diterbitkan Leutika Prio ini adalah salah satu upaya untuk membuat mata kita lebih terbuka. Bahwa anak-anak jalanan dan para pengamen juga memiliki kelebihan, bakat-bakat terpendam dan cita-cita. Buktinya, sebut saja Iwan Fals atau Klantink. Mereka juga berasal dari jalanan bukan?
Punya pengalaman atau kisah tentang pengamen? Atau mau coba berimajinasi menjadi pengamen jalanan? Mari tuangkan ke dalam tulisan Flash Fiction dengan tema kisah cinta para pengamen. Bukan hanya untuk mengasah kreatifitas, tapi dengan mengikuti lomba ini, kita juga bisa sekalian beramal, plus mendapat hadiah dan menjadi salah satu penulis antologi Flash Fiction yang akan diterbitkan Leutika Prio. Baca persyaratan dan ketentuannya.
Syarat Peserta:
- Terdaftar sebagai anggota Grup PARAMETEUR Band, Halaman Ceko dan Halaman Leutika Publisher Fans. Yang belum gabung, silahkan join dulu. Caranya klik:
Group Leutika Publisher (tinggal klik aja)
Halaman Ceko (tinggal klik) dan
Group Parameter Band (tinggal ceklik)
Ketentuan tulisan:
- Tema tulisan: kisah tentang kisah cinta, persahabatan atau keluarga Musisi Jalanan
- Panjang tulisan antara 300-500 kata
- Memasang cover novel 'Pengamen Cinta' yang diterbitkan Leutika Prio pada postingan
- Posting / copy paste materi lomba dan tulisan, lalu tag minimal 25 orang
- kirim URL/ link tulisan ke cekospy@yahoo.com atau inbox Ceko Spy (nama, alamat, no telpon yang bisa dihubungi, dan nomor rekening) dengan SUBJECT: LOMBA FF PENGAMEN CINTA paling lambat 31 Januari 2011 pukul 11:59 WIB
-Masing-masing peserta boleh mengirim maksimal 2 Flash Fiction
Hadiah:
- Paket Buku dari Leutika Publisher (untuk 1 orang pemenang)
- Uang tunai senilai Rp.150.000 (untuk 1 orang pemenang)
- Semua FF yang masuk, baik menang ataupun tidak, akan dipertimbangkan untuk dibukukan oleh Penerbit Leutika Prio dan royalti buku akan disumbangkan ke Yayasan sosial, panti-panti atau anak-anak jalanan.
Pengumuman Pemenang tanggal 13 Februari 2011
Juri:
- Ceko (Penulis Novel 'Pengamen Cinta), dan
- Redaksi Leutika Prio
Buat yang mau belajar flash fiction, lengkapnya klik link ini aja yah? :)
Flash fiction (200 kata tanpa judul) ini, pernah diposting di multiply, sewaktu mengikuti lomba memeriahkan pesta blogger, kerja sama MPID (Multiply Indonesia) dan Blog Fam( Blogger Family) Silakan dibaca, dan dikomentari :)
“Segera ke rumah sakit, Bapakmu kecelakaan.” Sms dari majikanku, Bu Sonya. Aku buru-buru menyudahi belanjaku, Meletakan barang begitu saja dan langsung keluar dari supermarket. Tadi pagi, bapak masih sehat. Selama ini, aku bekerja sebagai pembantu. Dan bapak, supir di rumah majikanku. Aku hanya memiliki bapak, setelah Ibu meninggal sejak beberapa tahun lalu. *** Sampai di rumah sakit, kedua majikanku sudah menunggu. Sendu tergambar di wajah mereka. Langkahku lunglai, sepertinya ada hal buruk yang akan disampaikan. Bu Sonya menghambur memelukku. “Sabar, Nak. Ikhlaskan… Lukanya parah dan bapakmu meninggal di tempat kejadian.” Aku tergugu mendengar kalimat Bu Sonya. Erat memeluk Bu Sonya, terisak aku di bahunya. Perlahan, aku melepaskan pelukan Bu Sonya. Lantas beredar ke ruang jenazah diiringi Bu Sonya. “Bapak, kenapa begitu cepat bapak meninggalkan aku?” Air mataku kembali membuncah. Kini aku yatim piatu. *** Jenazah bapak telah dikuburkan. Lamat-lamat, aku mendengar Bu Sonya berbicara denganPak RT. “Nanti malam, tahlil di sini saja, Pak.” “Apa tidak sebaiknya di rumah saya saja, Bu?” “Nggak apa-apa. Pak Kadir sudah saya anggap seperti orang tua sendiri.” “Baiklah, Bu, nanti saya kabarkan kepada warga.” Aku menangis tersedu. Betapa tulusnya kasih sayang Bu Sonya. Padahal, belanjaan yang kutinggalkan tadi pagi di supermarket adalah untuk keperluan natalnya.
Sayangnya belum rezeki dan nggak menang :). Tapi, aku sedikit terhibur dengan kemenanganku pada lomba FF yang diadakan oleh Akhi Dirman di facebook, meskipun tidak mendapatkan juara pertama, Alhamdulilah aku dapet nomor ke dua. Dan Insya Allah akan segera dibukukan.
Ini covernya,pake judul pemenang pertama. Kalau punyaku, judulnya, "Sunyi Sang lelaki"
Aku jarang sekali menaiki kereta api di bumi pertiwi. Meskipun aku perantau, tapi aku selalu menggunakan transportasi bus, berbanding kereta api. Sekali-kalinya naik kereta api, sewaktu aku pergi ke Rangkas Bitung, menghadiri launching novel seorang teman, Kang Virman Venayaksa, yang sekarang telah menjabat sebagai Dosen di UNTIRTA (Universitas Tirtayasa) Itulah, kali pertama aku menaiki kereta api di Indonesia. Dari Cilegon, menuju Rangkas Bitung. Selebihnya, aku tak pernah menaikinya lagi.
Dari Cilegon, menuju Rangkas Bitung. Sewaktu di Cilegon, kereta api belum begitu penuh. Tapi semakin mendekati ke beberapa stasiun yang aku tak hafal namanya, penumpang semakin banyak. Dari perorangan, sampai pedagang, tua ataupun muda, semuanya berdesak-desakan. Tak peduli ia wanita atau pria, juga tak menghiraukan wanita yang menggendong anaknya. Di salah satu stasiun, dua orang wanita menaiki kereta tersebut, dan ia ada di dekatku. Salah seorang wanita tadi, mengendong anaknya. Merasa simpati, aku berdiri menyilakan wanita tadi untuk duduk, tapi apa yang terjadi, dengan santainya seorang lelaki lenggang kangkung justru duduk di tempatku tadi.
Aku terbengong-bengong, pun dengan kedua wanita tadi. Akhirnya aku melanjutkan membaca sambil berdiri, juga dengan wanita yang menggendong anak tadi. Sampai akhirnya aku dan ke dua wanita tadi mendapatkan tempat duduk saat ada penumpang lain yang turun. begitulah, pengalaman menaiki kereta ekonomi, yang kualami baru sekali.
Dan, bulan lalu untuk ke dua kalinya aku menaiki kereta api di Indonesia dengan tujuan Jogjakarta. Dan lagi-lagi, aku menaiki kereta ekonomi, jurusan Tanah Abang-Jogjakarta. Saat kutanya harga tiket, ternyata murah sekali, hanya Rp.37.000, untuk menempuh jarak sekitar 600an KM. Fantastis! maka tak heran saat musim lebaran tiba, betapa banyaknya manusia yang berduyun-duyun menggunakan fasilitas transportasi tersebut.
Selama perjalanan, aku semakin merasa ajaib dengan keadaan di dalam kereta api. penumpang sudah penuh, tapi hampir di setiap stasiun, masih ada saja penumpang yang naik. Jadi jangan heran, kalau sepanjang gerbong kereta api, banyak digelar koran-koran untuk duduk lesehan. Tapi tak semudah itu orang-orang yang duduk bisa menikmati perjalanannya, lalu lalang para pedagang asongan yang tak henti-hentinya menawarkan barang dagangannya siap melangkahi mereka semau-maunya juga kapan saja.
Aku yang mendapatkan tempat duduk, karena menaiki kereta sejak di Tanah Abang, hanya bisa miris menyaksikan pemandangan tersebut. Lagi-lagi, dalam keadaan seperti ini aku hanya bisa berandai-andai, membayangkan kalaulah pemerintah kita menyediakan fasilitas kereta api dengan lebih baik lagi... Dan tak ada lagi kecelakaan-kecelakaan kereta api...
Sebuah awal, tentang kisah perjalanan...
Gambar diambil dari sini
Dulu, aku tidak pernah berpikir akan alat yang akan mendekatkan kita, meskipun beribu-ribu kilo jauhnya. Dulu juga, aku tidak pernah mengira, kalau aku mampu menjamahnya bahkan aku selalu menggunakannya. Berbicara dengan orang yang jauh tempatnya, juga mengetahui informasi dari berbagai nagara hanya tinggal klik di ujung jari. Ah, teknologi ternyata mampu mengubah semuanya.
Awal mengenali komputer sekitar pertengahan tahun 1997. Saat itu, aku masih duduk di bangku kelas satu Mts (Madrasah Tsanawiyah, setingkat SMP) Itupun hanya seperlunya saja, saat sekolahku mengenalkan beberapa peralatan komputer. Masih ingat jelas, bagaimana takutnya aku ketika harus memegang mouse dan menggerak-gerakan kursor. Tanganku berkeringat dingin, takut salah tekan dan takut rusak menjadi momok buatku. Saat itu, aku betul-betul hanya dikenalkan dasar-dasar komputer. Setelah itu, aku tak lagi berhubungan dengan dunia komputer, sampai aku menginjak sekolah menengah saat guru banyak memberikan tugas.
Maka dengan keterbatasan yang aku punya, kadang aku sering mengikuti teman-temanku yang kebetulan mengikuti kursus komputer untuk sekedar belajar mengetik, menyimpan file, juga membuka file. Atau sesekali aku membuka laptop majikanku, yang menyekolahkanku saat itu. Di sekolah menengah, aku belum begitu mengenal dunia internet. Pernah sekali menjamah warnet bersama dengan seorang teman, tapi hanya sebatas membuka beberapa web, selebihnya, aku tak lagi berhubungan dengan teknologi internet sampailah aku lulus sekolah menengah.
Baru ketika aku aktif di komunitas Rumah Dunia dan banyak bergaul dengan mahasiswa, dibuatkanlah aku account e-mail oleh salah seorang teman. Itupun batas penggunaannya belum maksimal olehku. Selain tak banyak teman-temanku yang memiliki e-mail, aku juga belum begitu mahir menggunakan teknologi internet tersebut. Atau ketika sesekali membukanya, aku harus datang ke warnet dan meminta penjaga warnet untuk mengajariku.
Begitulah, awal aku mengenali dunia teknologi internet. Maka ketika aku harus berangkat ke Malaysia menjadi seorang tenaga kerja wanita, bekal utama yang harus aku kuasai adalah mampu menggunakan internet. Alasannya sederhana saja, dengan bekal pengetahuan tersebut, mungkin aku bisa belajar banyak hal melalui internet. Atau aku bisa mencari informasi dan berbagi informasi dengan sesama TKI di luar negeri lainnya. Dengan bantuan beberapa teman, sedikit demi sedikit aku bisa juga menggunakan teknologi internet. Lagi-lagi, hanya sebatas e-mail.
Sampai di Malaysia, tentunya aku tidak langsung mengamalkan sedikit ilmu yang kupunya tersebut. Maklum, aku bekerja di sektor informal (Pekerja Rumah Tangga) Baru ketika sesekali aku melihat anak majikanku duduk di depan komputer, chatting, browsing dan lainnya, aku memberanikan diri untuk mendekati, bertanya, apa aku boleh membuka e-mail dari situ? Alhamdulilah, anak majikanku dengan senang hati mengizinkan bahkan, aku diajarinnya banyak hal tentang dunia internet. Maka sejak saat itu, aku acap kali menggunakan fasilitas internet yang ada di rumah majikanku.
Pada awalnya terbatas hanya untuk membuka e-mail, chatting, dan membuka beberapa web yang penting. Sampai akhirnya saat aku aktif di milis, ada salah seorang rekan yang menganjurkanku untuk membuat blog. Karena ketidak tahuanku, aku juga kembali meminta salah seorang teman untuk membuatkan blog. Sedikit demi sedikit aku belajar ngeblog. Dari dunia blog, aku lebih banyak mengenal teman-teman sesama blogger. Bahkan, dari blog juga aku banyak mengenali teman sesama tenaga kerja di lain Negara, Hongkong juga Taiwan. Alhamdulilah… betapa gembiranya.
Dari situ, aku banyak mendapatkan banyak informasi, tentang situasi dan keadaan para tenaga kerja wanita, atau biasanya disebut dengan BMI (Buruh Migrant Indonesia) Tak hanya bertemu para buruh migrant, aku juga banyak bertemu dengan teman-teman sesama blogger dari Indonesia. Sangat menyenangkan, mengenali mereka, aku dapat bertukar cerita, tentang segala kisahku khususnya selama berada di Malaysia sebagai tenaga kerja wanita.
Melalui teknologi internet juga, aku jadi mempunyai kesempatan untuk berbagi segala kisah-kisah pribadi, atau beberapa cerita yang kutemui dari para buruh migrant lainnya di blog. Lewat media lainnya, seperti facebook, aku juga mengenali banyak teman baik dari buruh migrant sendiri, atau terkadang para pekerja ekspatriat (pekerja professional) dan juga para pelajar. Dari situ, aku semakin banyak memperolehi manfaat dari teknologi internet.
Kadang, bahkan sering, banyak yang tidak percaya kalau aku seorang Buruh Migrant di Malaysia. Aku maklum akan hal itu, label keterbelakangan Buruh Migrant yang ada di Malaysia, seolah menjadikan momok, kalau buruh migrant menguasai teknologi adalah sebuah keanehan. Padahal, itu hal yang sangat biasa dan wajar kalau di Negara Taiwan dan Hongkong.
Aku jadi berandai-andai sendiri. Kalaulah para buruh migrant yang akan dikirim ke Negara tujuan dibekali dengan skill-skill yang menunjang di luar kewajibannya sebagai pekerja, tentu ia akan memudahkan pemantauan keadaan para buruh migrant. Mungkin ia sebuah kemustahilan, tapi apa salahnya saat para buruh migrant di penampungan, di sana diajarkan pengenalan tentang teknologi internet. Lantas, apakah hanya selesai sampai di situ? Tentunya pengenalan dan penguasaan saja tidak cukup. Campur tangan pemerintah dalam hal kerja sama dengan Negara bersangkutan juga sangat dibutuhkan untuk berdiplomasi. Seperti wacana terbaru, tentang rencana pemerintah yang akan memberikan handphone kepada para TKI, sepertinya itu bukan solusi terbaik. Pembekalan kemampuan kepada para TKI adalah yang terbaik tentunya.
Sangat banyak manfaat teknologi yang aku perolehi, selain mendapatkan teman, aku juga jadi mengetahui beberapa hak-hak dan kewajiban tenaga kerja hanya dengan membuka situs imigrasi di mana aku bekerja.
Untuk meminimalisir penggunaan energi secara berlebihan, penggunaan laptop adalah yang terbaik. Di mana kita bisa mengisi ulang batreinya, dan dapat menggunakannya beberapa jam kemudian. Juga handphone, juga menjadi alternatif untuk lebih menghematpenggunaan energi, toh sekarang sudah menjamur nomor-nomor GSM dengan harga murah.
Gambar diambil dari sini
Ditulis untuk mengikuti lomba ini
Mau nggak mau, suka nggak suka terkadang kita harus berdepan dengan segala pilihan dalam kehidupan ini. Tentang hari ini, esok juga kelak kemudian hari. Dan mau nggak mau juga, kita juga harus memilih di antara beberapa pilihan yang ada. Pun dengan kepulanganku beberapa waktu lalu, juga adalah sebuah pilihan di mana aku akan menetap kemudian. Apakah harus kembali ke Malaysia, atau tetap stay di Indonesia.
Dan kembali ke Malaysia, lagi-lagi menjadi pilihan selanjutnya. Aku tahu beberapa teman-temanku kecewa dengan pilihanku mengambil keputusan ini. Tapi, mau gimana lagi? Harapanku kontrak kali ini adalah untuk terakhir kalinya *amin Allahumma amin...* dan tahun depan, aku akan tinggal dan menetap di Indonesia *duh senengnya...*
Tentang pilihan tersebut, selama di Indonesia, aku juga berpikir akan bekerja dan menetap di sana. Ada beberapa pekerjaan yang ditawarkan, termasuklah bekerja sebagai stafnya Pak Jonru, founder Sekolah Menulis Online. Tapi sayangnya harus menetap di Jakarta :( dan itu, membutuhkan kos yang besar. Dan akhirnya, aku memilih untuk kembali ke Malaysia...
Bismillah... Kembali ke Malaysia, dengan menyusun kekuatan baru. Termasuk, semangat ngeblog yang masih lesu...
Sudah hampir sebulan, aku tidak meng up-date tulisan di sini. Beneran, ada kerinduan. Hiks, banyak cerita yang terlewat, banyak pula kisah yang tak sempat tercatat di sini. Semenjak tanggal 28 oktober 2010 ketika hari itu janjiku pergi ke sebuah event di Jakarta tepatnya di gedung Stovia mengikuti acara sumpah pemuda 2 yang diadakan oleh XL. Terlewat sudah acaranya, tak ada juga update gambar-gambarnya. Juga tentang Pesta Blogger. Ah! Semuanya terasa basi…
Pun dengan kepergianku ke beberapa kota kisah tentang Jogja juga beberapa kota lainnya. Terlalu klise, saat ketidak up-dateanku di sini karena kesibukanku. Toh, di multiply aku masih sedikit menulis, juga sesekali blogwalking. Lantas kuberitahu, bahwa ketidak up-dateanku adalah minimnya sarana media internet yang kupunya. Selama ini, aku hanya terbatas menggunakan hape. Dan blogspotku, begitu lamban koneksinya ketika kubuka dari hape. (siap-siap reparasi demi kelangsingan blogku) Dan selama mengunjungi beberapa daerah, aku jarang sekali menemukan kang mas warnet :(( ini yang bikin tambah bête. Boro-boro nulis di blogspot, beberapa tugas yang aku harus mengirim beberapa dokumentasi ke Jakarta pun sampai sekarang belum terkirim (ini ngeblog sambil ngirim file) hehehehe… Duh, sahabat-sahabat blogspotku apa kabar yah…??? Kangen… Beneran deh kangen. Insya Allah, aku akan BW semampunya melepas kangen dengan teman-teman semuanya, rindu membaca tulisannya juga rindu mengetahui kabarnya… Mau BW ah, sekalian ini menampilkan beberapa gambar yang aku perolehi kemarin :) selamat menikmati…. *halah*
Sekilas foto2 di Jogja dan Magelang... Foto2 Pesta Blogger nggak usah yah...?? hehehehe...
Assalamu'alaikum Warrahmatullah...
Apa khabar teman-teman? :) eh, rasanya lama sekali aku tidak singgah kemari. Ada kerinduan, ada keinginan untuk kembali menyusun kata, menjadi kalimat-kalimat yang selalu tak ada makna. Tapi sungguh, kadang aku merindunya. menyapa sahabat-sahabat semua, satu demi satu. Menjawab soalan-soalan tanya, yang sering aku abaikan.
Maka sebelum aku meminta maaf, aku yakin karena adanya kesalahanku, dariku, baik karena sudah lama tidak blogwalking ataupun sekedar menjawab pertanyaan atas komentar-komentar beberapa teman. Jadi dengan ini, ada sedikit jawaban yang lebih cenderung kepada sebuah pembelaan diri untuk menutup-nutupi kekurngan diri. kekurangan dalam berkomunikasi dan berinteraksi di dunia maya ini.
Tanggal 18 oktober lalu, alhamdulilah saya telah selamat kembali mendarat di Indonesia. Tepatnya, di Bandar Udara Hussein Sastranegara, Bandung. Dan semenjak kepulanganku ke tanah air, aku tidak sesering dulu jatah onlinenya. Pertama, di rumahku nggak ada jaringan internet. kalaupun ada, itu di rumah Kakakku. Dan aku, sekarang sering kelayapan ke mana-mana. Jadi, intensitas di dunia maya emang berkurang banget. Nggak kayak waktu di Malaysia dulu, yang selalau ngerem di kamar. Ok, pembelaan pertama telah dibuat :)
Selanjutnya, adalah tentang teguran-teguran beberapa teman dekat di yahoo messenger. Begini, aku OL YM dari hape, selalunya aku nggak sign out, jadi masih OL aja tuh YM. Padahal, kadang orangnya entah ke mana. Kalau ada yang negur dan aku nggak bales, bukan berarti aku sombong atau sibuk, tapi karena nggak lagi online :).
Setelah merunut segala kesalahanku, dengan ini saya ungkapkan maaf atas segala kesalahan baik yang disengaja, maupun terlupa.
Beberapa hari ini, sempet menjejakan kaki di beberapa tempat. Bertemu dengan teman-teman dunia maya di alam nyata. Alhamdulilah... Tapi di balik itu semua, ada juga runutan kabar duka. Eruspinya gunung merapi di Jogja, gempa bumi dan tsunami di Mentawai. Ah, kabar-kabar itu kembali membuat duka untuk bangsa Indonesia. Untuk teman-teman blogger marilah kita bersama-sama bergandeng bahu, membantu sebatas yang mampu kepada mereka yang terkena bencana. Semoga dengan sedikit bantuan kita, mampu menolong mereka yang sedang berduka.
Dan hari ini adalah hari sumpah pemuda. Kebetulan, aku dan beberapa teman-teman multiply mengikuti XL sumpah pemoeda di Jakarta. Eh, tumben banget yah aku ikut-ikutan acara kek gini? hehehe.. Semoga nanti dapat oleh-oleh cerita, untuk dapat dibagi bersama di sini :)
Assalamu'alaikum Warrahmatullah...
Apa khabar teman-teman? :) eh, rasanya lama sekali aku tidak singgah kemari. Ada kerinduan, ada keinginan untuk kembali menyusun kata, menjadi kalimat-kalimat yang selalu tak ada makna. Tapi sungguh, kadang aku merindunya. menyapa sahabat-sahabat semua, satu demi satu. Menjawab soalan-soalan tanya, yang sering aku abaikan.
Maka sebelum aku meminta maaf, aku yakin karena adanya kesalahanku, dariku, baik karena sudah lama tidak blogwalking ataupun sekedar menjawab pertanyaan atas komentar-komentar beberapa teman. Jadi dengan ini, ada sedikit jawaban yang lebih cenderung kepada sebuah pembelaan diri untuk menutup-nutupi kekurngan diri. kekurangan dalam berkomunikasi dan berinteraksi di dunia maya ini.
Tanggal 18 oktober lalu, alhamdulilah saya telah selamat kembali mendarat di Indonesia. Tepatnya, di Bandar Udara Hussein Sastranegara, Bandung. Dan semenjak kepulanganku ke tanah air, aku tidak sesering dulu jatah onlinenya. Pertama, di rumahku nggak ada jaringan internet. kalaupun ada, itu di rumah Kakakku. Dan aku, sekarang sering kelayapan ke mana-mana. Jadi, intensitas di dunia maya emang berkurang banget. Nggak kayak waktu di Malaysia dulu, yang selalau ngerem di kamar. Ok, pembelaan pertama telah dibuat :)
Selanjutnya, adalah tentang teguran-teguran beberapa teman dekat di yahoo messenger. Begini, aku OL YM dari hape, selalunya aku nggak sign out, jadi masih OL aja tuh YM. Padahal, kadang orangnya entah ke mana. Kalau ada yang negur dan aku nggak bales, bukan berarti aku sombong atau sibuk, tapi karena nggak lagi online :).
Setelah merunut segala kesalahanku, dengan ini saya ungkapkan maaf atas segala kesalahan baik yang disengaja, maupun terlupa.
Beberapa hari ini, sempet menjejakan kaki di beberapa tempat. Bertemu dengan teman-teman dunia maya di alam nyata. Alhamdulilah... Tapi di balik itu semua, ada juga runutan kabar duka. Eruspinya gunung merapi di Jogja, gempa bumi dan tsunami di Mentawai. Ah, kabar-kabar itu kembali membuat duka untuk bangsa Indonesia. Untuk teman-teman blogger marilah kita bersama-sama bergandeng bahu, membantu sebatas yang mampu kepada mereka yang terkena bencana. Semoga dengan sedikit bantuan kita, mampu menolong mereka yang sedang berduka.
Dan hari ini adalah hari sumpah pemuda. Kebetulan, aku dan beberapa teman-teman multiply mengikuti XL sumpah pemoeda di Jakarta. Eh, tumben banget yah aku ikuta-ikutan? hehehe.. Semoga nanti dapat oleh-oleh cerita, untuk dapat dibagi bersama di sini :)
Ngapain ke pesta blogger..?? Hmmm.. semenjak ngaku-ngaku jadi blogger aku nggak pernah ikutan namanya acara itu. Pertama aku jauh, ke dua jauh ke tiga yah tetep aja jauh :) Tapi kalau ngelihat temen-temen yang pada ke sana kok malah pengen yah...??? Jadi, untuk apa ke sana...???
Kalau buka website Pesta Blogger akan ditemukan kalimat seperti ini, Pesta Blogger merupakan ajang temu nasional blogger di Indonesia. Pesta Blogger pertama kali digelar pada tanggal 27 Oktober 2007 sebagai forum alternatif bagi para blogger di Indonesia untuk bertatap muka secara langsung, bertukar informasi, memicu diskusi, serta memperluas jaringan. Pada kesempatan tersebut, Menkominfo Muhammad Nuh juga menetapkan tanggal penyelenggaraan Pesta Blogger yang pertama sebagai Hari Blogger Nasional. Acara ini digagas oleh konsultan kehumasan Maverick bersama agensi media digital Bubu.com. Tak begitu penting kita mengetahui apa itu Pesta Blogger. Nyatanya, kadang terselip tanya juga, kalau seandainya aku betul-betul ke sana, mau apa? Aku mikirnya ketemu banyak temen-temen dari berbagai komunitas. Dan pastinya menambah silaturahim di antara para blogger. Semoga betul bisa ke sana. Dan, selain pestanya ada yang lain lagi. Yaitu lomba-lomba di ajang pesta Blogger 2010. Kalau mau lihat lebih lengkapnya ada di sini yah... Juga lomba bikin FF (Flash Fiction) kerja sama blogfam dengan MPID (Multiply Indonesia) silakan klik gambar di bawah. Ingat yah, deadlinnya besok :) Untuk teman-teman yang mau ke PB juga, jangan lupa register onlinennya, biar nggak kehabisan kuota. Semoga kita bisa ketemu di sana (ngarep banget deh aku*
Photobucket ceklik gambar untuk ke link tersebut...

Kalau kemarin nulis tentang langkah-langkah menulis flash fiction, kini saatnya kita mencari tahu dari mana asal muasal flash fiction itu sendiri. Lah kalau aku sendiri sih jujur aja, hampir setahun lalu tahu tentang flash fiction yah dari multiply hehehe... Dan ini mungkin lebih lengkapnya asal muasal flash fiction. Seperti biasa, Anaz hanya mengcopas. Kali ini hasta karyanya Mas Luqman, saya copa. Matur nuwun yah, Mas...



Seperti janjiku kemarin, yang akan ke mulkiply dan kembali ke blogspot dengan membawa sebuah jurus-jurus pamungkas tentang flash fiction maka aku mengejar sifu flash fiction di ranah mulkiply. Alhamdulilah, dengan kemuliaan hati dan kebaikan budinya, sang Sifu mau menurunkan ilmunya. Bahkan, dengan rela hati dan sebuah do'a ia memberikan izin tersebut ketika aku hendak meminta mengcopas tulisannya untuk aku posting di sini. Terimakasih banyak, buat Mas Suga.


Celingak-celinguk sebelum posting tulisan ini, hehehe... Soalnya agak sensi. Gini-gini, temen-temen blogger ngerasa gak sih, kalau aku jarang kelayapan di blogspot...??? Mungkin ada yang mengira aku kena sindrom malas ngeblog atau blogwalking atau menulis. Hmmm... Gimana yah? Bisa yah, bisa juga tidak. Mari kita buktikan.
Selama ini, mungkin ada sebagian yang menyadari kehilanganku ada di mana *halah, sok ngartis* hehehe.. Ya, ya... Aku masih ada di rumah sebeleh. Di rumah selingkuhan, alias mulkiply eh multiply ndink. Di sana, aku masih nulis dan posting. Bahkan, kalau kumat sehari sampai dua kali. Sama seperti di sini dulu.
Dan tadi malam, aku cukup terusik dengan postingannya Mbak Nita di Multiply. Judulnya, MP itu racun. Dan aku termasuk yang kena racun MP menurut pandangan kasat mata Mbak Yusnita Febri. Mbak nita nulisnya gini,
"Berikut contoh empers yang terindikasi terkena Racun multiply:
Anazkia
Sebelumnya dia adalah seorang blogger yang baik dan aktif. Namun sejak menengok multiply jadwal menulisnya di blogspot jadi terbengkalai. Ia kini lebih banyak berada di multiply. Dengan kata lain Anazkia POSITIF terinfeksi racun Multiply."
Gubraks.... Maka inilah ikrarku...
Ini kampanyenya Mas Luqman, padahal Mas Luqman sendiri adalah racun di mulkiply
Jadi tersentil diriku. Jadi nyadar, selama ini emang dah kebanyakan ngerem di mulkiply itu, emang dasar keong racun. Eh, kok malah misuh-misuh yah? Yo wis, nggak usah misuh-misuh atau merasa bersalah, toh ngeremnya aku di sana juga ada hasil. Misalnya, yah aku masih aktif dan semangat nulis. Bahkan, sering ikutan lomba di sana dan sering dapet gratisan tentu saja. Ini selingkuhan yang nggak sia-sia... Menang lomba, dapet buku, dapet duit dan dapat teman tentunya *halah lagi*
Tapi, aku juga kudu nyadar, kalau blogspot adalah rumah pertamaku, istri pertamaku (eh, aku cowok apa cewek sih? kok punya istri?) halah... Makanya, baca tulisan Mbak Nita semalam aku jadi mikir. Di mulkiply, meskipun selingkuhan tapi aku banyak mendapat manfaat di sana. Selain teman baru, juga ilmu baru. paling nggak nyangka pas menang juara favorit lomba FF. Itu asli, aku suenenggggg banget. Bukan berarti aku nggak seneng pas menang di lomba-lomba lainnya. Tapi, ini FF gitu lho. Yang saingannya kebanyakan para penulis buku fiksi Pokoknya, aku seneng... Alhamdulilah...
Dan, info terbaru adalah, adanya lomba FF dalam rangka pesta blogger. Yang ngadain blogfam dan MPID (Multiply Indonesia) Buat temen-temen yang mau ikutan, ayoooo mari kita sama-sama menulis FF.
Selain di mulkiply, aku juga nyasar di kompasiana. Malah ahad kemarin, sempat kopdar dengan kompasianer'Malaysia. Serulah pokoknya mah. Jadi, sebetulnya aku beneran belum murtad sebagai seorang blogger. Karena di manapun tempatnya, baik multiply, blogspot, wordpress, blogdetik, kompasiana, dagdigdug atau apalah namanya kita masih menulis sebagai seorang blogger.
Sekian pemberitaan hari ini. Abis ini, aku mau ke mulkiply lagi, (lho, katanya gak mau ke MP lagi? iya, ini kan ada urusan penting) mau minta jurus-jurus membuat FF (flash fiction) nanti aku posting di sini, berbagi dengan teman-teman blogspot. Soalnya, rentang waktu lomba hanya dua minggu.
Tentang info lomba FF di sini yah, teman-teman...

Tidak berlebihan bila penjara disebut sebagai hadiah untuk penulis. Sebab begitu banyak penulis yang tetap menulis meski dipenjara. Begitu banyak karya besar dan monumental lahir dari penulis-penulis yang raganya dipenjara.

Sebut saja Pramoedya Ananta Toer. Nyanyi Sunyi Seorang Bisu dan tetralogi Pulau Buru (Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah dan Rumah Kaca) adalah karya Pram yang lahir saat ia dipenjara di Pulau Buru. Karya besar Tan Malaka, Madilog, juga lahir di penjara.

Nawal El Sadawi, penulis feminis asal Mesir, juga tak menjadikan penjara sebagai halangan untuk tetap menulis. Meski dengan kertas toilet dan pensil alis, Saadawi yang dipenjara pada tahun 1981 oleh rezim Anwar Sadat menghasilkan memoar Dari penjara Perempuan. Live from Death Row dan All Things Cencored adalah karya Mumia Abu Jamal, seorang wartawan Afro-Amerika yang dituduh membunuh seorang polisi. Bertahun-tahun Abu Jamal dibui walaupun bukti bahwa dia tak bersalah telah ditemukan. Selama meringkuk dalam penjara Pennsylvania, Abu jamal menulis dua karya tersebut. Tulisan-tulisannya itu disetarakan dengan tulisan Martin Luther King Jr yang juga menghasilkan karya dalam penjara, Letter from Brimingham Jail.

Karya monumental yang juga lahir dari penjara adalah Tafsir Fi Zhilalil Quran karya Sayyid Qutb, yang bahkan disebut sebagai the most remarkable works of prison literature ever produced. Sayyid Qutb menyelesaikan karya tersebut sebelum syahid di tiang gantungan rezim Gamal Abdul Nasser tahun 1966. Beliau ditangkap karena organisasinya, Ikhwanul Muslimin, dinyatakan terlarang oleh pemerintah Mesir. Selain Fi Zhilalil, Qutb juga menghasilkan buku Ma'alim Fi Thariq (petunjuk jalan) dan risalah kecil, Mengapa Saya Dihukum Mati?

Di Indonesia, Tafsir Al-Azhar Hamka juga lahir dari bui. Hamka menulis karya besar ini saat dipenjara Orde Lama. Begitu juga dengan Bung Karno dan Bung Hatta yang tetap menulis meski dalam penjara. Bahkan Hitler, yang dipenjara pada tahun 1924, juga menulis Mein Kampf, yang menjadi panduan bagi Jerman untuk menjadi negara superpower.

Petikan dari, "Buku Sakti Menulis Fiksi" sebuah renungan untukku sendiri, kadang comfort zone, betul-betul menjadi zona nyaman sampai-sampai untuk menulis pun males. Apakah perlu dipenjara dulu untuk menulis? Ah, saatnya mengeluarkan diri dari kungkungan penjara kemalasan! Chayoo.. Semangat menulis...!!!
Gambar nyulik di sini
Awal mula mengenali kompasiana, dari seorang sahabat blogger. Pertama kali mengenalinya, aku sesekali singgah di rumah maya tersebut. Tapi, tak berniat sedikitpun untuk membuat acount di sana. Hingga pada suatu ketika, Mas Luqman memberikan link tentang Mas Pepeng di kompasiana. Karena sudah membacanya, dan memiliki jiwa blogger yang baik maka aku langsung memberikan komentar. Sayangnya, selain pemilik acount tidak bisa meninggalkan jejak di sana.

Lantas apa yang kucari kini...??? Mampukah aku menjaga yang aku perolehi? ah, susahnya menjaga sebuah tali silatturahmi. Meraih itu mudah, tapi menjaganya amat sangat susah. Halah, serius amat yah prolognya? :D Gini nih, kalau dihinggapi rasa bersalah. Bersalah karena lama tak menjenguk blogspot, juga lama tak singgah di rumah blogspot kawan-kawan semua.
Mumpung masih dalam suasana syawal, semoga moment ini menjadi bermanfaat buatku. Untuk lebih menjaga silatturahmi. Tak harus memaksakan, tapi semampunya diutamakan. menangkup sepuluh jari, memohon kemaafan atas salah yang disengaja maupun terlupa. Bismillah... Mulai semangat mengunjungi blog teman-teman... Semoga masih ada kue raya, duit raya dan terutama sekali adalah maaf yang nyata :)
Sahabat, tunggu aku di rumah mayamu... *halah*
Bikin FF(flash fiction)? huft... kayaknya enggak banget, secara aku paling susah kalau nulis fiksi :( apalagi flash fiction, yang tulisannya ditentukan 250 kata. Tapi, demi mencoba dan melihat lomba akhirnya aku mengikuti juga lomba FF di multiply untuk pertama kalinya dan inilah hasil tulisanku...
“Yah, Risa berangkat dulu.” “Iya, Nak. Hati-hati di jalan. Pulang cepat ya…” Sekilas, aku menengok Ayah. Menatap wajahnya… Ah, wajah tua itu. Wajah senja yang sudah dikelilingi keriput tua. “Kenapa, Yah?. “ “Usahakanlah kamu bisa pulang lebih awal.” “Tapi kan Risa selalu sampai rumah setelah maghrib, Yah.” “Kali ini, pulanglah lebih awal. Ada perkara yang ingin Ayah bincarakan.” “Baik, Yah. Risa usahakan.” Setelah mencium tangan Ayah, aku segera berlalu meninggalkan Ayah. Suara tangis Nala mengejutkan Ayah, untuk segera berbalik arah ke dalam rumah. Ah, Ayah sampai kapan engkau menjadi Ibu rumah tangga? Menjaga ke dua cucumu setipa hari?. ** Aku buru-buru keluar dari pabrik. Setelah mendapat izin pulang lebih awal dari mandorku. Sampai di depan pintu, aku dikejutkan dengan riuh rendah suara ke dua keponakanku dari dalam rumah. Juga, beberapa sandal dan sepatu yang berjejer di depan pintu tanpa kukenali. Aku melangkah masuk. Melihat sekilas ke ruang tamu yang tak berapa besar. Owh, perempuan itu, perempuan yang berbulan-bulan tak terdengar kabarnya. Kini ia kembali muncul… “Nak, duduklah…” Suara Ayah menyambutku. Sementara Nala dan adiknya bergayut manja dipangkuan Ibunya. “Adikmu akan menikah lagi.” Suara Ayah perlahan, terdengar sendu. Aku melirik adikku, yang duduk bersebelahan dengan lelaki yang tak kukenali. Juga beberapa orang, yang aku juga tak mengenalinya. Diam, melihat penampilannya ah, lagi-lagi aku harus terpukul. Lagi-lagi, aku harus kecewa dengan pernikahannya. Bukan, bukan karena ia akan melangkahiku lagi, tapi karena setiap kali akan menikah sudah ada janin di dalam perutnya.
Dan alhamdulilah, tulisan ini menjadi juara favorit pertama. Alhamdulilah...
Kalau ada yang mau belajar FF, di sini yah...

1. Seseungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan.

2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. Malam itu(penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Qur'an Surat Al-Qadr 1-5)

Tidak terasa, ramadhan memasuki hari ke tujuh belas... Artinya sudah tinggal tiga belas hari lagi Ramadhan akan berlalu dari kita. Duhai Robbku, adakah Ramadhan kali ini lebih baik untukku...??? Semoga aku, kami dan semua yang melaksanakan ibadah Ramadhan, mendapat lailatul qadr, seperti yang Engkau janjikan... amin, Allahumma amin...
Tujuh belas Ramadhan bertepatan dengan dua puluh tujuh agustus, tepat tiga tahun aku menghuni rumah ini. Rumah yang tercipta di dunia maya. Rumah yang tereka atas kebaikan seorang sahabat yang membuatkannya dan rumah yang ada karena anjuran seorang sahabat yang kutemu di dunia maya.
Terimakasih untuk Pak Agus Syafi'i yang telah menyuruhku membuat blog. Juga, tak lupa kuhaturkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada sahabatku Arwani. Dulu, kaulah yang membuatkan rumah ini. Kau juga yang mengajari aku mengisi dan memagari rumah ini. Kau, sahabat terbaik yang pertama kali kukenal di dunia maya. Semoga Allah selalu melindungimu...
Tiga tahun, bukan waktu yang singkat. Jatuh bangun dalam kemalasan, mencari semangat baru untuk selalu menjalin semangat ukhuwah dengan sahabat-sahabat blogger semua. Di sini, aku banyak belajar. Mengenali sahabat-sahabat semua, banyak cerita yang aku punya banyak juga ilmu yang kudapatkan dari semuanya. Tidak ada hal yang sia-sia ketika kita menggunakannya dengan niat baik. Sahabat, adakah engkau mendapatkan kebaikan dari blogwalking yang kita lakukan...??? Aku berharap ada.
Tiga tahun, sungguh tak terasa... Ingin rasanya aku melakukan hal yang lebih setelah menghuni rumah ini sekian lama. Misalnya, dengan membukukan... Ah, itu hanya mimpiku. Semoga kelak, ia menjadi nyata.
Dan, untuk teman-teman yang mengikuti lomba makan kerupuk di blog, dari lubuk hati yang paling dalam, aku mohon maaf yang sebesar-besarnya. Hari ini, aku baru mengumumkan siapa pemenangnya. Pesertanya tidak banyak, hanya tujuh orang. Tapi itu membuatku senang, meskipun dilanda bimbang. Bimbang menetukan siapa yang layak mendapatkan bukunya si Akhi Dirman. Terimakasih untuk yang sudah berpartisipasi...
1. Mbak Sultanah, Tujuh Belas Agustus Waktu Itu
2. Abi Sabila, Semerah Agustusan, Seputih Ramadhan
3. Abi Sabila, Anugerah Ramadhan, Amanah Kemerdekaan
4. Abi Sabila, Dirgahayu Negeriku, Diberkahi Bangsaku
5. Mbak Murti Yuliastuti, Lomba Makan Kerupuk yang Nggak Pernah Lapuk
6. Trimatra, Fatwa MUI Lomba Makan Kerupuk Haram nih...
7. Lina, Kerupuk Tujuh Belasan, Makna Perjuangan
Setelah melihat isi tulisan dihubungkan dengan tema dan isi dari tulisan maka aku memutuskan tiga buah buku akan diberikan kepada...
4. Abi Sabila, dengan tulisan Dirgahayu Negeriku, Diberkahi Bangsaku
5. Mbak Murti Yuliastuti, Lomba Makan Kerupuk yang Nggak Pernah Lapuk
7. Lina, Kerupuk Tujuh Belasan, Makna Perjuangan
Buat teman-teman yang mendapatkan buku, silakan kirim imel ya, ke anazkia@yahoo.com terimakasih ;) segera kirimkan nama dan alamat yang ada di Indonesia :)
Untuk sahabat Trimatra, maaf kalau postingan kolaborasinya jadi geje Sorry, OOT keluar dari jalur :)
smp...??? Beneran, aku nggak ngerasain deh, gimana rasanya sekolah di sana. Dengan rok pendek berwarna biru juga baju berwarna putih... Huft.. ditambah make dasi biru, topi biru pokonya, dulu aku pengen bangeettt... Hmmm.. Sayangnya, pas lulus SD aku kok yah nggak sekolah smp. Pokoknya mah, kalau ngelihat orang pake seragam smp, ngiri mangiri aku.
Tapi, waktu aku umur 15 tahun, pas yang lainnya sudah pada kelas 3 smp eh, aku malah baru masuk kelas satu. Itu juga bukan di SMP. Aku sekolahnya di Mts. Tapi sama aja kan sama smp, bedanya kalau di Mts mata pelajaran agamanya lebih banyak. Jadi smp plus githulah... Semua pelajaran smp aku pelajari, tapi tidak semua bidang studi yang aku pelajari, dipelajari anak-anak smp. Dan di Mts, aku harus make kerudung, baju lengan panjang dan rok panjang. Nah pas di smp plus ini juga, ada sebuah kisah yang amat sangat memalukan dan sungguh mnyebalkan ketika diingat. Aku, bersama dengan dua orang sahabat pernah bolos sekolah. Hanya untuk menonton konser musik padahal tempatnya lumayan jauh dari sekolah kami. Waktu itu, baru tenar-tenarnya group musik DOT (itu lho, group bandnya Eza Yayangk CS) Kalau inget sekarang, enggak banget deh, bolos sekolah, demi nonton konser musik. Tapi yah namanya anak remaja yang masih smp, aku kok nggak mikir ke situ. Mikirnya seneng aja mau ketemu artis, astagfirullah... Semoga anak keturunan aku nggak ada deh yang kayak gitu. Tapi dasar remaja nanggung, nggak cuma nonton konser musik aku juga pernah bolos cuma untuk ke pantai. Innalillahi... Lho kok aku dulu badung yah? baru nyadar... Semua kejadian itu, pas kelas satu smp. Setelah naik kelas, alhamdulilah aku nggak bolos-bolos lagi. Untung aja cepet nyadarnya. Tapi, penyakit bolos membolos itu sebenernya susah ngilanginnya. Mungkin pas kelas dua dan tiga smp aku tidak melakukannya lagi. Tapi, pas di SMU (aku sekolah di Aliyah) eh, penyakitnya kambuh lagi. Tapi ini lebih hebat, mbolosnya lebih keren malah jauh-jauh sampe ke Jakarta. Hehehehe... keknya dah pernah ditulis deh di postingan-postingan dulu. Walaupun dah mentas dari smp, aksi bolos membolos tetap berlaku. Tapi, mbolosnya lebih postitif, karena aku mengikuti diklat jurnalistik. Dan alhamdulilah, sampai ke kompas Gramedia. Rupanya, penyakit mbolos bukan cuma kerjaan anak smp, SMU pun aku kena penyakit yang sama. Bedanya, mbolos di SMU lebih ada manfaatnya. Duh, kok jadi buka-buka kisah lama yah...?? hehehe... ini untuk berpartisipasi dalam gerakan SEO positif anak smp yang diamanahkan oleh Mbak Elly, Bang Atta, Mas Munir, Manajemen Emosi dan teman-teman blogger lainnya. Terimakasih untuk Mbak Elly yang sudah mentag :) Semoga tulisan kecil ini dapat membersihkan SEO yang tidak baik tentang smp. Buat teman-teman yang mengikuti lomba makan kerupuk, Insya Allah pengumuman pemenangnya dua hari lagi. tanggal 25 Agustus 2010. Mohon maaf atas kelambatan ini.
Yang mau dengerin lagu jadulnya DOT, klik aja yah... :)
Inul, nama yang membuat aku penasaran di dunia blogger, saat awal-awal aktif ngeblog. Pada mulanya, aku tidak begitu memperhatikan, meskipun ada rasa penasaran. Akhirnya, rasa pensaranku membawaku ke site blognya. Aku mengira dia artis dangdut kenamaan Indonesia, rupanya, tebakanku salah. Dia seorang remaja. Khas remaja-remaja lainnya, isi blognya berkisah tentang diari online.

Sekali dua kali, akhirnya kunjunganku ke blognya menjadi sering. Aku, semakin mengenali Inul. Rupanya, dia bekerja di warnet. Selain itu, dia juga merangkap kerja di rumah majikannya. Dalam artian, sebelum menjaga warnet, Inul harus beberes rumah dan pekerjaan-pekerjaan rumah lainnya. Bahkan, kadang dia membawa momongannya ke warnet. Salut! Pernah dia cerita, kalau ada temannya, tapi sudah pulang. Dan kini, Inul jungkir balik sendirian. Aku bangga padamu.

Kalau membuka tulisan di awal dia ngeblog, terlihat sekali, Inul belajar dari nol tentang dunia blogger. Tapi, dia tetap semangat belajar. Meskipun dia pernah "meninggalkan" blognya beberapa saat, ketika awal-awal di facebook. Tapi Inul tidak melupakan blognya. Dari blog yang biasa-biasa saja dan tak tahu apa-apa, akhirnya Inul mampu mengganti template dan mengubah segala macam isi di blognya. Dia, pantang menyerah! Saat hendak membandingkan tulisannya dari awal ngeblog sampai kini, ada banyak sekali perubahan. Tulisan Inul kini, lebih berisi. Tak hanya berisi curhatan gak jelas semata, bahkan kadang menyinggung isu-isu negara. Ah, Inul kamu kadang membuatku cemburu, untuk lebih rajin sepertimu.

Saat Inul menuliskan kisah hidupnya untuk sebuah lomba, "berbagi Kisah Sejati" Inul, menceritakan panjang lebar kisah hidupnya. Inul, berasal dari keluarga transmigrasi di tanah Sumatera. Kedua orang tuanya, asli keturunan jawa. Saat berumur 4 tahun, Inul sudah memasuki bangku SD (Sekolah Dasar) Bersama dengan Ayahnya, mereka merentasi hutan belantara untuk menuju sekolah. Tanpa sepatu, Inul kecil hanya memakai sendal buatan ayahnya. Begitulah, ceritanya dalam tulisan tersebut.

Sungguh perjuangan yang panjang... Dan, sejak lulus SD (Sekolah Dasar) Inul harus rela meninggalkan kedua orang tuanya, menuju Surabaya. Umurnya, baru 13 tahun, tapi dia sudah berani melintasi perjalanan sejauh itu seorang diri. Hanya berbekal secarik kertas, berisi alamat. Subhanallah... Di sana, ia mengikuti kursus baby sitter, di sebuah yayasan. Selama tiga bulan, akhirnya ia mampu menyelesaikan kursusnya. Dan mulai bekerja dengan keluarga seorang dokter. Begitulah yang aku ingat, begitulah yang aku tahu. Inul, dengan seluk-beluk pengalamannya, menjadikan ia lebih terdidik dan terbiasa hidup berpindah-pindah dari satu rumah, ke rumah lainnya. Mengenali bermacam-macam karakter keluarga. Semuanya, menjadikan ia semakin matang dalam berpikir.

Kemarin, dalam moment tujuh belasan, Inul menulis dan menyoroti tentang dunia pembantu di Indonesia. Tulisan yang sederhana, tapi ia menjadi sebuah perenungan. Sebuah perenungan, bahwa apapun pekerjaannya, siapapaun orangnya kemerdekaan dimulai dari diri sendiri juga cara memperlakukan orang lain. Mengutip sedikit tulisannya, "Aku rasa dulu aku punya banyak teman "senasib" yang ngga' ada merdeka-merdekanya sama sekali, di kekang, terikat, nurut aturan yang ngga' ada pantes pantesnya sama sekali, apakah itu merdeka ...?" Semoga Inul sudah merdeka, Insya Allah :)
Sepertinya, dah nggak perlu dibahas lagi dalam waktu dekat ini bahkan beberapa jam lagi, umat muslim di seluruh dunia akan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Alhamdulilah... Bersyukur kepada Allah, yang telah kembali mempertemukan kita di bulan mulia ini. Sebagai mahluk-Nya yang lemah tentunya aku pribadi banyak menuai kesalahan dan kehilafan selama menulis di blog atau ketika aku tidak berkunjung balik kepada para blogger yang sudah singgah di rumah ini. Dengan segala kerendahan hati.. mohon maafkan segala khilafku sobat, baik yang disengaja, ataupun tidak. Baik yang terungkap atau yang tak terucap... Semoga Ramadhan kali ini, lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, Insya Allah... Amin...
Akhir-akhir ini, aku jarang sekali posting, sehingga aku merasa begitu banyak "hutang" beberapa waktu lalu, salah seorang sahabat di plurk (Andri) memberikan private messege, yang berisi sebuah undangan pernikahan. Sayang sekali, aku tak bisa menghadirinya. Barakallahulaka wabaraka 'alaika wajama'a bayanakuma fii khoyr... Maaf, telat banget mengucapkannya. Ini karena jarang ngeplurk, sampe-sampe lupa tanggalnya... Hiks... Selain Ramadhan, kita juga sebentar lagi dihadapkan dengan ulang tahun kemerdekaan. Biasanya, hiruk pikuk agustusan itu disibukan dengan berbagai lomba. Kek tarik tambang, mecahin balon dan yang nggak ketinggalan yah lomba makan kerupuk. Kayaknya, lomba makan kerupuk nggak bakalan diadakan siang hari deh, secara kita puasa :) maka dari itu, timbul keisengan aku untuk mengadakan lomba makan kerupuk di blog *halah* piye tho, Naz...??? Konsepnya, adalah posting di blog masing-masing Temanya, "Krupuk Tujuh belasan" terserah deh, temen-temen mau nulis cerita model apa, boleh jungkir balik, tunggang langgang atau apapun, selagi aku masih bisa baca dan dicerna. Tapi cerita itu harus mengandungi hikmah. Kira-kira, kenapa sih tujuh belasan identik dengan lomba makan kerupuk? Apa wajib githu? terus, kalau nggak ada lomba makan kerupuk, apa nggak jadi tujuh belasannya? ;) pokoke, mah bikin lain dari yang lain deh... Boleh juga kisah nyata pas temen-temen ikutan lomba makan kerupuk :). Waktunya, sejak hari ini, sampai tanggal 17 Agustus yah :) Hadiahnya apa, Naz...?? hadiahnya novel. Kebetulan, aku kerja sama sama si Akhi Dirman, itu lho juri yang dulu aku ngadain lomba. Dan novelnya, adalah novel si Akhi Dirman, plus dengan tanda tangannya. Ada 3 buah novel yang direbutkan. Jadi, buat temen-temen ditunggu tulisannya... :) Jurinya, aku sendiri, tapi kalau banyak pesertanya yah harus melibatkan si Akhi Dirman lagi (mana tuh anak yah...?? *celingak-celinguk*)
Ini dia novelnya, "Sebab Cinta Tak Harus Bicara" kalau dah bikin posting di blog, jangan lupa yah, kasih tahu linknya di bawah komentar ini :) terimakasih.. selamat menulis :) *lagi nyari ide, bikin event "Baju Lebaran Untuk yang Membutuhkan" tapi, gimana caranya yah? *halah, ini aja belum siap... :D
Sekali lagi, selamat menjalankan ibadah puasa, mohon maaf atas segala khilaf. dan selamat mengikuti lomba... Gambar Ramadhan dapet nyulis di sini Gambar novel dapet nyulik dari blognya si Akhi
Assalamu'alaikum Warrahmatullah... Sahabat, apa kabar? Lama banget yah, aku nggak up date? Keknya, dah banyak yang nyari-nyari aku deh *weks... GR* Hehehe.. Lah buktinya emang ada yang nanyain kok, kenapa nggak posting dan bolak-balik ke postingan yang sama :D Maaf, Anaz lagi semedi. Nyari wangsit, nyari ide, nyari pentungan. Gimana caranya biar cepet kaya mendadak (kaya ide, untuk menulis) Tapi, ndilalah semakin disemedikan (eh, bahasanya ancur deh) aku semakin nggak punya ide. Aku semakin miskin (miskin kata, miskin baca) Ada yang mampu menolongku...??? :)
Inget nggak, sama postingan terakhirku...??? Itu lho, tentang loba menulis 100 menit 1000 tulisan...?? Maaf nih ya, bukannya mau bawa-bawa rumah tangga orang, alias membawa-bawa nama selingkuhanku ke sini. Tapi, ada sedikit hikmah yang aku perolehi. Jadi gini, pas lomba diadakan, kompasiana mengalami crash. Yah ini karena banyak orang yang mengakses web tersebut dalam waktu bersamaan. 600 orang lebih... hiks... Akhirnya, banyak yang kecewa, banyak yang sedih. Dan aku...??? yah aku nyante-nyante aja. Dari awal ikut lombe tersebut kan sebagai penggembira. Lagian, aku tahu kok siapa aja yang ikutan, kebanyakan adalah beberapa wartawan dan penulis buku, jadi nggak berharap banyak. Kecewa...??? Pasti. Wong sorenya, postingan yang mengeluhkan tentang lomba di Kompasiana itu bejibun :) (termasuk aku tentunya) hehehe... Dan, di balik kegagalan para peserta lomba, ada juga yang beruntung membuat postingan. Tidak banyak memang. Hanya sekitar 300 tulisan yang terpublish. Namanya lomba, apalagi dalam website yang besar, tentunya hadiahnya juga menggiurkan :) (kamera SLR, note book dll) Selain penilaian juri, juga ada voting dari para Kompasianer. Nah, di sini ada beberapa orang yang tulisannya lolos, langsung deh pada kampanye. Kirim inbox, kirim di profile, ngasih link. Voting terbanyak mendapat hadiah hape keren (lupa mereknya) Dan aku..?? eneg binti empet. Apalagi, kalau orang yang nggak aku kenal, tiba-tiba ngeadd aku dan langsung memberikan intro, "Vote saya, bla.. bla.. bla..." beneran, aku nggak ladenin yang kek githu :) *maaf yah para sahabat...* Aku kenal salah seorang blogger yang tulisanny lolos, nggak tangung2, lima tulisan. Dia adalah Ella. Tapi, dengan santainya tak sekalipun ia menyuruhku untuk memvote *peluk Ella* dan, aku lebih salut dengan tulisan salah seorang Kompasianer (Pak Dian Kelana) yang dengan legowonya menuliskan judul tulisan "Aku Bersamamu Kawan" Begitulah, dari sana aku banyak mengambil hikmah. Tentang sebuah kesalahan juga kekalahan. tentang menyikapi salah dan juga kalah. Dan aku, aku juga merasa ada sebuah sifat (yang entah apa aku tak mampu menceritakannya) terlahir dan ada dari sebagian para sahabat blogger. Sahabat, bolehkah engkau menulis di sini, di bawah komentar ini tentang apa yang sahabat dapatkan dalam dunia blogger...??? terimakasih... :)
Judulnya syerem amat yaks...?? :D halah, Anaz kumat apa ini? jadi gini, temen-temen. Aku khan selingkuhannya banyak nih... Sebagai peselingkuh yang baik, aku pengen ngajak temen-temen semua untuk berpartisipasi dalam perselingkuhan ala Anazkia duduls Apaan sih loe, Naz...??? hehehe.. maaf-maaf. Oke, serius...
Selain di multiply, aku juga nongkrong di kompasiana. Sesekali, sebetulnya. Tidak sekerap di blogspot dan multiply. nah di Kompasiana lagi mau ngadain event nih.. seru banget, 100 menit 1000 tulisan. Nah kan seru banget tuh...??? Untuk lebih jelasnya, coba temen-temen klik aja link ini yah.. Jangan lupa, daftar jadi kompasianer, biar bisa ikutan (sekalian, ngajakin teman-teman biar selingkuh di sana. Seru juga lho di sana :)) Bukan berarti harus meninggalkan blogspot, bukan sama sekali. Sama-sama kita menetap di rumah yang berbeda, dengan penghuni yang berbeda. nah, sapa tahu kita ketemu lagi di sana, kan bisa baca tulisan-tulisan lainnya. Sebetulnya, jujur nih kalau aku bilang punya blog banyak, itu enakan lain acount dan lain jejaring. Kenapa? karena kita akan menemukan banyak perbedaan dan beragam pengalaman yang didapatkan. Ini pandangan objektif aku aja, aku nggak memaksakan untuk teman-teman mempercayainya. Secara, pagi ini yang nulis lagi kumat dudulsnya, jadi kadang suka bikin analisa-analisa yang nggak jelas *harap maklum* Cukup sekian dan terimakasih.. Sampai ketemu di lomba menulis 100 menit 1000 tulisan :)
"sekali mencintai sudah itu mati" begitulah kalimat yang tertera di bawah judul novel Galaksi Kinanthi. Buku yang aku ketahui dari facebook, di mana awal-awal kemunculannya banyak teman-teman facebook yang membahasanya. Sayang beribu sayang, aku sangat susah untuk mendapatkan buku-buku Indonesia di Malaysia. Meskipun ada Gramedia, tapi ia jauh di Kajang sana :(...
Maka menjadi sebuah kebahagiaan saat ada seorang sahabat nun jauh di Indonesia sana mau membelikannya. Terimakasih, sahabat. Membaca Galaksi Kinanthi, membuatku menangis tanpa malu di gerbong kereta api. Tasaro GK, mampu mengolah kisah tentang buramnya potret TKW juga gambaran negeri yang suram. Dalam sebuah prolog review di majalah Annida bulan Mei tahun lalu, tertulis, "Di Indonesia, ada banyak persoalan bergelimpangan untuk disaksikan. Ada yang kita ketahui sekedarnya saja dan bersikap abai. Ada yang tidak sama sekali kita ketahui namun diam-diam menyoal besar. Pun yang jamak diketahui, namun dibicarakan ketika sesuatu yang dahsyat, memuntahkan fakta-fakta mencengangkan hingga membuat sisi kemanusiaan bangkit. Dan itu, biasanya dilakukan media massa. Sebuah kasus TKW yang kerap disiksa, terbongkarnya penjualan anak/perempuan, serta berita pilu lain." (Annida, no 9/VIII Mei 2009) Aku bukan mau mereview buku ini. Tapi, cuma hendak mengabarkan, Insya Allah Klub Buku Online akan kembali melakukan konfrensi bareng penulisnya. Setelah sekian bulan lagi-lagi tidak ada kegiatan. Insya Allah, Tasaro GK bersedia untuk hadir dalam konfrens via yahoo mesengger. Tanggalnya, masih belum konfirmasi. Gimana kalau temen-temen Klub Buku yang tentukan...??? Minggu depan yah? *tanggal berapa?* apakah masih menggunakan waktu yang sama? Malam minggu? Gimana kalau minggu depan? Khan infonya dah lama banget :) Gambar nyulik dari sini
Bayi Lahir Bulan Mei 1998 Dengarkan itu ada bayi mengea di rumah tetangga Suaranya keras, menangis berhiba-hiba Begitu lahir ditating tangan bidannya Belum kering darah dan air ketubannya Langsung dia memikul hutang di bahunya Rupiah sepuluh juta Kalau dia jadi petani di desa Dia akan mensubsidi harga beras orang kota Kalau dia jadi orang kota Dia akan mensubsidi bisnis pengusaha kaya kalau dia bayar pajak Pajak itu mungkin jadi peluru runcing Ke pangkal aortanya dibidikan mendesing Cobalah nasihati bayi ini dengan penataran juga Mulutmu belum selesai bicara kau pasti dikencinginya
Dipetik dari kumpulan puisi, Malu Aku jadi Orang Indonesia, Taufiq Ismail.
Ketika kata tak lagi bercerita, izinkanlah gambar yang berbicara. Sedikit kisah, tentang sesi kursus beberapa hari lalu. Kelak, ketika aku pulang, ia akan menjadi kenangan. Bengkel asas fotografi yang diadakan oleh Astaka Villa Aksara bertempat di Pusat Belia Antarbangsa (International Youth Centre) Cheras 18 Juli 2010.
We r Sifu, Encik Zaidee. Timekasih banyak-banyak. Kalau nanti saye kenduri kahwin boleh x jemput Encik untuk jadi fotografer...?? saye jemput Encik dengan istri sekali
Angkatan pertama bengkel asas fotografi dari kanan atas, Ummi, Anazkia, kanan bawah, Encik Muhayim dan Nurulhidayah
Hasil jepretanku, yang lumayan baik mendapat pujian :D Encik Azmee dan istri. Salah satu sifu kami Hasil jepretan terbaik Ummi Bidikan terbaik, Encik Muhayim Antara "tembak"an terbaik Hidayah
Begitulah, sekilas kisah bengkel asas fotografi beberapa hari lalu. Terimakasih kepada penganjur, tutor dan sifu-sifu yang jauh-jauh datang. Encik Zaidee dari Negeri sembilan, Encik Asmee dari Johor. Semoga ilmunya bermanfaat untuk kami semua, Insya Allah... juga teman-teman semua., Ummi, Hidayah dan Encik Muhayim. Insya Allah, jumpa lagi dalam event bengkel asas photoshop 17 hari bulan 10 2010, kalau aku belum pulang :)
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Teman-teman

Sering Dibaca

  • Minyak Gamat Bukan Hanya untuk Obat Luka
  • Hari Ini, Aku Menulis
  • Kontes Blog Bermula
  • Blogger Return Contest
  • #Berkat Ngeblog

Harta Karun

  • ►  2021 (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2020 (10)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (41)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (5)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (10)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2017 (21)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (63)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (23)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2015 (137)
    • ►  Desember (25)
    • ►  November (20)
    • ►  Oktober (34)
    • ►  September (19)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (9)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2014 (52)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2013 (40)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (12)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2012 (74)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (14)
  • ►  2011 (87)
    • ►  Desember (10)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (18)
    • ►  September (13)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ▼  2010 (141)
    • ▼  Desember (6)
      • Jogja, Part Pertama
      • Lomba Menulis Flash Fiction Tentang Pengamen
      • FF (Rinai Duka Pagi)
      • "Membaca", di Kereta
      • MICROSOFT BLOGGERSHIP 2011 (Teknologi, menghubungk...
      • Hidup Adalah Pilihan
    • ►  November (1)
      • Kangen...
    • ►  Oktober (6)
      • Maafku, Sebelum Terucap
      • Maafku, Sebelum Terucap
      • Ngapain ke Pesta Blogger?
      • Flash, Fiksi, Animasi dan Program Animasi
      • 4 Langkah Praktis Dalam Meracik Flash Fiction
      • Beneran, Aku Belum Murtad kok...
    • ►  September (4)
      • Mereka, Yang Lahir di Penjara
      • Kopdar
      • Menjaga Silatturahmi
      • FF (Senja di Mata Ayah)
    • ►  Agustus (5)
      • Malam Seribu Bulan (Kolaborasi Posting)
      • Aku Nggak Pernah Sekolah SMP
      • Inul, Pembantu Dari Indonesia
      • Ramadhan, Maaf-Maafan dan 17an...
      • Belajar, Dari Kesalahan dan Kekalahhan
    • ►  Juli (12)
      • Marilah, Kita Selingkuh Berjama'ah
      • Galaksi KInanthi
      • Selamat Hari Anak Nasional
      • Ketika Gambar Bercerita
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (17)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (18)
    • ►  Januari (23)
  • ►  2009 (124)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (14)
    • ►  Mei (16)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (12)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2008 (105)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (16)
    • ►  Mei (19)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (22)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2007 (30)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (12)
    • ►  Agustus (2)

Kategori

Ads Blogger Hibah Buku Celoteh Cerpen Featured GayaTravel KBO komunitas Murai Perjalanan Piknik Buku Pojok Anaz Reportase resep reveiw Semestarian Serial Sosok Teman TKW TripGratisan Volunteer

Catatan Anazkia By OddThemes | Turatea.com