Kurir Cinta
Dalam facebook, aku sudah beberapa kali mengganti nama. Awal sekali, aku menggunakan nama asli. Ketika itu, belum banyak aku menemukan sahabat-sahabat nyata di dunia maya. Kemudian, karena lebih banyak teman-teman blog aku mengubah memakai nama blog saja. Dan, beberapa waktu lalu, aku juga sempat meletakan nama asli, Eli Anazkia. Ada beberapa sahabat bloger yang terkejut dan bertanya. Betulkah itu nama asliku. Dan terakhir, ada yang kompalin katanya, nama Eli identik dengan mbak Elly newsoul. Makanya, aku hapus lagi nama asliku. (gak pake ngambek yah...??? ;)) :D)
Di inbox Facebook, aku juga menemukan sebuah pesan, dari seorang yang namanya aku tak mengenalinya. Pendek sekali pesannya, menggunakan bahasa Inggris pula. "Halo mbak Eli.
Just for makesure, are U Eli who was studied in MTs Rawa Arum-Cilegon on 1998? Sorry if I am wrong. But if it`s right, really I am very pleasure to find you like this." Mikir-mikir, dari namanya, aku tak mengenalinya. Profile picturenya, seorang bayi. Aku langsung ngubek-ngubek album gambarnya.
Dan ternyata.... Dia kakka kelasku. Kakak kelas, yang beda jauh sekali. Aku baru kelas satu MTs saat itu. Dan kakak kelas tersebut, sudah kelas tiga Aliyah. Jauh sekali... Aku tidak menyangka, dia masih mengingatku. Meskipun tidak menggunakan nama asli (tapi nama depannya nama asli ndink) tapi, aku tak lupa sedikitpun dengan wajahnya. Sebut saja namanya ka Usman. Ko aku bisa kenal yah, dengan kakak kelas yang sangat jauh sekali...??? Mengingatnya, aku jadi tersenyum-senyum sendiri. Ka Usman, pernah naksir sedikit dengan temanku tersebut.
Dialah yang menginspirasiku untuk kembali ke Sekolah. Karena melihat dialah, aku tergerak hati untuk kembali ke sekolah. Dinda, cewek asli Surabaya. Kalau melihat sekilas, dia memang serupa dengan Nafa Urbach (kek cerita tujuh serupa, ternyata, bener2 ada yang jadi artis yah...??? hehehehe...) Putih kulitnya, tinggi semampai badannya. Di sekolah tersebut, Dinda menjadi murid baru yang banyak menarik perhatian para cowok. Dan, Kak Usmanlah, yang berhasil menjejerinya. Karena sering terlihat bersama denganku, baik berangkat sekolah, maupun pulang sekolah. Maka, Kak Usman selalu mengirimkan "wasiat" surat cintanya untuk Dinda melalui aku. Dan sejak saat itu, resmilah aku menjadi kurir cinta mereka (jiah, ini dapet dari mana yah kalimat kurir cinta?)
Sayangnya, kisah mereka tak berlangsung lama. Dan, berakhir jugalah masa jabatanku, sebagai kurir cinta. Sejak saat itu, aku tak lagi akrab dengan ka Usman. Kebetulan, adiknya kak Usman, ada yang aku kenal. Tapi komunikasi dengannya betul-betul terputus. Sesekali, kalau aku bertemu dengan kak Usman, setiap kali aku menegurnya, ia hanya mengangguk saja. (keknya sombong deh Kak :D) Owh ya, Kak usman, sudah lama menikah. Sejak aku masih di Cilegon lagi.
Makanya, aku sangat terkejut ketika dia menegurku di inbox. Beberapa waktu lalu, aku sempat chatingan dengan Kak usman. Seperti membuka lembar masa lalu saja, Kak Usman bercerita tentang aku yang dulu. Ujarnya, banyak sekali perubahan dalam diriku dulu, aku begitu lugu tapi sekarang tidak. Dia bilang suka baca tulisanku. Hehehehe.. Sungguh terharu dan merasa lucu. Lucu, ketika Kak Usman bilang aku sudah sukses. Padahal, aku masih seperti yang dulu, belum ada perubahan yang signifikan dalam diriku. Kalau sekedar menulis, itu hanya hobiku saja. Tidak ada yang istimewa. Selalunya, keberhasilan tentang menulis, adalah terlahirnya sebuah karya di media massa. Baik buku, maupun beberapa surat kabar. Tapi, kalimatnya membuatku merasa tergugat, untuk tidak lagi bermalas-malasan menulis. Menulis apa saja, yang mengandung di kepala dan berusaha melahirkannya dalam dunia kata. Syukron jazakumullah Kak Usman...
Dan ternyata.... Dia kakka kelasku. Kakak kelas, yang beda jauh sekali. Aku baru kelas satu MTs saat itu. Dan kakak kelas tersebut, sudah kelas tiga Aliyah. Jauh sekali... Aku tidak menyangka, dia masih mengingatku. Meskipun tidak menggunakan nama asli (tapi nama depannya nama asli ndink) tapi, aku tak lupa sedikitpun dengan wajahnya. Sebut saja namanya ka Usman. Ko aku bisa kenal yah, dengan kakak kelas yang sangat jauh sekali...??? Mengingatnya, aku jadi tersenyum-senyum sendiri. Ka Usman, pernah naksir sedikit dengan temanku tersebut.
Dialah yang menginspirasiku untuk kembali ke Sekolah. Karena melihat dialah, aku tergerak hati untuk kembali ke sekolah. Dinda, cewek asli Surabaya. Kalau melihat sekilas, dia memang serupa dengan Nafa Urbach (kek cerita tujuh serupa, ternyata, bener2 ada yang jadi artis yah...??? hehehehe...) Putih kulitnya, tinggi semampai badannya. Di sekolah tersebut, Dinda menjadi murid baru yang banyak menarik perhatian para cowok. Dan, Kak Usmanlah, yang berhasil menjejerinya. Karena sering terlihat bersama denganku, baik berangkat sekolah, maupun pulang sekolah. Maka, Kak Usman selalu mengirimkan "wasiat" surat cintanya untuk Dinda melalui aku. Dan sejak saat itu, resmilah aku menjadi kurir cinta mereka (jiah, ini dapet dari mana yah kalimat kurir cinta?)
Sayangnya, kisah mereka tak berlangsung lama. Dan, berakhir jugalah masa jabatanku, sebagai kurir cinta. Sejak saat itu, aku tak lagi akrab dengan ka Usman. Kebetulan, adiknya kak Usman, ada yang aku kenal. Tapi komunikasi dengannya betul-betul terputus. Sesekali, kalau aku bertemu dengan kak Usman, setiap kali aku menegurnya, ia hanya mengangguk saja. (keknya sombong deh Kak :D) Owh ya, Kak usman, sudah lama menikah. Sejak aku masih di Cilegon lagi.
Makanya, aku sangat terkejut ketika dia menegurku di inbox. Beberapa waktu lalu, aku sempat chatingan dengan Kak usman. Seperti membuka lembar masa lalu saja, Kak Usman bercerita tentang aku yang dulu. Ujarnya, banyak sekali perubahan dalam diriku dulu, aku begitu lugu tapi sekarang tidak. Dia bilang suka baca tulisanku. Hehehehe.. Sungguh terharu dan merasa lucu. Lucu, ketika Kak Usman bilang aku sudah sukses. Padahal, aku masih seperti yang dulu, belum ada perubahan yang signifikan dalam diriku. Kalau sekedar menulis, itu hanya hobiku saja. Tidak ada yang istimewa. Selalunya, keberhasilan tentang menulis, adalah terlahirnya sebuah karya di media massa. Baik buku, maupun beberapa surat kabar. Tapi, kalimatnya membuatku merasa tergugat, untuk tidak lagi bermalas-malasan menulis. Menulis apa saja, yang mengandung di kepala dan berusaha melahirkannya dalam dunia kata. Syukron jazakumullah Kak Usman...
Kategori:
Murai
23 komentar
Jadi triger untuk tetap menulis. Mari penuhi dunia dengan tulisan yang positif, konstruktif, solutif
BalasHapusMemang tulisan di sini punya kekhasan dan halus
BalasHapusAyo sarapan pagi
jangan lupa menulis
senangnya bertemu dengan sahabat lama ya mba ^_^
BalasHapusapa kabar mba ana?
semoga sehat senantiasa ya....
hmmmm sempet jadi tukang pos alias kurir cinta neh Naz
BalasHapussenangnya bertemu sahabat lama
keep spirit!!!
Yang penting kurirnya nggak digaet pula....
BalasHapusmulai sekarang aku panggil Elli deh......
Terus semangat mbak menulis mbak.. Karena menulis adalah energi jiwa yg tiada tara (aduh bahasanya)
BalasHapusMbak Anaz pa kabar, knapa skrg jarang update blognya?
BalasHapusayo nulis yang rajin mbak...
BalasHapusternyata karier awalmu adalah kurir cinta ya, An? hehehe....
BalasHapushihihi... jadi mak comblang neh ceritanya mbak??! :D
BalasHapusweww...boleh saya di comblangin dengan mulan jambretah apa luna mayat?
BalasHapushwkwkwkwkwk
*serius ; saya suka blog ini karena bahasanya enak banget dibaca, mungkin anaz dulu nilai bahasanya bagus ...kapan mau terbitin buku ?
BalasHapusmet malam. mampir. baca2. oooh ketemu teman lama ya. asyik dong. tapi ngemeng2 kok kita gak pernah chatting di FB sih? hiiks he he he...
BalasHapusaku di-add jug adong di FB hihihi
BalasHapussemoga terus jadi kurir sastra, ya mbak
BalasHapustulisan2nya bagus, sih
semangat itu bisa datang dari mana saja. Keep spirit mbak.
BalasHapusBTW kasih saya semangat donk :D. ehm ... dengan kiriman makanan sangat dianjurkan hehehehe
Waduuhhh... Inget Pacaran SMA dulu. Gini-gini dulu ketua Osis jadi banyak Cewek yg Ngrubutin.
BalasHapusTapi karena Daku seorang Lelaki yang setia, semuanya tiada yg kulirik.
Soale dah ada Tunangan disampingku....
Mau Kuping putus satu kalau berani main-main.
hm.. kalo ka usman ajah yang ngomong, langsunggg masuk ke hatiiii... tapi kalo gua yang ngomong, tidak diindahkan :p
BalasHapusYa, teruslah menulis na, tuangkan apa saja yang mengendap di dada. Hm, pernah jadi kurr cinta ya na. hihi. Btw, ada yang komplen Ana pakai nama asli !? pasti bukan saya. Saya malah senang kalau Anazkia menggunakan nama asli, biar kita bisa bikin blog kolaborasi E2 seperti mbak Fanda dan Fanny, hehe.
BalasHapuslanjuuuut lagi tulisannya ya :)
BalasHapusBertemu sahabat lama diFB rasanya pasti bahagianya ya mba...
BalasHapushe he...pernah jadi kuir cinta nih...
waaah, selamat ya... :-)
BalasHapusyang dikuririn pun suka tulisannya.....wong diriku yang belum dikuririn pun suka tulisanmu....heheheeh
Mak comblang sukses gak sukses ya..
BalasHapusSukses karena berhasil menjejeri, gak sukses karena hubungan mereka gak berjodoh
aku ya mau dong dikuririn cintaku.. hayah
Personal blog, kadang anti sama spammer yang hanya menyebar link. Lebih mengutamakan pertemanan antarpersonal. Komentar kembali dimoderasi masih banyak obat-obatan yang nyepam :D :P