Allahumma innà naj'aluka fii nuhùri a'dàinà ai yahúdu.
Wa na'údzu bika min syurúrihim.
Allahumma baddad syamlahum.
Wa farriq jam'ahum.
Wa syattit kalimatahum.
Wa zalzil aqdàmahum.
Wa salith 'alaihim kalban min kilàbik.
Yà Qohhàr, Yà Jabbàr, Ya Muntaqim, Yà Allah.
Allahumma Yà Munzilal kitàb, Yà Mujriyassahàb, Yà Hazimal Ahzàb, Ihzimhum, Ihzimhum, Ihzimhum wanshurnà 'alaihim.
Allahummaghfir likulli muslimiin wal muslimàt fii bilàdil falastin.
Warhamhum wa'fuanhum wadkhilhum fii jannatika Ya Rohmàn Ya Rochiim...
Aamiin Ya Robbal 'Alamin...
Copy, dari fs




Aku suka edisi ini, sederhana tapi, mengena. Coba lihat kebiasaan anak2 kecil ini...??? kayaknya, kita pernah buat gak dulu waktu kecil...:) Eh, ngomong2, ada yang punya lengkap gak Upin dan Ipin...??? kirim ke aku dunk... Otre!
Satu kebiasaan buruk yang aku gak bisa tinggalin adalah ketika aku menonton kartun. Apapun itu, aku suka menontonnya. Tapi, ketika nonton Upin dan Ipin, aku lebih suka. Gak kalah hebat ama kampung Boy. Ceritanya begitu sederhana dan mengalir apa adanya. Tapi, penuh dengan pengajaran dan nilai-nilai Islam.
Inilah wajah sebuah negeri
Negeri kelahiranku, negeri tercinta
Negeri Indonesia
Yang tiap harinya ada kelaparan
Yang tiap harinya ada kemiskinan
Yang tiap harinya ada penganiayaan
Yang tiap harinya ada pembunuhan Bahkan,
Yang tiap harinya ada korupsi
Yang tiap harinya penipuan terjadi di seluruh pelosok negeri
Dari tukang kuli, sampai orang yang berdasi
Di manakah keberkahan sebuah negeri...???
Negeri kelahiranku, negeri tercinta
Negeri Indonesia
Yang tiap harinya ada kelaparan
Yang tiap harinya ada kemiskinan
Yang tiap harinya ada penganiayaan
Yang tiap harinya ada pembunuhan Bahkan,
Yang tiap harinya ada korupsi
Yang tiap harinya penipuan terjadi di seluruh pelosok negeri
Dari tukang kuli, sampai orang yang berdasi
Di manakah keberkahan sebuah negeri...???
Weeehhhh kurang kerjaan betul aku, anak majikan aku lah ni punya keje. x pasal2 aku kene buat bende cam ni pulak... sile baca...
1.Do you think you're hot??
- Engga, kayaknya... aku biasa-biasa aja tuh...???
2.Upload your favourite picture of you
3.Why do you like that pictures?
- alaaa.... itu khan anak angkat aku yang cengeng wekekeke...
4.When is your last time you ate pizza??
- tahu ah gelap, aku gak makan pizza :)
5.The last song you listened to
- lupa tuh....
6.What are you doing right now beside this??
- harusnya aku gosok baju. anak majikan aku nih ngerjain, malah suruh ngerjain ginian
7.What Name would you prefer beside yours??
-apa yah... kayaknya, ini dah cukup deh...
8.People i tag.
-1. shova
2. Ka Mona
3. Pak Agus
4. Mbak Tria
5. Mba Rahma

9.Who is number 1??
- Best friend aku...
10.Number 3 is having relationship with??
- Dengan isterinya dan anak tersayang Hana :)
11.Say Something about no 5??
- aku gak tahu sekarang dia ada di mana...??? yang pastinya, dia baik ama aku :)
12.How about number 4??
- Motivator penulis aku di Malaysia
13.Who is number 2??
- Nah kalo yang ni, orangnya garing abis, kadang narsis juga wekekeke....
Apapun, ketika kita mampu mengunakannya dengan baik insya Allah, ia akan bermanfaat. Seperti halnya internet dulu, aku beranggapan pakai internet gak penting dan hanya buang-buang waktu saja. Nyatanya, sekarang aku berpendapat lain. Dengannya, aku bisa belajar, dengannya aku bisa memperoleh informasi dan juga aku bisa menjalin silaturahmi dengan berbagai macam orang, berbagai macam golongan. Dari pelajar, para penulis, para pekerja juga seorang ibu rumah tangga.
Dari sebuah milis, aku mengenali seorang Ibu rumah tangga. Kebetulan, dia tinggal di Malaysia. Suaminya, seorang Pilot di penerbangan Air Asia. Dari situ, kita sering chating, telfon dan kadang smsan.
Sudah lama aku ingin ketemu Bu Sandra tapi, sepertinya nasib selalu tidak meyebelahiku. Pun ketika aku di Indonesia, saat aku ingin menemuinya juga gagal. Tapi, komunikasi tidak terhenti begitu saja, aku masih sering nelfon dan chating kayak biasa.
Dan penantian itupun berakhir, aku bertemu dengan Bu Sandra dan kedua anaknya. Pemutaran film Sang Murobi di Masjid Wilayah Persekutuan membawaku untuk bertemu dengan beliau. Beruntung, ketika dua hari sebelumnya aku menginap di Putrajaya. jadi, dengan mudah aku bisa janjian dengan beliau. Walopun nyatanya, kita ketemunya di KL Central juga :)
Kesibukan di Putrajaya tidak menghalang aku untuk keluar menonton Sang Murobi. Menaiki ERL aku menuju ke KL Central. Selama perjalanan beberapa menit, aku menghibur diri dengan membaca Laskar Pelanginya Andre Hirata.
Sampai di Kl Central, aku bingung. Sebelumnya, Bu Sandra bilang mau nungguin di depan mc donald. Bingung, pulsaku dah abis. aku mo beli hotlink yang RM.5 eh, malah gak ada. Aku beli aja DIGI, eh ternyata batrei satunya habis dan aku buka DIGI, di situ aku gak save nomornya. Akhirnya, balik lagi depan MC Donald dan alhamdulilah aku ketemu ama beliau...
Bu Sandra kaget, ko aku bisa mengenali katanya. Aku khan sering ngintip Fs nya Ibu :). Akhirnya, berjalanlah kami menaiki taksi menuju Masjid Wilayah Persekutuan. Tidak lama pemutaran film, kita pun beredar dari situ. foto2 dulu, trus balik dech.
Sampai di KL Central, Bu Sandra ngajakin makan. Segan juga, perut pun tidak berapa lapar. Akhirnya, aku akur juga. Singgah di chicken rice shop, aku pesan nasi ayam steam, gak tahu kalo ayamnya gede. Aku paksain habis tapi, nyatanya gak habis juga :) Bu Sandra kayaknya faham, bilang gak usah di paksain. Huuuhhh... Lega banget aku... Tahu aja kalo aku gi kekenyangan...
Kalo melihat penampilan bu Sandra, mengingatkan aku pada guru SD ku. Yang pasti, beliau nih lowprofile banget... Makasih yah bu...:)
Lama tidak menulis, lama tidak bercerita. Adakalanya, semuanya menjadi semu dan beku ketika ia tak terluah. Aku harap ia tak akan menjadi kaku dan bisu. Semuanya, terpulang kepada keberanian saya.
Masya Allah... Ya Allah, ampuni atas kebodohan dan ketergesaanku. Semoga ini menjdai pelajaran yang berharga buatku. Aku harus Menulis! Menulis! dan Menulis!
Duhai Allah, bimbinglah aku. Aku tahu tanpa ilmu dan Hidayah-Mu aku tak akan mampu. Amin Ya Allah...
Senin, 27 Oktober 2008 jam 21 waktu Malaysia, aku confrence pertama kali di Sekolah Menulis Online. Yang btnya, net nya dc mulu uh, asli tension giler... :D So, banyaklah aku ketinggalan diskusi dan materi. Terus, waktu sesi tanya jawab, giliran aku nanya, dc lagi... dc lagi... Dah githu, aku telat beberapa menit lagi. Uh, jadi gak tahu dech awalnya pada bahas apa...??? tapi, kayaknya tentang fiksi dech...
Dalam dunia kepenulisan, baik fiksi maupun non fiksi tidak lepas dari komponen penulisan berita. Yaitu, 5 W + 1 H. Who, what, where, when, why dan how. Karna dalam bentuk fiksi, Pak Jonru memberikan sebuah contoh (kalo gak salah contoh ini dari siswa)Kado Untuk Bunda.
What => Kado apa yang akan di berikan?
Who => Siapa yang akan memberikannya?
Where=> Dimana kado itu akan di berikan?
When => Kapan kado itu akan di berikan?
Why => Kenapa harus memberikan kado pada bunda?
How => Bagaimana memberikan kado tersebut?
Itulah beberapa komponen atau unsur2 dalam berita. dan juga untuk fisi. Tak hanya itu, interaktif berjalan cukup lancar. Ada juga kadang kami melempem :D maksudnya banyak diemnya githu... Sampai-sampai Pak Jonru ngancem mo off segala, kalo gak pada ngasih ide atau pertanyaan.
Giliran aku nanya, net dc. Wah kesel banget. Aku conent lagi, susyeeehhhh... Giliran dah bisa, Pak Jonru pula yang dc. Alhamdulilah setelah itu ol lagi dech... Aku nanya perbedaan novelet dan cerpen. Trus aku juga nanya tentang dikotomi sastera. Yaitu, antara sastera popular dan karya sastera. Di mana sih perbedannya. Wah, pembahasannya cukup panjang. Alhamdulilah, dengan contoh-contoh aku akhirnya tahu di mana letak perbedaan antara keduanya.
Pak Jonru ngambil contoh novel AAC dengan LP. Di mana dalam AAC konflik cinta segitiga antara Fahri, Aisya dan Maria tergolong kepada popular. Dan LP termasuk kedalam karya sastera. Karena itu mnggambarkan wajah Indonesia. Meskipun cerita itu dari daerah. Wallahu'alam.
Adoi... dah gak ada ide. Cabut dulu lah...:D






Menu Raya
Menu lebaran kali ini apa yah...??? mmm... Nasi Kerabu. Bener2 di luar dugaan. Kirain... mo buat nasi daging atau nasi lemak gitcu... Tahu ndiri khan... buat nasi kerabu itu repot. Banyak banget harus buat, potong sayurnya, bakar ayamnya, masak kerisiknya, buat sambalnya aja ada berapa macam...??? huuuhhhh... bener2 cape. Tapi alhamdulilah, semua terhidang juga. Yah... meskipun lambat
Kadang, aku merasa perputaran waktu begitu cepat. Pertemuan, awal dari perpisahan, perpisahan yang meleraikan keakraban. Tidak terasa, sudah hamper satu tahun aku di Malaysia dan inilah tahun ketiga dimana aku mentargetkan harus ikut kegiatan di luar. Dan Alhamdulilah Allah memberikan kemudahan jalan untuku.
Dengan aktifitas yang baru, aku banyak mendapatkan pengalaman juga teman. Sebagian besar teman-temanku pekerja kilang. Mungkin terfokus kepada temen-temen di Sungai Way yang bekerja di Western Digital, Produsen hard disk dunia. Aku rasa, para muslimah di Sungai Way begitu aktif, banyak sekali kegiatan-kegiatan mereka yang melibatkan keagamaan. Memang, tidak di pungkiri sebagian dari mereka (para pekerja kilang, sumber aku perolehi dari bulletin KBRI dan ini memang sudah menjadi rahasia umum)juga ada yang jadi pelacur di setiap akhir pekan.
Di sini, aku hendak menceritakan aktifitas para muslimah yang aku rasa begitu kreatif, ghirah Islamnya begitu tinggi. Mereka memiliki struktur organisasi yang teratur. Mengadakan kajian rutin setiap minggu, untuk 3 shift sesekali, kalo aku ada waktu, aku pergi juga. Tak heran, ketika Muslimah Award 2008 pemenangnya dari anak Sungai Way. Subhanalloh…
Kemarin, alhamdulilah aku di beri kesempatan berkunjung ke sana. Niatnya hanya inging mengembalikan buku tapi, alhamdulilah Widi temen yang aku pijemin buku ngajakin pengajian. Bentar lagi, Widi mau pulang.
Pengajian dengan tema “ngabuburit” di laksanakan untuk mengakrabkan ukhuwah Islamiyah di nantara mereka. Aku tidak menyangka, kalo yang datang begitu banyak. Bener-bener ngerasa terharu, di sebalik kesibukan mereka, mereka masih menyempatkan waktu untuk sama-sama mempelajari ilmu agama. Kadang, terfikir juga, kapan agaknya para pembantu memiliki aktifitas kayak gini…??? Ah, tentunya ini sulit, para pekerja rumah, lebih terikat waktu bekerja beda dengan mereka yang memiliki sedikit kebebasan.
Pematerinya Bu Ana, gak nyangka banget kalau beliaulah yang akan berbicara di depan. Akhir-akhir ini, aku kangen ama beliau alhamdulilah Allah menyampaikan kerinduanku. Materinya rasa Syukur, pas banget khan momentum Ramadhan ini kita harus banyak-banyak bersyukur itulah intinya, tak hanya Ramadhan tapi, setelah Ramadha juga.
Di balik segala berita dan tohmahan buruk kepada para TKW, nyatanya, mereka masih eksis dengan kegiatan positifnya. Tak jarang aku membaca sebuah berita di surat kabar, yang menggambarkan keburukan-keburukan para TKI di media Malaysia. Duhai saudariku, tetaplah berjuang di jalan Allah, karena Allah dan untuk Allah. Allahu Akbar!
Seperti tahun-tahun sebelumnya. Selalunya kalau bulan Ramadhan lebih sibuk. Kerjaan lebih banyak apalagi, sekarang ada Aufa. Masak juga kadang gak sempet. Akhirnya, beli padahal kalau beli makanan di luar itu gak begitu bagus, gimana enggak…??? Enaknya masakan diluar kebanyakan menggunakan MSG. Sampai kerasa banget. Jadi, kalau di fakir-fikir banyak mudharatnya beli makanan di luar.
Ramadhan ini, ibu dengan abah pergi Umrah. Dari tanggal 11 Ramadhan sampai 22 Ramadhan jadi, bentar lagi mereka pulang. Gimana rasanya berpuasa di Mekah ya…?? Aku jadi pengen kesana juga. :) kebetulan, ibu juga ulang tahun tanggal 12 September kemarin. Aku kirim sms meskipun telat2 juga tak lupa juga aku mohon di doakan ama ibu. Ibu bales sms aku gini, “tq ibu x lupa doa. Ibu abah sht. Ibu dapat cincin abah hadiah birthday” ceileh… romantis banget gitu lho… :) Semoga ibu panjang umur dan mendapat keberkahan amin… terimakasih atas kebaikan ibu dan abah selama ini.
Aku di rumah sama anak-anak ibu. Minggu pertama, Bang Haiyan dan Ka Sham tinggal di rumah tapi, gak lama. Sekurang-kurangnya, rumah tidak begitu sunyi. Setelah mereka pulang, kita hanya ber (berapa yah…??? Nini, Aku, Ka Huaida, bang Nik, Amir, Arwa dan Aufa. Sesekali Ina pulang kalau sabtu ahad).
Gak ada abah ama ibu, masak yang simpel2 aja. Itupun kalau sempet, kalau gak sempet yah biasa beli. Biasanya, kalau abah ada, abah yang masak. Aku cuma bantu-bantuin kupas bawang, beres2 ama nyiapain makanan. Soale, abah tuh kalau masak aneh-aneh. :D Abah jago masak lho. Dulu, aku sempet minder lama kelamaan biasa aja tuh…:-D. Tapi, aku banyak belajar masak dari abah.
Selama Ramadhan ini, aku sama sekali gak pergi pengajian. Susah banget ngatur waktunya. Alhamdulilah, rumah majikan aku dekat dengan markaz PAS (Partai Islam Semalaysia) aku tarawih di situ n selalu ada tadzkirah. Yang bestnya, kadang yang dateng tuh ustaz2 yang dah famous. Kayak waktu itu, ustadz Zamri, aku ngefans banget ama dia. Aku selalu nonton dia di program mari mengaji eh gak nyangka, bisa juga makmum dengan dia. Yang lebih seneng, waktu ada Datuk haji Abdul Hadi Awang dan Tuan Guru Datuk Nik Abdul Aziz. Dan tadi malam, Ustadz Dato’ Harun Din, aku khan dah lama banget pengen ngeliat dia. Alhamdulilah ya Allah… Inilah keberkahan Ramadhan.
Sehari sebelum Ramadhan, aku ikut pengajian akhbar di Aula KBRI. Ustaznya KH. Ma’ruf Amin dari MUI Pusat. Seumur-umur, selama tinggal di Malaysia inilah kali pertama aku ke KBRI di Jalan Tun Razak. Sendirian dan inilah kali pertama aku pergi ke acara datang paling awal. Soale, biasanya, aku ini miss late! Wekekeke…
Ada cerita lucu waktu di KBRI. Khan biasa tuh, ngobrol2 ama orang yang baru kita kenal Ada ibu2, aku panggilnya mba aja. Setelah ngobrol, ternyata suaminya seorang dosen di UKM (Universiti Kebangsaan Malaysia) terus, aku tanyalah kenal mbak Rahma apa enggak, khan kebetulan aku kenal ama mbak Rahma yang dah selesai ambil Master di UKM faculty of social sciences&humanities. Ibu itu kenal (eh aku lupa nanyain nama ibu itu…) terus, tiba-tiba, ibu itu Tanya, “Mbaknya ambil master juga?”. Aku nyengir aja, “enggak bu, saya pembantu.” Wekekeke… jadi master piece kali.
Semarakkan Ibadah Pada 10 Akhir Ramadhan
Menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah.
Mengejetukan ahli keluarga untuk sama-sama beribadah menghidupkan malam-malam tersebut.
Mengikat tali pinggang 9tidak bersama isteri). Diriwayatkan daripada A’isyah r.a yang maksudnya: “Adalah Rasulullah s.a.w, apabila tiba sepuluh terakhir (Ramadhan) belaiu akan menghidupkan malamnya dan mengejutkan isteri-isterinya dan mengikat tali pinggangnya (tidak bersama isteri). (Riwayat Bukhori dan Muslim)
Mandi antara maghrib dan isya dan menghiaskan diri dengan pakaian yang indah dan wangi-wangian, terutama pada malam-malam ganjil.
Berusaha bersungguh-sungguh agar di kurniakan Lailatul Qodar. Diriwayatkan daripada abu Hurairah r.a. katanya: Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya : “Sesiapa yang mendirikan sembahyang pada malam lailatul qodar dengan penuh keimanan dan mengharapkan keredhoan Allah, maka akan diampunkan segala dosa yang di lakukannya sebelum itu”.
Melakukan i’tikaf di masjid pada sepuluh malam terakhir Ramadhan. Diriwayatkan dari pada Ibnu Umar r.a katanya: “Biasanya Nabi s.a.w beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dalam bulan Ramadhan.
Membayar zakat fitrah, zakat harta dan zakat pendapatan.
Memperbanyakan sedekah.
Tanda-tanda Lailatul qodar
Di terangkan dalam sebuah hadis, antara tanda-tandanya ialah:
Udara pada malam itu amat nyaman, tidak panas dan tidak terlalu sejuk.
Terbit matahari pada pagi esok harinya dalam keadaan putih bersih, bagaikan bulan purnama. Sinarannya lembut dan tidak terik.
Tidak terasa kepanasan pada siang harinya, walaupun matahari sangat cerah dan terang benderang.
Hikmah Disembunyikan lailatul qodar
Supaya kita berusaha untuk mendapatkannya.
Supaya kita berusaha meningkatkan ibadah pada sepuluh malam terakhir Ramadhan.
Memperbanyakan doa untuk memperolehinya.
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar". Qs. Al-Qodr 1-5
"Bulan Ramadhan yang padanya di turunkan al-Quran, menjadi petunjuk bagi sebagian manusia, dan menjadi keterangan yang menjelaskan petunjuk, dan perbezaan (antara yang hak dan yang bathil)". Qs Al-Baqarah:185
Al-Qur'an suatu mukjizat kepada Nabi Muhammad SAW yang abadi hingga hari kiamat. Ia suatu kitab yang sangat sempurna di turunkan sebagai manual kehidupan manusia di dunia, dengan tidak ada satu perkarapun yang tertinggal darinya.
"Dan tidak seekorpun binatang yang melata di bumi, dan tidak seekorpun burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan mereka umat seperti kamu. Tiada kami tinggalkan sesuatupun di dalam kitab al-Qura'an ini; kemudian mereka semuanya akan di himpunkan kepada Tuhan mereka". Qs. al-an'am:38
Ya Allah Ya Rahman, jadikanlah Ramadhan kali ini untuk hamba memperolehi keridhoan-Mu, keikhlasan-Mu juga untuk aku bertemu dengan-Mu. Amin ya Allah...
Lama banget gak nulis padahal, fasilitas ada semua. Kadang, aku beranggapan gak ada waktu tapi, itu semua tidak benar 100%. Mungkin, faktor kemalsanlah yang sangat mendukung sampai aku gak nulis2. Aku gi usaha, gi mencoba, gi maksain diri supaya rajin, rajin dan lebih rajin lagi menulis. Jangan hanya ada di kepala tapi, tak pernah terceritakan. Eh, tapi, apa yang sesuai aku harus tulis yah...??? Intinya satu, aku masih mnenggunaka format yang dulu kali... Bercerita. Tapi, kali ini, aku rasa lebih banyak nulis tentang orang2 yang aku kenal satu2 siapa dulu yah...??? mmm usahain nulis tentang Ramadhan dulu. Mikir dulu ah... :D :D
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Nabi SAW bersabda: Di berikan kepada umatku lima kelebihan yang tidak di berikan kepada umat terdahulu, (iaitu) mulut orang yang berpuasa lebih harum baunya di sisi Allah dari pada bau kasturi, para Malaikat memohon keampunan untuk mereka sehingga berbuka puasa, setiap hari pula Allah senantiasa menghiasi syurga dan berfirman: Sedikit masa lagi hamba-hamba-ku yang sholeh akan terlepas dari mereka beban dan kesakitan dan mereka akan menuju ke dalammu (Syurga), para syaitan pula di rantai dan mereka tidak mampu melakukan apa yang boleh mereka lakukan pada waktu lain, kemudian mereka semua (orang berpuasa) akan di ampunkan sehingga ke akhir malam. Di tanya kepada baginda s.a.w, "Wahai Rasulullah apakah ia malam lailatulqadar? jawab baginda, tidak tetapi orang yang beramal akan di ganjari jika laksanakan amalannya". (riwayat Imam Ahmad dalam musnadnya)
Tidak terasa, ini memasuki Ramadhan ketiga di Negeri orang. Jauh dari orang-orang terdekat. Adakalanya, terasa sayu saat berbuka puasa ketika mengenangkan keluarga di tanah air. Duhai Allah, adakah ini Ramadhan terakhirku...??? Aku berharap banyak pada Ramadhan ini, semoga ia penuh makna dan aku mampu melaluinya dengan sempurna.
Alhamdulilah, kembali Allah mempertemukan saya dengan Ramadhan yang penuh Berkah. Semoga Ramadhan ini bisa memperolehi kemenangan yang hakiki.
Teng pundi panjenengan…??? Kulo sms ko mboten dugi, teng nomer baru nggih mboten angsal panjenengan sehat mboten dik…??? Kulo sampun kangen (alamak, bener gak yah bahasa aku…??? Aku ini, lagi nyari-nyari kamu Ri di manakah gerangan dirimu duhai adik yang menganggap ku sebagai kakamu? Aku dah beberapa kali sms, termasuk ke nomor baru tapi, kenapa selalu gagal…??? Apakah berarti orang lain tak boleh mengetahui keberadaanmu (termasuk aku…???) Ceileh ko cerius begete sich…???
Gimana dengan PKL nya? Aku harap sih fine-fine aja dan setelah jadi tukang Sarjana nanti kamu bisa menjadi seorang Guru, Guru yang bisa mengajari anak muridnya dengan Ilmu juga Iman sehingga mampu melahirkan para pelajar yang berilmu, beriman juga pandai beramal. Khan keren tuh, kolaboratif nanti akan lahirlah para generasi insan cemerlang, gemilang dan terbilang ( he’eleh… ini mah dapet nyontek pidatonya Pak Lah nih hehehe kayak plagiat aja :D)
Ri, apa rencana ke depan nih…??? Ada rumor (cie… bahasanya sok keren gitu lho!) yang mengatakan kalo kamu pengen jadi TKW. Kalau sekedar pengen, jujur aku mentertawakan kamu SUER! Buat apa belajar cape2…??? Akan kau buat apa ilmu yang kau pelajari? Dan hendak kemana kau sampaikan? (itu yang ada di otak ane :D, emang gue punya otak…??? :)), kayaknya dah hank dech). Kalau ada rencana khusus yang kamu pengen buat dan kira-kira bermanfaat aku sih dukung kamu Ri bener! Dukung 100%!!. Misalnya gini, kamu pergi jadi TKW tapi, di sebalik itu semua kamu ada misi ingin berdakwah untuk TKW yah aku sih setuju banget!! Aku dukung dan aku sangat mengalu-alukan kehadiranmu. Atau kamu berhasrat jadi pengajar untuk pelajar-pelajar paket A, B atau paket C??. Tapi, apakah semudah itu…???
Kalau kamu jadi TKW hanya ingin menghindari masalah yang dah ada di depan mata itu sih bukan penyeselaian justeru, akan membuat masalah baru (eh Ri, mang kamu gi ada masalah? Kamu khan lama yah gak cerita ama aku :D. lah, maaf ajalah aku mah kasih pandangan aja kalau andaianku salah yo nyuwun sewu…). Kalau dah gini, aku jadi buntu mo ngomong apa…??? Ntar yah Ri, mikir dulu…
Hakikatnya, jadi TKW itu bukan mudah baik buruknya akan aku tersukan lebih lanjut pada masa-masa yang akan datang. Sekian dulu tulisan aku untukmu ( eh, ko kayak surat aja :D padahal, aku pengen buat tulisan bentuknya feature tapi, gagal maning-gagal maning priben si son…???). Eh Ri, ada ide nih… bentar-bentar, jangan matiin dulu (emange radio :P)
Kadang, aku mikir apa yang akan aku lakukan ketika aku pulang nanti?. Aku tiada keahlian juga tidak memiliki cukup pendidikan. Suer Ri, kalo mikir-mikir aku nih suka iri ama kamu, gimana enggak…?? Kamu khan punya anak murid yang banyak, yang kamu ajar ngaji sedang aku, kerjanya hanya mencari duit dan duit saja. Seolah-olah, hidupku tidak bermanfaat langsung untuk orang lain. Sampaikan aku ada azam gini, sebelum aku pulang ke Indonesia, aku harus memiliki sertifikat Qiroati aku pengen mengajar ngaji kayak kamu Ri, bahkan kalo bisa di tempat kamu. Tapi, denger kamu pengen jadi TKW aku sedih Ri, sungguh sedih. Tiadakah jalan lain…??? Bukan senang hidup di Negara orang. Ri, masihkah terbuka ruang hati dan pikiran kamu untuk merubah keinginan dan segala hasratmu untuk menjadi TKW….??? Fikirkanlah Ri…
Waduh2... lama gak buka net, bener2 gaptek aku serasa hidup di mana gitu...??? apa agaknya yah kalo orang2 yang hidup di luar sana tanpa listrik, dengan air terbatas, tanpa jalan aspal, tanpa mobil apalagi internet kayaknya aku harus banyak merenung dan merenung untuk memahami arti hidup. Pulang dulu ah, dari warnet nih... gak ada ide. Cabut dulu....!!!! Jumpa lagi kapan2 Insya Allah...
Belajar, apakah selama ini aku sudah belajar? aku rasa tidak. Nyatanya, ilmuku tidak bertambah pun dengan pengetahuanku rasa-rasanya semakin berkurang. Tapi, tidak ada kata terlambat aku harus memulainya dari sekarang! ya, sekarang. Inilah waktunya, inilah saatnya.
Ukhuwah, adakah selama ini pembelajaran dan belajarku ku menghasilkan ukhuwah? rasa-rasanya juga tidak. Tapi, aku juga tidak boleh berhenti sampai di sini. Memulai hal baru dalam hidup. Belajar, mempelajari, memahami juga mengamalkan semoga menghasilkan kesinambungan antara belajar dan ukhuwah. Selamat berjuang untuk diri aku sendiri!
Ukhti,
Seorang Rabiah al-Adawiyah
Berani menolak lamaran Hassan al-Basri
Jadi, kenapa kita harus bersedih
Untuk seorang lelaki yang hanya pandai mengukir janji?
Ukhti,
Di saat luka itu menyapa
Terimalah dengan hati terbuka
Renungilah dengan akal
Bahwa hakikatnya tiada yang kekal
Ukhti,
Tatkala mengetahui dustanya seorang lelaki
Tersenyumlah saat ia belum menjadi hak ukhti
Ukhti,
Di sini sahabatmu mendoakanmu
Memohon kepada Robku juga Robmu
Untuk mengembalikan perasaanmu
Kepada yang berhak
Kau cintai kelak
Corat-coret untuk sahabatku. Juga untuk renunganku
Akhir-akhir ini, aku merasa kehilangan orang terdekatku. Seorang teman, seorang sahabat, seorang adik, seorang guru bahkan ada ketikanya ia menjadi teman berantem. Entahlah, mungkin perasaan perempuanku saja yang begitu senitif. Mungkin inilah arti dari kehidupan, perputaran siang dan malam, panas dan hujan juga pertemuan dan perpisahan.
Ya Allah, jikalau perpisahan ini baik bagi kami, maka mudahkanlah ia dan jika ia buruk bagi kami pertemukanlah kami dalam kebaikan, satukanlah hati kami dalam ketaatan kepada Mu bukan dalam murkamu. Tumbuhkanlah perasaan ikhlas diantara kami sebagaimana Engkau tumbuhkan kembali rumput-rumput yang tercurah air hujan.
Wah, ntar lagi pemilu nih. Dapet Copy paste dari milis, semoga bermanfaat.
Jakarta-RoL -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rabu (9/7) menetapkan nomor urut ke-34 partai politik peserta Pemilu 2009.
Hasil pengundian nomor urut di Kantor KPU, yang dihadiri para ketua umum, sekjen dan pengurus parpol itu adalah sebagai berikut:
1. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
2. Partai Karya Peduli Bangsa
3. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia
4. Partai Peduli Rakyat Nasional.
5. Partai Gerakan Indonesia Raya
6. Partai Barisan Nasional
7. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
8. Partai Keadilan Sejahtera
9. Partai Amanat Nasional
10. Partai Perjuangan Indonesia Baru
11. Partai Kedaulatan
12. Partai Persatuan Daerah
13. Partai Kebangkitan Bangsa
14. Partai Pemuda Indonesia
15. Partai Nasional Indonesia Marhanenisme
16. Partai Demokrasi Pembaruan
17. Partai Karya Perjuangan
18. Partai Matahari Bangsa
19 Partai Penegak Demokrasi Indonesia
20. Partai Demokrasi Kebangsaan
21. Partai Republika Nusantara
22. Partai Pelopor
23. Partai Golongan Karya
24. Partai Persatuan Pembangunan
25. Partai Damai Sejahtera
26. Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia
27. Partai Bulan Bintang
29. Partai Bintang Reformasi
30. Partai Patriot
31. Partai Demokrat
32. Partai Kasih Demokrasi Indonesia
33. Partai Indonesia Sejahtera
34. Partai Kebangkitan Nasional Ulama.
Daftar A keinginan ku
-Aku ingin menulis cerita yang bagus
-Aku ingin cerita itu di muat
Daftar B kendala
-Tidak punya waktu
-Kekurangan ide
-Tidak bisa berfikir
-Takut salah
-Tidak tahu apa ceritanya
-Tidak tahu bagaimana memulai
-Merasa sangat konyol
-Sakit pundak
-Lapar
-Ngantuk
-Perlu minum kopi
Nama monsterku adalah "KECEMASAN DAN RAGU PADA DIRI SENDIRI" dan penolongku adalah Allah SWT dan Keinginan ku.
Air dingin (es) bisa menguruskan badan? ah, aku gak percaya. Suer! Kenapa? soale aku pernah baca artikel kalau air dingin yang kita minum setelah makan maka akan mengakibatkan makanan berlemak atau berminyak yang kita makan akan menjadi beku. Boleh di percayai juga sih, aku nyoba ikan yang masih beku ketika di kasih minyak maka ketulan-ketulan itu akan melekat dan membeku. Itu artinya setelah kita makan dan meminum air dingin makanan yang masuk dalam tubuh kalo yang berminyak pastinya akan menjadi ketulan-ketulan lemak dan akan menambah lemak dalam tubuh.
Artinya, aku gak percaya kalo air dingin atau es bisa mnguruskan badan. Justeru air hangat lah yang sebaiknya di minum setelah makan. Itupun harus ada jeda setelah makan kira-kira 15 menit.
NORAZMAN MD YUSUF
MAINT 1F
EASY DAIL:5028
Subhanallah....
Pembalasan dari Allah SWT atas segala kekejaman nya, maka beringat2 kita sebagai hambaNya, jangan sekali2 melakukan kezaliman terhadap insan lain....!!!!
Tubuh Sharon Membusuk Sedangkan Ia Masih Hidup.Semoga Allah SWT menimpakan Azab Nya kepada seluruh Zionist Yahudi yang setuju terhadap pembantaian Umat Islam Palestin & Lebanon.
Tubuh Sharon Membusuk Sedangkan Ia Masih Hidup.
Written by Ummu Raihanah
Diberitakan bahawa para doktor di Hospital Hadasa telah memasukkan Ariel Sharon (Bekas PM Israel yang Yahudi)ke ruang operasi untuk dilakukan pembedahan. Ia memiliki luka membusuk dan tidak sedarkan diri selama beberapa minggu. Operasi tersebut dilakukan untuk menyambung bahagian-bahagian ususnya yang telah membusuk dan telah menyebar ke bahagian tubuh lain.
Demikianlah kita saksikan keadaan musuh Allah Subhanahu Wata'ala dan musuh islam yang gemar menumpahkan darah. Penyumbatan yang terjadi di otaknya menyebabkan kerusakan di sekujur tubuh.
Ini sebagai akibat penindasannya terhadap umat Muhammad Shalallahu alaihi wassalam yang berlangsung terus menerus siang dan malam. Akhirnya ia menderita kelumpuhan di seluruh tubuhnya dan tidak bisa menggerakkannya walaupun hanya menggerakkan mata. Dialah yang memimpin para tentara untuk menyerang Sinai dan Lebanon . ia juga yang menyembelih para tawanan Mesir. Saat ini ia tidak sedar sama sekali dan tidak mengetahui sekelilingnya.
Akhirnya Allah Subhanahu Wata'ala memperlihatkan kepada kita keadaan thaghut yang suka menumpahkan darah ini dengan ayat-ayat Allah Subhanahu Wata'ala yang agung, iaitu membusuknya jasad sedangkan ia masih hidup. Demikianlah, mereka (para doktor) akan mengamputasi anggota tubuhnya satu demi satu hingga terakhir sedangkan ia masih hidup. Benarlah firman Allah SubhanahuWata' ala :"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Qur'an itu benar "(Fushilat:53)
Dipetik dari: Majalah Qiblati, vol.01/no. 09/Mei-Juni 2006 terbitan Jeddah, KSA.
* Tambahan dari penulis : Berdasarkan berita terbaru minggu ini sampai saat ini Sharon masih koma (tidak sedarkan diri) dalam ruang ICU.
Dari sebuah milis Eramuslim
Aku cemburu, yah aku gi cemburu. Cemburu ama orang-orang yang lebih bijak dari aku cemburu ama orang yang lebih sholehah dari aku dan aku cemburu kenapa aku hanya bisa cemburu?
Entah kenapa sejak kebelakangan ini aku ingin sekali pulang ke Kampung halaman. Perasaan itu sungguh mengekangku, hampir-hampir aku kalah olehnya. Begitu kuat, seolah lambaian sahabat-sahabt kecilku ku saksikan, teriakan suara neneku memanggilku untuk segera pulang, juga bisikan-bisikan udara kampung halaman. Semua memanggilku juga suara ibuku, ya ibuku...
Ah, tidak! aku harus berfikir realistik! aku tidak mau kalah oleh perasaan ku sendiri!.
Selama saya jadi Pembantu di Malaysia, bermacam-macam cerita saya lihat di TV, baca di surat kabar juga sekedar saya dengar. Tadi pagi, di sebuah stasiun TV saya melihat seorang wanita di gandeng seorang seorang Polisi keluar dari mahkamah, perempuan itu berusaha menutupi mukanya, Dia di beri hukuman tiga tahun penjara karena mencuri uang majikannya bulan Mei lalu. Pembantu itu tanpa di dampingi pengacara, sedih saya menyaksikan berita itu.
Kadang, ada juga kasus Pembantu yang menganiaya anak majikannya menjadi headline besar-besaran di beberapa harian surat kabar tempatan. Malu, dan kesal bercampur baur jadi satu. Atau kadang ada juga kasus penderaan pembantu, kasus pembantu yang tidak di bayar gajinya, pemabntu yang lari dari majikannya dan banyak lagi.
Sepertinya, jarang saya menemukan berita pembantu yang baiknya saja. Kecuali sekali pernah melihat di Wanita Hari Ini di TV3, seorang pembantu yang fasih berbahasa Inggris, pengacara itu pun sempat mengeleng-gelengkan kepala. Padahal, masih banyak hubungan yang baik antara pembantu dan majikan di Malaysia.
Garis Panduan Dan Syarat-syarat Pengambilan Pembantu Rumah Asing, sumber dari Jabatan Imigresen Malaysia, tidak semuanya aku tlis. Ada beberapa point yang tidak aku sebutkan. Soalnya, gak bias di copy paste :(
#Pembantu Rumah Asing(PRA) perlu ada pas lawatan (kerja sementara) untuk bekerja dalam sector pembantu domestic.
#PRA yang di benarkan masuk bekerja di Negara ini seperti Indonesia, Thailand, Kamboja, Filipina, Srilanka, India, Nepal, Vietnam dan Laos.
#Majikan meski terdiri daripada suami atau isteri yang mempunyai anak di bawah 15 tahun yang perlu perhatian dan jagaan atau ibu bapak yang sakit/uzur.
#Suami dan Isteri majikan mestilah bekerja dan hanya satu pembantu rumah asing yang layak di pohon untuk satu keluarga..
#Jumlah pendapatan bulanan majikan yang hendak menggajikan PRA warga Negara Filipina, Srilanka, India dan Nepal hendaklah tidak kurang RM.5000,00 manakala bagi warga Negara Indonesia, Thailand, Kamboja, Vietnam dan Laos ialah tidak kurang dari RM.3000,00.
#Bakal PRA mestilah perempuan tidak kurang dari pada 21 tahun dan tidak melebihi 45 tahun dan di sahkan sehat oleh pusat-pusat perubatan yang di lantik.
#Bakal PRA mestilah berada di Negara asal dan masuk/datang ke Malaysia menggunakan Visa Dengan Rujukan (VDR) yang di ambil dari pejabat perwakilan Malaysia di Negara berkenaan.
#Majikan di kehendaki membuat pemeriksaan kesehatan bagi PRA di klinik panel yang di lantik oleh Fomema Sdn. Bhd. Sebaik tiba di Negara ini dan mendapatkan endosmen PL(KS) di Jabatan imigressen Malaysia Negeri yang meluluskannya dalam masa satu bulan dari tarikh tiba.
#PRA yang gagal pemeriksaan kesehatan tidak di benarkan bekerja dan majikan perlu mengurus penghantaran pulang segera dengan mendapatkan Memo Periksa Keluar dari Jabatan Imigressen Malaysia.
#Majikan hendajlah memastikan PRA di tugaskan untuk membuat kerja-kerja rumah saja.(tidak termasuk cuci kereta).
#Majikan di mestikan menyediakan kemudaha bilik/tempat tinggal yang sesuai untuk PRA lengkap dengan kemudahan asas dan makanan yang berkhasiat. PRA juga hendaklah di beri rehat secukupnya termasuk waktu tidur sekurang-kurangnya 8 jam sehari.
#Majikan bukan Islam yang menggaji PRA yang beragama Islam mestilah menghormati sensitiviti agama PRA dengan membenarkan PRA melakukan ibadah seperti sembahyang 5 waktu, puasa bulan Ramadhan dan tidak di suruh melakukan kerja-kerja rumah yang bertentangan dengan agama Islam.
#Majikan hendaklah maklum bahwa PRA tidak di benarkan berkahwin dengan rakyat tempatan, rakyat asing atau pekerja asing yang bekerja di Negara ini semasa memegang PL(KS).
#Majikan hendaklah memastikan PRA tidak bertukar pekerjaan atau sector/bertukar majikan tanpa kebenaran dari Jabatan Imigressen Malaysia.
#Majikan bertanggung jawab menyimpan rekod pembayaran gaji PRA dan menunjukan kepada pihak jabatan apabila di minta untuk tujuan lanjutan PL(KS) atau Memo Periksa Keluar. Gaji PRA hendaklah di jelaskan selewat-lewatnya pada minggu terakhir setiap bulan.
#Rawatan perubatan PRA semasa dalam tempoh PL(KS) adalah di bawah tanggung jawab majikan.
#Majikan bertanggung jawab melaporkan kepada Jabatan Imigressen Malaysia sekiranya PRA meninggal dunia, hilang atau melarikan diri dari tempat sepatutnya bekerja.
Majikan atau agensi pekerjaan tidak di benarkan memukul atau apa-apa perbuatan yang mendatangkan kecederaan pada PRA.
#Sekiranya majikan dan pasangannya bercerai, Jabatan Imigressen Malaysia berhak untuk memindahkan nama majikan PRA berkenaan kepada isteri atau majikan baru yang berkelayakan.
#Sekiranya majikan atau pasangannya meninggal dunia, maka majikan atau pasangan atau warisnya di minta melaporkan kepada Jabatan Imigressen Malaysia penentuan majikan baru PRA berkenaan.
#Majikan hendaklah mendapatkan kelulusan dari Jabatan Imigressen Malaysia bagi PRA yang memohon berhenti atau di berhentikan atau tamat tempoh pas dengan mendapatkan Memo Periksa Keluar dari Jabatan Imigressen Malaysia bagi tujuan penghantaran pulang.
#Jabatan Imigressen Malaysia mempunyai hak membatalkan kelulusan pas yang di keluarkan.
#Jabatan Imigressen Malaysia mempunya kuasa untuk memindahkan yang di aniaya oleh majikan asal kepada majikan baru yang layak atas dasar kemanusiaan walopun tanpa persetujuan majikan asal.
#Majikan yang ingin membawa PRA bekerja di luar Negara di kehendaki memaklumkan kepada pejabat perwakilan Negara asal PRA berkenaan di Malaysia.
#Majikan yang telah di beri kelulusan PRA tetapi gagal mematuhi syarat-syarat di atas akan di senaraihitamkan dari pada mendapat kemudahan Pembantu Rumah Asing.
#Majikan dan PRA hendaklah senantiasa mematuhi perkara-perkara yang di persetujui dalam perjanjian pekerjaan.

Woro-woro...!!!!!
Penting...penting...!!!
Salah seorang teman aku ikut casting Ketika Cinta Bertasbih
Dia nih hafiz, kayaknya pantes deh jadi Furqon eh Azam Ndink
Tapi, dia khan cukup pemalu juga ama cewek, (ya elah, mang pemalu yah...???) hehehe.... Jadi, pantesnya jadi siapa yah? Lucunya, mo casting ko lum mbaca novele. Nanyanya ke aku lagi... wah, Pr nih buat aku. Mana novelnya lagi aku pinjemin ke temen lagi. jauh pula tuh...

Selamat berjuang, moga sukses aja. Hidupkan generasi muda kita dengan generasi Qur'ani. Semoga sukses sahabat ku. Jadilah yang terbaik diantara yang baik. Niatkan dengan Bismillah...
Tulisan-tulisan ini, ku kutip dari Harian Metro Online... Tiada sedikit pun hendak memojokan sesiapa. Inilah sesungguhnya hakikat kehidupan, di mana ada kebaikan dan kejahatn. Tidak semua pembantu itu jahat dan tidak semua majikan itu baik. Sebagai Iktibar untuk diri aku sendiri, sebagai seorang Pembantu.
RM4,000 lesap pembantu rumah tak kunjung tiba
KUALA LUMPUR: Seorang suri rumah rugi lebih RM4,000 selepas terpedaya dengan janji manis seorang ejen pembantu rumah dipercayai ‘palsu’ berusia 50-an yang berlagak sopan dan lemah lembut.
Menurut mangsa yang mahu dikenali sebagai Rosnah, 40-an, dia memerlukan pembantu rumah untuk menolong menjaga ibunya yang terlantar sakit di rumah.
Katanya, dia mengenali ejen itu melalui adik iparnya sebelum berurusan dengan wanita itu untuk mendapatkan pembantu rumah.
“Dia (suspek) bertutur dengan lemah-lembut dan sepanjang kami berurusan menyebabkan saya yakin dia tidak akan menipu,” katanya kepada di sini, semalam.
Rosnah berkata, pada Februari lalu, wanita itu meminta wang RM4,400 sebelum berjanji akan mendapat pembantu rumah sebulan selepas itu.
Menurutnya, dia turut menyediakan surat perjanjian bayaran pembantu rumah berkenaan ketika menyerahkan wang kerana khuatir penipuan berlaku.
“Saya tahu banyak kes membabitkan ejen pembantu rumah palsu, jadi saya terfikir membuat surat perjanjian untuk dijadikan bukti.
“Namun, wanita berkenaan tidak takut, malah turut menyerahkan salinan kad pengenalannya sebagai rujukan jika apa-apa berlaku,” katanya.
Rosnah yang bertambah yakin selepas kejadian itu berkata, dia kemudian menghubungi semula ejen berkenaan untuk mengambil pembantu rumah yang dijanjikan.
Bagaimanapun, mangsa mendakwa ejen berkenaan mula berdolak-dalik dengan memberikan pelbagai alasan serta memintanya menunggu lagi beberapa hari.
“Selepas beberapa bulan, pembantu rumah masih tidak diberi, malah wang diberi kepadanya ‘lesap’.
“Saya cuba berunding dengannya secara baik untuk meminta semula wang berkenaan sebelum dia sebaliknya menawarkan pembantu rumah dengan bayaran bulanan RM600,” katanya.
Mangsa berkata, dia tidak bersetuju dengan tawaran berkenaan kerana sebelum ini ejen berkenaan berjanji memberi pembantu rumah dengan bayaran RM400 sebulan.
“Kali ini, saya bosan dan tawar hati sebelum meminta semula wang yang dibayar, namun wanita itu masih memberi helah dengan memberitahu seorang lelaki akan memasukkan wang ke dalam akaunnya.
“Saya percaya dan menunggu wang dimasukkan, namun sehingga hari ini tiada wang dimasukkan seperti
dijanjikan,” katanya.
‘Jangan beri muka’
Oleh Helmy Abd Rahman
helmy@hmetro.com.my
KUALA LUMPUR: “Jangan beri muka kepada majikan seperti itu,” kata Presiden Institut Perhubungan Awam Malaysia (IPRM), Prof Datuk Hamdan Adnan ketika mengulas sikap majikan tidak berperikemanusiaan yang sanggup bertindak keterlaluan dengan memperlakukan pembantu rumah seperti binatang.
Katanya, kerajaan perlu membuat kajian mengenakan hukuman lebih keras kepada majikan yang terbukti bersalah kerana kelakuan mereka boleh mencemarkan nama baik negara ini.
“Bukan saja negara dapat malu, malah kita tidak akan dihormati dan dibenci orang luar terutama rakyat negara pengeksport tenaga buruh utama ke negara ini, padahal jumlah majikan seperti itu cuma segelintir.
“Oleh itu, kerajaan tidak boleh memandang remeh perkara seperti ini dan perlu mengenakan hukuman lebih berat kepada majikan sedemikian,” katanya ketika dihubungi, semalam.
Harian Metro semalam melaporkan mengenai tindakan kejam seorang majikan di Ampang yang sanggup melayan pembantu rumah tidak ubah seperti binatang apabila tergamak merantainya pada kandang kucing di rumahnya.
Tindakan lelaki berusia 40-an itu amat zalim apabila mangsa yang baru berusia 19 tahun turut didera dan dipukul selain sengaja ditambat pada kandang terbabit dipercayai bagi mengelakkannya melarikan diri.
Lebih tidak berperikemanusiaan apabila mangsa yang baru sebulan bekerja dengan keluarga tuannya turut dijadikan hamba seks bagi memuaskan nafsu lelaki tidak dikenali yang mempunyai kaitan dengan majikan terbabit.
Hamdan berkata, selain mengenakan hukuman terhadap majikan didapati bersalah, kerajaan perlu memperketatkan syarat pengambilan warga asing yang dibekalkan agensi pembantu rumah.
“Malah, tindakan undang-undang perlu diambil ke atas agensi ini yang bersikap ‘lepas tangan’ dan cuma memikirkan keuntungan semata-mata.
“Sepatutnya, mereka disyaratkan melakukan pemantauan ke atas pembantu rumah yang dibekalkan. Pihak berwajib seperti imigresen pula perlu bersikap lebih proaktif dengan memantau agensi pembantu rumah ini,” katanya.
Tambat amah
Oleh Mohd Jamilul Anbia Md Denin dan Hadzlihady Hassan
am@hmetro.com.my
AMPANG: Kejam dan tidak berhati perut apabila seorang majikan sanggup melayan pembantu rumah tidak ubah seperti binatang apabila tergamak merantainya pada kandang kucing di rumahnya.
Tindakan lelaki berusia 40-an itu amat zalim apabila mangsa yang baru berusia 19 tahun turut didera dan dipukul selain sengaja ditambat pada kandang terbabit dipercayai bagi mengelakkannya melarikan diri.
Lebih tidak berperikemanusiaan apabila mangsa yang baru sebulan bekerja dengan keluarga tuannya turut dijadikan hamba seks bagi memuaskan nafsu lelaki tidak dikenali yang mempunyai kaitan dengan majikan terbabit.
Sumber polis berkata, dalam kejadian Rabu lalu, mangsa yang bekerja di rumah majikannya di Taman Kencana, Ampang di sini, mendakwa dirantai pasangan tuannya.
Menurutnya, mangsa mendakwa rantai itu disambungkan pada kandang kucing dalam rumah terbabit menyebabkan dia tidak dapat melarikan diri.
“Pada keesokan harinya, mangsa mendakwa matanya tiba-tiba ditutup dengan kain selimut oleh majikannya sebelum dia diserang dan diperkosa dua lelaki tidak dikenali.
“Namun, sekitar jam 12.30 tengah malam, mangsa yang dalam keadaan lemah berusaha membebaskan diri dengan memotong rantai yang mengikatnya menggunakan gunting dan paku,” katanya.
Menurutnya, usaha itu berhasil sebelum mangsa melarikan diri melalui tingkap bilik anak majikannya.
“Mangsa yang berjalan tanpa arah kemudian dibantu seorang lelaki yang terserempak dengannya dan dihantar ke Balai Polis Pandan Indah di sini, untuk membuat laporan polis.
“Berdasarkan keterangan awal, mangsa mendakwa majikannya sengaja membakar pasport miliknya bagi memastikan dia tidak dapat melarikan diri dari rumah terbabit,” katanya.
Malah, menurutnya, amah terbabit sengaja diberikan kad pengenalan palsu oleh majikannya itu yang bekerja sebagai peniaga.
“Susulan itu, polis menghantar mangsa mendapatkan rawatan dan pemeriksaan di Hospital Ampang sebelum pemeriksaan mendapati ada kesan koyakan pada kemaluan gadis itu.
“Polis segera ke rumah majikan terbabit sebelum menahannya untuk siasatan lanjut,” katanya.
Menurutnya, polis menjalankan siasatan mengikut Seksyen 342 Kanun Keseksaan dan Seksyen 376 Kanun Keseksaan atas jenayah rogol yang boleh membawa hukuman penjara maksimum 20 tahun dan sebat, jika sabit kesalahan.
Sementara itu, Timbalan Ketua Polis Daerah Ampang Jaya, Superintendan Amiruddin Jamaluddin yang dihubungi Harian Metro semalam mengesahkan kejadian itu.
Menurutnya, kes terbabit akan disiasat secara terperinci dengan mengambil keterangan kedua-dua pihak sebelum pendakwaan dilakukan.
“Siasatan masih dilakukan bagi mendapatkan bukti lengkap kes terbabit. Suspek kini masih ditahan reman,” katanya.
DOA SHOLAT HAJAT
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنَجِّيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الأَهْوَالِ وَالأَفَاتِ وَتَقْضِي لَنَا مِنْ جَمِيْعِ الْحَاجَات وَتُطَهِّرُنَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ وَعَلَى آلِهِ وَص َحْبِهِ وَسَلَّم.
اللَّهُمَّ يَا جَامِعَ الشَّتَّاتِ وَيَا مُخْرِجَ النَّبَاتِ وَيَامُحْيِىَ العِظَامِ الرُّفَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ وَيَا مُجِيْبَ الدَّعَوَاتِ وَيَا مُفَرِّجَ الكُرَبَاتِ وَيَا سَامِعَ الأَصْوَاتِ مِنْ فَوْقِ سَبْعِ سَمَوَاتِ وَيَا فَاتِحَ خَزَائِنَ الْكَرَمَاتِ وَيَا مَنْ مَلأَ َنُوْرِهِ الأَرْضَ وَالسَّمَوَاتِ وَيَا مَنْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا وَأَحْصَى كُلَّ شَيْءٍ عَدَدًا وَعَالِمًا بِمَا مَضَى وَمَا هُوَ آتٍ. نَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ بِقُدْرَتِكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَبِاسْتِغْنَائِكَ عَنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ وَبِحَمْدِكَ وَمَجْدِكَ يَا إِلَهَ كُلِّ شَيْءٍ أَنْْ تَجُوْدَ عَلَيْنَا بِقَضَاءِ حَاجَاتِنَا ....
وَأَنْ تَتَقَبَّلَ مِنَّا مَا بِهِ دَعَوْنَاكَ وَأَنْ تُعْطِيَنَا مَا سَأَلْنَاكَ بِحَقِّ سُوْرَةِ يس وَبِحَقِّ قَلْبِ القُرْآنِ وَبِحُرْمَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم . اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ عَيْبًا إِلاَّ سَتَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ عَزْبًا إِلاَّ زَوَّجْتَهُ وَلاَ كَرْبًا إِلاَّ كَشَفْتَهُ وَلاَ دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ وَلاَ ضَالاً إِلاَّ هَدَيْتَهُ وَلاَ عَائِلاً إِلاَّ أَغْنَيْتَهُ وَلاَ عَدْوًا إِلاَّ خَذَلْتَهُ وَكَفَيْتَهُ وَلاَ صَدِيْقًا إِلاَّ رَحِمْتَهُ وَكَافَيْتَهُ وَلاَّ فَسَادًا إِلاَّ أَصْلَحْتَهُ وَلاَ مَرِيْضًا إِلاَّ عَافَيْتَهُ وَلاَ غَائِبًا إِلاَّ رَدَدْتَهُ وَلاَ حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَالأَخِرَةِ لَكَ فِيْهَا رِضَا وَلَنَا فِيْهَا صَلاَحٌ إِلاَّ قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن . وَاكْتُبِ اللَّهُمَّ السَّلاَمَةَ وَالصِّحَةَ وَالْعَافِيَةَ عَلَيْنَا وَعَلَيْهِمْ وَعَلَى عَبِيْدِكَ الْحُجَّاجِ وَالْغُزَّاةِ وَالزُّوَّارِ وَالْمُسَافِرِيْنَ وَالْمُقِيْمِيْنَ فِيْ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَالْجَوِّ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَقِنَا شَرَّ الظَّالِمِيْنَ وَانْصُرْنَا عَلَى اْلقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ وَاخْتِمْ لَنَا يَارَبَّنَا مِنْكَ بِخَيْرٍ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . اللًّهُمَّ اكْشِفْ عَنَّا وَعَنِ الْمُسْلِمِيْنَ الغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالْبَلاَءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالمِحَنَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ .
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ . رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ . وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن.
Dah gak ide untuk nulis, akhirnya aku copy paste aja dari tulisan-tulisan lama aku dari komputer depan. Kirain aku, flash disk gak bisa masuk nyatanya, dasar aku aja yang gak bisa hehehe... Makasih yah Nini...
Kalau bulan April, apalagi setiap tanggal 21 biasanya warga Indonesia banyak yang merayakan hari Kartini. Identik dengan baju kebaya dan sanggul. Kalau di fikir-fikir, kenapa yah Cuma hari Kartini aja yang di rayain...??? Padahal, masih banyak para pejuang-pejuang wanita lain di negara kita. Semisal, Cut Nyak Dien dan lainnya (soalnya, aku juga gak hapal nama-nama pejuang wanita Indonesia). Kalau kata mbak Helvy mah, karena RA Kartini rajin nulis buku harian aja jadi, orang-orang pada tahu sejarah kehidupannya, pahit getirnya dia dalam menghadapi hidup. (oleh itu, marilah kita sama-sama menulis dalam buku harian kita siapa tahu, suatu saat kita pun akan seperti RA Kartini yang senantiasa di ingati. Ceile... Tapi, jangan lupa juga dengan para sahabiyah yang patut kita contohi dan teladani)
Kalau inget RA Kartini dan bulan April, jadi inget waktu SD dulu. Pernah juga ngerayain Kartinian, dengan baju kebayanya, dengan sanggulnya, dengan sendalnya juga tak lupa dengan make up nya... uhhh... sungguh sangat tersiksa dan membuat tertawa kalo mengingatnya.
Tumben-tumbenan, sekolahan ku ngadain Kartinian. Padahal, kaka kelas yang dulu gak pernah. Waktu itu, aku kelas VI SD. Sebelum hari H, guru dah ngingetin kalo tanggal 21 nanti, yang cewe harus pada pake baju kebaya lengak dengan make up. Aku yang tinggal ama Nenek dan Bude ku yang sudah tua bingung. Sapa yang mau dandanin aku...??? Akhirnya, dengan memelas aku minta tolong kakanya temen ku untuk sekalian dandanin aku. Pagi-pagi buta, aku dah pergi ke rumah temen ku. Sementara menunggu temen ku di make up dulu, aku memperhatikannya dengan penuh seksama. Cekap juga kaka temen ku ini, dah kayak dukun pengantin aja (jangan salah, di kampungku yang suka dandanin pengantin, namanya Dukun Pengantin, yang suka nolong orang ngelahirin namanya Dukun Bayi, yang nyunat namanya Dukun Sunat. Kalau yang buat gak bener, itu baru namanya ”Dukun” dalam tanda petik) Dengan susah payah, akhirnya mbak Mut selesai juga dan danin aku. Aku rasa, mood mbak Mut gak begitu baik mungkin dah cape ndandanin adiknya kali.
Make up dah selesai, masalah lain lagi datang. Aku gak punya Sandal! (sandal yang agak bagusan gitu) akhirnya, aku pake sandal Bude aku (pulangnya, jari-jari kaki aku pada luka) oh yah, kebayanya, aku pake kain ama baju nya aku pake Nenek aku punya. Bisa bayangin donk, baju Nenek-nenek gitu! Wakakaka…( kalo gak salah warnanya, kain batik bercorak garis-garis hitam, warna dasarnya pitih khas jawa dengan baju kebaya warne merah bata)
Akhirnya, berjalanlah kami (para Karini-Kartini baru, ceileh...sok banget gitu lho....) soalnya banyak temen, kan yang cewe pada dandan semua. Yang cowo?? Diskriminatif! Mereka, tetep pake baju seragam sekolah. Aku jalan sambil membawa buku, buat nutupin muka gitu. Tengsin juga jalan dengan baju kebaya dan full make up (kalo inget, nyesel juga dalam hal ini soalnya, aku pun gak berani lihat wajah aku di cermin n sama sekali gak lihat penampilan aku)
Sampai aja di sekolah, ternyata kita upacara. Aku sih nyantai-nyantai aza. Tahu-tahu, aku di panggil wali kelas dan beberapa temen-teman ku. Aku di suruh jadi komanda upacara (mungkin karena sebelumnya aku dah pernah jadi Komandan kali yah? Maklum, waktu SD aku agak vokal gitu alias cerewet), Kali ini, betul-betul diskriminatif! Gimana enggak? Petugas upacara, semuanya cewe dari Komandan, Danton, pengibar bendera, pembaca UUD 45, pembaca Pancasila, pembaca Doa, dirgen pokoke cewe semua! Bayangin dong, dengan memakai kebaya, kita harus berjalan tegap (layaknya seorang komandan betul-betul. Lah kalo upacara biasa khan biasanya komandan yang memasuki lapangan lari ini, boro-boro lari jalan tersendat-sendat adalah...) Tapi, alhamdulilah, semuanya berjalan cukup lancar. Walopun setelah upacara aku dan temen-temen cewe yang lain harus berantem ama temen cowo. Katanya, gaya bicara ku waktu jadi komandan di buat-buat padahal, waktu itu aku buat suara yang lebih tinggi aja dari biasanya. Temenku yang berantem waktu itu, sekarang dah betul-betul menjadi seorang anggota brimob (tak pasti sebenernya, antara Abri, Brimob atau Polisi) dan dialah satu-satu nya orang yang sukses di antara teman-teman kamu satu kelas. Yang lainnya, ada yang jadi kuli, sopir, ibu rumah tangga, berdagang dan satu-satunya yang masih menjadi pembantu rumah tangga adalah aku. ”Tuah ayam ada di kaki, tuah manusia sapa yang tahu.”
Bumi Allah, 22 April 2008/15 Rabiulakhir 1429H
Minggu pertama aku mulai aktif ikut pengajian. Alhamdulilah, bersyukur pada Allah karena telah memudahkan aku jalan untuk menemukan dan mencari ilmu. Tentunya, tidak lupa juga aku ucapkan terimakasih pada Bu Syarifah dan Bu Tria. Bu Syarifah yang nyariin tempatnya dan Bu Trialah tebengan aku (Ya elah... ketahuan banget yah gue nich? Miss nebeng hehehe..)
Tidak begitu susah mencari tempatnya, soalnya aku tinggal turun di stasiun Setiwangsa, dari situ ada Bu Tria dan khodimnya yang dah nungguin, ama Teh Imas sekali ndink. Sampai di rumah Bu Wati pukul empat. Berbarengan kita sampai ada juga seorang akhwat yang menggendong anak, menenteng sebuah bag kertas, memakai baju kurung warna biru, kerudungnya warna kelabu (sandalnya aku lupa dech). Sebaik saja pintu di buka, anak-anak bu Wati sibuk menyapu ruang tamu (Bu Wati cerita, kalo abis pada makan). Terus, kita salam-salaman dech trus cipika-cipiki (apaan tuh..??? cium pipi kanan, cium pipi kiri)
Belum masuk waktu Ashar jadi, kita ngobrol-ngobrol dulu. Maklum, baru pada kenal gitu (kalo mereka sih dah pada kenal, aku aja kali yang baru soalnya, acara itu dah di mulai dari minggu kemarin n minggu kemarin aku gak bisa dateng). Mulanya agak canggung, biasalah... namanya orang baru. Yang menjadi tumpuan tentunya mba yang bawa anak, banyak di tanyain, umur anaknya berapa bulan (biasa khan...??)
Dalam diam-diam, tiba-tiba mbak itu nyeletuk
”Suamiku lari sama perempuan lain” Ujarnya. Kontan, aku sungguh terkejut dengan kata-katanya. Dalam hati, ”ko belum kenal dah cerita hal pribadi” Teh Imas pun langsung menyela, ”Ko ngomong gitu? Gak baik ka”
”Orang iya, bapaknya gila” Jawabnya lagi sambil menengok anaknya. Waktu itu, anaknya tertidur lena. Dia cerita, kalau anaknya suka tidur bahkan, tak jarang saat di mandikan pun dia tertidur padahal, mandinya air dingin, hebat banget tuh anak, umur belum mencecah dua bulan tapi, dah mandi air dingin. . Spontan kami tertawa.
Tanpa kami minta, akhirnya mbak itu menceritakan masalah pribadinya. Cerita, yang bisa di ambil hikmahnya cerita, yang aku rasa banyak manfaatnya. Untuk pelajaran sebagai perempuan, sebagai seorang isteri juga pelajaran bagi hamba Allah.
Waktu dia bercerita, sesekali aku memandang wajahnya dengan teliti. Kalau di lihat-lihat, mungkin umurnya tidak jauh beda dengan aku atau bahkan lebih muda. Tapi, sungguh cobaan yang di laluinya sangat berat menurutku. Dia bercerita tanpa mengalirkan setitik pun air mata (mungkin dah kering dalam sujud-sujud panjangnya). Hanya, tatapannya begitu kosong, wajahnya pun nampak begitu pucat.
Sebelum menikah, mba ini bekerja di sebuah kilang di daerah Nilai Negeri Sembilan. Dia menikah secara siri, di lakukan di Malaysia tanpa mendaftarkan status perkawinan secara resmi(kalau dah gini, susah mau nuntut suaminya). Setelah mbak ini hamil, dia langsung di buang kerja (karena dalam syarat-syarat pekerja kilang di larang untuk hamil) sebenernya, aku gak jelas antara dia di buang kerja, atau melarikan diri. Nyatanya, dia gak punya passport, mbak itu cerita passportnya di tahan Polisi tapi, aku rasa passport itu bukan di tahan ama Polisi mungkin ama agent nya. Mustahil kalau di tahan Polisi mungkin, mbak itu sudah duduk di penjara. Dan status dia sekarang adalah pendatang tanpa izin.
Suaminya meninggalkan mbak itu, setelah satu minggu dia melahirkan anak pertamanya (tidak bertanggung jawab banget kan? Mosok isteri baru ngelahirin di tinggal gitu aja, orang kayak gini, bukan tidak mungkin akan berbuat hal yang sama kepada para wanita-wanita lainnya. Entah-entah, anak dia di kampung dah berderet!). Kalau dah gini, aku jadi mikir terkadang, perempuan itu, pelaku dan korban perbuatan lelaki tidak bertanggung jawab. Gimana enggak, yang jadi korban itu perempuan dan antara sebab lelaki itu meninggalkan isterinya adalah perempuan juga. Aku gak bisa ngebayangin perempuan yang tega menyakiti perempuan lainnya. Bertepuk sebelah tangan, tentunya tidak akan berbunyi.
Tapi, aku salut ama mbak itu. Waktu dia mendengarkan tarbiyah, sesekali di menyusukan anaknya, dalam dia terbata-bata membaca ayat suci Al-Quran sesekali dia menepuk-nepuk anaknya supaya tidak menangis. Perasaanku sungguh terguris menyaksikan hal itu dalam diam, aku menyembunyikan air mataku menangisi kehebatannya, menangisi kenapa sebelum menikah dia tidak berfikir panjang, menangisi kalaulah hal itu terjadi denganku, apakah aku akan sanggup...??? (aku yakin, Allah tidak akan menurunkan cobaan ke atas hamba-Nya yang tidak mampu). Kalau di lihat dari cerita hidupnya, aku yakin mbak ini sudah begitu banyak merasakan asam garam kehidupan, Sudah pernah kerja di Hongkong dan Singapura. Selamat berjuang mbak, jadikanlah Allah sebagai penolong mu.
Inilah wajah para tenaga kerja kita, khususnya para TKW. Mungkin, ini satu di antara berpuluh-puluh ribu kasus seperti ini. Bahkan, mungkin lebih banyak lagi kasus di luar sana yang lebih parah lagi. Terkadang, bukan saja di tipu oleh para agent atau kilangnya. Nyatanya, yang menipu kadang adalah orang terdekat kita sungguh suami yang kejam!
Bumi Allah, 20 April 2008/14 Rabiulakhir 1429H
Sungguh! Sangat memilukan ketika aku menyaksikan edisi 999 kali ini (17 April 2008). Banyak dari pendatang asing tanpa izin di bangunkan tengah malam, di borgol, kemudian di giring di tengah malam yang gelap dan dingin menuju ke imigrasi. Bagi para pendatang asing, mungkin perasaan mereka bercampur baur antara takut, sedih, geram dan bagaimana menghadapi masa depan setelah ini. Dari wajah-wajah mereka kebanyakan warga Indonesia selebihnya, warga Bangladesh, Mianmar dan Filipina. Operasi ini di lakukan di daerah Damansara Damai dan petaling Jaya Selangor.
Sungguh sedih ketika dua orang perempuan bersembunyi di kolong tempat tidur untuk menghindari sekumpulan pasukan Polisi dan anggota Rela. Tapi, tempat itu tidak begitu besar untuk bersembunyi akhirnya, tertangkaplah dua orang wanita itu salah seorang di antaranya tidak memiliki visa kerja. Dan kebanyakan dari yang di tangkap tidak memiliki visa kerja, menyalahi visa tinggal juga melewati batas waktu yang di tentukan untuk tinggal di Malaysia.
Lebih menyedihkan ketika operasi itu di jalankan di Labuan Sabah. Seorang ibu beserta anaknya yang baru saja berusia empat bulan di tangkap karena tidak memiliki sembarang dokumen. Yang lainnya, para pekerja kontrak. Ya Allah. Apa agaknya yang terfikir di kepala mereka? Adakah mereka sebelum pergi dan bekerja di Malaysia memikirkan bagaimana hendak tinggal di negara orang?, sudahkah mereka melengkapi dokumen perjalanan mereka. Terbayang saat ibu itu menaiki kendaraan rela beserta anaknya yang baru saja berusia empat bulan juga wajah-wajah seorang bapak yang aku yakin niat mereka bekerja adalah untuk menanggung nafkah keluarga. Tapi, kalau sudah di tangkap begitu apa yang boleh mereka buat?
Bumi Allah, 17 April 2008/10 Rabiulakhir 1429H
Saling Membutuhkan
“Mbak Ana, kenapa sih bisa lama kerja ama Bu Murni?. Apa sih rahasianya?”. Tanya seorang Ibu tetangga majikanku, sewaktu aku masih bekerja di Indonesia. Aku tersenyum mendengar pertanyaannya.
“Saling membutuhkan bu. Saya butuh uang dan majikan saya membutuhkan tenaga saya”. Jawab ku singkat. Ibu itu tersenyum. Kasihan juga dengan tetangga majikan ku ini, selama aku kerja dengan bu Murni sudah tiga kali Dia bertukar pembantu.
Saling membutuhkan, itulah keterkaitan antara majikan dan pembantu yang harus di terapkan. Jikalau sudah tidak ada lagi saling membutuhkan antara satu dengan yang lain, tentunya hubungan antara keduanya tidak lagi harmonis dan tidak adalagi saling menghargai. Sebaik manapun majikan itu dan sebagus manapun kerja pembantu seolah-olah tidak lagi bermanfaat antara keduanya. Tidak hanya membutuhkan, saling memahami antara pembantu dan majikan juga sangat perlu.
Kalau pembantu sudah tidak mau lagi bekerja dengan majikan, berbicaralah dengan terbuka. Berilah pemahaman kepada majikan. Yakinlah bahwa kejujuran yang kita utarakan meskipun menyakitkan ia akan memberikan kebahagiaan. Mungkin lebih baik dari pada bekerja tapi, dengan terpaksa tiada keikhlasan atau ketulusan.
06/13/2008
”Dia selalu misahin makanan untuk aku, apa yang dia makan tak selalunya aku boleh makan kadang, aku malah di suruh membuat lauk lain. Aku rela gak makan, kadang berhari-hari. Gimana kalau kejadian itu menimpa kamu.” Akhwat itu tergugu mengadukan masalahnya pada ku.
”Aku ini, jenis orang yang nrimo.” Jawabku klise
”Tapi aku gak bisa! Rasa kemanusiaan aku tertantang, aku rasa terhina.” Dia mulai sedikit emosional. Aku rasa, akhwat ini dah mulai berubah. Dulu, dia tidak begitu emosional saat menceritakan berbagai masalahnya. Tapi sekarang, kalau bercerita suaranya meninggi, sedikit cerewet. ”Waktu itu, aku sampai mau minggat saking gak kuatnya.” Wah, kayaknya emang dah berat nih masalah dia kalau dah sampai pengen minggat segala.
”Aku juga dulu pernah dapat majikan kayak gitu. Kalau di pergi, pulangnya selalu bertanya apa yang aku makan? Dan dia pun selalu memisahkan makanan untuk aku. Selain itu, setiap aku ngobrol ama orang juga di tanyain, apa yang aku bicarakan. Mungkin, kalau aku jadi kamu aku ikut aja apa yang dia suruh. Hakikatnya, memang tidah semudah itu perasaan aku sebagai manusia biasa tertantang tapi, apa hendak di kata itulah resiko ikut orang.” Aku mencoba menjawab soalanya.
”Orang tua aku pun tidak pernah berbuat kayak gini.” Ujarnya mulai mengeluh. Dalam hati aku berucap, ”sejahat-jahatnya orang tua, tentunya tidak akan membiarkan anaknya kelaparan. Ini, kita ikut orang untuk bekerja dan mereka membayar kita tak mustahil kalau terkadang mereka memperlakukan kita semena-mena. Walaupun aku yakin tidak semua majikan kayak gitu.
Bekerja sebagai pembantu, inilah resiko yang harus di hadapi. Terkadang, perlakuan majikan sungguh tidak berkeprimanusiaan dan ini mental yang harus di hadapi juga di persiapkan oleh setiap pembantu rumah tangga. Kalau ketemu majikan yang baik, bersyukurlah sesungguhnya, segala kebaikan itu datangnya dari Allah. Inilah jiwa pembantu yang aku cari selama ini. Sebagai pembantu, kadang harus bersikap nrimo. Mungkin, cerita akhwat tadi tidak begitu parah kalau di bandingkan dengan cerita-cerita lainnya ada yang lebih parah bahkan, tak sedikit yang mengalami penderaan fisik dan mental. Bersabarlah, saudariku...
Bumi Allah, 17 April 2008/10 Rabiulakhir 1429H
Tanpa terasa waktu bergulir dengan cepat, mengikis sedikit demi sedikit jatah usiaku. Muharram telah berlalu enam bulan yang lalu kini, adakah segala target dan azam tahun baru sudah terlaksana dengan baik? Atau hanya sekedar azam dan tulisan kemudian tidak hiraukan dan tidak juga di laksanakan…??? Ku buka lagi buku harianku, nyata dan jelas! Begitu banyak yang missed, meskipun di laksanakan juga gak maksimal. Masih dalam standar yang amat kecil. Ya Allah, Rabiul Akhir dah bermula kini, sanggupkah dan mampukah aku menyambut Rajab, Sya’ban kemudian tamu besar Ramadhan? Begitu cepatnya waktu berlalu…
Selalunya, aku pengajian tiap hari Sabtu tapi, ibu bilang Sabtu ini mau ada acara jadi, aku pergi pengajian hari Jum’at. Dari rumah keluar jam dua lebih ikut ibu sampe halte bis terdekat. Tapi, nunggu bis di sini harus sabar, kadang bias sejaman lebih hanya menunggu bis saja. Alhamdulilah, belum lama aku duduk bis lewat. Sebaik saja naik bis, sopir tuh bilang kalau Cuma sampai Green wood aja, gak sampai ke Stasiun Taman Melati. Aku naik aja, berharap sesampai di Green Wood cepet nungguin bis. Lagian, enaknya di sini, kalau naik bis tiketnya bisa di pake sepanjang hari bayarnya cuma RM. 1 untuk bis tempatan.
Sampai saja di Green Wood, cuaca begitu Panas! Matahari siang itu begitu terik. Di seberang jalan halte, Medan Selera Green Wood. Lalu lalang bis dan beberapa mobil menghembuskan debu-debu yang di terbangkan angin. Ada kalanya aku harus menutup mata dan hidung atau sekedar menundukan kepala. Aku tidak begitu memperhatikan sekeliling, tetep konsentrasi menunggu bas. Meskipun detik berlalu, menit berjalan dan jarum jam pun terus berputar sudah hampir dua jam aku menunggu bis nyatanya, bis yang ku tunggu belum datang juga.
Sesekali kutoleh kan muka kebelakang. Seorang anak lelaki remaja asyik bermain dengan seekor kucing. Melihat mereka begitu akrab, aku jadi teringat dengan kucing di belakang rumah, inget ama gambar-gambar kucing di friendster terus inget juga ama temen-temen yang suka ama kucing. Penat bermain dengan anak remaja tadi, kucing itu berlalu. Sewaktu melintas di samping ku, aku sedikit mengusiknya tapi, kucing itu tidak menghiraukan usikan ku. Akhirnya dia kembali pada anak remaja tadi. Sekali lagi, aku lihat mereka bermain, tanpa jemu remaja lelaki itu meladeni kelatah kucing dengan sabar. Aku jadi iri lihat keakrabannya. Sewaktu Kucing itu tidur, remaja lelaki itu menutupinya dengan daun-daun kering dan kotak kardus kecil. Sepertinya, Kucing itu terganggu dengan semua benda-benda yang ada di atas badannya akhirnya terbangun, dan kembali bermain.
Bis belum datang juga. Padahal, tadi aku lihat dah satu bis 226 masuk ke Taman Melewar. Mataku kembali tertumpu ke sebelah kanan. Lagi konsentrasi, tiba-tiba ada orang yang mengulurkan tangan kiridi depan ku sambil tangan kanannya menulis anggka 226. Aku mengangkat kepala, rupa-rupa nya anak remaja yang tadi sibuk main dengan Kucing. Aku bingung dengan gelagatnya, kembali Dia menuliskan angka 226 di atas telapak tangan kirinya dengan tangan kanannya. Aku mengganggukan kepala faham, “Ya, aku nunggu bis 226” Terus dia kembali memberi isyarat, kalau bis 226 yang tadi masuk ke Taman Melewar dah belok ke kiri. Jadi, sekarang gak ada bis. Subhanallah… Maha suci Allah, ternyata, remaja lelaki tadi tidak bisa berbicara. Dia gagu, ah, nyata aku begitu beruntung dengan kesempurnaan fisikal yang aku miliki. Berulang kali aku mengucap syukur dalam hati. Dan mengaggumi kebaikan remaja lelaki itu dengan Kucing. Ah, hamba malu dengan-Mu ya Allah…
Bis belum datang juga. Anak itu kembali sibuk dengan kucingnya. Ku perthatikan dari atas ke bawah penampilan anak itu, aku tidak menyangka kalau dia tuna wicara. Menyandang tas berwarna hitam bercampur coklat, t-shirt biru, celana tratsute berwarna coklat sandal jepit berwarna biru bercampur hitam. Kulitnya kecoklatan, umurnya kira-kira lima belasan. Maha suci Allah, ingin sekali aku berbincang banyak dengannya, ingin sekali aku menghulurkan buku dan pena di depannya, ingin sekali aku menanyakan namanya. Tapi, aku malu dengan orang di sekelilingku. Hari ini, ku temukan cerminan nurani syukurilah yang ada di depan ku. Ampuni aku ya Allah…
Wajah Sebuah Negeri
Inilah wajah sebuah negeri
Negeri kelahiranku, negeri tercinta
Negeri Indonesia
Yang tiap harinya ada kelaparan
Yang tiap harinya ada kemiskinan
Yang tiap harinya ada penganiayaan
Yang tiap harinya ada pembunuhan Bahkan,
Yang tiap harinya ada korupsi
Yang tiap harinya penipuan terjadi di seluruh pelosok negeri
Dari tukang kuli, sampai orang yang berdasi
Di manakah keberkahan sebuah negeri...???
Bumi Allah, 10 Desember 2007
20:51
Sepertinya, di negaraku akan semakin banyak kelaparan dan kemiskinan Kerusuhan dan kejahatan. Di atas, sebuah petikan puisi ku, saat aku pulang ke Indonesia tahun kemarin. Betapa keputusan pemerintah menaikkan harga BBM akhir bulan ini sungguh mengecewakan rakyat. Meskipun protes di mana-mana, Pemerintah tetap tak bergeming.
Menurut Kwik Kian Gie, tidak betul Masyarakat memperoleh subsidi dari harga BBM. Pemerintah sudah mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda dengan menjual Bensin Rp.4500.00/liter. Beliau mau berdebat dengan siapa saja nyatanya, mereka dia saja ujarnya.
Menurut Ekonom dan anggota DPR Drajat Wibowo, "bohong pernyataan yang menyebutkan APBN akan jebol kalau harga BBM tidak di naikkan." Ia perihatin, begitu harga BBM naik harga semua kebutuhan pokok akan naik pula. Maka, rakyat yang selama ini daya belinya sudah merosot, menjadi korban (itu mah pasti atuh pak...) Lihat saja, semakin banyak orang yang makan nasi aking, makin banyak orang yang akan kekurangan makanan. Lihat saja kasus di Makassar, seorang Ibu hamil meninggal karena berhari-hari tidak menemui makanan, Innalillahi... Di manakah tuga BPS
Saat dunia ada di tangan, saat alam maya ada di genggaman mungkin, segala sesuatunya akan terasa mudah. Bersyukur pada Allah yang telah menganugerahkan akal kepada manusia hingga terciptalah sebuah kemajuan teknologi seperti di zaman ini. Sudah begitu lama ketika aku menginginkan memiliki teman di Hongkong. Teman sesama TKW yang aku dengar dari ceritanya lebih maju kwalitas SDM nya, yang lebih keren dari para majikannya (soalnya, majikannya gak pernah nerbitin buku n kebanyakan TKW Hongkong adalah anggota FLP yang cukup produktif) cieh... jadi iri aku :) Jangan heran ketika para TKW di Hongkong memiliki Note Book sediri. Karena kebanyakan dari mereka memiliki educational yang cukup tinggi.
Alhamdulilah puji syukur ku panjatkan ketika aku bisa mengenali mereka, saat aku bisa menyapa mereka meskipun hanya setakat kata-kata. Aku seneng banget, ada Nia, Irma makasih teman kalian banyak mengajari aku. Mengajari aku untuk berani menghadapi hidup dan mengajari aku supaya berani. Tidak mudah ketika kita harus memulai langkah sendiri tanpa ada dukungan juga dorongan dari teman-teman yang sejati. Semoga silaturrahmi ini membawa berkah dan rahmat Amin...
Yang ini, mak cik Wawa dan pak cik Amir. Mak cik Wawa nih cerewet, kaya nenek-nenek makanya, di julukin Mak Nenek (maksudnya, mbah buyut gitu, :D) yang ngasih julukan bukan aku tapi, mama nya kalo gak salah. hehehe... Pertanyaan Wawa nih, aneh2. Pening kepala kadang aku ngejawabnya.
"Ka Eli suka kartun ya" Tanyanya
"Suka" jawabku singkat. Tanpa syak wasangka ato buruk sangka
"Ka Eli nih, macam budak-budak lah suke tengok cite kartun" Lihat tuh, kirain aku nanya biasa aja eh, malah ngeledekin aku. Aku jawab aja
"Iya, ka Eli kaya anak-anak, Wawa kaya mak Nenek" dia pun tertawa dengar jawaban aku. Mak cik Wawa nih, asli reporter tanpa bayaran. Suka buat report ama siapa aja.
Kalo pak cik Amir, lain lagi. Dia nih pendiam sikit. Tapi, penakut juga :D pokoke, beda banget ama Mak cik Wawa. Pak cik Amir, sory lah gak bisa nulis banyak-banyak ka Eli dah ngantuk... :D

Inilah dia mereka, Amir, Arwa dan Aufa tiga bersaudara yang sekarang-sekarang ini aku sering sekali bersama mereka. Amir anak sulung, Arwa anak ke dua dan Aufa anak ketiga. Ketiga-tiganya saling berlainan ( ya iya lah, wong kembar pun gak pernah sama) Seneng nya kalo ada mereka, Aku boleh nitip kalo aku gi shalat tapi, sering enggak ny. Soalnya, aku selalu ajak Aufa ikut shalat dan aku meletakannya di samping aku. Dan abang dan kaka nya juga akan mengekori aku. Bersempit-sempit di kamar yang memang pun sudah sempit.
Dulu, aku galak ama mereka (Amir dan Arwa) sekarang, insya Allah aku gak galak-galak lagi. Yang paling buat mereka exited, saat aku ajak mereka keluar rumah atau ke belekang rumah melihat ayam dan kucing. Tak jarang main naik kerbau-kerbauan, yang jadi kerbaunya, kadang aku, yang naik Arwa sama Aufa (edun... berat pisan eui...) ato gak Amir yang jadi kerbaunya dan Aufa naik di atasnya. Kalo dah ama anak kecil, kita memang harus jadi anak kecil lagi, kalo kita maksa jadi orang dewasa bawaaannya malah marah-marah aja. Gak percaya, coba aja ndiri...:D. kalo gak punya anak kecil, pinjam ama anak orang ato anak tetangga :D asal jangan culik anak orang aja :P

Siapakah dia yang bulat matanya, tembam pipinya, pesek hidungnya, lebat rambutnya, keras suara tangisnya, suka makan kertas, suka makan habuk, pokoknya apa saja benda yang di kutipnya pasti masuk ke mulut dia... Hebat khan...??? Tapi, Adam lebih hebat, semut pun masuk ke mulut dia hehehe...tapi itu dulu sekarang, gak getu deh! Ngomong2, sapa sih yang tadi...??? Dialah Aufa Peta-peta (aik, ini khan bahasa Arief yang sebut Aufa peta-peta padahal, peta-peta itu hanya seekor kucing) Sian Aufa...
Karena masih kecil, dia selalu jadi perhatian. Apalagi dengan teriakannya, dengan tangisnya, dengan kelucuannya. Tapi, di sebalik kelucuan dan keluguan kekanak-kanakannya Aufa terkadang menguji kesabaran yang mengasuhnya. Apalagi aku yang setiap hari selalu bersamanya. Gimana gak Bt, kalo di tinggal langkah dikit aja dah bunyi. Harus selalu di gendong terus padahal... aku cape banget kadang...
Kalo di tinggal wudhu, dia menangis, kalo di tinggal kebelakang, dia menangis, kalo di tinggal gosok menangis, kalo di tinggal masak, dia pun tetep menangis masya Allah... Akhirnya, ku dapatkan sebuah ide. Saat aku ambil air wudhu, ku letakan ia di tempat mandinya, saat ke belakang, ku gendong dia, saat menggosok ku gelar tikar dan ku letakan ia di atasnya, kalo aku masak ku gendong semampunya dengan kain, kayak cerita Oshin. Malah, kadang aku letakan dia di bawah, selagi Aufa melihatku, selagi aku ada di dekatnya. Ya elah... kayak apa aja...:D
Aufa, dari mu aku banyak belajar kesabaran, dengan mu ku cari kesabaran, karena mu aku belajar bersifat keibuan tanpa mu aku akan merasa kesunyian dan tanpaku kau akan menangis seharian (kalo gak ada ibunya gitu :D)
Time ni, aku nak ucapkan tahniah untuk Buk Mona yang dah naik pangkat (alamak, tersalah lah pulak, maksud nye naik jawatan). Karang, dia x keje lagi kat MOA tapi, berpindah n naik jawatan kat MOSTI tahniah ya Buk… kalo jumpa ngan Syekh Muzafar, salam ek… :D harap-harap leh jumpe nga die. Pas tu, ka Mona ambik lah gamba die kalo x pun minta jer lah sign die..:D. Kalo x Li nak merajuk :D
Bile nak belanje kita orang…??? Nanti, Eli xnak ikut ler… Li nak Buk Mona belanja buku je… :D (gurau je, kot ye pun Li x tolak :)) ). Cam ne kat opis baru? Ok ke x? Insya Allah, ok je kot :D. Cam ne ngan kawan-kawan baru Buk Mona? Dah papai ke belum kat kawan-kawan pejabat lame? Menangis ek…??? :D
Tahniah untuk Buk Mona, Li jadi belajar banyak hal. Keberhasilan dan kejayaan memang harus selalu di cari dengan matlamat yang pasti dan jelas dia, tak akan datang begitu saja. Bilakah agaknya Li boleh merubah pola fikir untuk lebih berkembang dan maju menjadi manusia yang cemerlang, gemilang dan terbilang…??? (macam Pak Lah ceramh je… hehehe…) Mohon doanya dari Buk Mona. Tahniah ya Buk… Semoga Allah lebih memudahkan Rizki Bu Mona juga kesejahteraan dunia dan akhirat untuk keluarga Buk Mona. Amin…
Saat kehilangan beberapa benda yang aku punya, aku selalu berusaha untuk tenang. Walaupun sangat sulit tapi, aku berusaha sekuat mungkin. Selalu ku bisikan dalam hati, “mungkin bukan rizki ku”. Meskipun kadang akal ku membantahnya aku selau berusaha sekuat tenaga. Ah, begitu susahnya memaknai sebuah kehilangan…
Kalau inget kehilangan buku di book fair kemarin lucu juga. Sudah lama aku ingin memiliki buku kumpulan puisi Taufik Ismail yang MAJOI (Malu Aku Jadi Orang Indonesia). Alhamdulilah, saat Book Fair kemarin aku dapat menemukannya. Walaupun lumayan mahal, Aku beli juga buku itu. Dan itulah buku pertama yang Aku beli sebelum buku-buku yang lain. Mungkin, karena terlalu banyak bungkusan yang aku bawa sampai-sampai Aku terlupa meletakan sebuah plastik yang berisi buku puisi Taufik Ismail. Di gerai Pustaka Nasional PTE LTD Singapura aku cukup lama, melihat-lihat kitab Ihya Ulumiddin, tafsir Al-Azhar oleh Buya Hamka, Aldzkar Annawawi, pokoke banyak lagi. Ngiler aku ngelihatnya, harganya wuih… beribu. Beruntung ada beberapa buku yang Abah ada, meskipun jilidnya gak lengkap. Aku Cuma beli buku-buku yang kecil aja.
Keluar dari situ, Aku ngerasa ada yang berkurang bungkusan plastik ku. Setelah aku buka-buka ternyata buku puisi nya Taufik Ismail gak ada. Aku langsung deg-degan, gimana enggak? Itu buku yang Aku cari-cari. Aku berusaha menenangkan diri. Aku inget-inget kemana aja sebelum ke gerai tadi. Dan aku kelilingi balik. Ya Allah, aku dah sedih banget dah hamper nangis… mana sendirian lagi dah gitu bawaan di tangan kanan kiri pun rasanya bertambah berat. Dalam hati berucap juga, “mungkin bukan rizki ku” Tapi, tetep aja susah banget ngikhlasinnya. Aku kembali ke gerai Pustaka Nasional PTE LTD Singapura dan ternyata, di situ ada sebuah plastik yang tergeletak isinya buku yang Aku cari. . Alhamdulilah… sedih dan takut yang tadi aku rasakan hilang begitu saja.
Beberapa hari terakhir, Aku juga kehilangan bukunya HM Tuah (Membina Imaginasi Cemerlang). Aku dah cari-cari di atas, semua tas ku pun dah aku bongkar hasilnya tetep nihil. Waktu gi nyari, Aku berharap terselip di antara tas ku. Di kamar ku yang bawah pun gak ada. Seingatku, waktu Aku ngambil buku “Membina Hati Bahagia” masih ada. Sedih, aku hibur diri aja, “Mungkin Bukan Rizki ku” Mungkin aku harus beli lagi buku itu untuk memenuhi koleksi Aku.
Sewaktu Aku pulang, ternyata, buku aku pun ada beberapa yang gak ada. Yang bikin Aku kesel, buku yang ilang yang bagus-bagus. The Choice nya Ahmad Dedat, Sheila nya Torey Hiden terus ama buku Babad Tanah Jawi yang Aku belum selesai ngebaca nya. Asli! BT banget. Tapi dah ilang, mo gimana lagi…??? “Mungkin Bukan Rizki ku” Hati kecil ku selalu berujar.
Yang bikin Aku pening kepala hari ini, hp ku pun ilang! Entahlah… Aku pun tidak pasti hilang atau Aku salah letak. Soalnya, waktu Aku shalat dhuhur masih ada eh, waktu shalat Ashar dah gak ada. Mungkin Aku yang salah naro. Seingat ku, Aku meletak kan hp di atas tempat tidur dah aku miss call pun gak bisa. Sedih aku, di nomor itu khan banyak banget nomor temen-temen ku. Bahkan, ada alamat Bu Haning dan Bu Elin. Uhhh… kesel tapi, hati kecil ku tetap berbisik, “Mungkin bukan rizki ku”
Tidak terasa, seiring berjalannya waktu sudah hampir lima bulan aku menjaga Aufa. Semakin banyak perkembangan dia. Sayangnya, dia semakin kurus. Padahal, dia sudah banyak makan macam-macam (semua benda dia masukan mulut, gak peduli kertas, plastik pokonya, apa aja yang dia boleh pegang pasti akan masuk mulut. Yang lebih parah, sendal pun dia gigit juga :D)
Merhatiin perkembangannya, aku jadi seneng banget. Soalnya, bener-bener bertahap. Aku jadi bisa banyak ambil iktibar bahwa, semuanya kita tidak bisa lakukan dengan sekaligus harus satu demi satu. Contohnya Aufa, masuk usia empat bulan, dia mulai angkat-angkat kaki. Terus, (apa lagi yah...???)banyak deh, sekarang dia juga dah bisa main air. Aku juga dah mandiin dia pake air dingin gak pake air suam lagi. Ngajarin dia, biar kuat.
Yang malesnya, Aufa jarang mau ama orang lain selain ama aku dan Ibunya. Khan BT banget tuh... (kali aku ama ibunya aja yah yang comel..?? hehehe...)di tinggal dikit aja dah oekkkkk...oek.... huh, asli tension! Kadang, aku biarin aja dia nangis. Mosok, maunya di gendonk aja. Aku khan cape, dah lah aku semakin hari semakin kuruz :D.
Dah gitu, kalo nyari aku pasti dia mengesot-ngesot ke dapur. Padahal, kadang aku ada di kamar mandi nyiapin air tuk dia. yang aku salut, sebelum dapat aku pasti dia tak akan berhenti menangis dan mengesot (sian khan dia...???) Aufa, lov3 u...
Kalo gak ketemu ama dia satu hari, aku kadang kangennn bgt. Ingat ama mata bulatnya, ingat ama rambut jigragnya hehehe... rambut dia khan gak mau tidur, bediri aja! dah gitu, sekarang, dia gi suka teriak-teriak. Pengeng telinga aku dengernya, apalagi kalo pas di telinga...waaaa kayak mau pecah gendang telinga. Kalau dia nagis, dia selalu panggil-panggil amah...amah...amah... jangan-jangan, aufa dah mulai belajar ngomong kali yah..??? Padahal, baru tujuh bulan. Giginya pun belum numbuh juga. LovE u Aufa...
ih, bt fotonya gak bisa di uplod
Saat aku berusaha, menyusun semua kalimat yang pernah aku baca untuk ku jadikan tonggak sebuah semangat hidup di situ, ku rasakan betapa kecil dan kerdilnya aku tanpa bimbingan-Nya, tanpa hidayah-Nya. Ah, nyatanya, aku masih juga belum berubah.
Maih inget gak dengan syair lagu ini...???
Kita jadi pintar, membaca dan menulis, dari siapa
Kita jadi tahu, beraneka bidang Ilmu dari siapa
Kita jadi pintar, di didik pak guru
Kita jadi pandai di bimbing bu guru
Guru bak pelita, penerang dalam gulita
Jasa mu tiada tara...
Dulu, lagu itu selalu di tayangkan di TVRI sebelum Dunia Dalam Berita jam sembilan malam. Syairnya, aku gak tahu bener apa enggak? tapi, di hari guru ini, aku selalu mengingatnya. Mumpung masih hari guru (kemarin aku dah nulis tapi, gak abis dah kehilangan ide) di sini, aku mau ngucapin makasih untuk...
Guru2 aku di SD Karangsari 03. Bu Guru Ning, yang dah ngajarin aku Alpabet, Bu Guru Sri, yang baik, Pak Guru Aspuri yang galak tapi, darinya aku banyak belajar, pak Guru Rawud, pak Guru Rasyid, pak Guru Maksum, guru agama yang sering sekali aku melalaikannya.
Guru sekolah soreku, Pak ustadz Hardi, yang pertama kali ngenalin huruf arab ke aku dan ustadazah Kus yang mengajari ku sampai pandai membaca Al-Quran, juga doa-doa. Mbak Atun, Lik Roso, lik Syukur yang dah ngajarin aku niat2 shalat. Mungkin aku lupa sebut ato tidak di sebutka sama sekali aku mohon maaf.
Guru sekolah MTs q, guru sekolah Aliyah qu yang aku tidak bisa meyebutkanya satu persatu. Dari merekalah, mata dan fikiran ku terbuka. Hingga bisa membaca dan bisa bercerita, semoga ilmu-ilmu yang guruku telah berikan berkah untuk ku dan bisa menjadi amal jariyah untuk para guruku. Terimakasih ya Allah, Engkau telah memberikan waktu untuk ku untuk belajar. Semoga, sampai kapan pun aku masih di beri kekuatan untuk terus belajar. amin
Di lahirkan dalam lingukungan keluarga yang tidak perpendidikan tinggi bahkan, sebagian dari keluarga ibu ku buta huruf. Sewaktu kecil, aku tinggal dengan Nenek, Bude dan saudara-saudara ku yang lain. Sementara, okedua rang tuaku saat itu merantau. Nenek ku, tak mengenal huruf, kedua Bude ku apatah lagi pun dengan Ibu ku, sama-sama tidak mengenal huruf. Sedang Almarhum Bapak ku kenal huruf tapi, aku jarang sekali bertemu dengannya. Karena, lebih banyak waktunya di habiskan di perantauan. Terkadang, setahun sekali atau bahkan lebih aku bisa bertemu dengannya. Jadi, peran Guru sangat berarti untuk ku.
Aku masih ingat, ketika pertama kali aku masuk sekolah SD. Hari Jum'at pake seragam Pramuka dan itulah pertama kalinya aku memiliki seragam sekolah. Karena dah hari Jum'at pelajaran pun sudah di mulai. Dan aku terlambat untuk mengikuti pelajaran-pelajaran sebelumnya. Hari pertama belajar, aku ingat huruf N dan guru yang mengajar aku namanya Bu Guru Ning (lengkapnya aku lupa).oalah... ko gak ada ide banget sih... gini kalo nulis buru-buru. maklum, di belakang masih banyak kerja. :D...Nanti malam lah terusin lagi.
Siapa sahabat terdekat ku? Kalo kata Abdullah al-Qarni dalam bukunya don’t be sad entah urutan ke berapa tertulis, your best companion is a book. Kalau kata HM Tuah, sebaik-baik teman adalah hati dan diri kita adalah sahabat terbaik. Kalau di kaitkan kata-kata dua orang motivasi ini bener juga. Dari buku, aku dapat memperoleh banyak ilmu pengetahuan dan dengan buku aku bisa berfikir dan hati lah yang menentukan baik dan buruknya untuk ku.
Selain buku dan hati tadi, aku juga mempunyai sahabat yang lain. Hp bututku juga laptop baruku. Kenapa aku bilang Hp butut? Emang kenyataannya dah bener-bener butut dah hamper tiga tahun aku memakainya. Hp ini pemberian kaka aku waktu aku baru mo pergi ke Malaysia dan pertama kalinya aku memegang hp sendiri. Si 3310 sudah semakin tua, keypad nya dah licin gak ada huruf (sedih juga kalo lihat nasibnya tapi, entah kenapa aku enggan untuk menukarnya. Aku gak peduli meskipun sudah banyak yang mencemoohnya dengannya, aku banyak berbagi cerita suka dan duka) Pernah jatuh terkecai ama Arief, masih idup juga, pernah aku banting sampai keluar semua isi-isinya alhamdulilah gak mati juga. Semoga kamu panjang umur 3310 amin… Kalopun aku beli baru, insya Allah, aku tetap menggunakan mu kecuali, kamu dah rusak.
Tapi, mohon maaf laptop, aku tak akan selalu bisa membawa mu seperti sahabat-sahabat mu yang lain. Buku dan hp butut ku selalu ada dalam tas ku saat ku pergi tapi mungkin tidak dengan kamu. Bukan berarti aku tidak membutuhkan mu aku yakin, dengan mu, aku akan lebih banyak bercerita suka dan duka. Karena, kapasitasmu lebih besar jadi, bisa nulis panjang x lebar x tinggi = banyak banget cerita yang akan aku tulis..:) jujur aja, awal-awal kedatangan mu, menyita perhatianku. Dah tanggal 11 tapi, belum satu buku pun aku baca di bulan ini. Aku juga jarang kirim sms ama temen-temen ku terutama Linda, afwan yah Lin… mba jarang sms.
Sering Dibaca
Harta Karun
-
▼
2008
(105)
-
►
Juni
(16)
- Pembantu di Malaysia
- Panduan Mendapatkan Pembantu di Malaysia
- Ketika Cinta Bertasbih
- Ku Kutip Dari....
- Tidak Semua, Fikirkanlah....
- Mereka Berkata...
- Penderaan Pembantu
- Do'a Shalat Hajat
- Dari catatan lama...
- 21 April
- Perempuan, Pelaku dan Korban
- 999
- Saling Membutuhkan
- Jiwa Pembantu
- Enam Bulan Berlalu
- Bercermin Pada Nurani
-
►
Juni
(16)
